Anda di halaman 1dari 2

penyakit sistem koordinasi manusia :

1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Gejala-gejala Stroke Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut: 1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik 2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah. 3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan. Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke. Apabila masih gejala awal tentunya gejala Stroke bisa dicegah Faktor Penyebab Stroke faktor medis antara lain: Hipertensi, Kolesterol, Gangguan jantung, diabetes, Keturunan, Migrain. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok, Makanan tidak sehat food, , Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. Pencegahan Penyakit Stroke Paling tidak sebelum nterkena penyakit yang satu ini kita bisa mencegah dengan cara: 1. 2. 3. 4. Menjaga pola makan hindari alkohol rajin berolahraga Hindari Merokok

3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusanletusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. Penyebab penyakit epilepsi cukup beragam, namun pada umumnya gangguan pada aktivitas normal dalam neuron dapat menyebabkan epilepsi. Penyebabnya bisa saja gangguan kecil atau perkembangan otak yang tidak normal pada anak. Namun dalam beberapa kasus, epilepsi terjadi karena mengalami stroke, tumor, kista, dan pendarahan pada otak. Adapun penyebab lainnya, diantaranya :

Perubahan kimia dalam otak. Penyakit turunan, berasal dari genetika.

Gangguan fisik dan mental. Cedera pada kepala ketika mengalami kecelakaan. Luka pada masa kehamilan. Pengaruh lingkungan.

Penyakit epilepsi dapat dicegah, salah satunya dengan menghindari cedera pada kepala. 7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12. Gejala-gejala neuritis optik adalah jika ditemukan satu atau lebih gejala berikut ini: * penglihatan kabur * bintik/bercak buta, terutama pertengahan lapang pandang * nyeri saat pergerakkan bola mata * sakit kepala * buta warna mendadak * gangguan penglihatan pada malam hari * gangguan ketajaman penglihatan Neuritis optik sering diakibatkan oleh penyakit sklerosis multipel. Penyebab lainnya adalah infeksi virus, jamur, ensefalomielitis, penyakit-penyakit otoimun atau tumor yang menekan saraf penglihatan atau penyakit-penyakit pembuluh darah (misalnya radang arteri temporal). Beberapa bahan kimia beracun seperti metanol dan timah hitam dapat menyebabkan kerusakkan saraf optik. Kerusakkan saraf optik dapat juga dikarenakan penyalahgunaan alkohol dan rokok. Neuritis optik dapat juga disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Pencegahan Gangguan penglihatan yang disebabkan karena neuritis optik biasanya bersifat sementara. Remisi (penyembuhan) spontan terjadi dalam dua hingga lima minggu. Saat masa pemulihan, 65% - 80% ketajaman penglihatan penderita menjadi lebih baik. Prognosis jangka panjang tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika serangan ini ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan mengalami penyembuhan sendiri tanpa meninggalkan efek samping. Jika neuritis optik dipicu oleh sklerosis multipel, maka serangan berikutnya harus dihindari. Tigapuluh tiga persen penderita neuritis optik akan kambuh dalam lima tahun. Tiap kekambuhan menyebabkan pemulihannya tidak sempurna bahkan memperburuk penglihatan seseorang. Ada hubungan yang kuat antara neuritis optik dengan sklerosis multipel.

Anda mungkin juga menyukai