Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian terjadi dalam periode neonatal. Oleh karena itu, upaya pembinaan kesehatan bayi dimulai dari pemenuhan kebutuhan primer akan menyebabkan kelainankelainan yang dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya hipotermi pada BBL yang selanjutnya menyebabkan hipoksemia dan hipoglikemia. Dan yang tidak kurang pentingnya adalah pencegahan terhadap infeksi-infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu memotong tali pusat. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal adalah periode rentan akan banyak hal, seperti infeksi dan pengaturan tubuhnya, terutama pada bayi yang beratnya rendah saat melahirkan. Sehingga perlu pemberian ASI atau PASI yang mencukupi untuk membantu bayi dalam keadaan sehat dan menurunkan angka kematian bayi. Manajemen yang baik pada waktu masih dalam kandungan, selama persalinan, segera sesudah melahirkan dan pemantauan dan perkembangan selanjutnya dan menghasilkan bayi yang sehat. 1.2 Tujuan Setelah penulis mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan bayi, penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan menerapkan manajemen kebidanan varnex praktek di Lapangan. 1.2.2 Tujuan Khusus a. Melakukan Pengkajian (Pengumpulan Data) b. Mengidentifikasi Masalah / Diagnosa c. Mengantisipasi Masalah Potensial d. Mengidentifikasi Kebutuhan Segera

1.2.1 Tujuan Umum

e. Intervensi dan Rasionalisasi f. Implementasi g. Mengevaluasi Keefektifan Asuhan Kebidanan yang dilakukan

1.3

Metode Penulisan Studi Kepustakaan, praktek langsung, bimbingan dan konsultasi

1.4

Sistematika Penulisan Dalam penyusunan makalah ini dibuat garis besar sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar Belakang Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3 1.4 Metode Penulisan Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 2.2.1 Pengertian 2.2.2 Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi Diagnosa / Masalah 2.2.3 Mengidentifikasi Diagnosa / Masalah Potensial 2.2.4 Menciptakan kebutuhan terhadap tindakan segera 2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh 2.2.6 Implementasi 2.2.7 Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 Pengumpulan Data Identifikasi Masalah / Diagnosa Masalah Potensial Identifikasi Kebutuhan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi

BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta)

2.1.1 Pengertian

2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal 1. BB 2500 4000 gram 2. PB 48 52 cm 3. Lingkar dada 30 38 cm 4. Lingkar kepala 33 35 cm 5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/mnt, kemudian menurun sampai 120-110 x/mnt. 6. Pernafasan pada menit pertama kira-kira 100 x/mnt, kemudian menurun setelah tenang 40 x/mnt. 7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup terbentuk dan diliputi verniks caseosa. 8. Rambut kepala biasanya telah sempurna. 9. Kuku agak panjang atau melewati jari-jari 10.Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora (pada anak perempuan) testis sudah turun (Pada anak laki-laki). 11.Reflek hisap dan menelan baik 12.Reflek suara sudah baik, bila bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan memeluk. 13.Reflek menggenggam sudah baik 14.Eliminasi baki urine dan meconium akan keluar 24 jam pertama. Meconium berwarna hitam kecoklatan.

2.1.3 Perubahan-Perubahan Yang terjadi Pada Bayi Baru Lahir 1. Perubahan metabolisme karbohidrat 2. Perubahan suhu tubuh Ketika bayi lahir berada pada suhu yang lebih rendah dan suhu di dalam rahim ibu. Apabila dibiarkan dalam suhu 25C, maka bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi, dan evaporasi sebanyak 200 kkal/kb BB/mnt, sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya. Sehingga menyebabkan suhu tubuh turun, akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan oksigen. 3. Perubahan Pernafasan Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pernafasan gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama adalah : a. Tekanan metabolisme dan toraks sewaktu melalui jalan lahir b. Penurunan O2 dan kenaikan CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinuskarotis. c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permukaan pernafasan. 4. Perubahan Sirkulasi Dengan Perkembangan paru mengakibatkan tekanan O2 naik dan tekanan CO2 menurun, sehingga menurunkan resistensi pembuluh darah paru, sehingga aliran darah meningkat hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru. Dan duktus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilicus kemudian tali pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena inferior dan foramen ovale ditriun kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. 5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, alat lainnya mulai berfungsi. Setelah anak lahir harus segera mendapat perawatan dan pengawasan agar tidak terjadi kelainan-kelainan. Adapun perawatan dan pengawasan bayi meliputi :

