Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN Hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat bersahabat dengan pemiliknya.Tetapi terkadang hewan peliharaan itu bisa juga menggigit bila merasa terpojok atau terprovokasi.Gigitan hewan peliharaan sering terjadi tiba-tiba.Anjing biasanya lebih sering mengigit ketimbang kucing.Namun gigitan kucing bisa lebih menyebabkan infeksi.Berbagai macam penyakit dapat disebarkan melalui gigitan tersebut.

Kita boleh berhati-hati jika kita memelihara hewan di rumah.Gigitan hewan tidak hanya menorehkan rasa sakit, namun juga memicu trauma berkepanjangan pada anak-anak.Bermain bersama hewan peliharaan tentu saja mengasyikkan.Anak-anak juga menyukainya.Banyak manfaat yang bisa diambil ketika anak dibiarkan bermain bersama hewan.Di antaranya, mengajak anak berbagai kasih sayang dengan makhluk lain, sebagai ilmu pengetahuan bagi anak.Apalagi, banyak buku bacaan yang mempunyai tokoh hewan.Apalagi ada hewan-hewan jenis tertentu yang bagus untuk menunjang perkembangan anak.

Namun, saat anak bermain dengan hewan, orang tua mesti waspada penuh agar hewan tidak menggigit. Tidak hanya sakit secara fisik, penelitian terbaru menunjukkan, anak yang terkena gigitan hewan akan mengalami gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD). Sejumlah orang biasanya menderita PTSD setelah mengalami suatu peristiwa yang membuat mereka atau orang lain dalam bahaya, seperti kecelakaan mobil atau penyerangan oleh orang tak dikenal. Orang yang menderita PTSD sering kali mengalami gangguan ingatan dan bayangan mimpi peristiwa yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

PTSD dapat menyebabkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan pada anak-anak karena dapat mengganggu perkembangan normal mereka,kata Dr Nancy Kassam-Adams, Wakil Direktur The Center for Pediatric Traumatic Stress at The Childrens Hospital di Philadelphia, Amerika Serikat. Dia mencontohkan, seorang anak yang mengalami kesulitan belajar membaca sehingga menyebabkan peristiwa yang traumatik.Anak yang mengalaminya kemungkinan besar dapat pulih, namun dalam waktu lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa. Selanjutnya, Dr Li Ji, seorang dokter anak di Peking Union Medical College Hospital di Beijing, China, dan rekan-rekannya mempelajari 358 anak usia 517 tahun yang datang ke bagian unit gawat darurat (UGD) di Peking University Peoples Hospital setelah digigit seekor hewan, seperti kucing, kelinci, anjing, atau tikus. Banyak jenis hewan mulai dari anjing dan kucing ke hamster, musang, musang, dan tupai dapat menggigit orang dewasa dan anak-anak.Banyak kali, gigitan berasal dari hewan peliharaan keluarga.

Luka gigitan hewan ini salah satunya bisa menyebabkan penyakit rabies, rabies adalah infeksi yang sangat jarang tetapi fatal yang mungkin timbul dari gigitan hewan.Rabies adalahpenyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar.Rabies disebut juga penyakit anjing gila.

Di Amerika Serikat, tidak seperti seluruh dunia, hewan liar seperti kelelawar, sigung, rakun, dan rubah menyebar lebih dari 90% dari infeksi rabies. Gigitan hewan harus dilaporkan ke departemen kesehatan setempat.Mereka mungkin meminta bantuan para medis dalam menemukan hewan sehingga dapat dibatasi dan diamati gejala rabiesnya.

Anda mungkin juga menyukai