Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM PEMINDAHAN BAHAN 1

ALIRAN FLUIDA MELALUI BENDA PADAT

























Oleh :

Kelompok : V (Lima)

Nama Kelompok : 1. M. Irfan (0907021273)
2. Ricky Satria Yudha (0907033025)
3. Syukria Fitri (0907036089)



LABORATORIUM INSTRUKSIONAL DASAR PROSES DAN OPERASI
PABRIK PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS RIAU
2011


Abstrak

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distorsi) secara permanen. Pada
percobaan ini Fluida yang diisi kedalam tabung berupa zeolit, arang aktif, dan pasir dengan tinggi
kenaikan unggun bervariasi dan diameter kolom berbeda sehingga menimbulkan laju alir, pressure
drop, Nre (Bilangan reynold), CD (koefisien benda), dan F(gaya) yang berbeda pula. Percobaan
ini menggunakan alat Head & Fluidized Bed dan tujuan dari percobaan ini ialah untuk
mendapatkan koefisien hambatan (CD) Fluida dalam kolom berisi benda padat (unggun),
menjelaskan persamaan stokes, serta membandingkan CD perhitungan dengan CD pada grafik.
Dari percobaan didapatkan semakin besar laju alir fluida maka semakin besar juga penurunan
tekanan yang terjadi.





























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan
a. Mencari koefisien hambatan ( C
D
) fluida dalam kolom berisi benda padat ( unggun ).
b. Dapat menjelaskan persamaan Stokes.
c. Dapat membandingkan C
D
perhitungan dengan C
D
yang ada pada grafik.

1.2 Teori
Dalam teknik sering dijumpai keadaan, dimana suatu fluida mengalir meliputi sebuah atau
banyak benda. Benda itu dapat berupa benda padat, tetesan cairan ataupun gelembung. Pendekatan
analisa terhadap ketiga jenis benda itu sama, sepanjang bentuknya tetap dan permukaan antar fasa
tidak bergerak. Benda-benda itu merupakan hambatan terhadap aliran, yang diatasi oleh fluida yang
mengalir itu dengan menimbulkan suatu gaya terhadap benda itu.
Hambatan itu bersumber pada dua peristiwa. Tahanan pertama ditimbulkan oleh gesekan
fluida pada permukaan benda; yang kedua disebabkan oleh bentuk geometri benda itu. Yang
pertama disebut hambatan gesekan, yang kedua hambatan bentuk. Keduanya bersama-sama
menimbulkan hambatan keseluruhan.
Adanya hambatan itu dinyatakan dengan sebuah koefisien hambatan, yang dicari batasan sebagai
berikut :
2
V
2
1
A
D
C F

= .................................................. ( 1 )
Batasan ini serupa dengan batasan faktor gesekan dan menganggap gaya itu terdiri dari hasil
kali energi kinetis, luas benda A dan suatu koefisien hambatan C
D.
Sebagai luas A biasanya diambil
luas penampang terbesar benda itu, tegak lurus pada arah alir, dan V

adalah kecepatan nisbi antara


benda dan aliran.
Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya dari luar sistem ( gaya gravitasi, gaya
sentrifugal, gaya magnet, gaya listrik atau gaya apung ), maka hambatan itu akan menentukan
kecepatan akhir yang akan dicapai benda.
Analisa untuk benda yang berbentuk bola akan diturunkan dibawah ini. Benda diandaikan
berbentuk bola dengan permukaan yang tidak bergerak dan dengan bentuk yang tetap, tanpa
menyebut apakah benda itu padat, cair atau berupa gas. Gambaran tentang aliran sekitar benda itu
tergantung pada besarnya bilangan Reynolds, yang dalam hal ini didefenisikan sebagai :

d V
Re

= ................................................................. ( 2 )
Keterangan : dan = Sifat fluida yang mengalir
V

= Kecepatan Nisbi
d = Diameter Bola

Re < 0.1 hambatan gesekan 10
3
< Re < 10
5
hambatan bentuk


Gambar. Aliran meliputi Bola

Jika kecepatan alir fluida rendah sekali ( Re < 0,1 ), fluida mengalir sejajar dengan permukaan
bola dan bertemu lagi disebelah belakang bola ( gambar a ). Dalam daerah bilangan Reynolds
sangat rendah ini hanya ada hambatan gesekan dan kecepatan menjadi tetap. Dalam daerah ini
berlaku Hukum Stokes :

= V d 3 F . ( 3 )
Jika Hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (1 ) maka diperoleh :
2
V
2
1
4
2
d
.
d V
24
F

= . ................................................ ( 4 )
atau :

Re
24
D
C = .... ( 5 )

Jika bilangan Reynolds bertambah besar, maka baik hambatan gesekan maupun hambatan
bentuk berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan gesekan makin kecil kalau Re makin besar.
Hambatan bentuk terutama disebabkan karena lapisan fluida melepaskan diri dari permukaan
benda, dan mulai terbentuk gejolak. Tempat dimana pelepasan fluida itu terjadi menetapkan
besarnya hambatan bentuk.
Kecepatan akhir benda-benda, yang bergerak dalam fluida, dapat ditentukan dengan membuat
suatu neraca gaya pada benda itu, yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya dorong gerakan (
berat semu benda atau gaya apung ).
( ) ( )g
f

3
dp
6

Benda Semu Berat =


Hukum Stokes :
( ) ( ) gesekan hambatan
a
V d 2 bentuk hambatan
a
V d F + = ........ ( 5 )

a
V d 3 F=
Sehingga didapat :
( ) ( )
a
V d 3 g
f

3
dp
6

= ................................ ( 6 )


Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang memuat C
D
,maka untuk daerah berlakunya
Hukum Stokes diperoleh :
( ) ( ) ( ) a
2
V
2
1
.
2
dp
4

D
C g
f

3
dp
6

= ( 7 )

( )
( ) 0.1 Re
18
p
2
d g
f

a
V <

= ..................................( 8 )
Untuk daerah 10
3
< Re < 10
5
dimana C
D
tetap = 0,43 dapat dipakai rumus praktek

( )
( )
5
10 Re
3
10
f

dp g
f

1.76
a
V < <

= ................... ( 9 )
Untuk daerah 0,1 < Re < 10
5
dapat digunakan :
dp
f

Re
a
V = .................................................................... ( 10 )
Dalam mana nilai Re dapat diperoleh dari neraca gaya :

( )
2
3
g
f

p
p
3
d 4
2
Re
D
C

= ( 11 )







BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Bahan
Bahan yang digunakan adalah salah satu dari bahan berikut : zeolit, arang aktif, dan pasir.

2.2 Alat
Alat yang dipakai adalah tabung yang dialiri fluida dilengkapi dengan flowmeter dan valve
untuk mengatur aliran.

2.3 Gambar Rangkaian Alat


2.4 Prosedur Percobaan
1. Salah satu bahan dimasukkan ke dalam kolom sesuai dengan lembar penugasan.
2. Hidupkan kompresor dengan switch
3. Flow regulator valve dibuka
4. Angka flowmeter dicatat setiap kenaikan unggun setiap 0,5 cm
5. Ulangi sekali lagi pada kenaikan unggun setiap 1 cm
6. Lakukan hal yang sama untuk bahan yang berbeda.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Percobaan Pada Kolom 1 (D=65mm)
3.1.1 Percobaan Pada Bahan Zeolit
Tabel 3.1 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan zeolit

Tinggi

Q V

F Cd
No Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) Grafik
1
2 11200 0,9 0,003111 0,93804 3922,715911 0,006118 1,05969E-05 0,37
2
4 13200 0,9 0,003667 1,10554 4623,200895 0,005191 1,24892E-05 0,37

Dari tabel 3.1 diperoleh grafik sebagai berikut

Gambar 3.1 grafik hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan zeolit







0.005
0.0052
0.0054
0.0056
0.0058
0.006
0.0062
11000 11500 12000 12500 13000 13500
C
D

Flowrate (L/hr)

Tabel 3.2 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan zeolit
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun (cm)
Flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
12800 1,1
0,003556 1,07204
4483,103898 0,005353
1,21108E-05 0,37
2
4
14800 1,1
0,004111 1,23955
5183,588882 0,00463
1,40031E-05 0,37

Dari tabel 3.2 diperoleh grafik sebagai berikut

Gambar 3.2 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan zeolit





















0.0045
0.0046
0.0047
0.0048
0.0049
0.005
0.0051
0.0052
0.0053
0.0054
12500 13000 13500 14000 14500 15000
C
D

Flowrate (L/hr)
3.1.2 Percobaan Pada Bahan Arang Aktif
Tabel 3.3 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan arang aktif

Tinggi

Q V

F Cd
No Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
8400 0,4
0,002333 0,70353
2942,036933 0,008158
7,94769E-06 0,37
2
4
9600 0,4
0,002667 0,80403
3362,327923 0,007138
9,08308E-06 0,37
3
6
12400 0,4
0,003444 1,03854
4343,006901 0,005526
1,17323E-05 0,37
4
8
13200 0,4
0,003667 1,10554
4623,200895 0,005191
1,24892E-05 0,37

Dari tabel 3.3 diperoleh grafik sebagai berikut

Gambar 3.3 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan arang aktif











0
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
0.008
0.009
0 5000 10000 15000
CD
Flowrate (L/hr)
Tabel 3.4 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan arang aktif

Tinggi

Q V

F Cd
No Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
10000 1,5
0,002778 0,83753
3502,42492 0,006852
9,46154E-06 0,37
2
4
12800 1,5
0,003556 1,07204
4483,103898 0,005353
1,21108E-05 0,37



Gambar 3.4 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan arang aktif



















0
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
0.008
0 5000 10000 15000
CD
Flowrate (L/hr)
3.1.3 Percobaan Pada Bahan pasir
Tabel 3.5 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan pasir
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
4000 1
0,001111 0,33501
1400,969968 0,017131
3,78462E-06 0,37
2
4
5600 1
0,001556 0,46902
1961,357955 0,012236
5,29846E-06 0,37
3
6
6400 1
0,001778 0,53602
2241,551949 0,010707
6,05538E-06 0,37
4
8
8400 1
0,002333 0,70353
2942,036933 0,008158
7,94769E-06 0,37
5
10
12400 1
0,003444 1,03854
4343,006901 0,005526
1,17323E-05 0,37




Gambar 3.5 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan pasir








0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
0.014
0.016
0.018
0 5000 10000 15000
C
D

Flowrate (L/hr)
Tabel 3.6 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan pasir
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
6400 1,2
0,001778 0,53602
2241,551949 0,010707
6,05538E-06 0,37
2
4
8000 1,2
0,002222 0,67003
2801,939936 0,008565
7,56923E-06 0,37
3
6
11200 1,2
0,003111 0,93804
3922,715911 0,006118
1,05969E-05 0,37




Gambar 3.6 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan pasir

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat nilai Cd yang didapat secara perhitungan dengan Cd
yang didapat melalui grafik terlihat tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan oleh nilai Cd yang
ditentukan pada grafik, partikel padatnya dianggap berbentuk bulat, sementara partikel padat yang
digunakan pada praktikum ini bentuknya acak atau tidak beraturan.
Dari ketiga bahan tersebut, saat fluida lewat, pasir lebih mudah untuk naik dibandingkan
kedua bahan lain. Hal ini dikarenakan pasir memiliki massa partikel yang lebih ringan di
bandingkan kedua bahan lainnya.




0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
C
D

Flowrate (L/hr)
3.2 Percobaan pada kolom 2 (D=53mm)
3.2.1. Percobaan Pada Bahan Zeolit
Tabel 3.7 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan zeolit
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun (cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
11200 0,9
0,003111 1,414141
4821,954 0,004977
1,30261E-05 0,37
2
4
13200 0,9
0,003667 1,666667
5683,017 0,004223
1,53522E-05 0,37



Gambar 3.7 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan zeolit










0.0041
0.0042
0.0043
0.0044
0.0045
0.0046
0.0047
0.0048
0.0049
0.005
0.0051
11000 11500 12000 12500 13000 13500
C
D

Flowrate (L/hr)
Tabel 3.8 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan zeolit
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun (cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
12800 0,6
0,003556 1,616162
5510,805 0,004355
1,4887E-05 0,37
2
4
13000 0,6
0,003611 1,641414
5596,911 0,004288 1,51196E-
05
0,37





Gambar 3.8 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan zeolit

















0.00428
0.00429
0.0043
0.00431
0.00432
0.00433
0.00434
0.00435
0.00436
12750 12800 12850 12900 12950 13000 13050
C
D

Flowrate (L/hr)

3.2.2 Percobaan Pada Bahan Arang aktif
Tabel 3.9 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan arang aktif
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun (cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
7200 0,7
0,002 0,909091
3099,828 0,007742
8,37395E-06 0,37
2
4
8000 0,7
0,002222 1,010101
3444,253 0,006968
9,30439E-06 0,37
3
6
9200 0,7
0,002556 1,161616
3960,891 0,006059
1,07E-05 0,37
4
8
11200 0,7
0,003111 1,414141
4821,954 0,004977
1,30261E-05 0,37
5
10
11600 0,7
0,003222 1,464646
4994,167 0,004806
1,34914E-05 0,37
6
12
12400 0,7
0,003444 1,565657
5338,592 0,004496
1,44218E-05 0,37




Gambar 3.9 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan arang aktif





0
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
0.008
0.009
0 5000 10000 15000
C
D

Flowrate (L/hr)

Tabel 3.10 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan arang aktif
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
8000 0,7
0,002222 1,010101
3444,253 0,006968
9,30439E-06 0,37
2
4
10600 0,7
0,002944 1,338384
4563,635 0,005259
1,23283E-05 0,37
3
6
11600 0,7
0,003222 1,464646
4994,167 0,004806
1,34914E-05 0,37
4
8
12400 0,7
0,003444 1,565657
5338,592 0,004496
1,44218E-05 0,37



Gambar 3.10 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan zeolit










0
0.001
0.002
0.003
0.004
0.005
0.006
0.007
0.008
0 5000 10000 15000
C
D

Flowrate (L/hr)
3.2.3 Percobaan Pada Bahan Pasir
Tabel 3.11 Perhitungan pada setiap kenaikan 0,5 cm pada bahan pasir
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
4400 1,8
0,001222 0,555556
1894,339 0,012669
5,11742E-06 0,37
2
4
5200 1,8
0,001444 0,656566
2238,764 0,01072
6,04785E-06 0,37
3
6
6000 1,8
0,001667 0,757576
2583,19 0,009291
6,97829E-06 0,37
4
8
7600 1,8
0,002111 0,959596
3272,04 0,007335
8,83917E-06 0,37
5
10
8000 1,8
0,002222 1,010101
3444,253 0,006968
9,30439E-06 0,37
6
12
8800 1,8
0,002444 1,111111
3788,678 0,006335
1,02348E-05 0,37
7
14
9600 1,8
0,002667 1,212121
4133,103 0,005807
1,11653E-05 0,37
8
16
10400 1,8
0,002889 1,313131
4477,529 0,00536
1,20957E-05 0,37
9
18
11200 1,8
0,003111 1,414141
4821,954 0,004977
1,30261E-05 0,37
10
20
12000 1,8
0,003333 1,515152
5166,379 0,004645
1,39566E-05 0,37
11
22
12400 1,8
0,003444 1,565657
5338,592 0,004496
1,44218E-05 0,37
12
24
12800 1,8
0,003556 1,616162
5510,805 0,004355
1,4887E-05 0,37



Gambar 3.11 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan pasir
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
0.014
0 5000 10000 15000
C
D

Flowrate (L/hr)
Tabel 3.12 Perhitungan pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan pasir
No
Tinggi

Q V

F Cd

Unggun
(cm)
flowrate P
(L/hr) (m/s)
Nre Cd
(N) grafik
1
2
5600 1,1
0,001556 0,707071
2410,977 0,009954
6,51307E-06 0,37
2
4
7200 1,1
0,002 0,909091
3099,828 0,007742
8,37395E-06 0,37
3
6
8800 1,1
0,002444 1,111111
3788,678 0,006335
1,02348E-05 0,37
4
8
9600 1,1
0,002667 1,212121
4133,103 0,005807
1,11653E-05 0,37
5
10
10400 1,1
0,002889 1,313131
4477,529 0,00536
1,20957E-05 0,37
6
12
11200 1,1
0,003111 1,414141
4821,954 0,004977
1,30261E-05 0,37
7
14
11600 1,1
0,003222 1,464646
4994,167 0,004806
1,34914E-05 0,37
8
16
12800 1,1
0,003556 1,616162
5510,805 0,004355
1,4887E-05 0,37




Gambar 3.12 hubungan antara flowrate dan pressure drop
pada setiap kenaikan 1 cm pada bahan pasir

Grafik di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara kecepatan dan gaya sebanding
artinya semakin besar kecepatan maka semakin besar pula gayanya. Sedangkan hubungan antara
bilangan Reynold dan Koefisien Hambatan (C
D
) berbanding terbalik artinya semakin besar
bilangan Reynold maka semakin kecil koefisien hambatannya. Dan dapat dilihat bahwa sejalan
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
0 5000 10000 15000
C
D

Flowrate (L/hr)
dengan bertambahnya flowrate maka semakin besar pula pressure drop yang terjadi dalam
kolom. Secara teori, pada kecepatan rendah partikel-partikel dalam keadaan tidak bergerak dan
penurunan tekanan dapat digunakan persamaan Ergun :
P =
( ) ( )
3
2
3 2
1 . . . 75 , 1 1 . . 150
c
c
c
c

