Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Suatu kecelakaan pesawat udara baik yang merupakan incident maupun accident pesawat udara dapat terjadi di dalam kawasan bandara maupun di luar kawasan bandara yang mengakibatkan korban nyawa ataupun kerugian harta benda dan tidak selalu dapat diprediksi sebelumnya.

Sebagai pengelola bandar udara, PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Husein Sastranegara siap mengantisipasi terjadinya keadaan darurat di bandar udara yang dapat terjadi setiap saat.

Sebagai salah satu bentuk kesiapan dimaksud adalah dengan melaksanakan latihan penanggulangan keadaan darurat secara bersama, terpadu dan berkesinambungan, sehingga pada saat melaksanakan tindakan pertolongan dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien sesuai dengan fungsi tugas masing-masing pada organisasi penanggulangan keadaan darurat yang dalam mekanismenya telah diatur dalam Airport Emergency Plan (AEP) Document Bandar Udara Husein Sastranegara .

Penanggulangan keadaan darurat dapat berjalan dengan cepat, efektif dan efisien jika dilakukan dengan prosedur kerja, fasilitas, peralatan kerja maupun personil yang selalu dilatih secara terpadu dan berkesinambungan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan Rencana Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara Husein Sastranegara hingga terealisasinya pelaksanaan latihan dimaksud.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 Latar Belakang .......................................................................... 1 Dasar Pelaksanaan latihan ........................................................ 4 Maksud dan Tujuan ................................................................... 6 Jenis dan Sifat Latihan ............................................................. 7 BAB II ORGANISASI DAN UNIT PESERTA LATIHAN ................... 9 Panitia Penyelenggara ............................................................. Organisasi Latihan ..................................................................... 9 Unit Peserta Latihan .................................................................. 12 BAB III SKENARIO LATIHAN ........................................................ 17 Kecelakaan Pesawat Udara di Sekitar Bandar Udara BAB IV PROSEDUR TINDAKAN PELAKSANA LATIHAN ............. 22 Tindakan ATS ............................................................................ 22 Tindakan PKP-PK Bandara Husein Sastranegara ..................... 23 Tindakan OIC/Kadiv Yan Ops Bandara Husein Sastranegara ... 24 Tindakan GM Bandara Husein Sastranegara ........................... 24 Tindakan Pusat EOC ................................................................ 25 Tindakan Unit Pengamanan Bandara Husein Sastranegara ..... 27 Tindakan Tim Kesehatan Bandara Husein Sastranegara .......... 28 Tindakan SAR ..... ..................................................................... 29 Tindakan Tim Salvage Bandara Husein Sastranegara ............. 29 Tindakan Perusahaan Angkutan Udara ..................................... 30 Tindakan Pemprov Jawa Barat .................................................. 31 BAB V PENILAIAN KRITIK DAN SARAN ........................................ 32 BAB IV PENUTUP ............................................................................ 32

LAMPIRAN : 1.Grid Map Bandar Udara Husein Sastranegara 2.Denah Lokasi Latihan 3.Daftar Peserta Latihan

BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM Berdasarkan data statistik diketahui bahwa sekitar 70 % - 80% kecelakaan pesawat udara terjadi di dalam daerah bandar udara dan sekitarnya, dengan demikian PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola bandar udara harus siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya keadaan darurat di bandar udara yang kemungkinan setiap saat dapat terjadi. Salah satu bentuk kesiap-siagaan dimaksud adalah latihan penanggulangan keadaan darurat secara terpadu dan berkesinambungan yang harus dilaksanakan pada setiap bandar udara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 219 ayat (4) bahwa untuk menjaga dan meningkatkan kinerja fasilitas, prosedur, dan personel, badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara bandar udara wajib melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat secara berkala. Latihan penanggulangan keadaan darurat tersebut dimaksudkan untuk mengaplikasikan prosedur Airport Emergency Plan (AEP) dengan mengerahkan seluruh fasilitas dan personil unit kerja fungsional yang tergabung dalam Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang BandarUdara (Aerodrome) menyebutkan bahwa penyelenggara bandar udara wajib menyiapkan Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan), untuk itu di Bandar Udara Husein Sastranegara dengan dukungan Lanud Husein Sastranegara akan menyelenggarakan latihan dimaksud pada pertengahan bulan Desember 2011 dan memilih tipe keadaan darurat adanya Kecelakaan Pesawat Udara di Sekitar Bandar Udara dengan tema latihan peningkatan keterampilan penyelamatan jiwa dan menjalin kerjasama antar instansi terkait dalam penanggulangan kecelakaan pesawat udara. B. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan; 4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Serifikasi Operasi Bandar Udara; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome); 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 tahun 2010 tentang Tatanan Kebandar Udaraan Nasional;

