Anda di halaman 1dari 2

KEBEBASAN ITU OMONG KOSONG!

Peradaban manusia sebenarnya tidak bebas nilai. Seperti juga yang sering dikumandangkan secara sinis dalam sebuah iklan provider telekomunikasi: Kebebasan itu Omong Kosong!. Di pergaulan global saat ini yang menjadi acuan dan parameter apakah suatu perbuatan itu bernilai 'baik' atau 'buruk' bukan lagi kepentingan bangsa. Nasionalisme sepertinya dianggap warisan masa lalu yang kian melapuk dan hampir punah.

Peradaban abad ke-21 adalah penyempurnaan dari abad sebelumnya. Dalam abad ke-20 diperkenalkan kepada kita tentang peradaban kuasi intelektual, tentang dunia tanpa cekaman moralitas agama, ilmu dan kesenian yang hampa nilai, ekonomi yang bebas dari kekangan invisible hand dan politik tanpa ideologi. Dunia seperti ini adalah ibarat mengiklankan pragmatisme ke layar kaca pemirsa. Apa itu pragmatisme? Mengutip John Dewey, pragmatisme tak lain adalah ideologinya para pedagang. Peradaban ini juga sering dinamakan peradaban humanistik, di mana manusia dianggap menjadi sentral alam semesta. Manusia bukan wakil Tuhan, karena manusia modern terkadang tidak tahu bagaimana harus mendudukkan Tuhan di lintasan sejarah peradaban manusia. Manusia menjadi demikian egosentris, yang lain dianggap tidak eksis.

Jadi, di dalam peradaban modern yang berorientasi keduniaan seperti sekarang ini, tidak akan ada norma yang kokoh dan mampu digunakan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, dan antara yang benar dan yang salah. Mengapa demikian? Karena manusia saat ini

menjadi tuan bagi dirinya sendiri, dan membuat hukum dan aturan hanya berdasarkan tuntutan kebutuhan-kebutuhan materi manusia yang berubah-ubah. Hasilnya: selalu terjadinya degradasi moral dan kesusilaan tengah-tengah masyarakat.

Ada saatnya kita perlu berdiam dan merenungi kembali dengan hati yang dalam, "apakah saat ini kita sudah melanggar batas kemanusiaan kita sendiri?" Sebab, jika kita sudah melintasi jalan di ujung perbatasan, pastilah sudah tidak lagi relevan apakah kita jalan kita benar atau tidak.

Salam

Anda mungkin juga menyukai