Anda di halaman 1dari 11

DUKUNGAN XML PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI (MTI)

UGM
MAKALAH SKRIPSI

Aditya Bayu Samudra Siregar 1 Teguh Bharata Adji 2


1

Alumnus Mahasiswa Tekhik Elektro Fakultas Teknik UGM


2

Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro FT UGM Jln. Grafika 2 Yogyakarta

Abstraksi

Pertumbuhan internet yang luar biasa telah membebani HTML, bahasa standar untuk internet berbasis PC, dengan kewajiban untuk menangani data, termasuk jenis, fungsi, dan integrasinya. Seiring dengan membengkaknya ukuran, jenis, dan fungsi data, HTML sangat kesulitan untuk mendukung tipe dan fungsi data yang bermacam-macam. Segera komunitas internet menyadari bahwa mereka memerlukan sebuah pendekatan baru untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka memerlukan sebuah bahasa yang sangat fleksibel, sedemikian hingga data yang berjenis paling unik sekalipun dapat mendefinisikan. Pemecahannya adalah XML, kependekan dari Extensible Markup Language, sebuah bahasa yang dengan cepat diterima di seluruh komunitas internet, bahkan di sistem mobile non-PC. Dengan XML kita dapat mendefinisikan sendiri, tanpa terikat oleh tagtag yang disediakan oleh vendor. Kita dapat mengatur dan membuat stuktur

data sesuai dengan keperluan kita sendiri. Lagipula, dengan kemampuan integrasi datanya yang kuat, kita mampu mengirimkan data yang siap pakai, sehingga memudahkan orang lain yang ingin menggunakan dan mengembangkan data kita. Makalah ini disusun untuk secara ringkas menjelaskan tugas akhir yang dibuat penulis. Tugas akhir itu sendiri merupakan syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada.

I.

Pendahuluan Sistem Distance Learning merupakan suatu sistem yang dibuat agar para mahasiswa dapat melakukan aktivitas perkuliahan dari jarak jauh. Oleh karenanya, disain sistem ini harus mampu membuat sedemikian hingga mahasiswa merasa seakan-akan mengikuti perkuliahan secara langsung. Berbagai fasilitas harus tersedia dalam sistem ini, diantaranya yang utama adalah fasilitas penyimpanan dan pencarian data yang memuat materi-materi perkuliahan secara keseluruhan. Karena faktor jarak merupakan sesuatu yang harus diatasi dalam sistem ini, maka pemanfaatan teknologi internet menjadi suatu hal yang esensial. Internet telah menjadi wahana saling tukar informasi dari satu tempat ke tempat lain mengatasi jarak dan waktu. Internet juga merupakan teknologi yang murah, mampu melewatkan dan menampilkan banyak informasi, serta sudah umum digunakan. Maka, dalam pembuatan skripsi ini, aplikasi yang dibuat oleh penulis adalah aplikasi yang berbasis internet atau web. Pembuatan Sistem Distance Learning di MTI UGM merupakan sebuah team project. Oleh karenanya, penulis tidak mengerjakan keseluruhan sistem, melainkan membuat suatu bagian tertentu dari sistem ini. Aplikasi yang dibuat oleh penulis adalah aplikasi penampilan dan pencarian data yang berisi materimateri kuliah yang terdapat di MTI UGM. Pembahasan secara lebih mendetail tentang hal ini akan disampaikan pada bagian 5, yaitu Hasil Implementasi dan Pembahasan.

II.

Dasar Teori XML merupakan singkatan dari Extensible Markup Language. Dari kepanjangan tersebut kita dapat melihat ada dua kata kunci, yaitu Extensible dan Markup. Markup berarti bahasa ini berisi kode-kode instruksi yang harus diterjemahkan oleh suatu aplikasi lain untuk menjalankan proses eksekusi yang sesungguhnya. Dalam hal ini, aplikasi yang menterjemahkan bahasa markup adalah web browser. Hasil eksekusi ini biasanya adalah bagaimana menampilkan data ke layar monitor. Extensible mengandung arti bahasa XML dapat kita perluas sendiri sehingga tag-tag atau kode-kode di dalamnya dapat kita definisikan sendiri. Keuntungan kita memiliki tag-tag sendiri adalah kita dapat mendefinisikan