hal 1

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2010 Tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional; 8. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/57/IV/99 tentang Pemindahan pesawat Udara Yang Rusak di Bandar Udara; 9. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/301/V/2011 tanggal 27 Mei 2011 tentang Petunjuk dan tata Cara Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-10 (Advisory Circular CASR Part 139-10), Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara Udara; 10. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor 12.03.04/00/09/2010 /421 Tentang Peraturan Perusahaan Nomor 14.4 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Lingkungan Bandar Udara PT Angkasa Pura II ( Persero ). 11. Surat VP of Airport Services PT. Angkasa Pura II (Persero) Nomor 12.03.04/00/ 01/2011/005 Perihal Rencana Pelaksanaan Latihan PGD 2011.

C. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Dalam latihan bersama ini dimaksudkan untuk melatih kemampuan fungsi komando, koordinasi, dan komunikasi semua unsur pada organisasi penanggulangan keadaan darurat bandar udara serta untuk menguji kemampuan dan kehandalan sumber daya alat dalam menanggulangi keadaan darurat di Bandar Udara Husein Sastranegara. 2. TUJUAN a. Untuk mendapatkan data tentang keefektifan dalam melakukan penanggulangan keadaan darurat sesuai dengan fungsi tugas masing-masing pada organisasi penanggulangan keadaan darurat Bandar Udara Husein Sastranegara. b. Sebagai sarana koordinasi, komunikasi dan komando antara instansi yang terlibat dalam penanggulangan keadaan darurat dalam mencapai waktu sesingkat mungkin untuk pemulihan segala akibat dari keadaan darurat di bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 NM ( 8 km ) dari titik referensi bandar udara. c. Untuk mendapat masukan dalam rangka amandemen/revisi dokumen Airport Emergency Plan sesuai ketentuan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-16 (Advisory Circular CASR Part 139-16), Pedoman Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document).

D. JENIS DAN SIFAT LATIHAN 1. JENIS LATIHAN a. Latihan Posko dengan mensimulasikan fungsi komando, koordinasi, dan komunikasi antar unit / instansi terkait untuk penanggulangan keadaan darurat di bandar udara;

hal 2

b. Manuver Lapangan yaitu latihan lapangan yang mengarah / mendekati keadaan sebenarnya, seperti B Pengaktifan Emergency Operation Center, Rendezvous Point, Staging Area, Collection Area, Triage Area, Care Area B Pemadaman kebakaran saat terjadi kecelakaan pesawat udara B Evakuasi korban yang mengalami kecelakaan pesawat udara B Penanganan korban yang mengalami kecelakaan pesawat udara di lokasi kejadian B Pengangkutan korban luka berat yang mengalami kecelakan ke Emergency Hall dan Rumah Sakit B Pengangkutan korban yang selamat menuju Terminal penumpang B Pengamanan lokasi kecelakaan pesawat udara

2. SIFAT LATIHAN Latihan penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Husein Sastranegara adalah Full Emergency tentang kecelakaan Pesawat Udara di Sekitar Bandar Udara.

hal 3

BAB II ORGANISASI DAN UNIT PELAKSANA LATIHAN

A.

ORGANISASI LATIHAN

Pengarah : Direktur Operasi & Teknik PT Angkasa Pura II ( Persero) Vice President of Airport Services Komandan Pangkalan TNI-AU Husein Sastranegara Direktur Latihan : General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Kelompok Penilai : Para Direktur Rumah Sakit di Bandung - Cimahi Pimpinan perusahaan angkutan udara Para Manager & Junior Manager di Lingkungan PT. AP II

Sekretaris Latihan : Kadiv Administrasi & Komersil PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Koordinator Latihan : Kadiv Pelayanan Operasi PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Koordinator Teknik : Kadiv Teknik PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Koordinator Adm & Keuangan : Kadin Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara

hal 4

B.

