Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Dengan dilaksanakannya kunjungan ke BANDUNG kami sangat terkesan. Oleh sebab itu kami karya tulis yang berjudul Tangkuban Perahu dan Puspa IPTEK Bandung sesuai dengan nama tujuan kami. Dengan membuat karya tulis yang berjudul diatas kami dapatkan pengetahuan yang luas tentang keadaan alam di Bandung dan dapat menambah ilmu kami tentang sains. Oleh karena itu kami, memilihnya untuk membuat karya tulis. Kami berterima kasih kepada Bapak dan Ibu guru sebab tanpa dilaksanakannya kunjungan study tour ke Bandung kami mungkin tidak dapat mengetahui sejarah Tangkuban Perahu dan berbagai ilmu sains yang ada di Puspa IPTEK Bandung. Dan kami berterima kasih, karena Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami dalam pembuatan karya tulis ini maupun diperjalanan ke objek. 1.2.Alasan Pemilihan Judul Alasan kami memilih judul Tangkuban Perahu dan Puspa IPTEK Banduung

karena tempat ini begitu menarik untuk di teliti. Karena ditempat ini banyak menyimpan sejarah yang menarik untuk di teliti dan juga ilmu tentang sains yang langsung dapat kami praktekkan disana. Oleh karena itu kami memilih sebagai alasan pemilihan judul. 1.3.Tujuan Tujuan kami dalam pembuatan karya tulis ini sebagai tugas tengah semester II tahun ajaran 2011 2012. Oleh sebab itu kami berusaha sebaik mungkin dalam menyusun karya tulis ini.

BAB II ISI

2.1.

Sejarah Tangkuban Perahu Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya. Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut. Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa. Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil,
2

Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya. Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar. Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewadewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
3

Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.

2.2.

Sejarah Berdirinya Puspa IPTEK Bandung Puspa IPTEK Kota Baru Parahiyangan Bandung, dibangun sebagai wujud nyata sumbangsih putra-putri Indonesia dalam rangka membangkitkan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Bangunan ini diresmikan tahun 2005 oleh Menristek dan Mendiknas saat itu, dan merupakan pusat peraga keempat di Indonesia setelah Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang dan Jawa Timur Park. Selain mengantongi sertifikat Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan sundial terintegrasi terbesar yang ada di Indonesia di Pupsa Iptek juga bisa kita lihat berbagai alat peraga ilmu pengetahuan. Kita bisa datang dan mempraktikannya langsung sendiri atau dengan panduan instruktur. Kita bisa membuktikan berbagai teori sains yang dipelajari di bangku sekolah dengan alat peraga yang tersedia di sana. 1. Baskom Air Mancur. Dengan menggosok tepian baskom kita bisa membuat air di dalam baskom muncrak ke atas seperti menari-nari. 2. Sepeda gantung. Seperti seorang pemain sirkus kita bisa menaiki sebuah sepeda yang berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahun rahasianya? Ada bandul besi dengan berat
4

tertentu yang dipasang dibawah sepeda yang membuat terjadinya keseimbangan sepeda dan pengendaranya, sehingga sepeda dapat dikayuh di atas tali tanpa khawatir jatuh.
3. IBM Tryscience.

Dengan alat ini kita dapat mengakses langsung berbagai eksperimen, pameran aktivitas sains interaktif yang membuat proses belajar menjadi sangat menarik.
4. Bangosong,

Alat ini mampu menghasilkan berbagai variasi bunyi yang membentuk sebuah nada merdu dengan cara memukul salat satu sisi lubang. 5. Alat untuk mengukur arus listrik pada tubuh manusia. Dengan menempelkan telapak tangan kiri dan kanan pada bidang tertentu maka jarum ukur akan bergerak. Ini menunjukan bahwa pada tubuh manusia terdapat arus listrik. 6. Kursi Paku. Bukan sulap bukan sihir, kita bisa duduk di atas paku-paku tajam tanpa mengalami luka. Ajaib bukan? Nah ternyata cara kerjanya sederhana, paku-paku tajam tersebut dipasang sedemikian rupa dengan jarak masing-masing dua sentimeter. Dengan jarak yang sama paku yang tajam tersebut bisa membagi beban tanpa melukai seseorang yang duduk di atasnya. 7. Alat uji Konsenterasi. Jika ingin menguji tingkat konsentrasi kita, gunakanlah alat ini. Sebatang stik harus kita gerakan melewati sebuah sepiral yang dilengkungkan sedemikian rupa tanpa boleh menyentuhnya. Jika berhasil artinya kemampuan melakukan konsentrasi kita bagus. Dan beragam alat peraga sains lainnya bisa kita coba, sambil belajar. Semua bisa dilakukan secara mandiri karena terdapat panduan pada setiap alat peraga yang tersedia.

Gedung Puspa IPTEK ini dibangun di lahan seluas 7850 meter persegi, dengan luas bangunan 2000 meter persegi , bidang refleksi horizontal 278 meter persegi dan vertikal 60 meter. Di bawah jarum jam ini terdapat pula ruangan yang di dalamnya terdapat replika bumi dengan diameter dua meter dan berat mencapai 12 ton yang dihiasi 12 ragam hias dari berbagai pelosok Indonesia. Untuk pembangunan gedung tersebut, pihak pengembang dan pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar.

2.3. Lampiran Gambar

BAB III PENUTUP

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini. Karena tanpa ridho-Nya kami tidak mungkin dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini. Demikian pula atas dukungan teman-teman kami semua yang telah banyak membantu terselesaikannya karya tuis ini. Untuk itu kami ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu rasa beribu terima kasih. 3.1. Kesimpulan Dengan adanya objek wisata Tangkuban Perahu selain dijadikan tempat rekreasi juga dapat dijadikan bahan penelitian ilmu-ilmu pengetahuan Objek wisata Tangkuban Perahu merupakan salah satu objek yang menarik diwilayah Bandung dan kaya akan budaya serta tinggi nilai sejarahnya Objek wisata Tangkuban Perahu harus dilestarikan dan dimanfaatkan secara optimal Di objek wisata Puspa IPTEK terdapat berbagai wahan yang prinsip kerjanya berdasarkan ilmu fisika, kimia dan geografi Objek wisata Puspa IPTEK merupakan salah satu objek wisatarekreasi pendidikan di Bandung 3.2. Saran-Saran Dengan laporan ini semoga semakin meningkatkan kesadaran kita untuk melindungi kelestarian alam dan lebih rajin belajar agar cita-cita yang kita inginkan dapat tercapai

Anda mungkin juga menyukai