sendiri jenis dan fungsi data yang kita buat. Sehingga, jumlah jenis dan fungsi data yang kita miliki menjadi tak berhingga. Kemampuan inilah yang menjadi kekuatan utama XML, karena di era pertukaran informasi yang besar saat ini, kita sangat memerlukan definisi mengenai jenis dan fungsi data yang banyak. Di samping itu, dengan bantuan bahasa stylesheet, pemrograman, atau scripting (Java, PHP, dan lain-lain), XML mampu memisahkan antara content dan layout dari suatu dokumen1. Kemampuan ini memudahkan pengembangan aplikasi yang berbasis XML, karena data tidak bercampur dengan kode-kode untuk menampilkannya, seperti yang terjadi pada HTML. Hal ini menyebabkan tingkat skalabilitas aplikasi yang menggunakan XML menjadi tinggi. XML juga merupakan bahasa yang non vendor specific, artinya tidak terikat oleh suatu pengembang perangkat lunak atau bahasa tertentu seperti Sun Microsystem, Microsoft, dan Oracle 2. XML sendiri merupakan sebuah bahasa yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun 1998. XML merupakan derivat dari SGML (Standard Generalized Markup Language), yang juga merupakan bahasa yang extensible, namun sangat kompleks. Spesifikasi SGML sendiri mencakup lebih dari 500 halaman 3. XML adalah respon atas tantangan yang tidak mampu dijawab oleh HTML : skalabilitas, integritas data, serta universalitas. Meskipun HTML dapat dikatakan universal untuk semua platform sistem operasi maupun browser, ia tidak dapat dipakai dalam platform non-PC, seperti PDA, handphone, dan peralatan bergerak lainnya. Sebaliknya, struktur XML memungkinkannya untuk menjadi bahasa markup yang universal, bahkan bisa diterapkan pada platform non-PC. Oleh karena sifat inilah, salah satu aplikasi yang paling banyak memanfaatkan keuntungan XML adalah aplikasi yang banyak melakukan pertukaran data, misalnya aplikasi B2B (Business to Business). Integritas data dalam XML dapat diterangkan dengan membandingkan data yang dipertukarkan dari Database Management System (DBMS) dengan data yang dipertukarkan dari dan dalam format XML. Dalam DBMS, data hanya terintegrasi (terdefinisi tipe, struktur, dan relasinya) di dalam DBMS itu sendiri. Namun, ketika data tersebut dikirimkan, data menjadi tidak terintegrasi lagi. Untuk mengintegrasikannya kembali dibutuhkan suatu pemrograman khusus, yang tentu saja membutuhkan kerja ekstra. Faktor ini menghambat

fleksibilitas sistem pertukaran data. Tingkat fleksibilitas menjadi semakin rendah bila terdapat banyak jenis DBMS dalam suatu jaringan pertukaran data. Dengan XML, data terintegrasi kuat baik di dalam sistem penyimpanan data maupun setelah data tersebut dikirimkan. Kemampuan integrasi data ini membuat data XML bersifat siap digunakan, dan tidak dibutuhkan pemrograman tambahan untuk mengintegrasikannya kembali. Kemudian, karena sifat XML yang non vendor specific, maka dalam suatu jaringan pertukaran data, XML menjadi suatu wahana yang universal yang mampu menampung semua jenis informasi dalam suatu format yang seragam. Kemampuan ini membuat sistem yang mempertukaran data dalam format XML memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Sebuah dokumen XML terdiri atas teks dan elemen. Elemen-elemen dalam dokumen XML dapat mengandung teks atau elemen lain. Elemen juga dapat mengandung atribut-atribut. Setiap dokumen XML harus memiliki sebuah pendeklarasian tipe dokumen yang diletakkan di posisi paling atas dokumen. Setiap dokumen juga harus memiliki sebuah elemen root yang mencakup semua teks dan elemenelemen lain dalam dokumen. Semua elemen dalam dokumen XML harus dalam bentuk yang well-formed, artinya pendeklarasian elemen harus memiliki start tag dan end tag. Dokumen XML juga dapat memiliki deklarasi untuk menghubungkannya dengan XSL sebagai bahasa untuk menampilkan dokumen. Contoh sebuah dokumen XML adalah sebagai berikut terlihat pada gambar 1 berikut ini:
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <?xml-stylesheet href="xsl/kuliah.xsl" type="text/xsl"?> <kuliah> (3) (1) (2)