a. Menghisap lendir b. Memotong tali pusat c. Meneteki / Memberi Salep Mata d. Memberi injeksi vitamin K e. Mengukur panjang badan dan menimbang berat badan bayi f. Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas), LD (Lingkar Kepala). g. Mengukur suhu tubuh h. Memandikan setelah 6 jam post partum Hal-hal yang perlu diawasi pada bayi baru lahir dapat dilakukan dengan metode APGAR. Aspek-aspek yang termasuk APGAR yang harus dinilai dan dicatat adalah : Tanda 1. Appearance/warna kulit 2. Pulse/bunyi jantung 3. Grimace/refleks 4. Activity/aktivitas 5. Respiratory effart 0 Seluruh tubuh biru atau putih Tidak ada Tidak ada Lumpuh Tidak ada Skor 1 Badan merah, tangan dan kaki biru <100 Perubahan mimik 2 Seluruh tubuh kemerah-merahan >100 Bensin, batuk, menangis kut Ekstremitas sedikit Gerakan aktif, fleksi ekstremitas fleksi Tidak teratur, atau Menangis keras lambat atau kuat (Obstetry Fisiology, UNPAD 1983)

Dalam merawat bayi kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain : a. Kebutuhan rasa hangat b. Makanan pokok yaitu ASI c. Cairan d. Istirahat dan tidur e. Udara yang bersih f. Latihan gerak badan g. Kasih Sayang Ibu h. Perlindungan i. Kebersihan dan sterilisasi

Kebutuhan diatas bersifat terus menerus selama pertumbuhan dan perkembangan bayi. 2.1.4 Pemberian Nutrisi Pada Bayi 1. Pemberian Energi (Kalori) - 100-120 kkal/Kg BB selama beberapa bulan pertama kehidupan - 100 kkal/kg BB pada waktu ia mencapai usia 1 tahun 2. Kebutuhan Cairan - Hari I : 60 cc/kg BB / hari - Hari II : 90 cc/kg BB / hari - Hari III : 120 cc/kg BB / hari - Hari IV : 150 cc/kg BB / hari Frekuensi pembesaran cairan tergantung pada berat badan bayi. - Berat badan < 1.250 gr : 24x/hari tiap 1 jam - Berat badan 1.250 gr - < 2000 gr : 12 x/hari tiap 2 jam - Berat badan > 2000 gr : 8x/jaro tiap 3 jam 2.1.5 Penatalaksanaan pada bayi baru lahir 1. Membersihkan jalan nafas dan sekaligus menilai APGAR score menit pertama dengan cara menghisap lendir bayi dari mulut dan hidung dengan memutar. Jangan lakukan terus menerus tetapi beri kesempatan pada bayi untuk bernafas. Lakukan penghisapan hingga bayi menangis keras. 2. Mengeringkan badan bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain halus. 3. Memotong dan mengikat tali pusat dengan dibungkus kasa steril (perhatikan teknik aseptic dan antiseptik). 4. Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan dibungkus kain hangat dan tidak memandikan bayi terlebih dahulu. 5. Mendekatkan bayi ke ibu dan menetekkan segera setelah lahir. 6. Membersihkan daerah muka, tangan, lipatan ketiak, dada, punggung, kaki dengan kapas yang diberi baby oil (retrap kali usapan kapas harus diganti).

7. Memberikan obat mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata dengan menggunakan salep eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). 8. Memberikan injeksi vitamin K (Asuhan Keperawatan Anak dalam Kontek Keluarga, 1993) 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Adalah aktivitas / intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan khususnya bidang KIA/KB. 2.2.1 Pengkajian Merupakan langkah awal dan komponen terpenting dalam memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir. 2.2.1.1 Data Subyektif a. Identitas Bayi - Anak ke - Nama Bayi - Umur Bayi - Jenis Kelamin - Tanggal Lahir - Jam - Nomor Register Orang Tua - Nama Ibu : - Umur - Agama : : Nama Ayah Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : : : : : :

- Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat : b. Keluhan Utama

c. Riwayat Antenatal d. Nutrisi Selama Hamil e. Data Psikososial dan Spiritual f. Aktivitas Ibu selama hamil g. Riwayat Persalinan h. Riwayat Post Natal i. Status Nutrisi Bayi j. Pola Eliminasi k. Pola Istirahat / tidur l. Pola aktivitas 2.2.1.2 Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum b. BB Lahir c. PB Lahir d. Circum Ferensia sub occipito brematika e. Circum ferensia fronto occipito f. Circum ferensia mento occipito brepmatika g. Lingkar lengan h. Lingkar dada i. Suhu j. Nadi k. Pernafasan

