Anda di halaman 1dari 31

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN AGAMA

Oleh : LOEKISNO CHOIRIL WARSITO

DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN GURU AGAMA KATOLIK TINGKAT SMP SE PROVINSI JAWA TIMUR Di HOTEL UTAMI JUANDA 29 JUNI 2012

IRONY DALAM SERAT KALATIDHA NGABEHI RONGGO WARSITO


Amenangi jaman edan Ewuh aya ing pambudi Milu edan nora tahan Yen tan milu anglakoni Boya kaduman melik Kaliren wekasanipun Ndilalah karsa Allah Begja-begjane kang lali Luwih begja kang eling lawan waspada
Hidup didalam jaman edan, memang repot. Akan mengikuti tidak sampai hati, tetapi kalau tidak mengikuti geraknya jaman tidak mendapat apapun juga. Akhirnya dapat menderita kelaparan. Namun sudah menjadi kehendak Tuhan. Bagaimanapun juga walaupun orang yang lupa itu bahagia namun masih lebih bahagia lagi orang yang senantiasa ingat dan waspada.

PENGARUH GLOBALISASI
GLOBALISASI berarti : a. INTERNASIONALISASI
Gambaran pertumbuhan dalam pertukaran dan interdependensi internasional. Semakin besar volume perdagangan dan investasi modal, maka ekonomi antar-negara semakin terintegrasi menuju ekonomi global di mana `ekonomi nasional yang distingtif diintegrasikan dan diartikulasikan kembali ke dalam suatu sistem melalui proses dan kesepakatan internasional.

b. LIBERALISASI
Globalisasi merujuk pada `sebuah proses penghapusan hambatanhambatan yang dibuat oleh pemerintah terhadap mobilitas antar negara untuk menciptakan sebuah ekonomi dunia yang `terbuka dan `tanpabatas.

c. UNIVERSALISASI
Pemahaman bahwa proses `mendunia dan `globalisasi merupakan proses penyebaran berbagai obyek dan pengalaman kepada semua orang ke seluruh penjuru dunia

PENGARUH GLOBALISASI
d. WESTERNISASI Dipahami sebagai sebuah dinamika, di mana struktur-struktur sosial
modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dsb.) disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yang dalam prosesnya cenderung merusak budaya setempat yang telah mapan serta merampas hak selfdetermination rakyat setempat.

e. TERRITORIAL BORDERLESS
Berarti : rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-sosial tidak lagi semata dipetakan dengan kawasan teritorial, jarak teritorial, dan batas-batas teritorial. Dipahami jugasebagai sebuah proses (atau serangkaian proses) yang melahirkan sebuah transformasi dalam spatial organisation dari hubungan sosial dan transaksi-ditinjau dari segi ekstensitas, intensitas, kecepatan dan dampaknya-yang memutar mobilitas antar-benua atau antar-regional serta jejaringan aktivitas.

PENGARUH GLOBALISASI
UKURAN GLOBALISASI dapat dilihat : a. GLOBAL COMPETITIVENESS
Menurut Global Economic Forum: Indonesia berada di peringkat ke 75 dari 115; India berada di 56; Vietnam berada di 60; Philipina berada di 66.

b. CORRUPTION PERCEPTION INDEX


Menurut Transparency International dan Universitas Gottingen: Indonesia berada diperingkat ke 122; India ke 83; Vietnam ke 100 dan Philipina ke 92.

c. HUMAN DEVELOPMENT INDEX

BUDAYA LUHUR BANGSA


JATI DIRI

BASIC CHARACTER

JATI DIRI JATI DIRI

K A R A K T E R

P E R I L A K U

PENGARUH LINGKUNGAN

BUDAYA LUHUR BANGSA DAN LINGKUNGAN BERPENGARUH DOMINAN THD PEMBENTUKAN KARAKTER & PERILAKU
SUMBER: MODIFIKASI DARI SOEMARNO, 2008; MUHLAS SAMANI, 2009

KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA.

PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI PENDIDIKAN KITA

PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO


LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER
AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA

LEBIH DEKAT DG KARAKTER

PENDIDIKAN KARAKTER DI AMERIKA, meliputi :


MENUJU PENBENTUKAN PRIBADI, YANG: Dapat dipercaya (trustworthy) meliputi sifat jujur (honesty) dan integritas (integrity), Memperlakukan orang lain dengan hormat (treats people with respect), Bertanggungjawab (responsible), Adil (fair), Kasih sayang (caring) dan Warganegara yang baik (good citizen)
Endang Sumantri, 2009

Dr. Thomas Lickona:


In character education, its clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within.

TRUSTWORTHINESS RESPECT RESPONSIBILITY FAIRNESS CARING

HONESTY COURAGE DILIGENCE INTEGRITY CITIZENSHIP


10

PENDIDIKAN KARAKTER dalam UU Sisdiknas


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia 1)yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2)berakhlak mulia, 3)sehat, 4)berilmu, 5)cakap, 6)kreatif, 7)mandiri, dan 8)menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 ).

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER (Depdiknas, 2008)


Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI

Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya

Nilai-nilai Luhur

SATUAN PENDIDIKAN

KELUARGA

MASYARAKAT

Perilaku Berkarakter

Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata

HABITUASI

SUMBER UTAMA:

AGAMA

PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH


Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)

KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH

Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb.

Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ADALAH USAHA SEKOLAH YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA OLEH GURU DAN PIMPINAN SEKOLAH MELALUI SEMUA MATA PELAJARAN DAN KEGIATAN-KEGIATAN LAIN DILUAR MATA PELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN WATAK, TABIAT, AKHLAK, ATAU KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK MELALUI INTERNALISASI BERBAGAI KEBAJIKAN (VIRTUES) YANG KITA YAKINI BERSAMA YANG DIGUNAKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI LANDASAN UNTUK CARA PANDANG, BERPIKIR, BERSIKAP, DAN BERTINDAK YANG MENUNJUKKAN KEMULIAANNYA.

Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi perilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggungjawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat Penyaring: untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

SUMBER NILAI-NILAI
Agama: nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. Pancasila: Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. Budaya:tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Tujuan Pendidikan Nasional; tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan ketiga sumber yang disebutkan di atas.

Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab

Prinsip-prinsip pengembangan
Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar untuk pembelajaran biasa. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

Buku Panduan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 1. Terintegrasi dalam pembelajaran (intrakurikuler) 2. Melalui kegiatan pengembangan diri (layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler) 3. Melalui budaya sekolah

4.Pelaksanaan Remediasi dan Pengayaan Secara efektif

1. Pengelolaan Kurilulum Berbasis Sekolah

Perubahan-Perubahan yang harus terjadi

3. Perubahan pada Penilaian Kelas

2. Perubahan pada Kegiatan Belajar Mengajar

IMPLEMENTASI DALAM KTSP


1. 2. 3. 4. 5. Visi Misi Tujuan Sekolah Struktur Kurikulum Kalender Akademik Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan Bimbingan Konseling Kegiatan Terprogram Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan Kegiatan Teladan Integrasi dalam mata pelajaran Muatan Lokal

1. Melakukan pemetaan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam SKL mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, SK, dan KD. 2. Menentukan prioritas nilai-nilai yang akan dikembangkan 3. Memasukkan nilai-nilai yang diprioritaskan ke dalam silabus dan RPP 4. Menentukan indikator pencapaian nilai-nilai karakter dan mengembangkan instrumen penilaian 5. Melaksanakan pembelajaran mengacu pada Silabus dan RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa 6. Memberi bantuan kepada peserta didik yang belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai karakter dengan

SKL

Tujuan

SK

KD

Nilai Karakter
Komunikatif, Disiplin,Man diri,Demokr atis, Tanggung jawab, Menghargai prestasi.

3. 4. Menulis 1. Meningkatkan Berkomunikasi Menggunakan kemampuan berbagai jenis dengan bahasa berkomunikasi Indonesia setara wacana tulis secara efisien untuk tingkat madya mengungkapkan dan efektif, baik pikiran, perasaan, lisan maupun dan penyampaian tertulis informasi dalam kemampuan berkomunikasi bentuk teks, grafik, dan tabel secara efisien dan efektif, baik yang berkaitan lisan . maupun dengan kehidupan sehari- tertulis hari

4. Memahami perintah kerja tertulis

Nama Sekolah : SMA/SMK X surabaya Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI / 1 SK: 1.Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya
Kompeten Materi Kegiatan si Dasar Pembelajar Pembelajaran an
2.3

Indikator

Penilaian

AW Sumber/ Nilai (mnt) Bahan/ Karakter Alat

MemahamTeks/nask Membaca Menyebutkan i perintah ah perintah kerja macam teks kerja perintah tertulis secara perintah kerja tertulis kerja individu tertulis berupa dengan teliti Menjelaskan surat Mengidentifikasi definisi macam edaran, pokok-pokok naskah perintah surat perintah kerja perintah,s secara mandiri Melakukan urat sesuai dengan identifikasi pengumu naskah pokok-pokok man, perintah kerja perintah kerja Memo, tertulis Menjelaskan buku Menyusun Manual rencana tindak konsep rencana lanjut sesuai tidak lanjut Menyusun Pokokdengan pokok naskah rencana tindak perintah perintah kerja lanjut

Pengamat 2X45 an sikap/peril aku afektif

BSE, Komuni Petunju katif, k Surat- Disiplin, menyur Mandiri,D at,Pusat emokrati Bahasa. s,Tanggung jawab, Menghargai prestasi.

Nilai karakter Indikator Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester : Mengerjakan tugas inividu tidak tergantung pada XI / 1 Mandiri KD: Disiplin 4.2.Memahami perintah kerja tertulis orang lain Melakukan kegiatan tepat waktu sesuai yang telah ditentukan Demokratis Menghargai perbedaan pendapat teman dalam berdiskusi, Menerima hasil kesimpulan diskusi kelompok Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan kuwajibannya seharusnya dilakukan

Menghargai prestasi

Tanggung jawab

Pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dinilai melalui ulangan/ujian Penilaian dilakukan secara terus menerus, melalui pengamatan dan catatan anekdot (anecdotal record) yaitu catatan yang dibuat guru ketika mengetahui perilaku peserta didik yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang dikembangkan. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai-nilai karakter yang dimilikinya. Berdasarkan hasil pengamatan, catatan anekdot, tugas-tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator nilai karakter.

MK

MEMBUDAYA (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK TERUS MENERUS MEMPERLIHATKAN PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR SECARA KONSISTEN) MULAI BERKEMBANG (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK SUDAH MEMPERLIHATKAN BERBAGAI TANDA PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR DAN MULAI KONSISTEN)

MB

MT BT

MULAI TERLIHAT (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK SUDAH MULAI MEMPERLIHATKAN ADANYA TANDA-TANDA AWAL PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR TETAPI BELUM KONSISTEN) BELUM TERLIHAT (APABILA SEKOLAH/PESERTA DIDIK BELUM MEMPERLIHATKAN TANDA- TANDA AWAL PERILAKU YANG DINYATAKAN DALAM INDIKATOR).

KESIMPULAN
1. Perubahan pembelajaran harus terjadi di seluruh sekolah sehingga terjadi budaya sekolah 2. Kepala Sekolah merupakah tokoh sentral perubahan tsb. Jika hanya satu atau dua guru saja dari sekolah tersebut yang diberi pelatihan/sosialisasi maka perubahan sulit terjadi. 3. Perubahan dilakukan dengan melaksanakan penguatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam KTSP masing-masing sekolah

Anda mungkin juga menyukai