<mk kodemk="MTI 611"> <nama>Teknologi Informasi</nama> <sks>3</sks> <jenis>Wajib</jenis> <semester>1</semester> <tujuan>Teknologi informasi ditinjau dari segi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Arsitektur teknologi informasi. Teknologi middleware. Faktor kehandalan, skalabilitas, dan keamanan. Implementasi proses-proses bisnis.</tujuan> <ktkunci>hardware software bisnis arsitektur middleware kehandalan</ktkunci> </mk> <mk kodemk="MTI 612"> <nama>Sistem Informatika</nama>

(4)

<sks>3</sks> <jenis>Wajib</jenis> <semester>1</semester> <tujuan>Sistem informatika sebagai himpunan manusia, mesin dan prosedur, serta pelembagaannya dalam masyarakat. Ragam dan arsitektur sistem informatika. Strategi dan politik informasi. Perilaku dan budaya informasi. Proses pengelolaan informasi untuk berbagai keperluan. </tujuan> <ktkunci>software</ktkunci> </mk> </kuliah>

Gambar 1. Contoh dokumen XML untuk perkuliahan di MTI UGM. Keterangan :

(1) Deklarasi dokumen XML. Version menunjukkan versi dari standar yang
direkomendasikan oleh W3C. Sedang encoding menunjukkan tipe karakter yang digunakan dalam dokumen. Encoding merupakan informasi bagi parser XML mengenai bagaimana seharusnya karakter yang ada dalam dokumen diperlakukan. Lebih lanjut mengenai parser akan dijelaskan dalam bagian lain dari skripsi ini. Tipe karakter lain yang sering digunakan adalah ISO-8859-1, ASCII, UTF-16, ISO-10646, dan UCS-4. Namun, atribut encoding ini merupakan pilihan, dapat dicantumkan, dapat pula tidak. (2) Deklarasi stylesheet yang digunakan. Contoh di atas menunjukkan bahwa dokumen akan diproses menggunakan stylesheet XSL dalam file kuliah.xsl.

(3) Merupakan top element dari dokumen. Seperti dijelaskan pada bagian
sebelumnya, setiap dokumen XML harus memiliki sebuah elemen yang menampung seluruh elemen lain dan teks yang ada. (4) Merupakan elemen mk yang terdiri atas beberapa elemen anakan, serta sebuah atribut kodemk. III. Metode Penelitian Metode yang dilakukan penulis dalam penelitian adalah metode kualitatif. Dalam hal ini, penulis mencari referensi-referensi yang tersedia, baik di buku-buku maupun di internet. Karena buku-buku yang menjelaskan tentang XML termasuk jarang ditemukan, maka penulis banyak mendapatkan referensireferensi dari internet. Setelah memahami konsep dan teori-teori dasar dari XML dan karakteristik sistem Distance Learning, maka penulis merancang suatu sistem

pertukaran dan pencarian data dalam sistem Distance Learning yang memanfaatkan kekuatan dari XML tersebut. IV. Hasil Implementasi dan Pembahasan Ada dua kekuatan utama dari XML yang diwujudkan dalam sistem yang dibangun oleh penulis. Pertama adalah faktor skalabilitas yang diwujudkan dengan mekanisme pemisahan antara content dan style. Mekanisme ini diimplementasikan dengan cara menuliskan data dalam dokumen XML, dan menuliskan instruksi tentang bagaimana menampilkan data-data tersebut dengan XSLT (Extensible Stylesheet Language). Yang kedua adalah integritas data dalam XML. Seperti dijelaskan dalam bagian Dasar Teori, data XML tetap terintegrasi meskipun telah dikirimkan. Hal ini berarti walaupun data telah sampai ke browser, data tetap tak berubah jenis maupun strukturnya. Dengan demikian, browser dapat mengolah data-data tersebut lebih lanjut, termasuk di antaranya melakukan proses pencarian data. Faktor ini menyebabkan kita dapat melakukan Client Side Processing, atau pemrosesan data di sisi klien, terhadap data-data tersebut. Kemampuan ini sangat berguna karena dengan Client Side Processing server tak akan terberati oleh beban tugas yang harus dijalankan. 4.1 Perancangan sistem Penulis membagi materi-materi mata kuliah yang ada di MTI UGM menjadi modul-modul. Kemudian modul-modul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi, yaitu topik-topik. Pada topik-topik ini penulis menyusun suatu struktur data XML yang memuat kata-kata kunci untuk masing-masing topik. Kata-kata kunci inilah yang akan dicari oleh para mahasiswa distance learning MTI, mahasiswa yang mengikuti perkuliahan MTI secara langsung, maupun khalayak umum (untuk selanjutnya ketiga komponen di atas disebut user). Di samping materi kuliah, penulis dengan cara yang sama juga membuat suatu fasilitas untuk pencarian dan pertukaran data tentang mata kuliah-mata kuliah yang diselenggarakan oleh MTI. Satu hal penting yang perlu disebutkan dalam perancangan sistem ini adalah penulis merancang sistem yang bersifat terbuka, karenanya masalah

keamanan data tidak diperhitungkan. Hal ini karena sejak awal XML dirancang untuk publikasi data yang dapat menjadi konsumsi umum. 4.2 Hasil implementasi Setelah rancangan tersebut di atas diimplemetasikan, sistem terbukti mampu menampilkan data-data yang ada dengan baik, dengan memanfaatkan teknologi XSLT. Mekanisme pencarian data yang juga dilakukan dengan memanfaatkan XSLT dapat dilakukan dengan baik pula. XSLT juga mampu menampilkan gambar, link, serta kombinasi warna yang baik. Semua yang dapat dilakukan oleh HTML mampu dilakukan oleh kombinasi antara XML dan XSLT. Terdapat dua metode untuk mentransformasikan dokumen XML menjadi format yang lainnya dengan menggunakan XSLT. Pertama adalah metode yang menghasilkan file baru, yang kedua adalah tidak menghasilkan file baru, yaitu hanya merubah tampilan saja. Untuk metode yang pertama, misalnya dapat dilakukan oleh Xalan Java yang dikeluarkan oleh Apache (http://www.apache.org). Metode yang kedua adalah metode dimana tidak dihasilkan file baru. XSLT hanya berfungsi untuk menampilkan dokumen XMLnya saja. Metode ini menghasilkan gambar-gambar berikut (lihat Gb. 2 dan Gb. 3).

Gambar 2. Contoh tampilan dokumen main.xml menggunakan stylesheet main.xsl

Gambar 3. Source code dari dokumen main.xml ketika dilihat menggunakan menu View-Source dari I.E 6.0

Proses query berlangsung dengan cepat. Hal ini sesuai dengan teori bahwa client-side processing adalah lebih cepat dari server-side processing. Namun, hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk mendapatkan proses query yang cepat, data harus dirancang sedemikian hingga proses download tidak berlangsung lama. Konsekuensinya, ukuran file data harus dibuat seefisien mungkin. V. Kesimpulan 1. Dalam sistem distance learning yang dikerjakan oleh penulis, faktor data yang siap pakai menjadi suatu keunggulan yang penting. Hal ini karena dengan adanya data yang siap pakai, maka orang lain akan dengan mudah menggunakan dan mengembangkan data tersebut. 2. Proses query yang berlangsung di sisi klien dapat meringankan kerja server, dengan catatan data harus dirancang seefisien mungkin.

3. Kombinasi antara XML dan XSLT mampu menghasilkan tampilan halaman web yang baik. Semua yang dapat dilakukan oleh HTML dapat dilakukan oleh XML dibantu dengan XSLT.

DAFTAR PUSTAKA
1. Quin, Liam, Open Source Database Toolkit: Resource and Techniques for Improved Development, Wiley Computer Publishing, 2000, halaman 1-34 2. Horton W., Designing Web-Based Training, Wiley, 2000 3. Pressman, Roger S., Software Engineering, McGraw-Hill, 1997 4. Craig Hilton, Jeff Wills, Building Database Apllications on the Web Using, Addison-Wesley, 2000 5. Wankyu Choi, Allant Kent, Chris Lea, Ganesh Prasad, Chris Ullman, Beginning PHP4, Wrox Press Ltd, 2000 6. David Axmark, Michael Widenius, Paul DuBuois, MySQL Reference Manual for version 3.23.39, MySQl AB Monty Program, 2001

Anda mungkin juga menyukai