2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala b. Hidung c. Mulut d. Leher e. Telinga f. Dada g. Perut : Caput succedanum, cephal hematomoa, fontanella, mayor dan minor. : Bentuk, fistula : Labioskizis, labio polatoskizis : Pembengkakan : Bentuk, keluaran, fistula : Bentuk, bunyi nafas, retraksi, bunyi jantung : Massa, perdarahan tali pusat hidrocel. i. Anus : lubang anus j. ekstremitas atas / bawah : gerakan, polidaktilis, sindaktilis k. Reflek-reflek: moro, rooting, sucking 2.2.2 Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. 2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/masalah potensial yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 2.2.4 Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. 2.2.5 Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh Dalam rangka ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasikan / diantisipasi.

h. Genetalia : Jenis kelamin, epispadi, hipospadi, hernia sacrotalis,

10

2.2.6 Implementasi Pada langkah ke 6 ini rencana asuhan kebidanan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke5 dilaksanakan efisien dan aman. 2.2.7 Evaluasi Pada langkah ke 7 dilakukan evaluasi keefektivan dan asuhan yang tidak diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.

11

BAB III TINJAUAN KASUS


3.1 Pengumpulan Data Tanggal 16-6-2007 1. Biodata Nama Bayi Umur Jenis Kelamin Tanggal Lahir Jam Anak ke Orang Tua Nama Ibu Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan bayi baru lahir normal spontan jam 11.15 WIB 3. Riwayat Antenatal Menarche HPHT TP ANC Imunisasi Selama hamil : 13 tahun : 5-9-2006 : 13-6-2007 : Teratur 10x di BPS Iskandar : TT lengkap 4x : TT lengkap 4x : : : : : : Ny D 28 th Islam SMU Jl. P Nama Ayah Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : : : : : : Tn T 30 th Islam SMU Swasta Jl. P : Bayi Ny D : 2 jam : Perempuan : 15-6-2007 : 11.15 WIB : II Jam : 13.15 WIB

12

4. Nutrisi selama kehamilan Ibu mengatakan selama hamil makan lebih banyak 4-5 piring sehari. Kadang-kadang tambah susu dan buah-buahan. Minum air putih 8-10 gelas / hari. 5. Dada Psikososial dan Spiritual - Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini dan sangat mengharapkannya. - Ibu mengatakan bahwa keluarganya juga senang sekali. - Ibu mengatakan waktu hamil usia 7 bulan diadakan selamatan 7 bulanan menurut adat jawa. 6. Aktivitas ibu selama hamil Ibu sebagai ibu rumah tangga juga melakukan kegiatan rutin menyapu, mengepel, memasak, mencuci pakaian, dan lainnya. Tapi ibu dibantu oleh orang tua dan juga suaminya. 7. Riwayat Persalinan Ibu mengatakan melahirkan tanggal 16-6-2007 jam 11.15 WIB anak perempuan lahir spontan B segera menangis AS : 7-8 BBL 3360 gram PBL : 51 cm ditolong oleh bidan dari BPS ini. 8. Riwayat Post Natal Ibu mengatakan bayi dirawat di ruangan BPS dan bayi dalam keadaan sehat didalam box atau bergabung dengan ibunya di dalam satu ruangan (rawat gabung / rooming m). 9. Status Nutrisi Bayi Ibu mengatakan segera setelah bayi lahir langsung meneteki ibunya 10.Pola Eliminasi Ibu mengatakan bayi lahir langsung ke BAB mencantum dan BAKnya sering di popok bayi. 11.Pola Istirahat Tidur Ibu mengatakan bayi sering tidur walaupun bangun jika BAB, BAK atau lapar.

13

12.Pola Aktivitas Ibu mengatakan bayi sering menendang-nendang kakinya, bayi sering menangis. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum BBL PBL Lingkar Kepala Circum Ferensia /Subocipito Bregmatika Circum Ferensia Fronto Occipitalis Circum Ferensia Mento Occipitalis Lingkar dada Suhu Nadi Pernafasan 2. Pemeriksaan Fisik Kepala : Bersih, pertumbuhan rambut merata, cephal hematom (-), caput succedaneum (-), fantanella mayor & minor belum menutup. Leher Mata Telinga Hidung Mulut Dada : Pembesaran kelenjar lymfe (-) pembesaran vena jugularis (-) : Simetris, tidak icterus, reflek terhadap cahaya (+/+), kelasnan (-/-). : Simetris, cairan yang keluar dari telinga (-/-) : Simetris, tidak ada pernafasan cupping hidung : Bibir normal, reflek hisap kuat, tidak ada labiapalatoskizis. : Simetris, tidak ada kelainan : baik : 3360 gr : 51 cm : 34 cm : 32 cm : 34 cm : 35 cm : 33 cm : 365C : 120 x/mnt : 40 x/mnt

