Anda di halaman 1dari 8

Obat Tradisional Hiv Aids

Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Informasi seputar Pengobatan Tradisional Penyakit HIV/AIDS dengan menggunakan XAMthone plus yang secara ampuh dalam mengobati virus HIV/AIDS, khasiat XAMthone plus telah terbukti atasi HIV/AIDS Obat tradisional XAMthone plus Mampu Mengobati HIV/AIDS, sebagai mana dikatakan seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC (Behavior Changes Communication) Services yang berkantor di Bandung, Jawa Barat, telah membuktikan khasiat XAMthone plus mampu mengobati para penderita penyakit HIV/Aids. Dalam setiap kesempatan couseling HIV menuturkan dengan bangga di depan forum seminar maupun gebyar bahwa ternyata dengan kehadiran XAMthone plus sangat membantu para penderita HIV/Aids untuk hidup lebih bertambah lama dan selayaknya seperti manusia lainnya yang tidak menderita penyakit HIV/Aidstersebut. Untuk Informasi obat tradisional HIV/Aids dan pemesanan obat tradisional XAMthone plus obat AIDS. TERBUKTI XAMTHONE PLUS MENGOBATI HIV / AIDS oleh F. Franklin L.L., seorang Counseling Adviser STI/HIV/AIDS dan BCC Ketika menghadiri acara XAMthone plus beberapa waktu lalu, reporter USB News sempat mewawancarainya perihal pekerjaannya dalam menolong para penderita HIV/Aids baik di Bandung maupun Jakarta serta kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan tingkat penularan HIV/Aids yang tinggi. Menurut penuturannya, saat ini dia sedang menolong para penderita HIV/Aids, antara lain, 1 keluarga di Pati, Jawa Tengah, 2 bapak di Surabaya, Jawa Timur, 7 orang di Bandung, 1 orang di Padang, Sumatera Barat, 1 orang di Pekanbaru, Riau, 7 orang di Jakarta, 1 orang di Ambon, Maluku dan 2 orang di Papua.

Khusus penderita asal Padang mempunyai kisah tersendiri. Menurut Franklin, si penderita dari Padang ini sudah memasuki stadium 4 dan tinggal menghitung kapan tiba ajalnya. Setiap dia telepon saya, lagi ngomong tiba-tiba dia pingsan, bangun, telepon lagi, pingsan lagi, bangun lagi, telepon lagi, tetapi saya tetap suruh minum XAMthone plus. Dan faktanya sekarang dia sudah bisa main futsal, bekerja kembali dan hidup layaknya manusia yang bukan menderita HIV/Aids. Dia juga akan terbang dari Padang menuju Bandung untuk mengikuti seminar yang diadakan oleh Yayasan saya, beber lelaki berdarah Ambon Belanda dan Jawa ini. Untuk Informasi obat tradisional HIV/Aids dan pemesanan obat tradisional XAMthone plus obat AIDS klik di Cara Pemesanan (sebelah kanan bawah website ini) Sebelum menggunakan XAMthone plus dalam mengobati para pasien HIV/Aids, Pendiri Yayasan PRIAngan Sejati itu mengakui tingkat keselamatan para pasien HIV/Aids sangat rendah. Rata-rata kurang dari 10 tahun usia hidup mereka, bahkan hanya sampai 3 tahun masa hidup mereka, ujar aktivis HIV/Aids yang sudah berkecimpung 18 tahun lamanya ini. Setelah minum XAMthone plus, mereka mempunyai harapan hidup selama-lamanya karena sudah selesai satu permasalahannya yaitu HIV/Aids, lanjutnya. Dengan pengalaman 18 tahun di bidang penanganan para penderita HIV/Aids atau OHIDA, Franklin sangat yakin dengan khasiat XAMthone plus. Saya nyatakan, baru 15 menit pertama kali minum XAMthone plus si penderita sudah merasakan perubahannya, bahkan 1 botolpun mereka sudah bisa beraktivitas, seperti enak makan, enak tidur, tidak diare lagi dan tidak mual lagi, lanjut pria yang pernah berbicara mengenai HIV/Aids di depan Megawati Soekarno Putri, Jusuf Kalla dan beberapa menteri serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang membidangi kesehatan. Franklin menggunakan XAMthone plus tepatnya tahun 2009 selepas lebaran dan sampai hari ini jumlah para penderita HIV/Aids yang tertolong semakin banyak. Dia juga menuturkan, sejak ada XAMthone plus, dia tidak lagi memberikan obat kimia kepada pasiennya, hanya XAMthone plus

saja, dan kalau dirasakan perlu, dia bisa menambahkan dengan madu kunyit putih, madu cerna dan teh murbei. Dalam percakapannya dengan reporter USB News, ia juga mengandaikan, kalau saja si pasien HIV/Aids punya 10 juta untuk membeli XAMthone plus, maka selesai sudah. Jauh lebih murah ketimbang biaya yang diperkirakan oleh WHO, badan kesehatan dunia PBB yang harus dikeluarkan oleh seorang penderita HIV/Aids dalam memerangi penyakitnya. Dibutuhkan sekitar 360 juta rupiah setiap penderita untuk mempertahankan hidupnya sampai mereka meninggal dunia, artinya biaya pengobatan dan terapi segala macam. Para pasien yang mengonsumsi XAMthone plus berasal dari berbagai kalangan dan berbagai jenjang usia. Perlu diketahui bahwa dalam tubuh seseorang yang menderita HIV/Aids, setiap harinya tumbuh 10.000 virus yang menyerang sistem imun tubuhnya dan itu harus dihambat secepatnya, sebab kalau tidak akan sangat cepat meninggal, ya paling lama 3 tahun. Dan menurut Franklin herbal yang mampu dengan cepat membunuh virus-virus tersebut hanya XAMthone plus dan hal itu sudah terbukti. Bukan saja membunuh virus-virus itu, tetapi juga membangun kembali sistem imun tubuh yang tercabik-cabik dihajar virus mematikan itu. Cara minumnya tidak perlu mengikuti aturan minum yang tertera di botol atau brosur XAMthone plus, diminum seperti layaknya kita minum air putih. Franklin mempunyai mimpi kelak Indonesia tanpa penderita HIV/Aids dan bersama XAMthone plus semoga mimpinya menjadi kenyataan. Mulailah Hidup Sehat dengan XAMthone plus obat herbal HIV / AIDS .KPN. Cara Mencegah Diri dari Penyakit HIV AIDS * Jangan melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi kesehatannya. * Hindari berganti-ganti pasangan seksual. * Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya terinfeksi HIV * Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan diterima bebas HIV * Gunakan alat suntik sekali pakai * Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri Gejala-Gejala AIDS * Merasa kelelahan yang berkepanjangan * Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas. * Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan. * Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan * Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa * Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan. * Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.

Solusi Terbaik Mengobati Penyakit HIV / AIDS dengan Menggunakan Obat Tradisional XAMthone plus yang telah teruji Khasiatnya

Pesan Sekarang Obat Tradisional HIV AIDS XAMthone plus

Obat Virus HIV Aids Ditemukan


Informasi Obat Virus HIV Aids Ditemukan di AS Beberapa peneliti di AS telah menemukan antibodi yang dapat mencegah virus HIV menggandakan diri di dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit parah, demikian hasil satu studi baru.

Antibodi yang sangat menetralkan itu dapat menghalangi tindakan banyak rangkaian HIV, virus yang bertanggung jawab atas AIDS, kata studi itu --yang diselenggarakan oleh satu tim peneliti yang berpusat di Scripps Research Institute di La Jolla, Los Angeles. Temuan tersebut, hasil dari hampir dua dasawarsa pencarian sia-sia bagi satu vaksin guna menanggulangi virus AIDS, dapat menjadi kunci bagi pengembangan satu vaksin, kata studi itu, yang disiarkan di dalam jurnal Science, Jumat. Antibodi tersebut dapat berpotensi digunakan sebagai perawatan bagi perawatan pasien yang terinfeksi dan mengembangkan penyakit parah, kata para peneliti itu. Antibodi itu mengincar satu bagian HIV yang selama ini tak dipertimbangkan oleh banyak peneliti yang berusaha menemukan vaksin. Sasaran antibodi itu adalah bagian virus yang relatif stabil yang tidak terlibat dalam mutasi luas sehingga membuat HIV mampu meloloskan diri dari obat antivirus serta vaksin percobaan sebelumnya, kata studi tersebut. "Ini adalah pembukaan seluruh daerah baru ilmu pengetahuan," kata Dr. Seth F. Barkley, Presiden dan Kepala Pelaksana "International AIDS Vaccine Iniative", yang mendanai dan mengkoordinasikan penelitian itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi China, Xinhua. Untuk menemukan antibodi yang menetralkan tersebut, para peneliti mengumpulkan contoh darah dari lebih 1.800 orang di Thailand, Australia dan Afrika yang telah terinfeksi HIV selama sedikitnya tiga tahun tanpa infeksi yang berlanjut jadi sakit parah Orang-orang itu diduga sangat mungkin menghasilkan antibodi yang ikut-campur dalam perkembang-

biakan virus tersebut. Para peneliti itu akhirnya memisahkan dua antibodi, yang disebut PG9 dan PG16, dari seorang pasien berkebangsaan Afrika. Kedua antibodi tersebut mampu menghalangi kegiatan sebanyak tiga-perempat dari 162 rangkaian terpisah HIV mereka ujicoba lagi. Para peneliti itu masih harus melewati jalan panjang untuk menghasilkan vaksin, tapi mereka mungkin telah memiliki peta jalan ke arah dihasilkannya satu vaksin.

Penelitian kemanjuran obat-obatan AIDS di Afrika menemukan bahwa resistensi virusnya terus meningkat. Para peneliti berharap resistensinya diintegrasikan dalam pengobatan. Resistensi virus HIV/AIDS terhadap obat-obatan di kalangan warga Afrika Timur yang tidak mendapat pengobatan, meningkat lebih 7 persen dalam dekade terakhir ini. Di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah resistensi virus HIV terhadap obat-obatan naik antara 3,5 hingga 7.6 persen pada periode yang sama. Demikian temuan dalam studi terbaru yang dilakukan Bill & Melinda Gates Foundation serta Uni Europa. Hasil penelitian itu dikompilasi oleh Silvia Bertagnolio dari WHO dan Ravindra Gupta, peneliti dari University College London. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal kedokteran The Lancet, berkaitan dengan konferensi internasional AIDS di Washington. Para peneliti menyebutkan, naiknya tingkat resistensi virus HIV terhadap obat-obatan, dapat menihilkan tren beberapa dekade terakhir yang menunjukkan turunnya penyakit yang berkorelasi dengan AIDS serta tingkat kematian di negara miskin dan menengah. Penulis laporan, Gupta mengatakan kepada DW, program pengobatan AIDS di negara-negara miskin, harus juga difokuskan pada pengawasan tingkat resistensi penyakitnya pada obat-obatan yang ada. Sekaligus juga menjamin ketersediaan obat-obatannya. "Di negara maju seperti Inggris, juga terlihat indikasi naiknya resistensi virus terhadap obatobatan HIV/AIDS. Tapi di negara maju terdapat cukup banyak pilihan obat-obatan, dan dapat dilakukan test untuk mengukur tingkat resistensinya. Sehingga terapi para pasien HIV/AIDS juga dapat disesuaikan kebutuhan pribadi pasien", kata Gupta. Di negara miskin situasinya amat berbeda. Juga obat-obatan yang tersedia jauh lebih terbatas jenisnya. Artinya semua pasien HIV/AIDS mendapat kombinasi obat-obatan yang sama, itupun jika obat-obatannya tersedia. Ravindra Gupta menegaskan, kini yang penting adalah melakukan test resistensi obat-obatan di kalangan pasien di negara miskin. Hasilnya kemdian diintegrasikan dalam program pengobatan AIDS secara keseluruhan. Zulfikar Abbany/Agus Setiawan

Tokek Obat AIDS


Tokek merupakan binatang yang saat ini cukup dicari keberadaannya oleh sejumlah masyarakat. Pasalnya, jenis reptil yang masuk golongan cecak besar suku Gekkonidae itu memiliki harga jual tinggi di pasaran. Harga tokek yang memiliki berat 4 ons mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tak heran hal itu membuat sejumlah masyarakat berlomba-lomba untuk menangkapnya. Namun, tahukah Anda saat ini banyak cukong asal Malaysia dan Korea yang berkeliaran di Indonesia demi mendapatkan binatang yang kabarnya dapat menyembuhkan HIV AIDS itu? "Sekarang ini lagi banyak cukong asal Malaysia dan Korea di Indonesia ingin mendapatkan tokek dengan harga murah. Dan ini betulan loh," ujar Ade kepada Kompas.com, Jumat (25/9). Kedatangan para cukong asing tersebut, menurut Ade, karena bisnis jual beli tokek cukup menggiurkan. Selain itu, para cukong dapat memperoleh tokek di Indonesia dengan harga murah untuk kemudian dijual kembali dengan harga mahal. "Karena saya dengar dari bos saya, katanya tokek itu di luar negeri diteliti untuk obat HIV AIDS dan katanya penelitian di luar negeri sudah 90 persen (tokek dapat menyembuhkan HIV AIDS)," kata warga Kapuk, Jakarta Utara, ini. Ade merupakan seorang penjual dan pembeli tokek. Bisnis tersebut sudah satu tahun ini digelutinya. Tokek-tokek itu, menurutnya, dijual dengan cara diekspor ke sejumlah negara, seperti China, Jepang, Hongkong, dan Perancis. Namun, tidak semua tokek layak ekspor. Hanya tokek yang memiliki berat 3,5 ons ke atas yang layak ekspor. "Karena, semakin tua dan besar ukuran suatu tokek, maka kadar enzim yang dimilikinya akan semakin banyak. Dan, katanya enzim itu yang dipakai untuk obat HIV AIDS," jelas Ade.

Anda mungkin juga menyukai