sisi kategori, FIGO membagi PUA menjadi Sembilan kategori utama yang disusun de ngan akronim PALM-COEIN .

. PALM merujuk pada PUA yang dilatarbelakangi kelainan struktur yaitu Polip, Adenomiosis, Leiomioma, dan Malignancy and hyperplasia. Sedangkan COEIN adalah PUA yang disebabkan kelaianan non-struktur yang tidak bisa dinilai dengan teknik pencitraan atau hispatologis, yaitu Coagulopathy, Ovulatory dysfun ction, Endometrial, Iatrogenik, dan Not yet classified. Untuk diagnosis penyebab pasti PUA dilakukan mulai anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium hingga USG, sesuai ketersediaaan alat pada layanan kesehatan. Anam nesis dilakukan untuk menilai kemungkinan adanya kelainan uterus, faktor risiko kelainan tiroid, penambahan dan penurunan berat badan yang drastis, serta riwaya t kelainan hemostatis pada pasien dan keluarganya. Perlu ditanyakan siklus haid sebelumnya serta waktu mulai terjadinya PUA. Jika sudah diketahui penyebabnya maka dilakukan terapi sesuai penyebab. Ada kemu ngkinan, seseorang ditemukan lebih dari satu penyebab. Maka ada ketentuan penuli san yaitu angka 0 jika tidak ada kelainan dan angka 1 jika ditemukan kelainan. M aka jika seseorang mengalami PUA dengan penyebab ovulasi dan ditemukan leiomyoma tipe 2, dan selebihnya normal, maka sesuai ketentuan PALM-COEIN, ditulis PUA P 0 A 0 L 1(SM) M 0 -C 0 O 1 EoI 0 N 0 atau disingkat PUA-Lsm;O. Terapi Progestin untuk PUA Sementara Dr R. Muharam SpOG dari Departemen Obstetrik dan Ginekologi FKUI/RSCM, menjelaskan tentang berbagai pilihan terapi untuk PUA, terutama penggunaan prog estin terbaru. Progestin bekerja menghambat penambahan reseptor estrogen serta akan mengaktifka n enzim 17-OH steroid dehidrogenase pada sel-sel endometrium, sehingga estradiol akan dikonversi menjadi estron yang efek biologisnya lebih rendah dibandingkan estradiol. Penggunaan progestin yang lama dapat memicu efek mitotik yang mengakibat kan terjadinya atrofi endometrium, jelas Muharam. Progestogen sintetik (progestin) diklasifikasikan berdasarkan ia diturunkan, yai tu turunan progesteron dan testosteron. Berikut tabelnya: