Disusun Oleh : Mahasiswa Semester 4 DIII Keperawatan Sutopo Surabaya Bekerjasama dengan PKRS Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA PRODI KEPERAWATAN SUTOPO SURABAYA TAHUN AJARAN 2011-2012
6. Wiwik Widayati
: II / IV : Kelompok 6 : DIII Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya : Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Masa Nifas
Pembimbing institusi
1. Latar Belakang
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education tentang perawatan nifas.
2. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan Ibu Nifas diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan nifas, diharapkan ibu-ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas. 2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas. 3. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas.
4. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas. 5. 4. Garis-garis Besar Materi 1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas. 2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas. 3. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas. 4. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas.
5. Metoda a. b. 6. Media a.
b.
7. Kriteria evaluasi
1)
Kriteria Struktur
a. b.
Peserta hadir di ruang tunggu PKRS Merpati RSUD.Dr.Soetomo, Surabaya Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang tunggu PKRS Merpati Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
2)
Kriteria Proses
Semua panitia datang tepat waktu Jalannya acara sesuai dengan waktu yang ditentukan Para peserta dapat menanggapi materi yang disampaikan
3)
Kriteria Hasil Para peserta dapat memahami, menyebutkan, dan mengaplikasikan: 1. Mengetahui pengertian tentang perawatan masa nifas. 2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas. 3. Mengetahui perawatan apa saja selama masa nifas. 4. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas. 5. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas.
I. Rencana kegiatan penyuluhan No 1. Waktu 5 menit Uraian kegiatan Pendahuluan Kegiatan penyuluhan Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan tujuan umum dan khusus. 3. Menjelaskan Topik penyuluhan yang akan dibahas. 4. Menjelaskan waktu dan tempat terlaksana penyuluhan 5. Menjelaskan sasaran pada penyuluhan tersebut. 1. Kegiatan peserta Mendengarkan dan memperhatikan
2.
15 menit
Penjelasan materi
Menjelaskan materi : Mendengarkan dan 1. Mengetahui pengertian tentang memperhatikan perawatan masa nifas. 2. Mengetahui tujuan tentang perawatan tentang masa nifas. 3. Mengetahui hal hal yang harus diperhatikan selama masa nifas. 5. Mengetahui hal hal yang harus diwaspadai selama masa nifas. 1. Menanyakan pada ibu dan keluarga tentang materi yang diberikan 2. Reinforcement kepada ibu dan keluarga bila dapat menjawab & menjelaskan Menjawab & menjelaskan pertanyaan.
10 Menit
Evaluasi :
4.
5 menit
Penutup
1. Menyimpulkan hasil
Menanyakan hal
J. Struktur Penyuluhan
Moderator Penyaji
:Syarif Hidayatullah
Uraian Tugas
1. Moderator
dari penyuluhan perawatan masa nifas, Menjelaskan Topik penyuluhan,waktu dan tempat terlaksana penyuluhan, menjelaskan sasaran pada penyuluhan tersebut dan menyimpulkan hasil penyuluhan.
2. Penyaji
menjawab pertanyaan 3. Fasilitator 4. Observer : Memberikan fasilitas dalam menunjang penyuluhan. : Memantau dan mengawasi jalannya penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-istirahatdan-tidur-pada-ibu-nifas/ Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC Mochtar,R : Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi I, ed-2 Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1991. hal : 129-132 Prawirohardjo,S : Ilmu Kebidanan, Fisiologi Nifas dan Penanganannya, ed-I. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta 1976. hal : 187-194.
MATERI PENYULUHAN Pengertian Perawatan Masa Nifas Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Tujuan dilakukan Perawatan Masa Nifas 1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan. 2. Memelihara kebersihan diri setelah melahirkan. 3. Meningkatkan kualitas ibu dan bayi. 4. Mencegah penyakit 5. Menciptakan keindahan 6. Meningkatkan rasa percaya diri
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan masa nifas Mobilisasi Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jama post partum untuk memcegah perdarahan post partum. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk memcegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka.
Diet / Makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi.
Eliminasi Buang Air Kecil Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Normalnya +1.500 cc dalam 24 jam atau 5 6 x buang air kecil dalam 200cc. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada persalinan m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc. sphincter ani. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang terjadinya infeksi. Buang Air Besar
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan menimbulkan demam.
Personal Higiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu terutama pada bagian kelamin. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah kelamin terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya Luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, alat alat dan pakaian serta kain yang digunakan harus steril.
Laktasi Ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi, kecuali ada kontraindikasi untuk menyusui bayinya, misalnya: menderita thypus abdominalis, tuberkulosis aktif, thyrotoxicosis,DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke dalam, leprae. Kelainan pada bayinya sendiri misalnya pada
bayi sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia tidak dapat menyusu oleh karena tidak dapat menghisap, minuman harus diberikan melalui sonde. Hal hal yang harus diwaspadai Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila ada sesuatu yang tidak beres, sehingga perlu menemui seseorang bidan dengan segera : a. Pendarahan hebat atau peningkatan pendarahan secara tiba-tiba 500 cc / lebih (melebihi haid biasa atau jika pendarahan tersebut membasahi 3 - 4 pembalut dalam waktu setengah jam) b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras c. Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung d. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik, atau masalah penglihatan e. Pembekakan pada wajah dan tangan f. Muntah, rasa sakit saat berkemih atau merasa tidak enak badan g. Payudara merah, panas,dan/atau sakit h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama i. Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan dan/atau pembengkakan pada kaki j. Merasa sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya k. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah l. Demam bila suhu lebih dari 38 0C/ lebih mungkin telah ada infeksi.