Anda di halaman 1dari 15

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

MANAJEMEN OPERASIONAL
MANAJEMEN PERSEDIAAN

DISUSUN OLEH : RUDINI MULYA 41610010035

PROGRAM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana |1

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT

Persediaan Merupakan bagian yang penting dalam operation management karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar dana mempengaruhi penyerahan barang-barang pada para pelanggan. Pengaturan inventory berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis seperti operation, marketing dan financial. Yang dimaksud dengan inventory adalah : bahan baku, barang dalam proses, bahan pembatu, barang jadi supplies.

Tujuan inventory controll adalah menyediakan persediaan dengan mutu dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan permintaan. Jumlah yang disediakan tidak terlalu banyak agar investasi tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu sedikit agar jika ada kekurangan, harga inventory tidak terlalu mahal. Permasalahan yang dihadapi dalam inventory controll adalah ;

1. Item mana saja yang harus disediakan atau disimpan di gudang. Suatu item akan selalu disediakan sebagai suatu persediaan di Gudang atau dibeli. Yang perlu diperhatikan juga apakah item yang ada akan terus disimpan atau sudah waktunya ditukar atau diganti. banyak itemyang sudah rusak atau ketinggalan jaman. 2. Berapa jumlah persediaan yang harus dibeli. Kita harus mengetahui terlebih dahulu biaya-biaya yang berhubungan dengan inventory 3. Kapan waktunya suatu pembelian harus dilakukan. Suatu inventory controll yang bagaimana yang harus digunakan. Mungkinsaja

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|2

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Fungsi Persediaan Yaitu :

1.

Fungsi decoupling dilakukan oleh perusahaan yang mengadakan pengelompokkan operasional secara terpisah. Memungkinkan operasi internal dan eksternal mempunyai kebebasan

2.

Fungsi economic lot size penyimpanan persediaan bahan dalam jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya discount pembelian, kapasitas dan kondisi gudang serta keperluan operasi.

3.

Fungsi

antisipasi

penyimpanan persediaan berfungsi

sebagai

penyelamat jika terjadi kelambatan datangnya pesanan atau jika ada permintaan musiman.

Biaya Yang Ditimbulkan Oleh Persediaan, Yaitu : 1. Biaya penyimpanan (holding cost atau carying cost) Bervariasi langsung dengan kuantitas persediaan, terdiri dari : Biaya fasilitas penyimpanan Biaya modal Biaya keusangan Biaya asuransi persediaan Biaya pajak persediaan Biaya perhitungann fisik dan konsolidasi laporan Biaya kecurian, rusak dan perampokan Biaya asuransi Biaya penanganan persediaan

2. Biaya pemesanan (ordering cost atau procurement cost) Biaya ekspedisi Biaya upah Biaya telepon Biaya surat-menyurat Biaya pemeriksaan penerimaan

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|3

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

3. Biaya penyiapan atau pemasangan (set-up cost) Biaya mesin yang menganggur Biaya persiapan tenaga kerja langsung Biaya penjadwalan Biaya ekspedisi

4. Biaya kehabisan stok (Shortage cost) Biaya kehilangan penjualan Biaya kehilangan pelanggan Biaya pemesanan khusus Selisih harga Biaya terganggunya operasi Biaya tambahan pengeluaran kegiatan manajerial

Jenis-Jenis Persediaan Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses Persediaaan MRO (maintanance and repair operation) Persediaan barang jadi

Manajemen Persediaan Manajer operasi dapat menetapkan suatu sistem untuk mengelola persediaan. Terdapat 2 hal yang harus diselelsaikan oleh manajer operasi yaitu :

1. How inventory items can be classified 2. How accurate inventory record can be maintained

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|4

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

How Inventory Items Can Be Classified Analisis ABC

Analisis ABC membagi persediaan di tangan ke dalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang. Analisis ABC merupakan penerapan persediaan dengan prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa memfokuskan sumber daya pada bagian persediaan penting walaupun jumlahnya sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun sepele.

Kelas A (70-80%) Persediaan dengan nilai uang yang tinggi >< volume rendah Kelas B (30%) Persediaan dengan nilai uang sedang >< volume sedang Kelas C (5%) Persediaan dengan nilai rendah >< volume tinggi

Contoh : Silicon chipsInc., produsen chip I mega super cepat, telah mengatur pengelolaan persediaan yang terdiri atas 10 butir persediaan dengan menggunakan dasar volume tahunan dalam nilai uang. Yang ditampilkan berikut ini adalah butir-butir persediaan perusahaan tersebut, permintaan tahunan atas butir tersebut, biaya per unit, volume tahunan dalam nilai uang dan persentase setiap butir persediaan terhadap keseluruhan persediaan. Pada tabel di bawah ini kami tunjukkan butir-butir ini dikelompokkan menjadi klasifikasi ABC

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|5

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

NO. PERSED.

A-10286 A-11526 A-12760 B-10867 B-10500 B-12572 C-14075 C-01036 C-01307 C-10572 Jumlah

% PERSED YG DIMASUKK AN DALM STOK 20%

VOL. TAHUNA N

BI. PER UNIT

1.000 500 1.550 350 1.000 600 2.000 100 1.200 250

$90,00 154,00 17,00 42,86 12,50 14,17 0,60 8,50 0,42 0,60

VOL THN DLM NILAI UANG 90.000 77.000 26.350 15.001 12.500 8.502 1.200 850 504 150 232.057

% VOL THN DLM NILAI UANG 38,8% 33,2% 72% 11,4% 6,5% 5,4% 23% 3,7% 0,5% 0,4% 0,2% 0,1% 5%

KELAS

A A B B B C C C C C

30%

50%

100%

Kriteria selain volume tahunan dalam nilai uang dapat menentukan klasifikasi butir persediaan. Misalnya, perubahan teknis yang diantisipasi,

masalah-masalah pengiriman, masalah mutu, atau biaya per unit yang tinggi dapat membawa butir persediaan naik ke dalam klasifikasi yang lebih tinggi. Keuntungan pembagian butir-butir persediaan ke dalam kelas-kelas

memungkinkan ditetapkannya kebijakan dan pengendalian untuk setiap kelas yang ada. Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC mencakup hal-hal di bawah ini : 1. Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C 2. Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C, harus dikendalikan secara lebih ketat; mungkin karena butir persediaan A ini

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|6

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan mungkin karena keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi. 3. Meramalkan butir persediaan A mungkin harus lebih berhati-hati daripada meramalkan butir (kelas) persediaan yang lain.

How Accurate Inventory Record Can Be Maintained Keakuratan catatan mengenai persediaan penting dalam sistem produksi dan persediaan. Keakuratan ini memungkinkan organisasi untuk dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan pengangkutan.

Model Persediaan

Independent demand Inventory Models Dependent demand

Inventory Models For Independent Demand 1. EOQ Model adalah suatu model yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian yang paling ekonomis.

EOQ =

2RS -------PI 2RS -------C

Jika biaya simpan mrp. persentase dari harga

EOQ =

Jika biaya simpan dalam rupiah

R S P C/I

= permintaan dalam 1 tahun = biaya pemesanan = harga bahan baku per unit = biaya simpan

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|7

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

a. Model Deterministik Situasi persediaan bahan dengan asumsi sebagai berikut : Pola tingkat penggunaan bahan konstan Tingkat harga bahan baku per unit sama selama 1 periode, terdapat cukup banyak di pasaran Lead time konstan S, I/C konstan selama satu periode

Model Deterministik Terdiri Dari : 1. Model simple lot size Contoh : Kebutuhan bahan baku sebuah perusahaan selama satu tahun adalah 10.000 unit dengan harga Rp 300,- / unit. Biaya pesan Rp 40.000,- dan biaya simpan 33% dari harga bahan baku per unit. Lead time = 9 hari dan hari kerja per tahun diperhitungkan 300 hari. Tentukan :

