Kata etik atau etika berasal dari kata ethos ( bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan salah atau benar, buruk atau baik. Dalam seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dibuat dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat ayng dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logikarasional umum dinilai menyimpang dari kode etik. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok profesi itu sendiri.
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang, yaitu suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian sehingga banyak orang yang bekerja sesuai bidang dan keahliannya. Pekerjaan profesional berbeda dengan pekerja non profesional karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khususnya dipersiapkan untuk itu.
Ciri Profesi
Profesi adalah jabatan yang sesuai dengan pengertian profesi sebagai berikut: Melayani masyarakat, merupakan karier yang dilaksanakan sepanjang hayat. Memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai ( tidak setiap orang dapat melakukan). Menggunakn hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan masuk atau izin.
2)
3)
Kriteria Profesi
Dari ketiga jenis pekerjaan tersebut, profesi adalah pekerjaan yang tercantum pada butir 3 dengan kriteria sebagai berikut: Meliputi bidang tertentu (spesialisasi) Berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus Bersifat tetap atau terus menerus Lebih mendahulukan pelayanan daripada imbalan Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat Terkelompok dalam suatu organisasi. Selanjutnya akan diuraikan kriteria profesi tersebut.
a) b) c) d) e)
f)
program
program program program program
1) 2) 3) 4) 5) 6)
1. 2. 3.
Profesionalisme Kerja
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan corak suatu profesi. Profesionalisme juga mengandung pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sumber penghidupan. Disamping istilah profesionalisme , ada istilah profesi. Profesi sering kita artikan dengan pekerjaan atau job kita sehari-hari. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti profession terpaku juga suatu panggilan. Dengan demikian arti profession mengandung dua unsur. Pertama, unsur keahlian, dan kedua unsur panggilan
Profesionalisme Kerja
Seorang profesional harus memadukan dalam pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Kedua-duanya harus menyatu. Kaum profesional tidak dapat digolongkan sebagai kelompok kapitalis atau kelompok buruh. Juga tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok administrator atau birokrat. Kaum profesional merupakan suatu kelompok tersendiri yang bertugas memutar roda perusahaan,dengan suatu leadership status. Mereka merupakan lapisan kepemimpinan dalam memutar roda perusahaan.
Ciri Profesionalisme
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil sehingga dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tecapai. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman, seperti harta dan kenikmatan hidup. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Profesionalisme
Seorang profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Tidak mudah menjadi seseorang pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria tertentu yang mendasarinya. Komponen-komponen yang perlu untuk kompetensi profesional yaitu: Kompetensi spesialis kemampuan untuk ketrampilan dan pengetahuan, menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna, mengorganisasikan dan menangani masalah.
Kompetensi Profesionalisme
Kompetensi metodik Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi, mengevaluasi informasi, orientasi kerja, bekerja secara sistematis. Kompetensi individu Kemampuan untuk inisiatif, dipercaya, motivasi, kreatif. Kompetensi sosial Kemampuan untuk berkomunikasi, kerja kelompok dan kerja sama. Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri pribadi, perilaku atau nilai-nilai, pengetahuan yang dimiliki, ketrampilan dan berbagai sifat-sifat seseorang yang dapat diukur dan dapat menunjukkan perbedaan antara yang berkemampuan rata-rata dengan superior.
3)
Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalisme yang digariskan Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Kode Etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasioanal. Misalnya. Kode etik Ikatan Penerbit Indonesia, Kode etik Penasehat Hukum Indonesia, Kode etik Jurnalisme Indonesia, Kode etik Advokat Indonesia dll.
1. Etika
Mengatur perilaku Berakhlak baik Tata krama Pergaulan formal Tata tertib Memelihara perilaku
2. Etiket
3. Kode etik
Sifat
Pengaturan umum
Tujuan
Ketertiban individual & organisasi
Sanksi
Teguran lisan/tertulis Skorsing Pemecatan Pembubaran Pelarangan Hukum Perdata Hukum Pidana
5. Hukum
Hukum Publik
Hubungan Nilai-Nilai
Filsafat Logika Etika Estetika Etiket Agama Dasar Pikiran Kehendak Perasaan Kehormatan Keyakinan Tujuan Kebenaran Kebaikan Keindahan Kesopanan Tuntunan Nilai Benar dan salah Baik dan buruk Indah dan jelek Menciptakan Ilmu pengetahuan Keserasian Kesenian
Sopan dan Tata krama tidak sopan Kebajikan dan dosa Keimanan