NASKAH PENDIKAR SMP Katholik
NASKAH PENDIKAR SMP Katholik
DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN GURU AGAMA KATOLIK TINGKAT SMP SE PROVINSI JAWA TIMUR Di HOTEL UTAMI JUANDA 29 JUNI 2012
PENGARUH GLOBALISASI
GLOBALISASI berarti : a. INTERNASIONALISASI
Gambaran pertumbuhan dalam pertukaran dan interdependensi internasional. Semakin besar volume perdagangan dan investasi modal, maka ekonomi antar-negara semakin terintegrasi menuju ekonomi global di mana `ekonomi nasional yang distingtif diintegrasikan dan diartikulasikan kembali ke dalam suatu sistem melalui proses dan kesepakatan internasional.
b. LIBERALISASI
Globalisasi merujuk pada `sebuah proses penghapusan hambatanhambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar negara untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang `terbuka dan `tanpabatas.
c. UNIVERSALISASI
Pemahaman bahwa proses `mendunia dan `globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai obyek dan pengalaman kepada semua orang ke seluruh penjuru dunia
PENGARUH GLOBALISASI
d. WESTERNISASI Dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana struktur-struktur sosial
modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dsb.) disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak budaya setempat yang telah mapan serta merampas hak selfdetermination rakyat setempat.
e. TERRITORIAL BORDERLESS
Berarti : rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-sosial tidak lagi semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial. Dipahami jugasebagai sebuah proses (atau serangkaian proses) yang melahirkan sebuah transformasi dalam spatial organisation dari hubungan sosial dan transaksi-ditinjau dari segi ekstensitas, intensitas, kecepatan dan dampaknya-yang memutar mobilitas antar-benua atau antar-regional serta jejaringan aktivitas.
PENGARUH GLOBALISASI
UKURAN GLOBALISASI dapat dilihat : a. GLOBAL COMPETITIVENESS
Menurut Global Economic Forum: Indonesia berada di peringkat ke 75 dari 115; India berada di 56; Vietnam berada di 60; Philipina berada di 66.
BASIC CHARACTER
K A R A K T E R
P E R I L A K U
PENGARUH LINGKUNGAN
BUDAYA LUHUR BANGSA DAN LINGKUNGAN BERPENGARUH DOMINAN THD PEMBENTUKAN KARAKTER & PERILAKU
SUMBER: MODIFIKASI DARI SOEMARNO, 2008; MUHLAS SAMANI, 2009
KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.
PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI PENDIDIKAN KITA
Nilai-nilai Luhur
SATUAN PENDIDIKAN
KELUARGA
MASYARAKAT
Perilaku Berkarakter
HABITUASI
SUMBER UTAMA:
AGAMA
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ADALAH USAHA SEKOLAH YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA OLEH GURU DAN PIMPINAN SEKOLAH MELALUI SEMUA MATA PELAJARAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN LAIN DILUAR MATA PELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN WATAK, TABIAT, AKHLAK, ATAU KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK MELALUI INTERNALISASI BERBAGAI KEBAJIKAN (VIRTUES) YANG KITA YAKINI BERSAMA YANG DIGUNAKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI LANDASAN UNTUK CARA PANDANG, BERPIKIR, BERSIKAP, DAN BERTINDAK YANG MENUNJUKKAN KEMULIAANNYA.
SUMBER NILAI-NILAI
Agama: nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Pancasila: Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Budaya:tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Tujuan Pendidikan Nasional; tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan ketiga sumber yang disebutkan di atas.
Prinsip-prinsip pengembangan
Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar untuk pembelajaran biasa. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.