1. EOQ 2. Tentukan ROP 3. Frekwensi pesanan dalam setahun 4. Interval waktu pesanan Jawab :

EOQ

Artinya =

ROP = (R x L) : EDY ROP =

Artinya =

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|8

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Frekwensi pesanan dalam setahun = R/EOQ Frekwensi pesanan dalam setahun = 10.000 : 2842,6 = 3,5 KALI

Artinya =

Interval waktu pesanan = EOQ/R x EDY Interval waktu pesanan = (2842,6 : 10.000) X 300 = 85,2 HARI

Artinya =

Total cost = (R/EOQ) S + (EOQ/2 ) C Atau Total cost = (R/EOQ) S + (EOQ/2 ) PxI = 281.388,7 Atau Total cost = (R/EOQ) S + (EOQ/2 ) C + R x P

2. Model Sensitivitas

Analisis ini memberikan petunjuk adanya kesalahan ukuran baik dalam perhitungan biaya maupun dalam kuantitas persediaan.

Contoh : Kebutuhan bahan baku sebuah perusahaan untuk 1 tahun adalah 150.000 unit dengan Rp 40.000,- dan biaya simpan 20%. Perusahaan telah mengadakan pesanan persediaan 40.000 unit :

Apakah jumlah pesanan tersebut berdasarkan Perhitungan EOQ? Akibat apa yang ditanggung oleh perusahaan dengan pesanan 40.000 unit tersebut?

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

|9

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Jawab : EOQ = Artinya = Total cost tanpa EOQ dan Total cost dengan EOQ Total cost tanpa EOQ = Total cost dengan EOQ = Kerugian =

3. Model Angsuran Untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang cepat rusak. Contoh : Kebutuhan bahan baku udang galah pada pabrik kerupuk selama satu tahun adalah 1000 ton dengan harga Rp 1.500.000,-/ton. Biaya setiap kali memesan adalah Rp 50.000,-. Biaya simpan 60%

(mahal karena harus mampu mempertahankan kesegaran uang). Pembelian udang hanya dari satu pemasok yang mampu melayani 6 ton perhari, sedangkan kapasitas penyerapan untuk proses

pengawetan dan produksi kerupuk 4 ton per hari. Berapakah jumlah pesanan yang paling ekonomis jika tidak ada stockout? Jawab :

EOQ =

2RS --------------------PI (1 Y/X)

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 10

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

4. Production Order Quantity Model (EPQ Model) Digunakan untuk menghitung jumlah produksi optimal yang ekonomis bagi perusahaan yang memproduksi bahan bakunya sendiri. EPQ model dipakai oleh perusahaan industri.

Contoh : Sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku 10.000 unit selama setahun. Bahan baku tersebut tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri oleh salah satu pabriknya. Hari kerja dalam setahun pabrik tersebut adalah 250 hari dan kapasitas produksinya 100 unit/hari. Biaya produksi per unit Rp 5.000,-. Biaya penyimpanan 20%/unit/tahun, biaya penyiapan mesin (set-up cost) rata-rata Rp 35.000,-/ siklus produksi dan memerlukan waktu 1 hari Tentukan : a. EPQ b. Tingkat maksimum persediaan bahan yang paling baik c. Biaya total minimum (set-up & carying cost) d. ROP e. Periode produksi dibutuhkan f. Periode produksi untuk EPQ Jawab : Tingkat penggunaan bahan baku/hari (Y) = R/EDY Maka, Y =

a. EPQ =

2RS --------------------PI (1 Y/P)

EPQ =

b. Tingkat Persediaan Maksimum (IM)

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 11

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

IM =

2RS ----------------PI

P - Y -----------P

IM =

c. Total biaya minimum untuk set-up cost dan carrying cost TC min = R/EOQ x S + IM/2 x PI d. ROP = (R x L)/EDY e. Periode produksi dibutuhkan (periode menghasilkan EPQ) R/EPQ = f. Periode produksi untuk EPQ EPQ/P =

5. Quantity Discount Model Pemasok memberikan potongan harga atas dasar jumlah pembelian. Prosedur : Menghitung besaran EOQ untuk masing-masing batasan jumlah pada harga terendah Menentukan apakah EOQ yang dihitung fisibel, yaitu apakah besaran EOQ dalam batasan jumlah yang ditawarkan, jika demikian, hitung total cost untuk kuantitas tersebut, hitung biaya total terendah untuk tiap tingkat harga dan pilih kuantitas dengan biaya total terendah Jika EOQ pada langkah pertama tidak fisibel, hitung biaya total untuk kuantitas terendah yang fisibel pada harga yang terendah Hitung pembelian dengan harga tertinggi untuk tiap batasan jumlah. Pilih satu alternatif batas jumlah tertinggi yang mempunyai biaya total terendah Adakan perbandingan terhadap hasil perhitungan diatas dan pililah alternatif biaya total yang terendah.

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 12

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Contoh : Kebutuhan bahan baku sebuah perusahaan adalah 1000 unit/tahun. Biaya per pesanan Rp 15.000,-, sedangkan biaya penyimpanan

20%/unit/tahun. Harga bahan baku untuk pembelian kurang dari 200 unit adalah Rp 500,-/unit. Untuk pembelian antara 201 500 unit harga Rp

450,-/unit, dan antara 501 800 unit harga menjadi Rp 400,-/unit serta lebih besar dari 800 unit harganya Rp 300,-. Diskon yang mana yang sebaiknya diambil perusahaan? Jawab :

EOQ = Apakah EOQ ini fisibel? TC kuantitas harga terendah yang fisibel TC = EOQ pada harga diatas terendah EOQ = Hitung TC

b. Model Stokastik (probabilistik) Model deterministik kurang peka terhadap kodisi perusahaan yang bervariasi, seperti misalnya : Penggunaan persediaan yang tidak konstan ( R ) Penggunaan harian yang bervariasi (d) Lead time tidak konstan (L) Biaya simpan bervariasi (I atau C) Biaya pesan dan harga tidak konstan (S) Terjadi stockout cost (B)

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 13

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Untuk mengantisipasi kondisi ini, perlu ada safety stock Contoh : Kebutuhan bahan baku sebuah perusahaan selama 1 tahun 16.000 unit. Biaya simpan per unit Rp 12,-. Biaya per pesanan Rp 60,-. Biaya stockout per unit Rp 1,- EDY = 250 hari. Lead time = 10 hari. Data historis kebutuhan bahan selama lead time adalah :

Jumlah kebutuhan (unit) 0 150 300 450 600 750 900 1050

Frekwensi pernah terjadi 5 10 10 15 25 15 10 10

Probabilitas 0,05 0,10 0,10 0,15 0,25 0,15 0,10 0,10

Frekwensi relatif Kumulatif 0,05 0,15 0,25 0,40 0,65 0,80 0,90 1,00

Tentukan : a. EOQ : jumlah pesanan per tahun, kebutuhan rata-rata per hari dan ROP b. Safety stock optimal dan biaya total minimum Jawab :

a. EOQ =

Frekwensi pesanan per tahun = Kebutuhan rata-rata perhari =

ROP =

c. Safety stock optimal (n)= R (pada pr. Optimal ROP) Probabilitas optimal = 1 C : (B (R/Q))

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 14

Rudini Mulya _ Teknik Industri Manajemen Opersional//Persediaan

Rdn

Pada probabilitas optimal =

jumlah kebutuhan =

Maka n =

Total cost = C ( Q/2 + n) + S R/Q + Stock Out Cost

Kuantitas (unit)

Kekurangan kuatitas

PR

B R/Q

Perkiraan Stockout

Rudini Mulya _ Teknik Industry Universitas Mercu Buana

| 15

Anda mungkin juga menyukai