Anda di halaman 1dari 20

Kelompo k8

Apriani s Damuri

Imman uel Dio L.T.

Ella Nand

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis. Sifat larutan netral pH nya=7 Contoh: Reaksi antara HCl+ NaOH NaCl + H2O

Garam yang berasal dari asam lemah dengan basa kuat jika dilarutkan dalam air maka larutan tersebut bersifat basa (pH > 7). Anion basa (A - ) dari garam bereaksi dalam air yang menghasilkan ion OH - . A - (aq) + H 2 O (l) HA (aq) + OH - (aq) Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis sebagai berikut.

Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam (pH < 7). Kation basa lemah (BH + ) dari garam bereaksi dengan air yang menghasilkan ion H 3 O + . BH + (aq) + H 2 O (l) B (aq) + H 3 O + (aq) . Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis (Kh) sebagai berikut.

Konsentrasi BH + semula, sama dengan konsentrasi garamnya. Jika konsentrasi BH + mula-mula sebesar M dan hidrolisis sebesar , maka konsentrasi semua komponen dalam persamaan tersebut adalah:

Karena nilai sangat kecil, maka besarnya pada M- diabaikan, sehingga untuk M- = M. Besarnya konsentrasi B dan H 3 O + adalah sama. Karena H 3 O + dapat diganti H +, persamaan tetapan hidrolisis dapat ditulis.

Selanjutnya konsentrasi ion H dapat ditulis:


+

Keterangan:
Kh : tetapan hidrolisis Kw : tetapan kesetimbangan air Kb : tetapan ionisasi basa [BH + ] : konsentrasi kation dari garam

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika dilarutkan dalam air dapat bersifat asam, basa atau netral tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya. Larutan garam ini akan terhidrolisis sempurna baik kation [BH + ] maupun anionnya [A - ].

Tetapan hidrolisis (Kh) dari hidrolisis di atas dapat ditulis sebagai berikut.

Selanjutnya untuk + ] adalah menghitung [H sebagai berikut.

Keterangan: Kh : tetapan hidrolisis Kw : tetapan kesetimbangan air Ka : tetapan ionisasi asam Kb : tetapan ionisasi basa

Thanks for Your Attention

Anda mungkin juga menyukai