Umumnya anak manusia yang menjadi mahasiswa di kepulauan nusantara ini hanya terjebak dalam tiga jenis tanggung jawab yaitu kepada orang tua, kepada masyarakat, dan kepada Perguruan Tinggi (termasuk organisasi kemahasiswaan) serta pola prilaku konsumtif dengan tujuan kesenangan dalam mengisi masa mudanya. Sayangnya, mahasiswa cenderung lupa akan tanggung jawab atas dirinya sendiri sebagai seorang manusia yang bukan hanya terjebak dalam dimensi materi semata. Manusia VS Mahasiswa Untuk mengetahui tanggung jawab manusia akan dirinya sendiri meniscayakan terjadinya interaksi dengan diri itu sendiri. Sebab yang mengetahui diri sebenar-benarnya adalah kita sendiri (know yourself). Hal inilah yang kadang bahkan sangat jarang kita perhatikan dengan sungguhsungguh. Kita tidak pernah bertanya siapa sebenarnya aku? apa kebutuhan hidupku yang sesungguhnya? potensi apa yang aku miliki? mau kemana arah hidupku? dan apakah aku sudah pantas dikatakan manusia?. Jawaban kita pasti berbeda-beda sesuai dengan pemahaman kita akan hal tersebut. Hal itu juga
MANUSIA VS MAHASISWA
OLEH: HABIB M SHAHIB
hingga seniman musik dangdut boleh berbeda pendapat dalam mendefinisikan batasan masa muda. Tapi jika kita melihat realitas hari ini dan dari berbagai pandangan ahli maupun masyarakat, masa muda cenderung disematkan kepada waktu dimana anak manusia dalam peralihannya menjadi mahasiswa (university student) dan dalam tahap menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi setingkat strata satu(S-1). Masa ini kemudian menjadi sangat sakral bagi sebagian dari mereka (baca : mahasiswa) Sebab dalam masa inilah tanggung jawab dari orang tua dan masyarakat mulai dibebankan di pundak mereka. Dengan segala daya upaya orang tua sebagai golongan manusia yang mulai senja akan berusaha untuk memasukkan anak tercintanya ke kampus atau jurusan yang memiliki orientasi masa depan yang cerah (terjamin lapangan kerja) dengan harapan kualitas kehidupan pelanjut generasi keluarga lebih baik dibandingkan dengan kualitas kehidupan orang tuanya. Masyarakat yang mulai senja juga sangat berharap kepada anak muda yang bergelar mahasiswa dengan ilmu yang akan mereka miliki nantinya dapat menjadi pelanjut tongkat estafet kepemimpinan dari sebuah negeri yang masih tertatih-tatih dalam mempertahankan kelayakannya disebut NKRI. Belum lagi jika kita melihat tanggung jawab yang disematkan kepada mereka ketika resmi menjadi mahasiswa dan diakui sebagai bagian dari civitas akademika (masyarakat kampus/ilmiah) yang bersandar pada tujuan perguruan tinggi atau lebih dikenal dalam istilah sansekerta Tri Darma Perguruan Tinggi. Dimana membahas tujuan perguruan tinggi sebagai wadah Pendidikan, Penelitan dan Pengabdian pada masyarakat. Hal ini kemudian juga dijadikan dasar oleh lembaga kemahasiswaan ataupun organisasi-organisasi mahasiswa lainnya untuk melakukan proses kaderisasi dengan alasan menanamkan tiga darma tersebut agar tidak hilang ditelan zaman dengan metode penafsiran yang berbeda-beda. Perkembangan teknologi dan globalisasi juga sangat mempengaruhi pola tingkah laku mahasiswa hari ini menjadi cenderung konsumtif untuk mencapai kesenangan sementara.