Buku Panduan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 1. Terintegrasi dalam pembelajaran (intrakurikuler) 2. Melalui kegiatan pengembangan diri (layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler) 3. Melalui budaya sekolah
1. Melakukan pemetaan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam SKL mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, SK, dan KD. 2. Menentukan prioritas nilai-nilai yang akan dikembangkan 3. Memasukkan nilai-nilai yang diprioritaskan ke dalam silabus dan RPP 4. Menentukan indikator pencapaian nilai-nilai karakter dan mengembangkan instrumen penilaian 5. Melaksanakan pembelajaran mengacu pada Silabus dan RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa 6. Memberi bantuan kepada peserta didik yang belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai karakter dengan
SKL
Tujuan
SK
KD
Nilai Karakter
Komunikatif, Disiplin,Man diri,Demokr atis, Tanggung jawab, Menghargai prestasi.
3. 4. Menulis 1. Meningkatkan Berkomunikasi Menggunakan kemampuan berbagai jenis dengan bahasa berkomunikasi Indonesia setara wacana tulis secara efisien untuk tingkat madya mengungkapkan dan efektif, baik pikiran, perasaan, lisan maupun dan penyampaian tertulis informasi dalam kemampuan berkomunikasi bentuk teks, grafik, dan tabel secara efisien dan efektif, baik yang berkaitan lisan . maupun dengan kehidupan sehari- tertulis hari
Nama Sekolah : SMA/SMK X surabaya Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI / 1 SK: 1.Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya
Kompeten Materi Kegiatan si Dasar Pembelajar Pembelajaran an
2.3
Indikator
Penilaian
MemahamTeks/nask Membaca Menyebutkan i perintah ah perintah kerja macam teks kerja perintah tertulis secara perintah kerja tertulis kerja individu tertulis berupa dengan teliti Menjelaskan surat Mengidentifikasi definisi macam edaran, pokok-pokok naskah perintah surat perintah kerja perintah,s secara mandiri Melakukan urat sesuai dengan identifikasi pengumu naskah pokok-pokok man, perintah kerja perintah kerja Memo, tertulis Menjelaskan buku Menyusun Manual rencana tindak konsep rencana lanjut sesuai tidak lanjut Menyusun Pokokdengan pokok naskah rencana tindak perintah perintah kerja lanjut
BSE, Komuni Petunju katif, k Surat- Disiplin, menyur Mandiri,D at,Pusat emokrati Bahasa. s,Tanggung jawab, Menghargai prestasi.
Nilai karakter Indikator Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester : Mengerjakan tugas inividu tidak tergantung pada XI / 1 Mandiri KD: Disiplin 4.2.Memahami perintah kerja tertulis orang lain Melakukan kegiatan tepat waktu sesuai yang telah ditentukan Demokratis Menghargai perbedaan pendapat teman dalam berdiskusi, Menerima hasil kesimpulan diskusi kelompok Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan kuwajibannya seharusnya dilakukan
Menghargai prestasi
Tanggung jawab
Pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dinilai melalui ulangan/ujian Penilaian dilakukan secara terus menerus, melalui pengamatan dan catatan anekdot (anecdotal record) yaitu catatan yang dibuat guru ketika mengetahui perilaku peserta didik yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang dikembangkan. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai-nilai karakter yang dimilikinya. Berdasarkan hasil pengamatan, catatan anekdot, tugas-tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator nilai karakter.
MK
MEMBUDAYA (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK TERUS MENERUS MEMPERLIHATKAN PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR SECARA KONSISTEN) MULAI BERKEMBANG (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK SUDAH MEMPERLIHATKAN BERBAGAI TANDA PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR DAN MULAI KONSISTEN)
MB
MT BT
MULAI TERLIHAT (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK SUDAH MULAI MEMPERLIHATKAN ADANYA TANDA-TANDA AWAL PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR TETAPI BELUM KONSISTEN) BELUM TERLIHAT (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK BELUM MEMPERLIHATKAN TANDA- TANDA AWAL PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR).
KESIMPULAN
1. Perubahan pembelajaran harus terjadi di seluruh sekolah sehingga terjadi budaya sekolah 2. Kepala Sekolah merupakah tokoh sentral perubahan tsb. Jika hanya satu atau dua guru saja dari sekolah tersebut yang diberi pelatihan/sosialisasi maka perubahan sulit terjadi. 3. Perubahan dilakukan dengan melaksanakan penguatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam KTSP masing-masing sekolah