14

Perut Genetalia Anus Punggung

: Pembesaran hepar (-), tali pusat masih basah diberi tripel D dan dibalut kassa. : Perempuan, labia makora sudah menutupi labia minora. : Tidak ada atresia ani : Simetris, tidak ada kelainan

Ekstremitas tangan : Simetris, jari-jari lengkap, sindaktilis (-), polidaktili (-) Ekstremitas bawah : Simetris, jari-jari lengkap, sindaktili (-), polidaktili (-) Turgor kaki Refleks-refleks : Baik : Reflek menelan (+), reflek menghisap (+), reflek menggenggam (+) reflek sucking (+), refleks tonick neck (+). 3.2 No 1 Identifikasi Masalah / Diagnosa Data Dasar Diagnosa / Masalah DS : Ibu mengatakan telah melahirkan tanggal DX : 15-6-2007 BBL masa transisi usia 2 jam DO : Bayi lahir tgl : 16-6-07 Jam : 11.15 WIB Spontan belakang kepala Segera menangis A S : 7-8 BB : 3360 gram PB : 51 cm Circum ferensia sub occipito bregmatika : 32 cm Circum ferensia frontooccipitalis : 34 cm Circum ferensia mentho occipitalis : 35 cm Lingkar dada : 33 cm Suhu : 365C Nadi : 120 x/mnt Pernafasan : 40 x/mnt

15

Tujuan Selama bayi dirawat 24 jam diharapkan tidak ada masalah / komplikasi pada bayi. KU : baik Aktivitas : baik Kriteria Kebutuhan : - Memastikan keadaan bayi tetap hangat agar tidak terjadi hipotermi. - Memberikan minum ASI pada bayi sedini mungkin. - Memberikan pada ibu (rawat gabung) agar terjadi jalinan kasih sayang antara ibu dan anak - Melakukan perawatan tali pusat secara aseptic

3.3

Potensial Masalah Hipotermi

3.4

Identifikasi Kebutuhan Segera - Mengeringkan bayi - Menghangatkan bayi - Rangsangan taktil - Bungkus bayi dan tempatkan di sisi ibu

16

ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 16-6-07 Jam : 13.20 WIB Dx masalah Bayi baru lahir masa transisi 2 jam Tujuan Jangka pendek : Setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 2 jam bayi dapat beradap tasi dengan : Tidak terjadi hipotermi Intervensi Rawat bayi di ruang hangat Rasionalisasi Dengan rawat gabung di ruang hangat dirawat diharapkan thermoregulasi bayi baru lahir tidak terjadi hipotermi Implementasi Merawat bayi di ruang hangat, membungkus bayi dengan selimut, meletakkan bayi di dekat ibu Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi Meneteki bayi pada ibu setiap menangis / lapar (tiap 2 jam) Merawat tali pusat secara bersih dengan kasa DTT Evaluasi Tanggal : 17-6-07 Jam : 07.00 WIB S : O : Ibu mengatakan bayinya lahir dengan selamat. KU bayi baik 365C 120 x/mnt

17

Rawat bayi dengan teknik aseptic Beri nutrisi secara adekuat Rawat tali pusat secara bersih

Rawat bayi dengan teknik aseptic diharapkan agar tidak terjadi infeksi silang Dengan nutrisi / ASI yang adekuat dapat membantu metabolisme BBL Dengan perawatan tali pusat secara bersih diharapkan dapat menghambat perkembangan kuman & mencegah infeksi.

S : N :

Tidak terjadi infeksi tali pusat pada bayi Tercukupi asupan ASI

BAB : + BAK : + RR : 40 x/mnt A : P : Bayi umur 12 jam Memberikan ASI Merawat bayi dari ruang yang hangat

Tidak terjadi asfiksia Observasi TTV Untuk mendeteksi secara dini terhadap bahaya adanya tandatanda bahaya pada BBL Mengobservasi TTV : S : 365

Jangka Panjang

17

Selama bayi dirawat 24 jam diharapkan bayi pulang tidak ada masalah atau komplikasi pada bayi

N :

120 x/mnt

BAB: + BAK : + RR :

Memandikan bayi & merawat tali pusat dengan teknik aseptic

40 x/mnt
Kontrol kembali tanggal 24-10-07 & datang kembali bila ada keluhan.