A
+

A
Dp
L v
Dp
L v
I I

Dari persamaan di atas dapat juga disimpulkan bahwa pengaruh tinggi unggun terhadap
kecepatan fluidisasi minimum juga sebanding, dimana semakin tinggi unggun maka kecepatan
fluidisasi minimumnya juga semakin besar.
Pengaruh lain yang dapat dilihat adalah semakin tinggi unggun, maka porositasnya semakin
besar. Hal ini dapat dilihat dari persamaan :
( )( )g
L
P
f p mf
mf
c =
A
1
Dimana persamaan ini menunjukkan bahwa tinggi unggun dan porositas adalah sebanding.
Sedangkan pengaruh flowrate terhadap porositas bed adalah semakin tinggi flowrate, maka
kecepatan fluidisasi minimumnya dan penurunan tekanannya semakin besar, sehingga porositas
bednya akan semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada persamaan :
V
I
=
A
Q
3
10 .



















BAB IV
KESIMPULAN

1. Fuida mengalir meliputi sebuah atau banyak benda dimana benda itu dapat berupa benda padat,
tetesan cairan ataupun gelembung.
2. Hambatan bersumber pada dua peristiwa yaitu:
a. Tahanan pertama ditimbulkan oleh gesekan fluida pada permukaan benda. Ini disebut
Hambatan Gesekan (Re < 0,1)
b.Tahanan kedua disebabkan oleh bentuk geometri benda itu. Ini disebut Hambatan Bentuk (10
3
< Re < 10
5
)
Keduanya bersama-sama menimbulkan hambatan keseluruhan.
4. Dari grafik hubungan antara kecepatan (m/s) terhadap gaya (N) diperoleh garis linear dimana
kecepatan dan gaya sebanding artinya semakin besar kecepatan maka semakin besar pula
gayanya
5. Dari grafik hubungan antara Bilangan Reynold terhadap Koefisien Hambatan (C
D
) diperoleh
garis linear dimana Bilangan Reynold dan Koefisien Hambatan (C
D
) berbanding terbalik
artinya semakin besar bilangan Reynold maka semakin kecil koefisien hambatannya.
6. Hal-hal yang mempengaruhi pressure drop yaitu: tinggi unggun, flow rate, diameter partikel dan
porositas partikel.
















DAFTAR PUSTAKA

McCabe, Warren L., Smith, Julian C., dan Harriot, Peter. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid I Edisi
Keempat. Jakarta : Erlangga.

Tim Penyusun. 2005. Penuntun Praktikum Pemindahan Bahan. Pekanbaru : Program Studi Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau.




























LAMPIRAN

1. Perhitungan Pada Kolom 1 Pada Setiap Kenaikan 0,5 cm Pada Bahan Isian Dengan
Bahan Pasir
Diameter kolom 1 = 65 mm = 0,065 m
A = 1/4 ( ) ( d )
2
= 1 / 4 ( 3,14 ) x ( 0,065 )
2

= 3,316625 x 10
-3
m
2
= 1,187 kg / m
3
= 1,845 x 10
-5
N.S / m
3

Penyelesaian :
Q =





= 0.00111

m
3
/ s

V =


= 0.33468 m/s

Re =


= 1399,579154


C
D
=


= 0,01715



F = 3...d.V
= 3 ( 3.14 ) ( 0.065 ) (1.845 x 10
-5
) (0.33468)
= 3,78086 x


N


2. Perhitungan Pada Kolom 2 Pada Setiap Kenaikan 0,5 cm Pada Bahan Isian Dengan
Bahan pasir
Diameter kolom 2 = 5.3 mm = 0,053 m
A = 1/4 ( ) ( d )
2
= 1 / 4 ( 3,14 ) x ( 0,053 )
2

= 2.2 x 10
-3
m
2
= 1,187 kg / m
3
= 1,845 x 10
-5
N.S / m
3

Penyelesaian :
Q =





= 0.001222 m
3
/ s

V =


= 0.368447 m/s

Re =




= 1256,334375


C
D
=


= 0,019103



F = 3...d.V
= 3 ( 3.14 ) ( 0.053 ) (1.845 x 10
-5
) (0.368447)
= 3,39389 x 10
-6
N


3. Grafik C
D

Anda mungkin juga menyukai