Anda di halaman 1dari 5

3 RISIKO INVESTASI YANG PALING DITAKUTI Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No.

746/XIV "Beranikah saya mengambil risiko dalam berinvestasi?" Pertanyaan ini mungkin ser ing terlontar bila Anda sedang menimbang-nimbang untuk melakukan investasi. Kata kan Anda punya uang Rp 10 juta, dan Anda bingung apakah akan menaruhnya di bank atau di tempat lain. Kalau ditaruh di bank, Anda mungkin merasa aman. Tetapi kad ang-kadang, tawaran investasi di tempat lain seringkali cukup besar dan sangat m enggoda, sehingga ini kadang-kadang menakutkan Anda. Yang namanya investasi pasti ada risikonya. Nah, dari pengalaman saya selama ini , biasanya hanya ada tiga (3) risiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka berinvestasi: 1. Turunnya Nilai Investasi Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uan g saya akan hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau ditanya sep erti itu. Iyalah, mana ada, sih orang yang mau kehilangan uangnya? Akan tetapi, masalahnya, yang namanya risiko pasti ada dalam setiap investasi. Hanya bedanya adalah di ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada yang s edang, ada yang kecil. Itu mungkin butuh pembahasan yang khusus di NOVA nomor-no mor mendatang. Yang jelas, satu hal yang paling ditakuti orang, sekali lagi adal ah: "Apakah uang saya akan hilang?" Oke, sekarang kalau Anda berinvestasi, seberapa besar penurunan nilai yang berse dia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 30 persen? 50 persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah , itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan teru s-menerus untung. Yang namanya kerugian, sesekali memang harus dialami. Kalau en ggak mengalami, ya enggak belajar, kan? 2. Sulitnya Produk Investasi itu Dijual Risiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual kembali. Beberapa orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual kembali. Ak an tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar Amerika, da n dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar itu di simpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun, d an itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual ke mbali. Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau membeli mata uang asing Anda b ila kondisi uang kertasnya robek, rusak atau kumal. Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali a dalah barang-barang Koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak selalu mudah di jual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan mis alnya. Karena pasarnya yang spesifik, tidak selalu mudah menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan untung yang luma yan buat orang yang menjualnya. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, ketahui lebih dulu seberapa mu dahnya produk investasi Anda bisa dijual kembali. Jangan sampai Anda berinvestas i tapi tidak bisa menjualnya, karena barangnya memang sulit dijual. 3. Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa Bayangkan kalau Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen se tahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal i ni seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai. Iya dong, beberapa dari Anda mungkin menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif. Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat m ungkin saja tidak bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke tahun, maka Anda akan bangkrut. Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri ter

