Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UAS AL QURAN & HADIST 1.

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. teknik dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Menurut saya antara penguasaan materi Qurdist dan metode pembelajaran Qurdits lebih penting penguasaan materi Qurdits. Menguasai materi berarti seseorang itu sudah mempunyai dasar ilmu mengenai apa yang akan ia berikan dalam suatu pembelajaran sedangkan metode pembelajaraan itu merupakan cara untuk menyampaikan penguasaan materi yang telah dikuasai. Jadi dalam semua metode pembelajaran itu harus didasari dengan penguasaan meteri yang baik.
3.

Berikut ini metode untuk menyajikan pelajaran Al-Quran Hadis : Pertama, pembelajaran Al-Quran Hadis boleh saja mengadopsi teori-teori pembelajaran Barat seperti yang disebutkan di atas. Misalnya, dengan menerapkan teori pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) temuan Elaine B. Johnson. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa seorang pembelajar akan mau dan mampu menyerap materi pelajaran jika mereka dapat menangkap makna dari pelajaran tersebut. Teori ini dapat diaplikasikan dengan cara mengaitkan isi dari sebuah mata pelajaran, misalnya pelajaran Al-Quran Hadis, dengan pengalaman para siswa. Dengan cara seperti ini, para siswa akan mampu menemukan makna dari materi pelajaran yang dipelajarinya. Jika mereka mampu menemukan makna (kegunaan) dari pelajaran tersebut, mereka akan lebih antusias dalam belajar, karena mereka mempunyai alasan untuk belajar. Kedua mencoba menggali metode pembelajaran yang menyenangkan dari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan hadis. Karena dalam deretan ayat Al-Quran dan himpunan hadis Nabi terkandung metode pembelajaran yang dipakai oleh Allah dan Rasul-Nya dalam mendidik umat ini. Sebagai contoh, dalam Ulumul Quran ada materi Qashash Al-Quran (kisah-kisah Al-Quran) dan Amtsal Al-Quran (tamsil atau permisalan Al-Quran). Dua cabang keilmuan Al-Quran ini sebenarnya bisa

dijadikan sebagai salah satu strategi pembelajaran Al-Quran Hadis. Dengan metode Qashash Al-Quran, pembelajaran Al-Quran Hadis akan tampak lebih menyenangkan dan dramatis. Dan, dengan metode Amtsal Al-Quran, pelajaran Al-Quran Hadis akan lebih menghunjam ke dalam sanubari para siswa. Demikian juga dalam hadis Nabi, terdapat sekian puluh metode Rasulullah dalam mengajari dan mendidik para sahabatnya. Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam arRasuul al-Muallim wa Asaalibuhu fii at-Taliim merangkum sekitar 40 metode pembelajaran Rasulullah. Jika masing-masing metode pembelajaran Rasulullah ini diimplementasikan dalam pelajaran Al-Quran Hadis, tentu pelajaran tersebut akan lebih menyenangkan dan menggairahkan. Salah satu metode pembelajaran Rasulullah yang disebutkan dalam kitab ini adalah metode interaktif-dialogis (tanya jawab). Ketiga dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya, pembelajaran Al-Quran Hadis diselenggarakan dengan menggunakan LCD dan laptop lewat presentasi power point yang atraktif. Atau, pembelajaran Al-Quran Hadis juga sesekali diselingi dengan pemutaran film Islami yang inspiratif. Dengan cara seperti ini, insya Allah suasana pembelajaran Al-Quran Hadis akan lebih menyenangkan dan menggairahkan. Dampaknya, para siswa akan lebih antusias dalam mengikuti dan mencermati pelajaran Al-Quran Hadis.