UNIT PELAKSANA LATIHAN

Unit / Instansi terkait yang terlibat dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandar Udara Husein Sastranegara adalah : KANTOR CABANG PT. ANGKASA PURA II ( PERSERO) a) Divisi Pelayanan Operasi b) Divisi Teknik c) Divisi Administrasi & Komersial 2) TNI AU LANUD HUSEIN SASTRANEGARA a) Dinas Operasi : - Base Ops - Kamhanlan & Operasi Latihan b) Satuan POM AU c) Intelud 3) POLRI Polsek Cicendo

37 30 35

orang orang orang

40 50 30 10 10

orang orang orang orang orang

4) BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA a) Indonesia Air Asia b) Merpati Nusantara c) Wings Abadi d) Sriwijaya Air e) Batavia Air f ) Silk Air 5) PERUSAHAAN GROUND HANDLING PT. Lahand Air Service 6) KESEHATAN PELABUHAN (+I unit Ambulance)

28 orang 2 orang 3 orang 2 orang 2 orang 3 orang

5 orang 6 orang 2 orang 2 orang

7) IMIGRASI 8) BEA CUKAI

hal 5

8) RUMAH SAKIT
Jumlah Dukungan

47 orang

N a m a R.S
Dr. Salamun Hasan Sadikin Rajawali St. Boromeus Advent KebonJati Sariningsih Cibabat Mitra Kasih Klinik PTDI Jumlah

Dokter 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

Perawat 4 4 2 1 1 2 1 2 1 1

Driver 1 1 1 1 1 1 1 1

Ambulance 1 1 1 1 1 1 1 1

12

19

10) PMI Bandung 11) Pos SAR PT.DI 12) Pemadam Kebakaran a) Tim Bandara & Lanud Husein Sastranegara b) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung c) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cimahi d) Pemadam Kebakaran PT. DI 13) Tim Rescue a) Bandara & Lanud Husein Sastranegara b) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung c) Pemadam Kebakaran PT. DI C. FASILITAS UTAMA PENDUKUNG a). Peralatan Kendaraan PKP-PK Bandara & Lanud Husein Sastranegara - Rapid Intervention Vehicle - Foam Tender - Commando Car - Ambulance

33 orang 8 orang

13 orang 10 orang 6 orang 8 orang

8 orang 5 orang 8 orang

1 unit 3 unit 1 unit 2 unit

hal 6

D. FASILITAS PENDUKUNG a. Penimbul Situasi 1) Mock Up/replika pesawat 2) Ban bekas 3) BBM 4) Simulasi korban orang (sesuai skenario ) 5) Make Up korban + property b. First Aid Kit ( P3K ) dan Resucitator unit c. Fasilitas di Collection Area, Triage Area, Care Area, Tenda dan bendera warna merah, hijau, kuning dan hitam d. Dukungan konsumsi (Jumlah, jenis, menu disesuaikan dengan kondisi) terdiri dari snack box, lunch box, dan minuman. e. Kendaraan pendukung transportasi : Bus, Pick Up f. Komunikasi/Informasi Komunikasi dalam latihan menggunakan sandi/kode khusus yang akan ditentukan kemudian, dan peralatan yang digunakan antara lain : - Telephone/HP - Radio HT (Handy talky) - Crash Alarm (crash bell) - Megaphone g. Pendanaan / Keuangan Pendanaan atau keuangan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan pertanggung jawabkan kepada Ketua Panitia PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara E. LOKASI LATIHAN Latihan dilaksanakan di Bandara Husein Sastranegara dan lokasi direncakan di luar perimeter yaitu pada sekitar 800m sebelah utara runway - lokasi KP2 PTDI (Grid Map Bandara Husein Sastranegara).

F. WAKTU PELAKSANAAN Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara direncanakan akan pada Minggu ke-2 Bulan Desember 2011.

