Anda di halaman 1dari 6

[Type text]

Nama NIM Kelas

: Regina Dwi Lutfi : P17334110067 : 2B UAS MANLAB

1) A. Proses utama meliputi: pra analitik, analitik, dan post analitik Pra analitik: proses persiapan sampel untuk proses analisis sampel tersebut, contohnya : persiapan sampel, reagen, maupun instrumen. Analitik :proses dimana peneliti mengolah atau melakukan pemeriksaan

berdasarkan metode yang tepat untuk pemeriksaan sampel, cara mengolah sampel, juga sampai dalam perhitungan hasil sampel. Post analitik: proses ini meliputi pelaporan, pengamatan, interpretasi hasil, pengarsipan, dan pendokumentasian. B. Proses pendukung, meliputi: alat, SDM, bahan baku, logistik,dan lain-lain. C. Proses managemen, meliputi: Quality Control (QC) Pengawasan sistematis periodik terhadap : alat, metode, dan reagen. QC lebih berfungsi untuk identifikasi ketika sebuah kesalahan terjadi Audit Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Memberikan pelayanan yang baik bagi costumer

1|Page

[Type text]

2) *Dimensi prosedural: mencakup sistem dan menyampaikan produk atau pelayanan

prosedur yang telah tertata guna

*Interaksi penyedia terhadap pelayanan(Dimensi pribadi): bagaimana penyedia pelayanan (menggunakan sikap, perilaku dan kemampuan lisan ) berinteraksi dengan pelanggan. Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan layanan yang diharapkan konsumen, maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Tetapi sebaliknya jika layanan yang diterima lebih rendah dari layanan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan dan berakhir pada persepsi konsumen. Dengan demikian baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan pemakainya secara konsisten.

3) Pelayanan bermutu itu penting di laboratorium, karena: Untuk mengenalkan arti pentingnya pemeriksaan laboratorium Kesehatan pada masyarakat Untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat Dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas Dapat menjadikan peran serta masyarakat, swasta, lintas sektor, Organisasi Profesi, dan asosiasi semakin meningkat.

4) A. Dalam konsep pemasaran tersebut terdapat tiga elemen pokok, yaitu: Orientasi konsumen Pada dasarnya perusahaan yang memperhatikan konsumen harus : a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi b. Memilih kelompok pembeli yang menjadi sasaran penjualan c. Menentukan produk dan program pemasarannya

2|Page

[Type text]

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka Volume penjualan yang menguntungkan Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan Artinya setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang dikoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka ketiga elemen tersebut harus dilaksanakan secara efektif dan efisien. Konsep pemasaran adalah konsep yang beranggapan bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan penilaian dari pasar yang menjadi sasaran, dan menyesuaikan kegiatan perusahaan sedemikian rupa agar dapat menyampaikan kepuasan yang diinginkan pasarnya secara lebih efisien dan efektif daripada saingan-saingannya. B. Kaitan antara laba-pelayanan-promosi-pelanggan: Konsep Penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif untuk merangsang lebih banyak pembelian. Kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka adalah

3|Page

[Type text]

menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang diinginkan pasar. Konsep Pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam: Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan Temukan keinginan dan penuhilah. Cintailah pelanggan, bukan produk. Lakukan dengan cara Anda. (Burger King) Andalah sang bos. (United Airlines) Utamakan orang-orang. (British Airways) Bermitra untuk mendapatkan laba. (Milliken & Company) Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran.: Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.

4|Page

[Type text]

5) Proses TQM (Total Quality Management) dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

Quality Planning (QP)

Pada saat akan menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan di laboratorium, perlu merencanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat, sumber daya manusia dan kemampuan yang dimiliki laboratorium.

Quality Laboratory Practice (QLP)

Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan acuan setiap pemeriksaan laboratorium. Standar acuan ini digunakan untuk menghindari atau mengurangi terjadinya variasi yang akan mempengaruhi mutu pemeriksaan.

Quality Control (QC)

Pengawasan sistematis periodik terhadap : alat, metode, dan reagen. QC lebih berfungsi untuk identifikasi ketika sebuah kesalahan terjadi

Quality Assurance (QA)

Mengukur kinerja pada tiap tahap siklus tes laboratorium: pra analitik, analitik dan pasca analitik. Jadi, QA merupakan pengamatan keseluruhan input-prosesoutput/outcome, dan menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan memenuhi kepuasan pelanggan. Tujuan QA adalah untuk mengembangkan produksi hasil yang dapat diterima secara konsisten, jadi lebih berfungsi untuk mencegah kesalahan terjadi (antisipasi error).
5|Page

[Type text]

6|Page

Anda mungkin juga menyukai