4. Teacher centered adalah metode, kegiatan, dan teknik dimana guru memutuskan apa yang harus dipelajari, apa yang akan diuji, dan bagaimana kelas akan dijalankan. Seringkali guru adalah di pusat dari instruksi kelas memberi dengan sedikit masukan dari para siswa. Guru memutuskan tujuan dari kelas berdasarkan beberapa kriteria luar. Contoh pendidikan di sekolah dasar dimana guru masih menjadi pusat dari kegiatan kelas. Dalam hal ini guru memegang peran kunci bagaimana kelas itu akan berjalan. Student centered adalah metode di mana siswa memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, merumuskan pertanyaan mereka sendiri, mendiskusikan, menjelaskan, debat, atau brainstorming selama kelas; pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja dalam tim pada masalah dan proyek di bawah kondisi yang menjamin kedua saling ketergantungan positif dan akuntabilitas individu, dan pengajaran induktif dan pembelajaran, dimana siswa pertama kali disajikan dengan tantangan (pertanyaan atau masalah) dan mempelajari materi kursus dalam konteks mengatasi tantangan. Contoh metode student centered learning misalnya pada

pelajaran sejarah, guru mengajak para murid untuk pergi ke museum untuk mempelajari benda-benda bersejarah atau benda-benda peninggalan pada zamanzaman dahulu. Kemudian setelah mengunjungi museum tersebut, murid diberikan tugas untuk membuat sebuah paper tentang benda-benda bersejarah atau benda-benda peninggalan pada zaman-zaman dahulu. Setelah itu, murid diminta untuk mempresentasikannya di depan kelas. 5.

RENCANA PLAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : Madrasah Ibtidayah Nurul Ulum : Al Quran Hasits : IV (Empat) / 2 (Genap) : 2 X 35 Menit.

A. STANDARD KOMPETENSI 4. Memahami arti Hadits tentang niat dan hadist tentang silaturahim. B. KOMPETENSI DASAR 4.1. Menjelaskan isi kandungan hadits tentag niat dan silaturahim. C. INDICATOR 4.2.1.Mengartikan hadits tentang niat dan silaturahim 4.2.2.Menyebut arti niat dan silaturahim 4.2.3.Menjelaskan isi kandungan tentang niat dan silaturahim D. TUJUAN PEMBELAJARAN 4.3.1.Siswa dapat membaca terjemah hadits tentang niat dan silaturahim 4.3.2.Siswa dapat bermain game mencocokan terjemah secara lafaldhiyah dari hadits tentang niat dan silaturahim 4.3.3.Siswa perbuatan tergantung pada niat secara sederhana 4.3.4.Siswa dapat menjelaskan isi kandungan hadits tentang dampak positif dan kelebihan silaturahim

NO. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN 1 PENDAHURUAN Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan menanyakan keadaan kesehatan, keluarga, dan keinginan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kopetensi yang harus Dikuasai siswa hari ini Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa tentang hadits KEGIATAN INTI Guru memberi contoh cara pengucapan hadisk yang benar sesuai makhrajnya. 3 Siswa menirukan pengucapan hadisk secara bergantian sampai lancar pengucapannya. Siswa menirukan pengucapan hadisk secara bergantian sampai lancar pengucapannya Siswa mengulang pengucapan hadist secara menyeluruh Secara berkelompok siswa berlatih mengucapkan dan menghafal hadist

MEDIA/SUMBER Teknik pembagian kelompok

WAKTU 10 menit 3 menit

2 menit

5 menit

55 menit Buku paket Buku yang Relevan Lafal hadist tentang niat

Menghafalkan hadist dengan benar sesuai makhrajnya secara individu PENUTUP Secara klasikal gutu mengulang kembali pelafalan hadits dengan benar Menyampaikan tugas untuk mengulang pelafalan dan menghafalkan hadits

5 menit Instumen tugas individu

MEDIA / SUMBER Buku paket Buku yang relevan PENILAIAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOPETENSI Mengartikan hadits tentang niat dan silaturrahmi Mengebutkan arti niat dan silaturrahmi Menfelaskan isi dan kandungan tentang niat dan silaturrahmi JENIS PENILAIAN Tes lisan BENTUK PENILAIAN CONTOH INSTRUMEN Uunjuk Kerja Sebutkan hadits tentang niat Jelaskan arti niat

Mengetahui Kepala madrasah

Pungging, 25 maret 2012 Guru bidang study

Siti fatmawati NIP

Muhammad iqbal NIP

NAMA KELAS ABSEN

:MUHAMMAD IQBAL :PGMI BEASISWA 4A :24

Anda mungkin juga menyukai