Hal - 7

BAB III RINGKASAN SKENARIO Latihan penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Husein Sastranegara Tahun 2011
KECELAKAAN PESAWAT UDARA DI SEKITAR BANDAR UDARA Sebuah pesawat Boeing B-737-200 registrasi PK-XCA yang dioperasikan oleh PT.Camar Air terbang dari Kuala Lumpur menuju Bandara Husein Sastranegara Bandung dengan nomor penerbangan CA-707. Penerbangan CA-707 ini berangkat dari Kualalumpur pada pukul 01.10 UTC dengan 2 Pilot (1 Captain & 1 Copilot), 4 cabin crew dan 84 penumpang dewasa, akan mendarat di Bandara Husein Sastranegara pukul 03.00 UTC (10.00 WIB). Sewaktu posisi 20NM pukul 0245 UTC/0945 WIB, Pilot melaporkan mengalami gangguan mesin sebelah kanan dan informasi cuaca yang diterima dari stasiun Meteorologi bahwa di Bandara Husein sastranegara mulai berawan/mendung. Prosedur pemanduan tetap dilaksanakan oleh Approach Control Office (APP) Bandung dan segera memberi informasi ke unit terkait antara lain Husein Tower, Base Ops, PK-PPK dan Operator termasuk General Manager & Komandan Lanud Husein Sastranegara. Petugas APP Bandung memberikan informasi keadaan cuaca dan menginstruksikan pilot Camar Air untuk menggunakan Runway 29 dan selanjutnya pesawat turun ke ketinggian 8.500 ft Ketika pesawat CA-707 di ketinggian 8.500 ft pada jarak 5 mile dari BND VOR, Bandung Approach memberikan instruksi untuk melakukan pendaratan secara instrument mengunakan Runway 29, Pilot CA-707 melaporkan right engine fail (mesin sebelah kanan mati) posisi 11 mile dari BND VOR ketinggian 4.500 ft diinstruksikan oleh Bandung Approach kontak ke Husein Tower di frekuensi 118.65 Mhz. Petugas Tower memberikan informasi Runway 29 untuk pendaratan dan keadaan cuaca antara lain arah dan kecepatan angin serta altimeter seting .Setelah kontak dengan Tower di posisi Short Final Runway 29, pesawat mendapat Crosswind secara mendadak dari arah 2000 dengan kecepatan 50 knots hingga mengakibatkan pesawat jatuh di sebelah utara Runway kurang lebih 800 meter. Saat mengetahui pesawat CA-707 jatuh, maka petugas on duty Husein Tower segera menekan crash alarm (crash bell) dan memberi informasi tentang lokasi crash ke Tim PKPPK yang telah siaga dan selanjutnya memberitahukan kepada Dan Lanud Husein Sastranegara dan General Manager serta memberitahukan kepada petugas pengamanan (Pom AU & Sekuriti bandar udara). Tim PKP-PK yang telah siaga di Taxiway B dan C, setelah mendengar bunyi Crash Alarm maka langsung menuju lokasi kejadian (crash area). Komandan Lanud dan General Manager Husein Sastranegara selaku Pimpinan EOC segera mengaktifkan EOC dan menyatakan keadaan darurat serta segera menuju lokasi keadaan darurat dan melaporkan kepada Pejabat sesuai prosedur.

