Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Setelah berlarut-berlarut dan diwarnai perdebatan, akhirnya RancanganUndang-Undang (RUU) Mata Uangdisahkan sebagai undang-undang baru dalam sidang paripurna pada 31 Mei 2011 lalu. Terdapat beberapa substansi krusial terkait undang-undang ini. RUU Mata Uang sudah dibahas kembali oleh DPR sejak Juni tahun lalu. Sebelumnya, rancangan undang-undang ini pernah juga dibahas dalam dua periode dewan sebelumnya, yaitu periode 19992004 dan 20042009, tetapi pembahasan pada kedua periode tersebut selalu menemui jalan buntu. Pada Juni 2010, rancangan undang-undang ini kembali digodok dan ditargetkan akan selesai pada tahun itu juga. Namun, hingga kini target tersebut tak jua tercapai. RUU Mata Uang disusun atas inisiatif DPR. Kemudian, panitia kerja RUU ini mulai menyusun rancangan undang-undangnya. Dasar hukum dari penyusunan aturan mata uang ini sendiri adalah UUD 1945 pasal 23 huruf b, dimana dalam pasal tersebut disebutkan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan undang-undang. Pada akhirnya, RUU Mata Uang telah rampung disusun panitia kerja DPR pada 17 Maret 2011. Namun, rapat kerja pembahasan rancangan ini kemudian menemui banyak jalan buntu. Pasalnya, ada beberapa hal yang menjadi perdebatan antara panitia kerja DPR dan menteri keuangan. Perdebatan awal muncul ketika rapat kerja pada 30 Maret 2011. Saat itu terjadi silang pendapat mengenai keinginan pemerintah untuk ikut menandatangani rupiah. Saat rapat kerja pada tanggal 30 Maret silam, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menegaskan bahwa pemerintah belum bisa