hadap informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin Anda belum t ahu, dan setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsek uensinya. Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga bara ng dan jasa dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa me mberikan hasil yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang. Selamat berinvestasi! PAHAMI SIKLUS HIDUP FINANSIAL ANDA Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com Pentingnya Memahami Siklus Hidup Finansial Anda Sejalan dengan berjalannya siklus kehidupan manusia mulai dari bayi, balita, ana k-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai tua renta, maka berbagai pandangan dan kebutuhan finansial kita juga selalu berubah-rubah sesuai kondisinya. Contohnya, saat seseorang berada di usia 30-an, kemungkinan sedang sangat menikmati masa m udanya, bekerja dengan giat dan agresif namun berkejaran dengan gaya hidup konsu mtif yang bergulat dengan tagihan kartu kredit Menjelang pensiun di usia sekitar 50-an, seseorang biasanya sedang berusaha keras memastikan sudah punya cukup ua ng untuk bisa melanjutkan hidupnya setelah tidak bekerja, cari aman deh ! Dalam kesempatan kali ini, marilah kita pelajari beberapa kunci-kunci keputusan finansial dalam tiap tahapan kehidupan manusia - yang saya kira perlu kita paham i dengan seksama. Mempelajari hal ini bertujuan untuk memudahkan pengambilan kep utusan finansial, apa yang perlu kita lakukan dan apa yang sebaiknya tidak kita lakukan berkaitan dengan uang dari tiap tahapan kehidupan kita. Lebih dari, manf aatnya bukan sekedar hanya untuk menambah pengetahuan kita sendiri, namun juga m embantu memahami kebutuhan dan pandangan orang lain secara finansial, sesuai den gan usianya juga. Karena penting sekali bagi kita untuk bisa sesekali menempatkan diri pada posisi orang lain secara finansial. Sebab suatu keputusan keuangan jarang sekali yang bisa berdiri sendiri, baik Anda yang masih lajang maupun sudah menikah, atau And a punya tanggungan atau justru Anda yang ditanggung. Selalu saja ada pengaruh se rta kepentingan orang lain didalamnya. Usia Sekolah Dasar sampai dengan dengan lulus Perguruan Tinggi S1 di usia 20-an Pada usia 0 sampai 18 tahun, umumnya orang masih berada di bangku sekolah pendid ikan dasar dan seluruh biaya hidup ditanggung oleh orang tua. Life is beautiful, with no responsibilities what so ever.. kira-kira begitulah gambaran hidup seseo rang pada masa kanak-kanak dan remajanya. Hanya saja memang tidak seindah kenyat aannya jika berkaitan dengan uang. Anda tahu kan bagaimana pada jaman sekolah du lu, sulitnya meminta uang pada orang tua. Tidak. Saat di Perguruan Tinggi, kebanyakan dari Anda mungkin masih di biayai orang tua , tapi pengaruh teman-teman, mengikuti trend atau mungkin memang terpaksa banyak juga dari Anda bahkan harus bekerja paruh waktu mencari penghasilan tambahan un tuk tambahan ongkos kuliah. Dengan naiknya ongkos kuliah, transport dan buku-buk u, memang agak sulit jika harus mengandalkan orang tua. Lagipula mempunyai uang sendiri, kedengaran lebih cool & gaul. Lebih bebas mennt ukan pilihan dalam membelanjakan uang, juga sesekali mentraktir orang tua dan te man bisa jadi kebanggaan tersendiri. Asalkan bisa membagi waktu dengan jadwal ku liah yang harus segera diselesaikan, maka bekerja paruh waktu atau berusaha mend apatkan uang sendiri sambil kuliah tentunya bisa dilakukan. Bekerja sambil kulia h memang memanfaatkan waktu luang dengan positif, tentunya kita sedikit banyak b isa mempraktekkan apa yang dipelajari selama ini di sekolah, Di usia 20-an Anda mungkin juga masih ingin meneruskan sekolah sebab keinginan belajar juga ma sih mengebu-gebu. Beruntunglah jika orang tua bisa membantu Anda membayar biaya pendidikan, namun kemungkinan besar orang tua tidak bisa membantu terlalu banyak sebab jenjang pendidikan lanjutan setelah perguruan tinggi atau pendidikan adva nce learning yang setara jauh lebih mahal daripada pendidikan dasar di SD sampai SMA. Jadi untuk membayar biaya pendidikan lanjutan kemungkinan besar harus dius ahakan sendiri. Bisa juga berusaha mendapatkan beasiswa untuk mensponsori biaya

pendidikan Anda. Lain halnya jika Anda ingin mengambil pinjaman dengan tujuan me mbayar biaya pendidikan, beban biaya pendidikan akibatnya menjadi lebih berat, s ebab Anda juga membayar bunga pinjamannya. Hanya jika Anda yakin bahwa manfaatny a jauh lebih besar daripada uang yang dihabiskan, maka mengeluarkan uang lebih b anyak untuk melanjutkan sekolah Anda boleh saja dilakukan. Sebaliknya, jika hany a sebagai keinginan yang didorong mendapatkan cap prestisius tanpa usaha lebih l anjut untuk menggantikan uang yang habis tadi, maka pendidikan mungkin menjadi s uatu hobi atau sarana rekreasi yang terlalu mahal dari segi uang, tenaga dan wak tu yang sudah dikorbankan. Masih ingatkah Anda saat mendapatkan gaji yang pertama ? Penghasilan Anda belum terlalu besar saat ini karena itu mulailah membangun kebiasaan berbelanja dengan cara mengeluarkan uang sesuai dengan anggaran yang sudah direncanakan. Pada masa ini biasanya orang masih malas menabung, tapi rajin belanja. Namun seb erapapun penghasilan Anda, usahakanlah untuk selalu bisa menyisihkan uang secara rutin dari penghasilan Anda tiap bulan. Pastikan bahwa Anda mempunyai tabungan di bank yang, dengan kondisinya yang nyaman, fasilitas lengkap, biaya administra si rendah dengan bunga tabungan yang bersaing. Pisahkanlah rekening tabungan den gan rekening gaji, Cobalah untuk bisa membentuk sejumlah dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang se ngaja disisihkan untuk membiayai pengeluran mendadak yang sifatnya darurat. Pada usia ini kebutuhan dana cadangan belum terlalu besar sehingga cukup mencadangka n sebesar 1 kali pengeluaran Ada perbulan. Anda bisa menempatkan rekening dana c adangan ini di rekening tabungan Mulai berpikir mengenai persiapan pensiun, walaupun masih jauh panggang dari api alias masih lama sekali Anda pensiun, tidak ada salahnya sudah mulai mempersiap kan sejak sekarang. Tidak pernah ada kata terlalu cepat dan terlalu dini untuk p ersiapan pensiun. Jika perusahaan tempat Anda bekerja mempunyai program daan pen siun sendiri, bergabunglah, atau Anda bsia mengikuti program pensiun Jamsostek d ari pemerintah atau belilah program dana pensiun yang ditawarkan lembaga keuanga lain seperti bank dan perusahaan asuransi Jangan membeli asuransi jiwa jika Anda belum mempunyai tanggungan atau terkecual i ada hutang yang harus dicover, namun pertimbangkanlah untuk mengambil asuransi kesehatan jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak mencover biaya ini. Di usia 30-an Pada saat ini Anda mungkin sudah menikah. Karena itu perlu sekali mencover pengh asilan Anda dengan asuransi jiwa apalagi jika sudah memiliki anak. Jangan sampai keluarga yang Anda tinggalkan mengalami derita finansial yang terlalu parah kar ena Anda meninggal terlalu cepat Dengan adanya anak, maka sudah saatnya mempersiapkan dana pendidikan anak. Anda bisa mempersiapkan dengan cara menabung di tabungan pendidikan, mengambil asuran si pendidikan atau ke dalam produk investasi lain. Pertimbangkan juga untuk mengambil asuransi kesehatan yang lebih lengkap seperti asuransi yang mencover risiko kecelakaan, penyakit kritis, cacat tetap akibat k ecelakaan, atau risiko-risko kesehatan lain yang belum dicover oleh tunjangan ke sehatan dari perusahaan anda Jangan lupa untuk mencover harta benda Anda dengan asuransi kerugian seperti asu ransi kendaraan juga asuransi kebakaran Pastikan bawah Anda mengambil cicilan kredit rumah atau KPR yang tidak terlalu m emberatkan Anda. Sediakanlah waktu untuk membandingkan penawaran KPR antara bank yang satu dengan yang dan jangan malas untuk berburu rumah idaman Anda, agar se suai antara budget dengan keinginan. Jika Anda sudah mempunyai sejumlah harta, buat surat wasiat. Membuat surat wasia t sebenarnya mudah dan tidak mahal, tapi orang belum terbiasa sebab tidak tahu c aranya. Padahal sangat penting dilakukan agar keluarga yang ditinggal tidak bere but harta warisan, juga memudahkan berbgai urusan administrasi bagi pasangan dan anak-anak. Sebaiknya tanyalah kepada teman yang ahli atau seorang notaries yang sudah berpengalaman dalam membuat surat wasiat. Evaluasi terus program pensiun yang sudah Anda ikuti, pastikan telah memberikan return investasi sejumlah yang Anda harapkan.

