Anda di halaman 1dari 3

Penentuan kalor reaksi dengan kalorimeter

18-09-2011 21:31:23, pada KXI 04 Termokimia

Satu-satunya cara untuk mengukur besarnya kalor yang dilepaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia adalah melalui eksperimen. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi dinamakan kalorimeter. Kalorimeter Bom Kalorimeter bom adalah suatu jenis kalorimeter untuk reaksi eksoterm yang berlangsung bila didahului oleh pemanasan, misalnya pembakaran kuat CH4(g) dengan gas oksigen. Alat ini terdiri atas wadah baja yang kuat (bom) untuk menempatkan pereaksi. Bom dibenamkan dalam suatu penangas air yang terisolasi dan dilengkapi dengan pengaduk serta termometer. Sebelum reaksi dalam bom berlangsung, suhu awal penangas air diukur. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi diserap oleh bom dan penangas air, sehingga suhu alat keseluruhan merupakan kapasitas kalor alat ukur. Sebelumnya kapasitas kalor alat diukur dahulu dalam eksperimen tersendiri. Kalorimeter Sederhana Kalorimeter bom dapat digunakan untuk pengukuran yang cermat. Alat lebih sederhana yang mungkin Anda jumpai di laboratorium sekolah. Alat ini kadang-kadang disebut sebagai kalorimeter termos atau kalorimeter gelas kopi. Wadah seperti gelas kopi tersebut terbuat dari stirobusa untuk tempat pereaksi. Prinsip penggunaannya sama dengan kalorimeter bom. Perubahan suhu reaksi dan perkiraan kapasitas kalor dapat digunakan untuk memperkirakan kalor reaksi dengan cukup baik. Umumnya kapasitas kalor wadah reaksi diabaikan karena relatif sangat kecil. Rumus-rumus Penting Harga kalor reaksi Telah dibahas bahwa pengukuran kalor reaksi dilakukan pada tekanan tetap. Oleh karena itu, berlaku rumus : H r = q (tekanan tetap) Kapasitas kalor kalorimeter Jika reaksi dilakukan dalam kalorimeter bom atau kalorimeter lain yang kapasitas kalor alat ukurnya harus diperhitungkan, maka besarnya kalor yang diserap kalorimeter dapat dihitung dengan rumus berikut : q kalorimeter = C. T (C = kapasitas kalor kalorimeter) Rumus kalor reaksi

Penggunaan kalorimeter menunjukkan bahwa pengukuran besarnya kalor reaksi tidak dapat diukur secara langsung. Karena pengukuran kalor reaksi melalui air, maka alat ini sering disebut sebagai kalorimeter air. Kalor yang dilepaskan pada reaksi eksoterm, diserap oleh air hingga suhu air meningkat sebesar DT. Kalor yang diserap air (qw) digunakan untuk menghitung kalor reaksi (qr). qw = mw. cw. T mw = massa air, cw = kalor janis air.

Rumus di atas sering disederhanakan menjadi : q = m. c. T Karena pengukuran dilakukan pada tekanan tetap, maka : H = q = m. c. T Ingat bahwa kalor yang diserap air berasal dari kalor yang dilepaskan oleh pereaksi. Oleh Krena itu, rumus kalor reaksi menjadi : Hr = - m. c. T (rumus ini berlaku bila kapasitas kalor kalorimeter dapat diabaikan). Bila kapasitas kalor kalorimeter tidak boleh diabaikan, maka : Hr = - (Hkalorimeter + Hair) atau Hr = - (C. T + m. c. T) Kapasitas kalor pereaksi Bila zat berwujud padat, maka Kapasitas zat dapat dihitung dari: H = - C. T (C = kapasitas zat) C = m. c (c = kalor jenis zat)

http://etnarufiati.guru-indonesia.net/artikel_detail-10872.html

1. Kalorimeter Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan sistem. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara kalorimetri. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Sehingga wadah dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung. Kalorimeter Bom merupakan suatu kalorimeter yang dirancang khusus sehingga benar-benar terisolasi. Pada umumnya sering digunakan untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksireaksi pembakaran yang melibatkan gas. Meskipun sistem diusahakan terisolasi, tetapi ada kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan, dalam hal ini lingkungan nya adalah kalorimeter sendiri. Jika kalorimeter juga terlibat dalam pertukaran kalor, maka besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter (kapasitas kalorimeter, C) harus diperhitungkan. Jumlah kalor yang dilepas atau diserap sebanding dengan massa, kalor jenis zat, dan perubahan suhu. Hubungannya adalah sebagai berikut: kalorimeter, hukum Hess q = m c T dengan, q = perubahan kalor (J)

m = c = T = perubahan suhu (K)

massa kalor jenis

zat zat

(g) (J/g.K)

http://masteropik.blogspot.com/2010/05/penentuan-perubahan-entalpi.html

Anda mungkin juga menyukai