Anda di halaman 1dari 6

KPK Kembali Tetapkan Wa Ode Sebagai Tersangka

Liputan6.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK kembali menetapkan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Namun, Juru Bicara KPK Johan Budi yang ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (24/4), belum mau menjelaskan dalam bentuk apa TPPU yang dilakukan Wa Ode. Johan hanya menjelaskan, kasus ini muncul dari hasil pengembangan penyidikan kasus suap pembahasan dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) di tiga kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam. "Dari hasil pengembangan penyidikan pembahasan anggaran. Setelah kita telusuri kita menemukan harta yang bersangkutan diduga berasal dari TPPU," kata Johan. Sebelumnya, KPK juga sudah menetapkan Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka atas dugaan penerimaan uang terkait alokasi anggaran PPID untuk tiga kabupaten di Aceh. Ketiga kabupaten yakni Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah KPK Return Set For Suspect Wa Ode Liputan6.com, Jakarta: Corruption Eradication Commission or KPK re-establish the politicians of the National Mandate Party (PAN) as a suspect Wa Ode Nurhayati Money Laundering (AML). However, KPK spokesman Johan Budi who met in his office in Jakarta, Tuesday (24/4), did not want to explain in what form do Wa Ode AML. Johan just explained, this case arises from the discussion of the development fund bribery investigation Accelerating Regional Infrastructure Development (PPID) in three districts in Aceh. "From the results of the investigation the development of the budget discussion. Once we trace we find the treasure in question allegedly came from AML," says Johan. Previously, the Commission also has determined Wa Ode Nurhayati as suspects over alleged acceptance of money related to PPID budget allocation for the three districts in Aceh. The third district of Aceh Besar, Pidie Jaya, and the highlands

Guru Ingatkan Tak Percayai SMS Kunci Jawaban


Banyuwangi: Kecurangan jalannya Ujian Nasional atau UN tingkat SMP juga terjadi. Hal itu terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (24/4), berupa beredarnya kunci jawaban melalui pesan singkat di telepon genggam (SMS). Salah satunya yang terungkap kunci jawaban ujian Bahasa Inggris. Sebelum melaksananakan UN hari kedua, guru di SMP 4 Banyuwangi misalnya mengumpulkan para siswa di halaman sekolah. Para guru, seperti diutarakan Sofyan, seorang guru SMP 4 Banyuwangi mengingatkan para murid untuk tidak mempercayai beredarnya kunci jawaban melalui SMS. Sampai hari ini untuk UN smp telah diterima 294 pengaduan, tapi hanya delapan pengaduan yang faktual dan jelas identitasnya yang ditindaklanjuti. Berdasarkan penyelidikan untuk UN tingkat SMA, seluruh kunci jawaban yang beredar dengan SMS tak mempunyai nilai kebenaran dan belum bisa disimpulkan adanya kebocoran soal ujian. Not Trust the SMS Remind teachers Answer Key Banyuwangi: National Fraud Examination course or junior high level UN also occur . It happened in Banyuwangi, East Java, on Tuesday (24/4), a key answer to the circulation through mobile phone short messages (SMS). One of them is revealed for an English exam answer keys. Before the UN melaksananakan second day, a teacher at the junior 4 Banyuwangi such as the students gathered in the schoolyard. The teachers, as stated Sofyan, a junior high school teacher 4 Banyuwangi reminds students not to believe the release of key answers via SMS. Until today to UN smp 294 complaints have been received, but only eight complaints on factual and clearly identified and followed. Based on the investigation for the UN high school level, all key outstanding answer with SMS have no truth value and can not be inferred the existence of leaks about the test.

Cegah Kecurangan, Kamera Pengawas Dipasang

Liputan6.com, Garut: Tak hanya oleh petugas pengawas, ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama dan sederajat di SMP Negeri I Garut, Senin (23/4), juga diawasi kamera pengawas atau CCTV. Pemasangan kamera ini dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan. Kamera dipasang di sejumlah titik, mulai dari ruang ujian hingga di lorong antarkelas. Di Purwakarta, Jabar, seorang peserta ujian terpaksa mengerjakan ujian nasional di rumahnya, Desa Cijaya, Kecamatan Campaka. Pengecualian ini diberikan lantaran siswa SMP Negeri I Campaka itu masih dalam perawatan akibat kecelakaan lalu lintas bulan lalu. Orangtua Dede Yusuf bersyukur karena anaknya diizinkan mengikuti ujian di rumah. Sedangkan di Depok, Jabar, Maulina Rialdy terpaksa membatalkan operasi demi mengikuti ujian nasional. Pelajar SMPN IV Depok ini sebenarnya dijadwalkan menjalani operasi pengangkatan kista. Namun, jadwal operasi diundur setelah ujian selesai agar ia lebih siap dan tenang saat menjalani operasi.(BOG)

Prevent Fraud, Camera Controller Installed

Liputan6.com, Garut: Not only by supervisory personnel, the national exam junior high school level and equal in Junior High School I Garut, Monday (23/4), also monitored surveillance cameras, or CCTV. Installation of these cameras are intended to prevent possible fraud. Cameras were installed in number of points, ranging from exam room to the hallway between classes. In Purwakarta, West Java, an examinee had to work on the national exam at home, Cijaya Village, District Campaka. This exception is given because I Campaka Junior High School students were still in treatment due to a traffic accident last month. Dede Yusuf grateful parents allowed their children take exams at home. Meanwhile, in Depok, West Java, Maulina Rialdy forced to cancel operations for the national exams. SMP students Depok IV is actually scheduled to undergo surgical removal of the cyst. However, the operating schedule to be postponed after the test is completed he is ready and quiet during operation. (BOG)

Anda mungkin juga menyukai