hal 8

Memerintahkan Kadin Ops LLU segera berkoordinasi ke kasi Base Operation untuk menerbitkan NOTAM . Tim PKP-PK dengan kendaraan RIV dan Foam Tender yang telah tiba di lokasi kejadian segera memadamkan kebakaran pesawat tersebut dan petugas PK lainnya segera memilih / menetapkan Collection area, Triage & Care Area. Tim penolong/Rescue team (PKP-PK Bandara-Lanud Husein Sastranegara) segera mengevakuasi penumpang untuk ditempatkan di Collection area. Komandan Sekuriti Bandara berkoordinasi dengan POM AU, segera menuju lokasi kecelakaan, mengatur jalur lalu lintas bagi semua pihak yang akan terlibat untuk menuju lokasi kecelakaan pesawat udara termasuk menjaga / mengamankan Staging Area. Mengarahkan tenaga bantuan yang datang agar menunggu sampai dengan ada panggilan untuk menuju staging area. Koordinator Tim Medis (RS. Dr. Salamun) dan Petugas KKP yang telah tiba di lokasi kejadian segera melaksanakan tugas pertolongan dan memberi komando kepada anggota tim medis untuk melakukan pemilahan dan tindakan medis pada korban sesuai prioritas serta melakukan pendataan dan identifikasi terhadap korban. Petugas Sekuriti Bandar Udara di Lokasi Kecelakaan Setelah operasi pemadaman api berhasil (kondisi aman) sebagian kendaraan Foam Tender kembali ke Fire Station untuk persiapan pelayanan operasional bandara dan yang lainnya standby dilokasi kejadian, dan petugas sekuriti memasang security line di sekeliling lokasi kecelakaan pesawat udara dan menjaga agar masyarakat tidak melewati security line serta menjaga dan mengamankan barang-barang yang ada disekeliling kecelakaan pesawat udara. Petugas airlines menyiapkan daftar penumpang (passenger's manifest) dan menyiapkan fasilitas serta personel di greeters and meeters. Setelah mendapat arahan dari Ketua Komite untuk mengangkut penumpang yang tidak cidera dan tidak memerlukan perawatan medis lebih lanjut ke Terminal Bandar Udara. Setelah kondisi dinyatakan aman oleh On Scene Commander maka kondisi tersebut dilaporkan kepada Ketua Komite dan apabila kendaraan PKP-PK sudah berada di Fire Station serta siap operasi kembali, maka Ketua Komite memerintahkan Kadin Ops LLU segera berkoordinasi dengan Kasi Base Operation untuk mencabut Notam (operasi penerbangan normal kembali) dan menyatakan keadaan darurat selesai. Dari hasil evakuasi dan pertolongan yang telah dilaksanakan diperoleh data sbb : - Luka ringan - Patah tulang tangan - Patah tulang khaki - Pingsan - Luka berat/bakar - Meninggal dunia - Penumpang selamat JUMLAH PoB : 15 orang : 10 orang : 10 orang : 5 orang : 27 orang : 3 orang : 20 orang : 90 orang

hal 9

BAB IV PROSEDUR TINDAKAN PELAKSANA LATIHAN


1. Tindakan ATS Bandar Udara Husein Sastranegara : Unit APP- Bandung, setelah mengetahui adanya pesawat udara yang menuju Bandara Husein Sastranegara sedang mengalami gangguan mesin dan kemungkinan akan berakibat fatal pada saat melakukan pendaratan, maka tindakan yang dilakukan : a. Menyampaikan berita kepada : 1) Tower Bandara Husein Sastranegara 2) Camar Airlines 3) PKP-PK Bandara Husein Sastranegara 4) Pesawat udara lain dalam wilayah kendalinya 5) General Manager Bandara Husein Sastranegara 6) Kadiv Pelayanan Operasi Bandara Husein Sastranegara b. Isi berita sebagai berikut : 1) Bandara Husein Sastranegara FULL EMERGENCY 2) Call Sign dan Tipe Pesawat : PK-XCA tipe Boeing B-737-200 3) Jumlah penumpang termasuk awak pesawat 4) Perkiraan waktu pendaratan 5) Barang barang berbahaya, termasuk jumlah dan lokasi penempatan (biladiketahui). Unit Tower Husein Sastranegara Setelah mengetahui adanya kecelakaan pesawat udara di sekitar Bandar Udara Husein Sastranegara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Mengaktifkan alarm kecelakaan (crash alarm) b. Meneruskan informasi kecelakaan kepada unit PKP-PK dengan isi berita sebagai berikut : 1) Nama Bandar Udara : ................. 2) Tipe pesawat : 3) Jumlah penumpang & crew : .......... orang 4) Lokasi kecelakaan : Final/Base leg/Down wind 5) Waktu kejadian : .... UTC 6) Landasan yang digunakan : R/W ........... 7) Bahan bakar yang masih tersisa : .... galon (bila pesawat udara masih terbang) 8) Kejadian : Aircraft Crash (3x), lokasi sesuai grid map 9) Nama Airline : ...... (yang mengalami kecelakaan) 10) Lokasi, kapasitas bahan dan barang berbahaya di pesawat udara : .....(kalau ada) 11) Kondisi : SIAGA III c. Memberitahukan kepada Komandan Lanud, Kadis Operasi Husein Sastranegara dan General Manager Bandara Husein Sastranegara d. Memberitahukan kepada petugas pengamanan Lanud & Bandara e. Memberitahukan kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan f . Mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu sesuai dengan kewenangannya

hal 10

2. Tindakan PKP-PK Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara di sekitar Bandara Husein Sastranegara, maka PKP-PK melakukan tindakan : a. Langsung menuju ke lokasi kecelakaan melalui ............. dan memonitor informasi yang diberikan oleh petugas Tower b. Memberitahuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung dan Kota Cimahi, perihal sebagai berikut : 1) Rendezvous point 2) Staging area 3) Tenaga dan peralatan yang dibutuhkan 4) Informasi lain yang diperlukan c. Melaksanakan operasi pemadaman dan pertolongan. d. Segera menentukan posisi pos komando di sekitar crash area. e. Menentukan collection area. Apabila tugas telah selesai dilaksanakan, segera menyerahkan tanggung jawab pengamanan crash area kepada Petugas Keamanan.

3. Tindakan OIC/Kadiv Yan. Ops Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Memberitahukan General Manager Bandara Husein Sastranegara b. Memberitahukan Airlines/ground handling c. Memberitahukan CIQ. (Untuk penerbangan internasional) d. Mengkoordinasikan dengan unsur unsur terkait internal / eksternal

4. Tindakan General Manager Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Mengaktifkan EOC b. Mengkoordinasikan kegiatan operasi di lapangan, c. Melaporkan kepada Direksi PT Angkasa Pura II ( Persero ) d. Melaporkan kepada Menteri Perhubungan. e. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara, f. Melaporkan kepada Kepala Kantor Otoritas Bandara wilayah I g. Melaporkan kepada Kadis Perhubungan Provinsi Jawa Barat h. Melaporkan dan berkoordinasi dengan Dan Lanud Husein Sastranegara

hal 11

5.Tindakan Pusat Kendali Krisis (Emergency Operation Centre) : a. Tim pusat kendali krisis (emergency operation centre team ) terdiri dari : 1) Komandan Pangkalan TNI-AU Husein Sastranegara 2) General Manager Bandara Husein Sastranegara 3) Kadis Operasi Lanud Husein Sastranegara 4) Kadiv Yan. Ops Bandara Husein Sastranegara 5) C I Q (untuk penerbangan internasional 6) Perusahaan angkutan udara/ground handling agent 7) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat 8) Pos SAR Bandung b. Tim Pusat Kendali Krisis segera bekerja dan melaksanakan tugas yaitu : 1) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penanggulangan keadaan darurat 2) Mendukung peranan dan tugas Pos Komando keadaan darurat yang sedang melaksanakan operasi di lokasi kejadian, 3) Memantau dan mengantisipasi pelaksanaan dan perkembangan lebih lanjut sejak penanggulangan keadaan darurat sampai dengan operasi pemindahan reruntuhan pesawat udara, 4) Menjamin bahwa operasi pasca keadaan darurat dilaksanakan secepatnya sehingga Bandar Udara segera dapat dioperasikan kembali, 5) Menjamin bahwa segala kebutuhan yang berhubungan dengan keberhasilan pelaksanaan keadaan darurat dapat dipenuhi, 6) Memutuskan pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dapat dinyatakan berakhir.

6. Tindakan Unit Pengamanan Lanud & Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara di Bandara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Mengerahkan unsur Satuan Pengamanan untuk mengamankan situasi di lokasi kejadian b. Dinas Pengamanan Bandara berkoordinasi dengan POM-AU dan Kamhanlan Lanud Husein Sastranegara c. Menyiapkan dan memasang security lines di lokasi kejadian d. Menempatkan petunjuk arah pada posisi - posisi strategis menuju ke tempat kecelakaan melalui rute yang telah ditentukan e. Mengatur lalu lintas dari/ke tempat kecelakaan dan mengendalikan massa f. Mengamankan akses ke rendezvous point g. Mengatur mobil mobil ambulance atas petunjuk Tim medik h. Mengarahkan Wartawan ke Press Room yang telah ditentukan, I. Mengarahkan keluarga korban ke Greeters and Meeters yang telah ditentukan.

7. Tindakan Tim Kesehatan Pelabuhan Wilker Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan/kebakaran pesawat udara, maka kegiatan yang dilakukan adalah : a. Mengerahkan Tim Medis beserta peralatannya ke lokasi kejadian b. Memberitahukan dan berkoordinasi dengan Koordinator Medis (RS. Dr. Salamun)

hal 12

7. Tindakan Tim Kesehatan .......... c. Mengklasifikasikan korban di collection area dan memberikan kartu identitas sesuai skala prioritas sebagai berikut : 1) Simbol Kelinci (I) berwarna merah bagi korban yang luka berat 2) Simbol Kura-kura (II) berwarna kuning bagi korban yang memerlukan perawatan sementara 3) Simbol Ambulance disilang (III) berwarna hijau bagi korban luka ringan 4) Warna hitam (O) bagi korban yang meninggal d. Menyiapkan daftar korban termasuk tindakan akhir yang telah diberikan e. Mengaktifkan emergency hall f. Berkoordinasi dengan Unit Gawat darurat Medik / Rumah Sakit terdekat untuk bantuan pertolongan korban dan mengkoordinasikan dalam pelaksanaannya.

8. Tindakan SAR PTDI / Pos SAR Bandung Berkoordinasi dengan EOC, menyiapkan fasilitas pertolongan dan membantu pelaksanaan pertolongan (bila diperlukan).

9. Tindakan Tim Salvage Bandara Husein Sastranegara Setelah menerima berita kecelakaan/kebakaran pesawat udara di Bandar Udara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Menyiapkan peralatan dan personil Salvage b. Berkoordinasi dengan Lanud Husein Sastranegara & PTDI c. Berkoordinasi dengan Tim Pengamanan Husein Sastranegara, mengatur semua jalur lalu lintas baik orang maupun kendaraan yang menuju crash area d. Membantu melarang/mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan berada disekitar crash area e. Melakukan pemindahan pesawat udara setelah mendapat ijin KNKT dan berkoordinasi dengan perusahaan angkutan udara yang bersangkutan 10. Tindakan Polsek Cicendo Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara di Bandara, maka tindakan yang dilakukan adalah : a. Berkoordinasi dengan POM-AU Lanud Husein Sastranegara, mengatur semua jalur lalu lintas baik orang maupun kendaraan yang menuju crash area, b. Membantu melarang / mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan berada disekitar crash area 11. Tindakan Perusahaan Angkutan Udara Yang Bersangkutan Setelah menerima berita kecelakaan pesawat udara di Bandar Udara, maka segera : a. Menyiapkan pengangkutan dan perbekalan b. Menyiapkan peralatan teknik (sesuai jenis pesawat udara) c. Mengirimkan Staf Senior untuk bergabung dengan Tim Pusat Kendali Krisis d. Mengirim wakil yang membawa daftar penumpang dan awak pesawat serta bergabung serta bergabung dengan petugas di Triage Area e. Mengamankan Bagasi dan Kargo f. Mengirimkan personil ke Greeters and Meeters g. Mengirimkan personil ke Holding Area h. Bertanggung jawab atas pemindahan kerangka/reruntuhan pesawat hal 13

12. Pos Komando Bergerak (Mobile Command Post) a. Pos komando mobil merupakan gabungan dari unsur-unsur : 1) Dinas PKP-PK. Bandar Udara Husein Sastranegara 2) Dinas Pelayanan Medik / Kesehatan Pelabuhan Wilker Bandara Husein Sastranegara, 3) Perwakilan perusahaan angkutan udara yang bersangkutan, 4) Para ahli (bahan peledak, bahan kimia, bahan berbahaya) bila diperlukan b. Tugas : 1) Mengkoordinir kegiatan operasional di lokasi kecelakaan. 2) Berkoordinasi dengan Tim Pusat Kendali Krisis (EOC).

