Anda di halaman 1dari 2

3.

FUNGSI ISTANA TAMPANGSIRING SESUNGGUHNYA Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno, sehingga dapat dikatakan Istana Kepresidenan Tampaksiring merupakan satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Pembangunan Istana Tampaksiring dimulai sejak tahun 1957 hingga tahun 1963 dengan luas area 19.265 Ha dan pada ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut. Istana ini dirancang oleh seorang arsitek yang bernama RM. Soedarsono. Sejak dirancang, pembangunan Istana Kepresidenan Tampaksiring difungsikan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga dan bagi para tamu kenegaraan selain itu juga sebagai tempat bagi presiden untuk melakukan rapat kerja serta melakukan perundingan luar negeri. Pada saat memasuki Istana Tampaksiring, pengunjung akan melewati Gelung Kori Agung yang merupakan pintu masuk khas Bali dan umumnya dipakai pada bangunan Pura Besar Istana di Bali. Setelah itu di lingkungan Istana Tampaksiring terdapat 6 bangunan utama dan setiap bangunan memiliki fungsi masing-masing. Bangunan yang pertama adalah Wisma Merdeka. Fungsi dariWisma Merdeka antara lain sebagai tempat peristirahatan Presiden Republik Indonesia beserta keluarga. Wisma Merdeka memiliki luas 1.200 meter dan terdapat ruang tidur 1 dan ruang tidur 2 presiden, ruang tidur keluarga, ruang tamu, serta ruang kerja dengan penataan yang begitu indah. Di gedung ini juga terapat hiasan-hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan. Bangunan yang kedua adalah Wisma Negara. Bangunan dengan luas sekitar 1.476 meter ini merupakan bangunan untuk menjamu para tamu negara dan sebagai tempat peristirahatan tamu-tamu negara atau kepala negara asing yang berkunjung ke istana. Antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara dipisahkan oleh sebuah celuk bukit yang cukup dalam, sehingga untuk menghubungkan kedua wisma ini dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter yang bernama Jembatan Persahabatan. Para tamu kenegaraan biasanya akan diantarkan menuju Wisma Negara dengan melalui jembatan ini. Para tamu kehormatan yang pernah melewati jembatan ini antara lain Kaisar Hirihito dari Jepang, Presiden Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari Nederland. Bangunan yang ketiga adalah Wisma Yudhistira. Wisma ini memiliki 17 kamar tidur yang merupakan tempat peristirahatan bagi pejabat tinggi negara, perangkat kepresidenan serta pendamping tamu-tamu agung. Wisma Yudhistira terletak di tengah komplek Istana Tampaksiring dan memiliki luas sekitar 1.825 meter. Bangunan yang selanjutnya adalah Wisma Bima. Luas Wisma Bima sekitar 2.000 meter. Biasanya gedung ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi para pengawal presiden atau pengawal negara dan petugas keamanan.

Dalam rangka menyongsong Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7-8 Oktober 2003, Istana Tampaksiring menambahkan bangunan baru beserta fasilitas-fasilitasnya yaitu Gedung Konferensi. Dengan luas sekitar 1.882 meter persegi, gedung ini terdiri dari lobby, ruang utama dan ruang holding room. Gedung ini dibangun untuk keperluan rapat kabinet serta konferensi penting. Pada ruang utama digunakan sebagai tempat resepsi dan jamuan makan malam kenegaraan. Selain itu untuk menyambut KTT ASEAN XIV, istana juga merenovasi pendopo serta wantilan. Kedua bangunan ini memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai tempat pertemuan serta sebagai gedung pagelaran kesenian. Berbagai kesenian khas Indonesia ditampilkan di bangunan tersebut untuk menghibur dan menjamu para tamu kenegaraan yang berkunjung di Istana Tampaksiring. Sehingga dengan menampilkan berbagai kesenian khas Indonesia, dapat memperkenalkan budaya Indonesia lebih dalam lagi di mata para pemimpinpemimpin negara tersebut. Selain bangunan-bangunan utama tersebut, masih dalam kawasan Istana Tampaksiring, para tamu kenegaraan juga dapat menikmati keindahan dari objek wista yang cukup terkenal di Pulau Bali yaitu Pura Tampaksiring yang letaknya tepat di bawah Istana Tampaksiring. Pura ini terkenal dengan nama Pura Tirta Empul karena di pura ini terdapat sumber mata air suci.

Anda mungkin juga menyukai