Mahasiswa Akuntansi 2008 Kehidupan hari ini telah mengklasifikasikan kita dalam berbagai jenis istilah, kadang seolah-olah ilmiah. Sehingga manusia hari ini cenderung kesulitan dalam melihat posisi dirinya yang sebenarnya. Manusia terjebak dalam definisi profesi dan istilah yang disematkan oleh para ahli sosial maupun masyarakat pada umumnya. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya keterasingan dalam kehidupan sehari-hari, keterasingan dari idealitas dan realitas kehidupan manusia. Kondisi ini pun merasuk dalam dimensi peralihan psikologis anak manusia yang biasa dikenal dengan masa muda. Dari ilmuwan kesehatan, sosial,
EDISI AGUSTUS 2012 BAKSOS DAN BUKA PUASA BERSAMA Dalam rangka meramaikan bulan suci Ramadhan, Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas (SEMA FE-UH), Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi (HIMAJIE) ,dan Komunitas Pecinta Alam Equilibrium FE-UH mengadakan serangkaian acara Bakti Sosial dan buka puasa bersama. Dalam acara ini diundang seluruh lembaga mahasiwa se-unhas dan Anak yatim dari Panti Asuhan Ashabul Kaffi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu (8/8) di pelataran gedung FE-UH. selain itu diadakan pula akustikan dan penyerahan secara simbolik sumbagan berupa uang tunai,pakaian layak pakai, dan buku yang merupakan sumbangan dari mahasiswa FEUH. (budi)
TOT SEMA FE-UH Baru-baru ini Senat Mahasiswa FE-UH menyelenggarakan Training Of Trainer (TOT) yang dilaksanakan pada hari senin (16-17/7) di Jl. Baji Ateka No.10. Kegiatan yang diikuti 18 peserta ini juga merupakan salah satu program kerja departemen pengkaderan SEMA FEUH yang bertujuan untuk membentuk para pengkader menjadi sosok pengkader yang lebih bijak dan berkompeten sehingga kadernya dapat survive dalam setiap dinamisnya perkembangan pendidikan zaman sekarang.(fahmi,thariq)
Judul : Partikel (Supernova Series) Penulis : Dewi "Dee" lestari Penerbit : Bentang Tebal : 500 Halaman (Cetakan pertama : April 2012)
tragedi yang menimpa keluarganya yang semakin membuat ayahnya dianggap sebagai biang keladi segala kutukan itu. Hingga puncaknya, ayahnya pun menghilang. Pencarian Zarah terhadap ayahnya membuat Zarah dibawa nasib berkeliling dunia. Berawal dari jurnal peninggalan ayahnya, Zarah tahu ada suatu misteri besar yang diketahui ayahnya demikian juga harapannya yang bertumbuh bahwa ayahnya bisa saja masih hidup. Sebuah kiriman kamera dari orang tak dikenal adalah tiketnya
Medkom/fahmi
SURAT TERAKHIR
Senja yang indah. seorang wanita paruh baya duduk dikursi reot di depan sebuah rumah sambil matanya tidak lepas menatap sekeliling rumahnya. wajahnya terlihat sedang menunggu sesuatu. Dua hari yang lalu, anaknya berbicara lewat telepon, memberinya kabar.Halo, ibu! Bagaimana kabarnya? tanya Alif, anak semata wayang-nya.Alif? Ibu baik-baik saja, nak. Kamu sudah sampai, ya? Dimana kamu sekarang? Kamu sendiri bagaimana? Kamu tidak kekurangan apapun, kan? Kenapa baru nelpon? Rentetan pertanyaan diajukannya menyambut telepon dari anaknya. Alif baik, bu. Pertanyaannya jangan sekaligus, dong. Aku kan jadi bingung mau jawab yang mana. Ibu tenang saja, Aku disini baik-baik saja jawab anaknya tenang. Alhamdulillah lirihnya.Yang penting sekarang, ibu tunggu saja surat dariku. Nanti kuceritakan semua lewat surat ituLho, kok lewat surat? Bukannya kamu bawa ponsel? potongnya. Iya. Tapi sepertinya lewat surat akan lebih istimewa, bu. Aku merasa akan lebih bermakna jika ibu bisa membaca suratku. Ibu sendiri kan pernah bilang, kata-kata dalam tulisan bisa mewakili perasaan seseorang. Lagipula ponsel nanti digunakan untuk keperluan mendesak saja, bu. Pokoknya tunggu saja, deh.
Ia tidak bisa menolak keinginan anaknya. Tidak apa baginya jika ia harus berkirim kabar dengan anaknya melalui surat. Toh, sama saja. Surat sudah cukup baginya. Selembar kertas surat bahkan lebih mendalam menuturkan seluruh kata hati pengirimnya. Assalamualaikum! sapa seorang petugas pos tiba-tiba. Arini kemudian tersadar dari lamunannya. Begitu tersadar, ia sudah tahu siapa yang datang. Orang yang diharapkannya telah datang.Wa alaikum salam! jawabnya sembari bergegas ke depan rumah menemui petugas pos luar rumah.Ada surat buat Anda, kata petugas pos itu. Terima kasih ya, Pak. Seperti yang telah ditunggutunggunya, surat dari anaknya telah tiba. Surat pertama yang dikirimkan Alif semenjak ia harus meninggalkannya sendiri di rumah. Dibukanya surat itu dengan penuh rasa bahagia. Rasa rindu seorang ibu pada anaknya telah membuncah untuk membuka tulisan tangan tersebut Yogyakarta, 20 Juli 2011 Yang Kurindu Selalu, Ibundaku di Rumah Ass wr wb. Ibuku tersayang, hati ini rindu untuk bertemu dengan ibu. Dikirimnya surat ini menandakan bahwa aku telah tiba dengan selamat di Yogya. Ibuku saying, jangan cemas akan diriku disini .Bersama temanku, aku telah menemukan pondokan yang
(oleh: Fahmi A Ak 10) BUKAN APA-APA Untuk adik-adikku, Guruku ajarku. Aku ada agar kalian tau, Salah itu apa? Untuk pendahuluku, Guru tauku. Suatu saat nanti sadarmu, Aku akan berubah Berubah dari menjadi adikmu, Namun tetaplah aku ini adik kecilmu yang banyak Tanya. Maka satulah kita dalam meniggalkan bukan apa-apa (oleh: Zarr Mj 09) SECANGKIR KOPI sabar sedikit menunggu gerotoannya terpendam pasang indramu kan datang suguhan pahit pekat lambat laun membuaimu dalam kenikmatan ini hanya sedikit cerita tentang secangkir kopi kawan secuil pesan dari mereka yang dianggap tak berjiwa (oleh: Fitria Ak07)
Tetaplah Terseyum
Medkom/fahmi
KEMENANGAN Hari itu telah tiba Hari dimana rasa kemenangan itu hadir Hari dimana banyak orang yang merayakannya Tapi sesungguhnya masih banyak orang yang menderita Dimana sesungguhnya kemenangan itu? Apakah ketika kita memakai baju baru? Apakah ketika kita memakai sandal baru? Apakah ketika kita berserbakan barang-barang baru? Tidak teman Kemenangan itu ketika kita melihat senyum orang-orang yang menderita Merasakan kebahagiaan mereka Dan kita membantu mereka
Tunjukkan Merahmu!!
Medkom/fahmi
IMA MENGGELAR DIALOG PUBLIK ROHINGYA Suara Yang Terpinggirkan Rohingya: Ujian Demokrasi Myanmar itulah tema yang diangkat kali ini Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMA) FE-UH dalam dialog publik beberapa hari yang lalu. Dialog ini dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama yang dilaksanakan pada hari selasa (14/7) pukul 16.00 bertempat di gedung FIS I 111 fakultas ekonomi. Yang menjadi pemateri dialog kali ini adalah Supa atana, Uztads Buya Natsir dan Dr. Khusnul Yakin dari Iranian Corner. Petikan dari hasil dialog ini, Nurhidayah yang selaku moderator menuturkan bahwa dalam kasus yang terjadi Negara Burma ini ada unsur ekspansi Itu kasus yang disana sebenarnya niat ekspansi juga, karena daerah itu merupakan daerah yang sangat subur. Makanya, Negara adidaya ingin menguasai, sehingga
Zarr Alghiffari KETUA SENAT FE-UH Mahasiswa, siapa sebenarnya mahasiswa itu?, siapa mereka?, darimana asalnya?, untuk apa adanya mahasiswa itu?, belajarkah?, tawurankah?, bukankah itu semua juga bisa dilakukan siapapun?, YA, siapapun. Lantas selancang apakah dia hingga berani untuk berkoar koar di megaphone sambil membakar ban yang menutup jalan rejeki masyarakat luas?, bukankah itu sesuatu yang seksi untuk dipertanggungjawabkan?. Lalu siapa pula mereka yang dengan gagahnya ber-almamater ria berani memaki pejabat kita yang terhormat tentang bagaimana seharusnya menyusui rakyat dari negara ini?. Sungguh muliakah tanggungjawabnya?, berapa banyakkah nasib yang bergantung dipundaknya?. LANTAS SIAPA MAHASISWA ITU???. Dari mahasiswa, dipergunakan sebaik-baiknya untuk mahasiswa. Sepenggal dasar dari sebuah konstitusi yang menyangkut tentang kerangka tindakan yang diamanatkan negara demi terwujudnya pembangunan karakter yang berkelanjutan, khususnya pada identitas yang padanya disematkan predikat maha . Terbayanglah betapa besar amanat yanag diemban oleh para pemuda pemudi ini. Dalam prosesnya dimasa yang akan datang, cara pikir merekalah yang akan mempengaruhi kebijakan kebijakan
tanpa pensil dan penghapus, kecerdasan akademik, wadah dalam kesatuan organisasi dan tindakan dalam aktivisme. Indah bukan? Apakah kita harus membiarkan keindahan itu tidak indah lagi?, selamat berjuang...!!!
SALAM REDAKSI: MEDIA EKONOMI PIMPINAN UMUM: BUDI PRASETYA SEKERTARIS UMUM: ULFIA DARWIS BENDAHARA UMUM: NENENG SRI SULASTRI REDAKSI BERITA: Dimas Anggrayana (Koord.), Bony F Maryono, ST. Rahmawati, ST. Ardyanti, Agung, Muh. Atthariq, Nurul Wahyuni, Nurmalasari LITBANG: Maula Razak (Koord.) Ahmad Mursyid, Bilal, Januar Anhar REDAKSI FOTOGRAFI: Zulkifli Fadli (koord.) Fahmi Alfian, Dian Sabrina, Taufik Malik REDAKSI LAYOUT: Bungawali Nurhidayah (Koord.) Ahmad Syakir, Idiel Haq, Rahmat Syarif, Nurul Fajri DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI: Irsyan, Fitria Idris, Selvy KANTOR REDAKSI: Ruangan FIS I 104 Gedung Fakultas Ekonomi Unhas Twitter: @medkomNEWS Facebook: Media Ekonomi FE-UH