KU : baik, aktivitas : baik

S :

365C 37C

Ajari ibu cara memandikan bayi dengan benar

Dengan penjelasan petugas diharapkan ibu dapat merawat bayi dengan benar

Mengajari cara memandikan bayi Dimandikan jangan terlalu lama (1-3 menit) Gunakan air hangat

RR:

40-60 x/mnt

HR:

120-140 x/mnt

18
18

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan Selama melakukan asuhan kebidanan pada By Ny D mengacu pada tujuan yang ada, maka ditentukan adanya suatu masalah / diagnosa kebidanan pada Bayi Ny D adalah : 1. Bayi Baru Lahir dalam Masa Transisi Dari diagnosa tersebut diatas dapat dilakukan implementasi atau tindakan sehingga tidak timbul masalah seperti asfiksia, infeksi tali pusat, dan hipotermi. Beberapa yang dilakukan yaitu : 1. Memberikan KIE pada ibu bayi dan keluarga 2. Merawat bayi di ruangan yang hangat 3. Memberikan nutrisi secara adekuat 4. Mengobservasi tanda-tanda vital Dari implementasi yang ada dilakukan evaluasi hasil, sehingga semua masalah teratasi dikarenakan adanya kerjasama yang baik dari ibu dan keluarga sehingga dapat mendukung keberhasilan program asuhan kebidanan yang direncanakan.

4.2

Saran 1. Bagi Petugas Meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana kebidanan, lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Bidan harus meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga. 2. Bagi Klien Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dengan klien dalam usaha memecahkan masalah klien.

19

3. Bagi Pendidikan Supaya terlatih memperhatikan penulis di tempat praktek berusaha untuk membimbing semua kelompok.

20

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar MPH Rustam Dr. Prof. Sinopsis Obstetri, 1998. Jakarta, EGC. Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga. 1993. Jakarta.

21

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NY D DENGAN USIA 2 JAM DI BPS OLI ISKANDAR KARAH SURABAYA

Disusun oleh : ERISA KUSUMA DEWI 05.300.10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI D III KEBIDANAN ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA 2008

22

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME. Karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan pada By Ny. D dengan usia 2 jam. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penyusun menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. HR. Soedibyo HP.dr.DTM, selaku direktur STIKES ABI. 2. Mamiek SKM, M. Kes selaku Pembantu Ketua Prodi D III Kebidanan. 3. Lia Hartanti, SST, selaku ketua prodi D III Kebidanan 4. Hj. Sri Mekar, SST selaku pembimbing Pendidikan 5. Oli Iskandar Amd. Keb selaku pembimbing praktek 6. Emmy Nuryanti, Amd. Keb selaku pembimbing praktek 7. Rekan-rekan Mahasiswa D III Kebidanan STIKES ABI Surabaya. Atas segala bimbingan dan pengarahan serta amal baik yang telah diberikan kepada kami, tak lupa mengucapkan terima kasih. Semoga mendapatkan imbalan dari Tuhan YME.

Surabaya, Juni 2007

i 23

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Kata Pengantar........................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1 1.1 1.2 Latar Belakang ................................................................................. 1 Tujuan................................................................................................ 1 1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................... 1 1.2.2 Tujuan Khusus......................................................................... 1 1.3 1.4 2.1 Metode Penulisan.............................................................................. 3 Sistematika Penulisan....................................................................... 4 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir......................................................... 4 2.1.1 Pengertian ............................................................................... 4 2.1.2 Ciri-Ciri Bayi Normal ............................................................ 4 2.1.3 Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir.............................................................. 5 2.1.4 Pemberian Nutrisi Pada Bayi.................................................. 7 2.1.5 Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir.................................. 7 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan ................................................... 8 2.2.1 Pengkajian .............................................................................. 8 2.2.2 Menginterpretasikan Data untuk Mengidentifikasi Diagnosa / Masalah................................................................. 8 2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial ..................... 10 2.2.4 Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera ............. 10 2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh. . . 10 2.2.6 Implementasi........................................................................... 11 2.2.7 Evaluasi .................................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4

24

ii

25

BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................. 12 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 4.1 4.2 Pengkajian......................................................................................... 12 Identifikasi Masalah.......................................................................... 15 Diagnosa Potensial ........................................................................... 16 Identifikasi Kebutuhan Segera ......................................................... 16 Intervensi dan Rasionalisasi ............................................................. 17 Implementasi .................................................................................... 17 Evaluasi ............................................................................................ 17 Kesimpulan ...................................................................................... 19 Saran ................................................................................................. 19

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

iii 26

Anda mungkin juga menyukai