Jika Anda masih bergulat dengan tagihan kartu kredit, berusahalah mengendalikan gaya hidup Anda dan secara bertahap lunasi tagihan-tagihan hutang tersebut. Pali ng tidak carilah cara-cara bagaimana agar Anda bisa membayarnya cicilan hutang i ni dengan cara paling murah. Tambah pengetahuan dan pengalaman Anda dalam berinvestasi, bersikap kreatif dan mulailah berinvestasi diluar produk bank. Carilah juga investasi dengan biaya mu rah, setoran investasi yang fleksibel, mudah diakses, pajak yang kecil bahkan ka lau bisa bebas pajak, dan likuid. Di usa 40-an Berusahalah untuk meningkatkan setoran tabungan dan investasi setiap tahunnya te rutama untuk persiapan pensiun. Pastikan setoran tabungan dan investasi selalu n aik sesuai dengan kenaikan penghasilan Anda. Setiap kali mendapatkan rejeki lebi h baik berupa bonus atau THR, sisihkanlah terlebih dahulu untuk menambah investa si Anda. Evaluasi lagi jumlah Uang Pertanggungan asuransi jiwa yang Anda ambil, apakah ju mlahnya sudah sudah sesuai dengan kebutuhan untuk mengcover risiko kehilangan pe nghasilan. Jika biaya hidup keluarga Anda telah berubah, naik atau turun, maka s ebaiknya jumlah uang pertanggungan asuransi jiwanya juga disesuaikan Pastikan bahwa cicilan KPR Anda tetap berjalan dengan semestinya sesuai jadwal, simpanlah segala bukti pembayaran berikut catatan saldo terakhir dari hutang KPR Anda. Jika suku bunganya naik, dan karenanya jumlah cicilannya menjadi terlalu berat, bisa Anda pertimbangkan untuk memperpanjang jangka waktunya. Sebaliknya jika beruntung Anda memiliki sejumlah dana yang cukup besar, bisa dip ertimbangkan untuk mengadakan pelunasan KPR sebagian atau seluruhnys dari sisa s aldo KPR sekarang. Melakukan hal ini, bisa membuat Anda menghemat pembayaran bun ga KPR, dan mempercepat waktu pelunasan. Di usia 50-an Disaat menjelang pensiun, ada baiknya Anda mengatahui saldo pensiun Anda yang te rakhir, sehingga bisa melakukan evaluasi dan revisi jika dana yang terkumpul mas ih jauh dari target, Review semua investasi Anda, jika hampir semua investasi Anda berisiko tinggi se geralah melakukan iversifikasi dan alokasikan secara proporsinal ke investasi ya ng risikonya lebih rendah, Catat kapan cicilan KPR yang terakhir dan pastikan bahwa pembayaran cicilan KPR sudah selesai sebelum Anda pensiun, Pertimbangkanlah untuk mengalami asuransi kesehatan hari tua, yang mengcover bia ya-biaya kesehatan dan rawat inap di rumah sakit yang terjadi. Asuransi kesehata n hari tua atau longterm care insurance ini benefitnya seharusnya bisa dinikmati pada saat pensiun sampai seumur hidup Anda, Di usia pensiun, 55 atau 60-an Inilah saatnya untuk mengajukan klaim dana pensiun dari program pensiun yang And a ikuti selama ini. Dana pensiun yang diikuti dari perusahaan tempat Anda bekerj a, biasanya akan memberikan seluruh total dana pensiun secara seklaigus didepan, sehingga selanjut Anda tinggal mengemabil sesuai dengan kebutuhan tiap bulan, d an menginvesatsikan sisanya agar terus berkembang kedalam instrument investasi y ang tidak terelu berisiko namaun bisa memberikan pendapat tetap setara dengan bu nga. Jika Anda mengiktui program pensiun yang diselenggrakan Jamsostek, segeralah men gajukan klaim kepada badan pemerintah ini. Anda bisa mendapatkan dua pilihan, ap akah bisa diambil sekaligus atau mengambilnya secara bulanan seperti layaknya ga ji. Jika Anda sempat beberapa kali pindah kerja, namun program pensiun Jamsostek pada perusahaan sebelumnya belum sempat Anda klaim, namun sudah terlanjur memul ai yang baru, jangan segan-segan utnuk mengajukan klaim Barangkali dulu pernah iseng mengikuti program pensiun yang ditawarkan oleh bank atau perusahaan asuransi. Jangan malu untuk mengajukan klaim hanya karena meras a uangnya tidak seberapa. Sebab sedikit atau banyak pada masa usia ini jumlah be rapapun akan sangat berarti. Maksimalkan seluruh aset-aset Anda menganggur untuk segera bisa menghasilkan inc ome untuk Anda. Misalnya jika Anda mempunyai tanah, bangunan atau kendaaraan yan

g menganggur, mungkina Anda bisa mengusahakan mendapatkan rental income dari ase t-aset tersebut. Berhati-hatilah pada investasi yang berisiko tinggi, karakternya yang fluktuatif kemungkinan besar kurang cocok dengan usia dan kesehatan Anda. Periksa kembali surat wasiat Anda apakah sudah seperti yang Anda inginkan, buatl ah perubahan jika perlu. Pastikan bawa pasangan Anda dan anak-anak mengetahui te ntang surat wasiat tersebut, Pertimbangkanlah untuk menyisihkan sejumlah dana tunai untuk mempersiapkan dana kematian bagi Anda dan pasangan. Kedengarannya memang sangat tidak menyenangkan juga menakutan, tetapi tindakan ini akan sangat membantu keluarga yang ditinggal walaupun tidak bisa mengurangi kesedihan orang-orang yang mencintai Anda yang t elah Anda tinggalkan Salam Mike Rini Perencana Keuangan KAPAN NILAI INVESTASI BERLIPAT MENJADI DUA? GUNAKAN HUKUM 72 Oleh: Safir Senduk Kalau Anda melakukan investasi sekali saja, maka ada saatnya dimana jumlah inves tasi Anda akan berlipat dua. Sebagai contoh, bila Anda menginvestasikan Rp 1 jut a pada deposito yang memberikan suku bunga 12% per tahun (di roll over setiap ta hun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu enam tahun. Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan Hukum 72. Bagi angka 72 dengan suku bunga dari produk investasi Anda. Ini berarti: = 72 : 12 = 6 tahun. Itulah jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi Anda bisa berlipat dua. Tentunya, semakin tinggi hasil investasi Anda, maka akan semakin cepat juga inve stasi Anda berlipat dua. Sebagai contoh, kalau suku bunga deposito Anda adalah 2 4% per tahun (di roll over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua dalam waktu 3 tahun (72 : 24 = 3). Bandingkan apabila suku bunga deposito A nda cuma 12%, dimana butuh 6 tahun agar uang Rp 1 juta Anda menjadi berlipat dua .

Anda mungkin juga menyukai