13. Tindakan Pemprov Jawa Barat Setelah menerima berita kecelakaan / kebakaran pesawat udara di sekitar Bandar Udara Husein Sastranegara, maka pejabat Pemprov Jawa Barat memberikan dukungan yang diperlukan

hal 14

BAB V PENILAIAN, KRITIK DAN SARAN


Penilaian, kritik, dan saran dalam latihan penanggulangan keadaan darurat "Kujang II" Tahun 2011 di Bandara Husein Sastranegara sangat dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam penyempurnaan Airport Emergency Plan Document Bandara Husein Sastranegara. Penilaian latihan penanggulangan keadaan darurat Bandara Husein Sastranegara dilaksanakan dengan berpedoman pada Airport Emergency Plan Document Bandara Husein Sastranegara. Kritik dan saran dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dalam penanggulangan keadaan darurat.

hal 15

BAB VI PENUTUP

Latihan penanggulangan keadaan darurat (PGD) "KUJANG II" Tahun 2011 akan berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan dukungan dari semua pihak terkait. Latihan ini sangat berguna untuk memperbaiki kekurangan dalam sistem penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Husein Sastranegara, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan dalam peningkatan prosedur kerja, peralatan dan kualitas personil. Kepada semua Instansi, Jawatan yang telah berpartisipasi dalam latihan penanggulangan keadaan darurat ini diucapkan banyak terima kasih.

Bandung, Desember 2011 DIREKTUR LATIHAN

EKO DIANTORO

hal 16

TATA TERTIB LATIHAN

Tata Tertib Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara "KUJANG II" Tahun 2011 di Bandara Husein Sastranegara Bandung sbb : 1. Selama penyelenggaraan latihan, seluruh peserta menggunakan dinas harian sesuai fungsi dan tugas masing-masing; 2. Pelaku bulsit menggunakan pakaian yang disesuaikan dengan skenario latihan; 3. Memakai tanda pengenal yang selama dalam latihan dan disesuaikan dengan fungsi dan tugas tugas masing-masing; 4. Para tamu undangan menggunakan kaos / baju yang sudah diberikan; 5. Demi kelancaran dan keselamatan latihan penanggulangan keadaan darurat tata tertib wajib ditaati; 6. Penggunaan peralatan komunikasi disesuaikan pada saat latihan penanggulangan keadaan darurat; 7. Apabila terjadi penurunan kategori bandara untuk PKP-PK disebabkan kegiatan latihan maka segera ditertibkan NOTAM; 8. Pengamanan bandara dibantu oleh unsur pengamanan lainnya; 9. Pengamanan jalan masuk dan atau keluar bandara diatur oleh petugas pengamanan yang telah ditunjuk sesuai aturan Airport Emergency Plan Document; 10. Call sign dalam latihan penanggulangan keadaan darurat sesuai aturan Airport Emergency Plan Document; 11. Hal - hal yang belum diatur dalam tata tertib latihan ini akan diatur sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kemudian.

SUSUNAN ACARA LATIHAN PKD TAHUN 2011 06.30 - 07.45 08.00 - 08.45 08.45 09.00 09.15 09.25 09.35 09.40 - 11.00 11.00 - 12.30 12.30 - 13.30 Persiapan Registrasi Tamu Undangan Pembukaan - Tarian Tradisional Jawa Barat Laporan General Manager & Komandan Pangkalan Udara Sambutan Direksi PT. Angkasa Pura II (PERSERO) sekaligus Pembukaan Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Sambutan Pejabat Pemprov Jabar (Gubernur/Kadishub) Pembacaan Do'a ( Kelancaran & Keselamatan selama Latihan ) Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat "KUJANG II" ISOMA Evaluasi Pelaksanaan Latihan PKD

PANITIA PENYELENGGARA LATIHAN PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 2011 KUJANG II BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Pembina/Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Koordinator Umum Anggota Koordinator Sekretariat Anggota Koordinator Humas Anggota Koordiantor Pengamana Anggota Koordinator Operasi Penerbangan Anggota

Koordinator Akomodasi & Konsumsi Anggota Koordinator Transportasi Anggota

: Eko Diantoro selaku General Manager : M. Imronsyah : Sutrisno : Iwan Rubini : Sihwanti : Rahmat Hidayatullah : Joko Setiawan : Jaja Satriansah : Neneng Yulia : Aa Juarya, Riandi Sidki : Sukijo : Ramos Purba : Tri Mudjiadi : Zaenal Abidin, Joko Purwanto : Agus Dimafrul : Kapten Lek. Basori, Setyo Handoyo, Ahmad Hikmat : Neneng Yulia : Entin Rahmawati, Yusuf Sugiarto S : Jaja Satriansah : Herman Suhendra, Bambang Taryono

GENERAL MANAGER

EKO DIANTORO

Anda mungkin juga menyukai