Anda di halaman 1dari 3

Puisi Ramadhan Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri

RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu masih saja kulalui Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Bahkan dengan sikap TakaburKadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku Yang lain bukan makhlukMU, Yang lain bukan UmatMU Dalam Doaku Sering kusampaikan dengan memaksa Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan

Puisi Ramadhan Ada sekuntum hari Dimana wanginya mengharumi bumi sepanjang waktu Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq berlimpah Menyatu pada segala inti hidup Adalah Ramadhan Ia bertelaga bening Airnya mutiara maghfiroh Gericiknya dzikir dan tadarrus Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati Siapa tak ingin jadi ikannya? Mari berenang dengan kesunyian nafsu Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia Ia rahasia Tak sekedar lapar dahaga Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Alloh Karena dengan lapar dan haus Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya Bisa lebih memahami Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu Di antara kemahaluasan-Nya Ia sepantasnya dirindukan Karena ia lebih Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat Dan segala kebaikan Juga nuzulul quran dan lailatur qodar Semoga puisi ramadhan ini bermanfaat, dan menjelang bulan yang penuh berkah, bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di

PUISI RAMADHAN 2012


Puisi ramadhan: Kurma Ramadhanku
Sejuk hati ini, Mengingat Allah berpeluk hati Debur ombak Dasyatnya topan Sekecil pohon kurma melindungiku Air mata emosi Terbakar amarah Menjadi datu Namun manisnya kurma Melamurkan semua Tak kusangka ramadhanku penuh kerikil Kerikil-kerikil tumpul Namun tak semua kerikil, Kutemukan satu kurma sebagai hikmah ramadhanku

Puisi Ramadhan: Berkah Ramadhan


Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu masih saja kulalui Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Bahkan dengan sikap Takabur kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku Yang lain bukan makhlukMU, Yang lain bukan UmatMU Dalam Doaku Sering kusampaikan dengan memaksa Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan

Anda mungkin juga menyukai