Anda di halaman 1dari 20

Kelompok I : Arief Triadi, Farid Mujahid, Nadia Nurhasanah, Widiantari Nofriandani

Orde Baru adalah suatu tatanan

seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.

Penyebab Orde Lama Hancur


Keadaan ekonomi dan politik yang mencengkram Indonesia menuju ke dalam keruntuhan ( inflasi yang tinggi) Perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh partai-partai politik. Kekuasaan presiden yang sangat besar (Ketua MPRS, DPRS, dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Adanya Gerakan 30 S/PKI Kekosongan pimpinan Angkatan Darat Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan

pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang ) Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri ) Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru

Tritura
Pembubaran PKI beserta organisasi masanya
Pembersihan Kabinet Dwikora Penurunan harga harga barang

KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU


Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian

pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar

tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni : a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang, pangan dan perumahan. b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan c. Pemerataan pembagian pendapatan d. Pemerataan kesempatan kerja e. Pemerataan berusaha f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.

REPELITA
Untuk melaksanakan pembangunan

pemerintahan Orde Baru membentuk Repelita yaitu :


a Repelita I (1April 1969 - 31 Maret 1974) b Repelita II ( 1 April 1974 31 Maret 1979) c. Repelita III ( 1 April 1979 31 Maret 1984) d. Repelita IV ( 1 April 1984 31 Maret 1989) e. Repelita V (1 April 1989 31 Maret 1994) f. Repelita VI (1 April 1994 31 Maret 2004)

PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU


Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan

penyelewengan yang terjadi pada masa lalu


Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang

mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :

a. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966
b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 ) c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )

Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang

menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.
Tahap selanjutnya adalah :

a. Penyederhanaan Partai b. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif c. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEAN d. Kembali menjadi anggota PBB

PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU

Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan

yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet

AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA.

Adapun programnya antara lain :

a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan b. Melaksanakan Pemilu c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk. Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.

PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE BARU


a. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk

Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu : 1. Adanya wilayah yang saling melengkapi 2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi 3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.

b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru

Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu : 1. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda. 2. Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat

pertumbuhan Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1. Kondisi fisik wilayah 2. Kekayaan sumber daya alam 3. Sarana dan prasarana transportasi 4. Adanya industri

DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU

Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian. Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui : a. Pembukaan lahan pertanian baru b. Mekanisasi pertanian c. Penggunaan pupuk baru d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama

Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia


Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh : a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat. Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan : a. Intensifikasi b. Ekstensifikasi c. Diversifikasi d. Rehabilitasi

Perkembangan Industrialisasi
a. Industri Pertanian Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura Industri pengolahan hasil perkebunan Industri pengolahan hasil perikanan Industri pengolahan hasil hutan Industri pupuk Industri Pestisida Industri Mesin dan peralatan pertanian b. Industri Non Pertanian Industri Semen Industri Besi baja Industri Perakitan kendaraan bermotor Industri elektronik Industri kapal laut Industri Kapal terbang

KEGAGALAN ORDE BARU


1.Tidak adanya komitmen dari Orde Baru untuk

menyelesaikan masalah utang luar negeri sektor swasta dan restrukturisasi sektor keuangan. 2. Ambivalensi Orde Baru, dalam hal ini Presiden Soeharto lebih memilih melindungi proyek-proyek milik anak-anak dan kroninya dibanding melakukan reformasi yang berakibat merugikan usaha anak-anak dan kroninya. 3. Lembaga politik tidak berfungsi sesuai dengan apa yang diatur dan diamanatkan dalam UUD, 4. Tidak adanya kebebasan politik, yang memungkinkan rakyat Indonesia melakukan kritik dan kontrol kepada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai