Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKMRS) Topik Sasaran Tempat Hari/Tanggal Waktu : Gizi Pada

Anak : Keluarga pasien : Ruang Bona II RSUD Dr. Soetomo : Kamis/ 31 Mei 2012 : 09.30-10.00 WIB (30 menit)

1. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga pasien dapat menjelaskan kembali mengenai pentingnya pemenuhan gizi pada anak. 2. Setelah a. b. c. d. e. f. 3. a. b. c. d. e. f. 4. a. b. 5. a. b. 6. No an 1 2. 3. 4. ngarkan 2. 3. Tujuan Instruksional Khusus diberikan penyuluhan tentang gizi pada anak, keluarga pasien dapat: Menjelaskan pengertian nutrisi Menjelaskan gizi yang terkandung dalam makanan Menjelaskan tanda-tanda anak kurang gizi Mengetahui akibat dari kurang gizi pada anak Mengetahui cara memberikan makanan yang tepat pada anak sesuai umur Mengetahui cara meningkatkan nafsu makan pada anak Materi Pengertian nutrisi Gizi yang terkandung dalam makanan Tanda-tanda anak kurang gizi Akibat dari kurang gizi pada anak Cara memberikan makanan yang tepat pada anak sesuai umur Cara meningkatkan nafsu makan anak Metode Pembelajaran Ceramah Diskusi / tanya jawab Media Flip Chart Leaflet Kegiatan Penyuluhan Waktu Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Keterang

5 menit Pembukaan 1. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan penyuluhan Melakukan kontrak waktu Menjelaskan mekanisme penyuluhan 1. Menjawab salam dan mende Melihat dan mendengarkan Memahami Moderator

2 15 menit Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan dan pengala man peserta tentang gizi pada anak 2. Memberikan materi: a. Pengertian nutrisi b. Gizi yang terkandung dalam makanan c. Tanda-tanda anak kurang gizi d. Akibat dari kurang gizi pada anak e. Cara meningkatkan gizi anak f. Cara memberikan makanan yang tepat pada anak sesuai umur g. Cara meningkatkan nafsu makan anak

1.

Mendengarkan dan menjawab

2.

Mendengarkan, memperhatikandan memahami materi 1. Moderator

2.

Penyaji menjelaskan materi tentang gizi pada anak

3. 10 menit Penutup 1. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya 2. Membahas masing-masing pertanyaan yang diajukan peserta 3. Menanyakan kembali tentang materi yang telah diberikan 4. Menyimpulkan materi penyuluhan 5. Mengucapkan terima kasih 6. Mengucapkan salam penutup 1. Mengajukan pertanyaan 2. 3. 4. 5. 1. Mendengarkan dan memperhatikan Menjawab pertanyaan Memperhatikan Menjawab salam Moderator

2. 3. 7.

Semua anggota penyuluhan Moderator Kriteria Evaluasi Evaluasi Struktur Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Bona Lt.2 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sehari sebelumnya Evaluasi Proses Peserta antusias terhadap materi penyuluhan Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum kegiatan selesai Peserta terlibat aktif dalam penyuluhan Pengorganisasian sesuai dengan job disk yang disusun Evaluasi Hasil Peserta dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah semua keluarga pasien Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama Peserta mengajukan pertanyaan

8.

Pengorganisasian Pembimbing : : Yuni Sufyanti A. S.Kp., M.Kes Sri Astutik, S.Kep.,Ns Moderator : Evi Desnauli, S.Kep Penyaji : Arif Fadli, S.Kep Observer : Vivi Armani D, S.Kep Fasilitator : Jumaatul Qoriah S.Kep

MATERI PENYULUHAN GIZI PADA ANAK 1. Pengertian nutrisi Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstanti nides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (C ristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh mengg unakannya. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Penilaian nutrisi Penilaian status gizi, perawat menggunakan ABCD (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history) Pengukuran Anthropometrik Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status prot ein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan. a. Lingkar pertengahan lengan atas Untuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada pah a). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecr anon pada siku. b. Lipatan kulit trisep Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belak

ang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper ) di bawah jari yang mencubit, baru diukur. c. Lingkar otot lengan Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertengh an lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm). Data Biokimia Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk m engukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekar ang adalah: Indikator Hb dan Hematokrit Hb turun ~ kekurangan Fe, anemia. Hematokrit meningkat ~ dehidrasi. Albumin Serum Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrol it, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakan nya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang me ngakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, i nfeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu. Transferin Adalah protein darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tub uh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kek urangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhad ap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduk si dalam hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jum lah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang menurunkan j umlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif. Menghitung total Limfosit Kurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sis tem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein. Keseimbangan Nitrogen Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (B UN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Ur ea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalu i urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata -rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebiha n intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhu bungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat diseb abkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena ke laparan berat. Ekskresi Kreatinin Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dile paskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rat a-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreat inin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total m assa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar eks kresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatini n ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height In dex (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira -kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

Clinical Sign / Gejala klinis Organ tubuh Tanda-tanda normal Tanda-tanda abnormal Rambut Mengkilat, tidak kering / berminyak Berminyak, kering, kusam, jarang Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam, kasar, bersisik, memar / pecah-pecah Mata Cemerlang, bersih Kering, merah Lidah Pink, basah Merah terbelah-belah, bengkak Membran mukosa Pink, merah, basah Merah, kering, retak Kardiovaskuler HR dan TD normal, irama jantung teratur HR dan TD naik, irama jantung tidak teratur Otot Pertumbuhan baik, kuat, tonus baik, lemak di bawah kulit (+) Tonus buruk, gangguan tingkat perkembangan Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi teratur dan normal Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasi Tenaga Semangat, energik, dapat tidur dengan baik Energi menurun, lelah, apatis, kurng tidur Neurologi Refleks normal, waspada, perhatian (+), emosi stabil Refleks menurun, mudah marah, perhatian menurun, bingung, emosi labil BB Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia < BB

Dietary History (latar belakang diet) Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan ma kanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vit amin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, ak tivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24 jam secara detailintake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu minggu. Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat membandingkan daftar m akanan dengan standar RDA atau dengan menentukan apakah klien dapat menerima die t nutrisi seimbang. Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisin ya. 2. 1) Gizi yang terkandung dalam makanan Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen d an oksigen. Karbohidrat dibagi atas : a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarid a (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + gluko sa), laktosa (glukosa + galaktosa). b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak mol

ekul glukosa. c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dap at dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces. 2) Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak : a. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan m emberikan 9 kal/gr. b. Ikut serta membangun jaringan tubuh. c. Perlindungan. d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh. e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan menc egah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan. f. Pelarut vitamin yang larut dalam lemak. 3) Protein Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini b erupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein : a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. b. Protein menghasilkan jaringan baru. c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fung si khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. d. Protein sebagai sumber energi. 4) Vitamin Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Ada 2 jenis vitamin : a. Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. b. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya). 5) Mineral dan Air Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konsti tuen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat ma kanan. Tiga fungsi mineral : a. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor. b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tu buh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler). c. Bahan dasar enzim dan protein.

3. Tanda-tanda anak kurang gizi Kurang gizi atau malnutrisi adalah Kekurangan intake dari zat-zat makanan teruta ma protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kogn isi serta dapat memperlambat proses penyembuhan. Berikut ini merupakan tipe-tipe kurang gizi atau malnutrisi beserta tanda-tabdan ya: a. Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan ke kurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi. b. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkar an lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan le

mak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit. c. Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau di sebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera d an infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut. 4. Akibat dari kurang gizi pada anak Akibat kurang gizi atau nutrisi bagi sistem tubuh anak: Neurologis/temperatur regulasi: menurunkan metabolisme dan suhu basal tu

1) buh. 2) Status mental: apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kogni tif, kesulitan pengambilan keputusan. 3) Sistem imun/ produksi sel darah putih : resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun. 4) Muskuloskeletal: penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketang kasan. 5) Kardiovaskuler: gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung tu run. 6) Respiratori: atropi otot pernafasan, pneumonia. 7) Gastrointestinal: penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, pe nurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan b akteri, diare, mengurangi peristaltik. 8) Sistem urinaria: atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan caira n dan elektrolit. 9) Sistem hati dan empedu: mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produ ksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein. 5. Cara meningkatkan gizi pada anak Bila kekuangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penya kit, anak yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan d emikian kondisi ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbai ki gizinya. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan peng etahuan orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak dengan memb erikan makanan yang dapat menjadikan status gizi anak menjadi lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Menurut Sr i, makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik. Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai kebutuhannya. Akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu. Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya meng ganti susu dengan telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral. Upaya yang terakhi adalah dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta. 6. 1) Tips cara pemberian makan pada anak yang tepat sesuai usia Makanan anak usia 0-1 tahun ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bu lan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersama-sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa. DAFTAR MAKANAN USIA 6-12 BULAN Jenis makanan 4-7 bulan 6-8 bulan 7-10 bulan 10-12 bulan Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.

Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan. Buah dan sayur dijus Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lunak. 1 mangkok jus, buah lunak dan sayur yang dimasak. Sayur dan buah bisa diberikan 4 kal sehari termasuk jus. Daging dan sumber protein lain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kacang, polongpolongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari. 2) a. Makanan anak usia di atas 1 tahun Anak toddler dan preschool Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan : Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira - gelas. Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira -1 p otong roti atau - gelas bubur. Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-k urangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/ku ning. b. Anak Sekolah Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasa r yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari ana k preschool. Contoh : Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 ir is, sereal - 1 mangkok.

7. Cara meningkatkan nafsu makan anak Ada beberapa cara yang bisa ibu coba untuk meningkatkan nafsu ma kan si kecil : 1. Upayakan ada waktu makan bersama. Sehingga minat makan anak muncul bila melihat sekelilingnya juga melakukan aktivitas yang sama. Dan ajak anak makan sa mbil menikmati sesuatu, misalnya duduk di kursi makan dengan memegang mainan sen dok dan piringnya seolah-olah anak sedang makan sendiri 2. Membuat jadwal makan dan minum susu yang tepat sehingga anak bisa merasa kan lapar dan nikmatnya makan. Misalnya jika pukul 12.00-12.30 waktunya makan si ang maka 1-2 jam sebelumnya jangan memberi camilan pada anak agar perut anak tid ak kenyang. 3. Bila anak belum mau makan jangan dipaksa apalagi membuat anak menangis s ambil makan. Situasi seperti ini makin membuat anak tidak menyukai acara makan. 4. Sering-seringlah mengajak anak bercerita dan berkomunikasi pentingnya ma kan makanan bergizi. Anak usia 1,5 tahun sudah mampu menangkap pesan yang disamp aikan padanya. 5. Berikan pujian pada anak apabila dia mau mengunyah dan menelan makananny a dengan baik. 6. Jangan memberikan porsi makan yang berlebihan dan memaksa anak untuk men ghabiskannya. 7. Ciptakan suasana happy saat jam makan tiba. Bila ibu/pengasuh stress dul uan bisa dipastikan anak juga tegang. 8. Berikan vitamin yang tepat sesuai saran dokter. 9. Sulit makan juga bisa disebabkan dengan fase perkembangan yang harus dil alui beberapa anak dengan pertambahan usia serta sempurnanya pertumbuhan gigi da n rahang, jika fase ini terlewatkan nafsu makan anak pun akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Carol, Taylor Et All. 1997. Fundamental Of Nursing. Lippincott Raven: Washington . Patricia A. Potter Et All . 1992. Fundamental Of Nursing Concepts Process & Prac tice Third Edition.Mosby Year Book: Washington. Priscilla Lemone. 1996. Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client C are. Addisson Wesley Nursing Sandra, M. Nettina. 1996. Manual Of Nursing Practice 6 Th Edition. Lippinciott: Raven Publishers. Susan G. Dude. 1997. Nutrition Hand Book For Nursing Practice Third Edition. Eas hington Square: Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai