Anda di halaman 1dari 43

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1.

Pengumpulan Data

5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner Kuesioner dibagikan dalam 2 tahapan, tahapan pertama merupakan kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan (lampiran 1). Kuesioner ini merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan kepada 35 responden tentang penilaian politeknik terhadap standar pendidikan nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Hasil dari jawaban responden yang tertuang pada kuesioner pendahuluan ini didapatkan beberapa modus yang menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup (lampiran 2). Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 250 orang yang didapatkan berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan metode Slovin. Untuk pengukuran atribut digunakan skala Likert. Adapun kebaikan skala Likert ini yakni terdapat keseragaman skor (variability of scorer) sebagai akibat penggunaan skala yang berkisar antara 1 sampai dengan 5. Lampiran 3 menyajikan rekapitulasi kuesioner tertutup untuk kuesioner kinerja dan harapan.

Tabel 5.1. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka V-1

V-2

Pertanyaan

Variabel Kurikulum sesuai dengan standar nasional

Jumlah 17 16 2 19 19 17 18 5 6 7 7 10 7 5 3 10 5 5 17 18

Standar Kurikulum

Beban Belajar setiap semester 18 sampai dengan 23 sks Kejelasan dalam silabus

Standar Proses (kegiatan belajar mengajar) Standar Kompetensi Lulusan

Suasana belajar yang nyaman dan kondusif Pemakaian fasilitas pendukung dalam mengajar (proyektor,LCD,dll) Memiliki etika dan penalaran yang baik dibidang keahliannya Memiliki kemampuan berkomunikasi dan berkompetisi secara sehat Dosen yang berpendidikan minimal Strata dua (S2) Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi

Standar pendidik dan Tenaga Kependidikan

Penampilan/kerapian dosen Ketepatan waktu Kemampuan dosen memotivasai mahasiswa Laboratorium yang memadai/lengkap Kamar mandi yang bersih

Standar Sarana dan Prasarana

Parkiran yang luas dan teratur Perpustakaan yang lengkap Kondisi ruang kelas (AC, meja, bangku, dll) Tersedianya alat-alat bantu teknologi (Wifi, LCD, dll)

Standar Pengelolaan

Ketegasan peraturan perguruan tinggi Kesigapan pegawai menganggapi keluhan

Tabel 5.1. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Terbuka (Lanjutan) Standar Pembiayaan Kesesuaian fasilitas dengan biaya kuliah 16

V-3

Pemberian beasiswa Standar Penilaian Pendidikan Penilaian hasil belajar yang terbuka dan objektif Penilaian sesuai dengan standar nasional

19 29 6

5.2.

Pengolahan Data

5.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar, diperoleh jumlah kuesioner yang sah sama dengan jumlah yang disebar yakni sebanyak 250 buah. Data yang diperoleh tersebut kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dilakukan pengolahan data lebih lanjut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment, sedangkan uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha.

5.2.1.1.Uji Validitas untuk Data Kinerja (Tingkat Kepuasan) Berdasarkan data hasil kuesioner untuk penilaian konsumen terhadap kinerja pelayanan jasa pendidikan di Politeknik Negeri Medan jurusan Akuntansi, maka pengujian validitas dari pertanyaan 1 sampai 20 menggunakan persamaan korelasi product moment, berikut ini nilai validitas untuk variabel 1.

rxy = r1 =

[N X

N XY ( X )( Y )
2

( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
2

][

]
2

[250(4155) (1001) ][250(1518296) (19428) ]

250(78208) (1001)(19428)

r = 0,374

V-4

Maka besar koefisien korelasi product moment untuk variabel 1 adalah 0,374. Dari tabel kritis koefisien product moment untuk taraf signifikan 5%, diperoleh nilai kritis sebagai berikut: Nilai kritis untuk taraf signifikan 5% dengan df 250-2 = 248 sebesar 0,1241 Karena nilai r hitung > r tabel, maka data kinerja pelayanan jasa pendidikan untuk atribut 1 dinyatakan valid. Selanjutnya, hasil perhitungan validitas untuk semua butir dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Validitas Kinerja Atribut Rhitung Rtabel 1 0.374 0.124 2 0.3647 0.124 3 0.3332 0.124 4 0.3121 0.124 5 0.3236 0.124 6 0.2947 0.124 7 0.3672 0.124 8 0.412 0.124 9 0.3578 0.124 10 0.3315 0.124 11 0.3079 0.124 12 0.2951 0.124 13 0.368 0.124 14 0.3642 0.124 15 0.4553 0.124 16 0.3175 0.124 Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Validitas Kinerja(Lanjutan) Atribut Rhitung Rtabel 17 0.3428 0.124 18 0.3246 0.124 19 0.3287 0.124 20 0.3785 0.124
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Keterangan VALID VALID VALID VALID

V-5

Dikarenakan koefisien korelasi product moment semuanya berada di atas 0,1241, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pertanyaan pada kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam variabel tersebut.

5.2.1.2.Uji Validitas untuk Data Harapan Mahasiswa Berdasarkan data hasil kuesioner untuk penilaian konsumen terhadap harapan pelayanan jasa pendidikan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan, maka pengujian validitas dari pertanyaan 1 sampai 20 menggunakan persamaan korelasi product moment, berikut ini nilai validitas untuk variabel 1.

rxy = r1 =

[N X

N XY ( X )( Y )
2

( X ) 2 N Y 2 ( Y ) 2
2

][

]
2

[250(5089) (1121) ][250(2023205) (22461) ]

250(101252) (1121)(22461)

r = 0,9405
Maka besar koefisien korelasi product moment untuk variabel 1 adalah 0,374. Dari tabel kritis koefisien product moment untuk taraf signifikan 5%, diperoleh nilai kritis sebagai berikut: Nilai kritis untuk taraf signifikan 5% dengan df 250-2 = 248 sebesar 0,1241 Karena nilai r hitung > r tabel, maka data kinerja pelayanan jasa pendidikan untuk atribut 1 dinyatakan valid. Selanjutnya, hasil perhitungan validitas untuk semua butir dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Hasil Perhitungan Validitas Harapan Mahasiswa Atribut Rhitung Rtabel Keterangan

V-6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0.9405 0.8954 0.2718 0.2924 0.2688 0.2333 0.3307 0.1314 0.9405 0.9405 0.367 0.2896 0.2306 0.9405 0.2479 0.3044 0.221 0.2014 0.9405 0.1585

0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124 0.124

VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dikarenakan koefisien korelasi product moment semuanya berada di atas 0,1241, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel pertanyaan pada kuesioner adalah valid atau dengan kata lain terdapat konsistensi internal dalam variabel tersebut.

5.2.1.3.Uji Reliabilitas untuk Data Tingkat Kepuasan (Kinerja) Pengujian reliabilitas untuk data kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, maka nilai varians butir 1, yaitu:

V-7

x =
2

( x)
n

n (1001) 2 4155 250 = 250 = 0,58798


Dengan menggunakan cara yang sama, maka nilai varians butir 2 sampai

dengan 20 dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Perhitungan Varians Tiap Butir Atribut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Varians 0.58798 0.6569 0.68218 0.67718 0.80814 0.61186 0.84834 0.9024 0.61478 0.83706 0.98182 0.59234 0.9863 0.73006 0.31886

Tabel 5.4. Perhitungan Varians Tiap Butir (Lanjutan) Atribut 16 17 18 19 20 Varians 0.77978 0.79578 0.64706 0.73146 0.58746

V-8

Sumber: Hasil Pengolahan Data

2 b

= 1 + 2 + 3 + ... + 20
2 2 2

= 0,58798 + 0,6569 + 0,68218 + ... + 0,58746 = 14,3777

varians total =

( Y ) n n

(19428) 2 1518296 250 varians total = 250 = 34,0291


Dimasukkan ke rumus Alpha
2 k b 20 14,3777 = r = = 0,60788 1 1 2 t 20 1 34,0291 k 1

Nilai koefisien reliabilitas kinerja sebesar 0,60788. Ada 2 cara untuk menilai apakah suatu instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, yaitu:
1. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang

diperoleh > 0,601


2. Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson.

Dari tabel kritis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5%, dengan jumlah responden 250 diperoleh nilai kritis sebagai berikut: Derajat kebebasan (df) = jumlah responden 2 = 250 2 = 248 Nilai kritis untuk taraf signifikan 5% dengan df 248 sebesar 0,1241

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Hlm. 133.

V-9

Karena nilai r hitung > 0,60 dan r hitung > r tabel, maka data kinerja pelayanan jasa pendidikan dinyatakan reliable, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner arti dapat dipercaya kebenaran datanya.

5.2.1.4.Uji Reliabilitas untuk Data Harapan Mahasiswa Pengujian reliabilitas untuk data harapan dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah dibuat reliabel atau tidak. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, maka nilai varians butir 1, yaitu:

x =
2

( x)
n

n (1001) 2 4155 250 = 250 = 0,58798


Dengan menggunakan cara yang sama, maka nilai varians butir 2 sampai

dengan 20 dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Perhitungan Varians Tiap Butir Ekspektasi (Harapan) Mahasiswa Atribut 1 2 3 Varians 0.34687 0.34687 0.34687

V-10

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sumber: Hasil Pengolahan Data

0.34702 0.34542 0.34542 0.34667 0.34702 0.34687 0.34687 0.345 0.34402 0.34642 0.34687 0.34642 0.34667 0.34542 0.34702 0.34687 0.34613

2 b

= 1 + 2 + 3 + ... + 23
2 2 2

= 0,34687 + 0,34687 + 0,34687 + ... + 0,34613 = 6,92673

varians total =

( ( X )) n

n (22461) 2 2023205 250 varians total = 250 = 20,8757


Dimasukkan ke rumus Alpha
2 k b 20 6,92673 1 = r = = 0,70336 1 2 t 20 1 20,8757 k 1

Nilai koefisien reliabilitas harapan Mahasiswa sebesar 0,70336. Karena nilai r hitung > 0,60 dan r hitung > r tabel, maka data harapan Mahasiswa dinyatakan reliable dandisimpulkan bahwa kuesioner harapan Mahasiswa yang digunakan adalah reliabel dalam arti dapat dipercaya kebenaran datanya.

V-11

5.2.2. Gap (Kesenjangan) Persepsi dan Ekspektasi 5.2.2.1.Pengolahan Data Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Penilaian tingkat kualitas pelayanan ini diperoleh berdasarkan pada hasil kuesioner tertutup, yang bertujuan untuk mengetahui penilaian Mahasiswa terhadap kualitas pelayanan jasa pendidikan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Untuk mendapatkan tujuan ini maka sebagai langkah pertama adalah melakukan perhitungan total nilai pelayanan setiap variabel kebutuhan dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan tersebut. Nilai mean dan modus inilah yang menggambarkan tingkat kualitas pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Total tingkat pelayanan sebuah variabel dihitung dari hasil perkalian antara jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Nilai skala Likert untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : SB B CB KB TB = Sangat Baik = Baik = Cukup Baik = Kurang Baik = Tidak Baik =5 =4 =3 =2 =1

Total nilai pelayanan = responden SB x (nilai SB) + responden B x (nilai B) responden CB x (nilai CB) + responden KB x (nilai KB) + responden TB x (nilai TB)

V-12

Maka total nilai pelayanan untuk variabel 1 adalah : Total nilai pelayanan variabel 1 = 63(5) + 136(4) + 40(3) + 11(2) + 0 (1) = 1001 Hasil perhitungan total nilai pelayanan dari setiap variabel pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Total Nilai Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Pendidikan No Variabel SB B CB KB TB TN 1 Kondisi fisik ruangan kampus 315 544 120 22 0 1001 2 Fasilitas ruang kuliah 265 476 195 26 0 962 3 Fasilitas/ peralatan pendukung 270 368 291 12 1 942 Penampilan (cara berpakaian) personal 4 280 512 153 28 1 974 kampus Kurikulum yang sesuai dengan standar 5 245 388 246 42 1 922 nasional Kemampuan dosen dalam 6 335 468 186 6 1 996 menyampaikan materi 7 Dosen yang berpendidikan minimal S2 345 432 156 38 2 973 Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang 8 295 400 198 44 3 940 kuliah Pemakaian faslilitas pembantu dalam 9 285 480 198 12 1 976 proses belajar mengajar (LCD, dsb) Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam 10 275 368 237 48 0 928 menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Ketepatan personal kampus dalam 11 330 384 165 64 1 944 menganalisa kebutuhan Mahasiswa Tabel 5.6. Total Nilai Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Pendidikan (Lanjutan) No Variabel 12 Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menciptakan 13 suasana kelas yang kondusif 14 Angka persentase kelulusan yang tinggi Sikap personal kampus dalam melayani 15 kebutuhan Mahasiswa Kemampuan lulusan untuk mendapat 16 pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) SB B CB 285 456 222 305 388 180 380 384 210 595 496 300 432 18 186 KB 10 58 14 2 40 TB 0 3 1 0 0 TN 973 934 989 1111 958

V-13

17 18 19 20

Kemudahan dalam urusan birokrasi Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa

310 416

192

40 22 34 8

0 0 0 0

958 947 972 1028

245 440 240 310 460 168 425 448 147

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus dari setiap variabel kualitas pelayanan. Nilai mean tingkat pelayanan pada variabel 1 dihitung berdasarkan rumus :
Nilai mean tingkat kepuasan (kinerja) variabel - i = total nilai pelayanan variabel - i jumlah responden

Nilai mean tingk at kepuasan (kinerja) variabel - 1 =

1001 250

Nilai mean kualitas pelayanan variabel -1 adalah = 3,9611 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang sering muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Perhitungan Mean dan Modus Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Pendidikan Variabel No 1 Kondisi fisik ruangan kampus 2 Fasilitas ruang kuliah 3 Fasilitas/ peralatan pendukung Penampilan (cara berpakaian) personal 4 kampus Kurikulum yang sesuai dengan standar 5 nasional 6 Kemampuan dosen dalam Mean 4.004 3.848 3.768 3.896 3.688 3.984 Modus 4 4 3 4 4 4

V-14

7 8 9

10

11 12 13 14 15

menyampaikan materi Dosen yang berpendidikan minimal S2 Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Angka persentase kelulusan yang tinggi Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa

3.892 3.76 3.904

4 4 4

3.712

3.776 3.892 3.736 3.956 4.444

4 4 4 4 4

Tabel 5.7. Perhitungan Mean dan Modus Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Pendidikan (Lanjutan) No 16 17 18 19 20 Variabel Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Kemudahan dalam urusan birokrasi Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Mean 3.832 3.832 3.788 3.888 4.112 Modus 4 4 4 4 4

Sumber: Hasil Pengolahan Data

5.2.2.2. Pengolahan Data Tingkat Harapan Pelayanan Jasa Pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

V-15

Pengolahan data kuesioner pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran harapan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan terhadap setiap variabel kualitas pelayanan jasa pendidikan seperti yang telah diberikan pada data kuesioner tertutup. Untuk mendapatkan tujuan ini maka sebagai langkah pertama adalah melakukan perhitungan total nilai harapan setiap variabel kualitas pelayanan dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean dan modus untuk setiap variabel kualitas pelayanan tersebut. Nilai mean dan modus inilah yang menggambarkan harapan Mahasiswa terhadap kualitas pelayanan jasa pendidikan yang diberikan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Total tingkat kualitas pelayanan sebuah variabel dihitung dari hasil perkalian antara jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Nilai skala Likert untuk tingkat pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : SB B CB KB TB = Sangat Baik = Baik = Cukup Baik = Kurang Baik = Tidak Baik =5 =4 =3 =2 =1

Total nilai pelayanan = responden SB x (nilai SB) + responden B x (nilai B) responden CB x (nilai CB) + responden KB x (nilai KB) + responden TB x (nilai TB) Maka total nilai kepentingan untuk variabel 1 adalah : Total nilai pelayanan variabel 1 = 605(5) + 516(4) + 0(3) + 0(2) + 0(1) = 1121

V-16

Hasil perhitungan total nilai harapan dari setiap variabel pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Total Nilai Tingkat Harapan Pelayanan Jasa Pendidikan No Variabel 1 Kondisi fisik ruangan kampus 2 Fasilitas ruang kuliah 3 Fasilitas/ peralatan pendukung Penampilan (cara berpakaian) personal 4 kampus Kurikulum yang sesuai dengan standar 5 nasional Kemampuan dosen dalam 6 menyampaikan materi 7 Dosen yang berpendidikan minimal S2 SB B 605 516 645 484 645 484 640 488 580 536 670 434 600 520 CB 0 0 0 0 0 0 0 KB 0 0 0 0 0 0 0 TB TN 0 1121 0 1129 0 1129 0 0 0 0 1128 1116 1134 1120

Tabel 5.8. Total Nilai Tingkat Harapan Pelayanan Jasa Pendidikan (Lanjutan) No 8 9 Variabel Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Angka persentase kelulusan yang tinggi Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Kemudahan dalam urusan birokrasi Penilaian yang objektif (terbuka) SB B CB 0 0 KB 0 0 TB 0 0 TN 1122 1121

610 512 605 516

10

605 516

1121

11 12 13 14 15 16 17 18

575 540 565 548 595 524 605 516 655 476 600 520 670 464 640 488

0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0

1115 1113 1119 1121 1131 1120 1134 1128

V-17

19 20

terhadap setiap Mahasiswa Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa

605 516 590 528

0 0

0 0

0 0

1121 1118

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai mean dan modus dari setiap variabel kualitas pelayanan. Nilai mean harapan pada variabel 1 dihitung berdasarkan rumus :
Nilai mean tingkat kebutuhan (harapan) variabel - i = total nilai harapan variabel - i jumlah responden

Nilai mean tingk at kebutuhan (harapan) variabel - 1 =

1121 250

Nilai mean harapan variabel -1 adalah = 4,484 Sedangkan nilai modus diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang sering muncul atau yang paling banyak. Hasil perhitungan mean dan modus untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Perhitungan Mean dan Modus Tingkat Harapan Pelayanan Jasa Pendidikan Variabel No 1 Kondisi fisik ruangan kampus 2 Fasilitas ruang kuliah 3 Fasilitas/ peralatan pendukung Penampilan (cara berpakaian) personal 4 kampus Kurikulum yang sesuai dengan standar 5 nasional Kemampuan dosen dalam 6 menyampaikan materi 7 Dosen yang berpendidikan minimal S2 Mean 4.484 4.516 4.516 4.512 4.464 4.536 4.48 Modus 4 5 5 5 4 5 4

V-18

Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang 4.488 4 kuliah Pemakaian faslilitas pembantu dalam 9 4.484 4 proses belajar mengajar (LCD, dsb) Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam 10 4.484 4 menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Ketepatan personal kampus dalam 11 4.46 4 menganalisa kebutuhan Mahasiswa 12 Ketepatan waktu dosen dalam mengajar 4.452 4 Tabel 5.9. Perhitungan Mean dan Modus Tingkat Harapan Pelayanan Jasa 8 Pendidikan (Lanjutan) No 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Angka persentase kelulusan yang tinggi Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Kemudahan dalam urusan birokrasi Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Mean 4.476 4.484 4.524 4.48 4.536 4.512 4.484 4.472 Modus 4 4 5 4 5 5 4 4

Sumber: Hasil Pengolahan Data

5.2.2.3.Gap (Kesenjangan) antara Kinerja dan Harapan Mahasiswa terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

V-19

Dari hasil pengolahan data kuesioner Mahasiswa untuk kinerja dan harapan terhadap kualitas pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan, diperoleh gambaran adanya gap antara kinerja dan harapan Mahasiswa. Gap ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan pada suatu variabel kualitas pelayanan tidak sesuai dengan harapan Mahasiswa. Untuk mengetahui gap ini, digunakan nilai rata-rata kinerja dan harapan dari setiap variabel kualitas pelayanan tersebut. Untuk variabel 1, nilai gap-nya sebesar : Gap 1 = rata-rata nilai kinerja 1 rata-rata nilai harapan 1 Gap i = 3,964 4,7056 = -0,7444 Maka nilai gap untuk variabel 1 adalah sebesar -0,7444. Nilai-nilai untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Nilai Gap Tingkat Kepuasan (Kinerja) dan Tingkat Kebutuhan (Harapan) Mahasiswa Rangking 1 No 5 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Mean Mean Kinerja Harapan 3.688 4.464 Gap -0.776

10

3.712

4.484

-0.772

3 4 5

3 13 8

3.768 3.736 3.76

4.516 4.476 4.488

-0.748 -0.74 -0.728

V-20

6 7

18 17

Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa

3.788

4.512

-0.724

Kemudahan dalam urusan 3.832 4.536 -0.704 birokrasi Ketepatan personal kampus dalam 8 11 3.776 4.46 -0.684 menganalisa kebutuhan Mahasiswa Tabel 5.10. Nilai Gap Tingkat Kepuasan (Kinerja) dan Tingkat Kebutuhan (Harapan) Mahasiswa (Lanjutan) Rangking 9 10 No 2 16 Variabel Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Mean Mean Kinerja Harapan 3.848 4.516 3.832 4.48 Gap -0.668 -0.648

11

3.896

4.512

-0.616

12

19

3.888

4.484

-0.596

13

3.892

4.48

-0.588

14

3.904

4.484

-0.58

15 16 17 18

12 6 14 1

3.892 3.984 3.956 4.004

4.452 4.536 4.484 4.484

-0.56 -0.552 -0.528 -0.48

V-21

19 20

20 15

Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa

4.112 4.444

4.472 4.524

-0.36 -0.08

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Sedangkan perbedaan (gap) yang terjadi antara nilai kinerja dan harapan dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Kesenjangan (Gap) antara Kinerja dan Harapan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

V-22

5.2.3. Pengembangan Matriks QFD Setelah mendapatkan informasi kebutuhan Mahasiswa, tahapan selanjutnya adalah memulai perencanaan proses perbaikan pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Seperti yang telah dibahas pada bab metodologi penelitian, dalam merencanakan proses perbaikan tersebut ada empat tahapan yang harus dilakukan.

5.2.3.1.Klarifikasi Tujuan Pengembangan Karakteristik Pelayanan Proses perbaikan kualitas pelayanan jasa pendidikan terkait erat dengan perencanaan pengembangan karakteristik-karakteristik pelayanannya. Upaya pengembangan akan lebih terfokus dan sistematis bila terlebih dahulu dirumuskan tujuan dari upaya pengembangan tersebut. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan yang memuaskan Mahasiswa untuk setiap variabel kebutuhan yang dinilai belum

mampu memberikan kepuasan di hati Mahasiswa . Ketidakpuasan Mahasiswa ini dapat dilihat dari variabel kebutuhan yang masih memiliki nilai gap negatif. Tujuan utama ini dapat tercapai dengan memenuhi tujuan dari level dibawahnya (subtujuan). Untuk menetapkan tujuan ini dilakukan dengan menggunakan metode pohon tujuan. Pohon tujuan ini dapat dilihat pada lampiran

V-23

5.2.3.2.Penetapan Fungsi Setelah tujuan pengembangan karakteristik pelayanan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang berperan (terkait) dengan proses pelayanan jasa pendidikan dalam kaitannya dengan usaha perancangan perbaikan sistem pelayanan jasa pendidikan yang diinginkan oleh Mahasiswa sekolah. Kegiatan sekolah dapat digambarkan sebagai sebuah sistem input-output, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.2.
INPUT PROSES OUTPUT

Organisasi Dosen Fasilitas Belajar Mengajar Lab, Perpustakaan, Lapangan

Pendaftaran Belajar Mengajar Ujian Penerimaan Hasil (Raport) Praktikum (Bahasa, IPA, Komputer)

Kepuasan Siswa Sekolah

Gambar 5.2. Kegiatan Input-Output dalam Sekolah Secara Umum 5.2.3.3.Penetapan Pelayanan Tujuan yang ingin dicapai pada proses perancangan karakteristik pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan adalah memenuhi keinginan para Mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut juga terdapat persyaratan-persyaratan tertentu yang berupa batasan yang tidak boleh dilanggar (tidak boleh melebihi ataupun berada di bawah persyaratan). Pembatasan tersebut antara lain :
1. Pembatasan pada derajat kepuasan Mahasiswa

Syarat

Perancangan

Pengembangan

Karakteristik

V-24

Yang dimaksud disini adalah sekalipun orientasinya tetap individual, tetapi ukuran yang dipakai adalah yang bersifat umum yakni sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata Mahasiswa yang menjadi sasaran utama sekolah. Dengan kata lain, mutu suatu pelayanan jasa pendidikan sebuah sekolah dinilai baik apabila pelayanan sekolah yang diselenggarakan tersebut dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap Mahasiswa yang sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata Mahasiswa yang menjadi sasaran utama pelayanan jasa pendidikan sekolah tersebut. 2. Pembatasan pada upaya yang dilakukan Untuk melindungi kepentingan pemakai jasa pelayanan pendidikan sekolah dan kepentingan sekolah itu sendiri, maka ditetapkanlah upaya yang dilakukan tersebut harus sesuai dengan standar pendidikan nasional menurut Peraturan Pemerintah.

5.2.3.4.Penetapan Karakteristik Setelah tujuan perancangan pengembangan karakteristik pelayanan pada sekolah ditetapkan, fungsi-fungsi terkait serta persyaratan dalam proses pelayanan juga telah ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah proses perancagan pengembangan karakteristik pelayanan tersebut dalam rangka perbaikan pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan pada masa yang akan datang. Dalam proses perancangan karakteritik pelayanan, tidak semua variabel kebutuhan dapat dipenuhi sekaligus, melainkan harus melihat prioritas pelayanan

V-25

apa yang harus didahulukan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan gap antara tingkat kepentingan dengan kebutuhan. Alat bantu yang digunakan untuk melaksanakan proses perbaikan proses pengembangan karakteristik pelayanan jasa pendidikan, digunakan metode QFD (pembentukan matriks House of Quality) dan TRIZ. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengembangan karakteristik pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Berikut ini tahapantahapan yang harus dilakukan dalam proses pembentukan matriks HOQ.
1. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa

Identifikasi kebutuhan Mahasiswa didapat berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Identifikasi Kebutuhan Mahasiswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa

V-26

20

Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa


Sumber: Hasil Pengolahan Data

2. Menyusun Matriks Perencanaan Dalam HOQ, matriks perencanaan ini ditempatkan pada bagian B dari matriks HOQ. Penyusunan matriks perencanaan ini dilakukan untuk mendapatkan urutan atau prioritas variabel kebutuhan Mahasiswa sekolah yang akan diusahakan dipenuhi oleh pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Matriks perencanaan ini merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data dan oleh karena itu dalam menyusun matriks ini diperlukan beberapa tahapan, yaitu:
a.

Menetapkan Tingkat Kepuasan (Kinerja) Nilai mean tingkat kepuasan (Kinerja) pada variabel 1 dihitung berdasarkan

rumus :
Nilai mean tingkat kepuasan (kinerja) variabel - i = total nilai pelayanan variabel - i jumlah responden

Nilai mean tingk at kepuasan (kinerja) variabel - 1 =

1001 250

Nilai mean kualitas pelayanan variabel -1 adalah = 4,004

Hasil perhitungan mean untuk setiap variabel kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel 5.12

V-27

Tabel 5.12. Perhitungan Mean Tingkat Kinerja Pelayanan Jasa Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Mean 4,004 3,848 3,768 3,896 3,688 3,984 3,892 3,76 3,904 3,712 3,776 3,892 3,736 3,956 4,444 3,832 3,832 3,788 3,888 4,112

V-28

b.

Menetapkan Tingkat Kebutuhan (Harapan) Untuk penilaian harapan terhadap kualitas pelayanan jasa pendidikan Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Medan digunakan harga mean dari hasil penyebaran kuesioner sebelumnya.
Nilai mean tingkat kebutuhan (harapan) variabel - i = total nilai harapan variabel - i jumlah responden

Nilai mean tingk at kebutuhan (harapan) variabel - 1 =

1121 250

Nilai mean harapan variabel -1 adalah = 4,484 Hasil perhitungan mean untuk setiap variabel harapan Mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 5.13 Tabel 5.13. Perhitungan Mean Tingkat Kebutuhan (Harapan) Mahasiswa Terhadap Pelayanan Jasa Pendidikan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Mean 4.484 4.516 4.516 4.512 4.464 4.536 4.48 4.488 4.484 4.484 4.46 4.452 4.476

V-29

Tabel 5.13. Perhitungan Mean Tingkat Kebutuhan (Harapan) Mahasiswa Terhadap Pelayanan Jasa Pendidikan (Lanjutan) No 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Mean 4.484 4.524 4.48 4.536 4.512 4.484 4.472

Sumber: Hasil Pengolahan Data

c.

Menetapkan Nilai Target Tingkat Kualitas Pelayanan yang Akan Dicapai Pihak Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan pada Masa Mendatang Penetapan nilai target kualitas pelayanan diharapkan lebih tinggi dari tingkat

kualitas pelayanan untuk setiap variabel kebutuhan. Untuk penetapan nilai target tingkat kualitas ini digunakan skala Likert. Nilai target tingkat kualitas pelayanan ini sudah didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan yaitu dengan menggunakan nilai modus. Nilai modus yang menjadi nilai target diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel tingkat kebutuhan (harapan) yang dapat dilihat pada Tabel 5.14.

V-30

Tabel 5.14. Target Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Berdasarkan Tingkat Kebutuhan (Harapan) Mahasiswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Modus 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4

d.

Menghitung Nilai Rasio Perbaikan (Improvement Ratio) untuk Setiap Variabel Tingkat Kebutuhan (Harapan) Nilai rasio perbaikan menunjukkan suatu ukuran upaya manajemen Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Medan dalam usaha perbaikan kualitas pelayanan jasa pendidikan pada setiap variabel tingkat kebutuhan para Mahasiswa

V-31

Cara yang dapat digunakan dalam menghitung nilai rasio perbaikan ini adalah dengan membandingkan nilai target kualitas pelayanan yang akan dicapai pada masa mendatang dengan tingkat kualitas pelayanan jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan.
Nilai rasio perbaikan 1 = Nilai rasio perbaikan 1 = target tin gkat kualitas pelayanan mendatang 1 tingkat kualitas pelayanan sekarang 1 4 = 0,999001 4,004

Hasil perhitungan nilai rasio perbaikan untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Nilai Rasio Perbaikan untuk Setiap Variabel Kebutuhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Nilai Rasio Perbaikan 0,999001 1,299376 1,326964 1,283368 1,084599 1,25502 1,027749 1,06383 1,02459 1,077586 1,059322 1,027749

V-32

Tabel 5.15. Nilai Rasio Perbaikan untuk Setiap Variabel Kebutuhan (Lanjutan) No 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Nilai Rasio Perbaikan 1,070664 1,011122 1,125113 1,043841 1,304802 1,319958 1,028807 0,972763

Sumber: Hasil Pengolahan Data

e.

Menetapkan sales point untuk setiap variabel kebutuhan Dalam tahapan ini akan didapatkan sales point (nilai jual) dari pelayanan jasa

pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan untuk masa mendatang yang diharapkan akan mendatangkan kepuasan para Mahasiswa yang akan menjadi faktor keunggulan diantara dalam persaingannya. Pada tahapan ini, pihak manajemen dihadapkan pada keputusan untuk memilih variabel-variabel kebutuhan yang paling berpengaruh dan yang tidak berpengaruh bagi peningkatan keuntungannya. Untuk itulah, diperlukan suatu skala prioritas yang biasanya menggunakan 3 nilai skala, yakni : 1,0 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan

V-33

Akuntansi Politeknik Negeri Medan sehingga kurang mendapat perhatian pihak manajemen 1,2 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa diperoleh maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan 1,5 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan apabila pihak manajemen beranggapan bahwa apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Besar kecilnya nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan ditetapkan berdasarkan pertimbangan yaitu:
1. Besar gap yang terjadi antara tingkat pelayanan jasa pendidikan Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Medan sekarang dengan tingkat kebutuhan (harapan) Mahasiswa
2. Rencana taktis Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan 3. Situasi persaingan antar sekolah di masa yang akan datang 4. Kemampuan yang dimiliki Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan.

Besar nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 5.16.

V-34

Tabel 5.16. Nilai Sales Point untuk Setiap Variabel Kebutuhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Sales Point 1,0 1,2 1,5 1,2 1,5 1,2 1,2 1,5 1,2 1,5 1,2 1,2 1,5 1,0 1,0 1,2 1,5 1,5 1,2 1,0

Sumber: Hasil Pengolahan Data

f. Menghitung Bobot Perencanaan (Absolut) untuk Setiap Variabel Kebutuhan

Bobot perencanaan dihitung dengan cara mengalikan data nilai harapan Mahasiswa jasa pendidikan , nilai rasio perbaikan, dan nilai sales point. Bobot perencanaan i = ( nilai harapan siswa variabel - i) x (nilai rasio perbaikan variabel - i) x (sales point variabel - i) Untuk variabel kebutuhan 1, nilai bobot perencanaannya adalah :

V-35

Bobot perencanaan i = ( nilai harapan siswa variabel - 1) x (nilai rasio perbaikan variabel - 1) x (sales point variabel - 1)

Bobot perencanaa n1 = 4,7056 x 1,2623 x 1,2 Bobot perencanaa n1 = 7,1276

Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan (absolut) untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Bobot Absolut untuk Setiap Variabel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Bobot Absolut 4,4795 7,0416 8,9889 6,9487 7,2625 6,8313 5,5252 7,1617 5,5131 7,2478 5,6695 5,4906 7,1884 4,5339 5,0900

V-36

Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Bobot Absolut untuk Setiap Variabel (Lanjutan) No 16 17 18 19 20 Variabel Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Bobot Absolut 5,6117 8,8779 8,9335 5,5358 4,3502

g.

Menghitung Bobot Perencanaan Relatif untuk Setiap Variabel Tingkat Kebutuhan (Harapan) Untuk menghitung nilai bobot relatif ini digunakan rumus sebagai berikut:

Bobot relatif kebutuhan - i =

bobot absolut kebutuhan - i x100% total bobot absolut kebutuhan

Untuk variabel kebutuhan-1, nilai bobot relatifnya adalah :


bobot absolut kebutuhan - 1 x100% total bobot absolut kebutuhan 7,1276 Bobot relatif kebutuhan - 1 = x100% 145,5324 Bobot relatif kebutuhan - 1 = 4,8976% Bobot relatif kebutuhan - 1 =

Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 5.18.

V-37

Tabel 5.18. Hasil Perhitungan Bobot Relatif untuk Setiap Variabel Kebutuhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Variabel Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional Kesigapan personal perguruan tinggi (dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beaMahasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi Kondisi fisik ruangan kampus Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa Bobot Relatif % 3,49193904 5,48915187 7,00711797 5,41672166 5,66134538 5,32525113 4,30706619 5,58279114 4,29766104 5,64994231 4,41956206 4,28014703 5,60363175 3,53430837 3,96783567 4,3745046 6,92060298 6,96394786 4,31534688 3,39112506

Sumber: Hasil Pengolahan Data

V-38

Berdasarkan perhitungan nilai bobot relatif terhadap keseluruhan variabel kebutuhan, dapat dilihat bahwa variabel ke-6 yaitu suasana kelas yang kondusif dan nyaman memiliki bobot terbesar yakni sebesar 8,1278 % dan menempati peringkat 1. Hal ini berarti variabel ke-6 merupakan prioritas utama bagi pihak Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dalam rangka perbaikan kualitas pelayanannya.

3. Menyusun Matriks Perencanaan Langkah berikutnya dalam membangun HOQ adalah menetapkan karakteristikkarakteristik pelayanan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dalam memenuhi setiap variabel kebutuhan para Mahasiswa sekolah. Karakteristik-karakteristik pelayanan yang dibutuhkan oleh manajemen Jasa pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan untuk memenuhi

kebutuhan Mahasiswa jasa pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.19.


-

Tabel 5.19. Karakteristik-karakteristik Pelayanan yang Dibutuhkan Pihak Jasa pendidikan SMP SwastaAn-Nizam Medan untuk Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa Karakteristik Pelayanan yang Dibutuhkan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan - Adanya tim penyusun kurikulum - Pengembangan kurikulum sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) - Pengembangan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kontekstual dan memuat metode PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Interaktif, Kreatif, Eksplorasi, Menyenangkan) - Pemahaman personel akan kebutuhan dan

No. Variabel Kebutuhan Mahasiswa

Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional

Kesigapan personal perguruan tinggi

V-39

(dosen, staf pegawai, dsb) dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan Mahasiswa 3 Fasilitas/ peralatan pendukung Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah Penilaian yang objektif (terbuka) terhadap setiap Mahasiswa Kemudahan dalam urusan birokrasi Ketepatan personal kampus dalam menganalisa kebutuhan Mahasiswa

keinginan siswa - Tingkat responsivitas personel sekolah - Kelengkapan peralatan, bahan dan alat serta fasilitas keamanan - Sirkulasi udara - Ratio ruangan dengan kapasitas - Tingkat keterampilan, pemahaman, strategi, metode, serta karakter guru - Ketersediaan fasilitas yang memadai - Pengalokasian dana yang tepat - Akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah - Sosialisasi sistem penilaian kepada siswa dan orang tua siswa - Prosedur penilaian yang terbuka - Sosialisasi prosedur pengurusan administrasi - Pelayanan sesuai dengan sistem/prosedur yang berlaku - Pembentukan tim analisis kebutuhan siswa - Penindaklanjutan pelayanan kebutuhan siswa

No. Variabel Kebutuhan Mahasiswa

Fasilitas ruang kuliah Kemampuan lulusan untuk mendapat pekerjaan atau melanjut ke jenjang Strata 1 (S1) Penampilan (cara berpakaian) personal kampus Pemberian beasiswa bagi Mahasiswa berprestasi dan kurang mampu Dosen yang berpendidikan minimal

Karakteristik Pelayanan yang Dibutuhkan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan - Meja dan bangku - White board - Proyektor - Pendingin ruangan - Penerangan Kebersihan dan kerapian personel

10 11 12 13

- Pemberian bantuan/beasiswa yang tepat guna dan sasaran - Pelibatan alumni dan stakeholder dalam pemberian beasiswa -

V-40

14 15 16

S2 Pemakaian faslilitas pembantu dalam proses belajar mengajar (LCD, dsb) Ketepatan waktu dosen dalam mengajar Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi Angka persentase kelulusan yang tinggi

- Efektifitas dan efisiensi pemanfaatan waktu - Pengajaran sesuai dengan program kerja - Tingkat kompetensi guru - Tingkat penguasaan strategi dan metode PAIKEM - Tingkat ketuntasan belajar siswa - Ketersediaan bimbingan dan try out persiapan ujian - Penambahan jam pelajaran - Gedung sekolah - Ruangan kelas - Ruang laboratorium - Perpustakaan - Toilet - Kantin - Lapangan - Kemampuan komunikasi guru dengan siswa - Kemampuan melaksanakan bimbingan konseling - Adanya kegiatan/seminar motivasi -

17

18

Kondisi fisik ruangan kampus

19

Kemampuan dosen dalam memotivasi Mahasiswa Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan Mahasiswa

20

Sumber: Wawancara Manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

4. Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Pelayanan

Dengan Kebutuhan Mahasiswa Tingkat hubungan yang dimaksud akan dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali. Penilaian yang diberikan akan berdasarkan aturan : Nilai 9 : menunjukkan hubungan yang kuat Nilai 3 : menunjukkan hubungan yang sedang Nilai 1 : menunjukkan hubungan yang lemah Nilai 0 : menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali

V-41

Penentuan tingkat hubungan ini ditetapkan berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Penetapan nilai yang menyatakan tingkat hubungan dapat dilihat pada matriks HOQ pada Gambar lampiran. 5. Menentukan Prioritas Desain Karakteristik Pelayanan Prioritas desain karakteristik pelayanan didapatkan berdasarkan bobot tingkat absolut (TKA) atau bobot tingkat kepentingan relatif (TKR), dengan menggunakan rumus :
TKA i = hubungan ij x bobot relatif

Untuk lebih jelasnya, contoh perhitungan untuk menentukan TKA dari karakteristik gedung jasa pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.20.

Tabel 5.20. Perhitungan TKA untuk Karakteristik No Variabel Karakteristik Peralatan dan BahanBahan Prakt. Kimia, Fisika, dan Biologi 9 3 3 0 0 0 0 0 3 3 Bobot Relatif Karakteristik x Bobot Relatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kondisi Laboratorium Kondisi Perpustakaan Fasilitas ruang kelas (LCD, Wi-Fi, dsb) Lapangan Yang Luas dan Teratur Perlengkapan Olahraga Yang Lengkap Suasana Kelas Yang Kondusif/Nyaman Penampilan/Kerapian Guru Kemampuan Guru dalam Mengajar Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang sekolah Pemakaian fasilitas pendukung dalam belajar

4.8976 4.7842 7.6440 3.9623 5.1950 8.1278 2.8308 4.9886 7.2503 6.6475

44.0786 14.3525 22.9321 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 21.7509 19.9425

V-42

11 12 13 14 15 16 17 18 19 TKA

di kelas seperti Proyektor, Laptop, dsb Pelayanan yang baik kepada Mahasiswa seperti saat membayar uang sekolah, meminjam buku di perpustakaan, dsb Ketepatan waktu guru dalam mengajar Ketegasan Peraturan Sekolah Kemampuan lulusan masuk ke SMA Negeri Standar Penilaian (KKM) yang tinggi Angka Presentase Kelulusan Sekolah Kemampuan Guru dalam memotivasi Mahasiswa Penggunaan Dana BOS yang Efektif Penilaian yang terbuka dan Objektif terhadap Mahasiswa
Sumber: Hasil Pengolahan Data

0 0 0 0 0 0 0 9 0

4.6433 7.2782 4.5197 4.6949 4.5912 4.7401 4.7738 3.6623 4.7685

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 32.9606 0.0000 156,0173

Sementara untuk tingkat kepentingan relatifnya didapatkan berdasarkan perhitungan :


TKR i = TKA i x100% TKA

Untuk karakteristik luas bangunan jasa pendidikan , maka nilai TKR :


165,558 x100% 4282,780 TKR = 3,866 TKR =

Nilai TKA dan TKR untuk masing-masing karakteristik dapat dilihat pada lampiran.

6. Menetapkan Hubungan antara Karakteristik Pelayanan Pada tahap ini ditentukan hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan yang ada untuk menganalisa apakah antara karakteristik pelayanan tersebut terdapat hubungan yang saling bertolak belakang (negatif).

V-43

Untuk menggambarkan tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan yang ada digunakan simbol sebagai berikut: : tingkat hubungan positif kuat : tingkat hubungan positif sedang Kosong : tidak ada hubungan : tingkat hubungan negatif kuat : tingkat hubungan negatif sedang

Tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik pelayanan dapat dilihat pada Gambar 5.4.

7. Membangun Matriks House

of Quality (HOQ) Pengembangan

Karakteristik Jasa Pelayanan Negeri Medan

Pendidikan Jurusan Akuntansi Politeknik

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya dalam pembentukan natriks HOQ ini, maka selanjutnya dapat dibuat matriks HOQnya. Matriks HOQ ini dapat dilihat pada lampiran.

Anda mungkin juga menyukai