Anda di halaman 1dari 2

Title: Laju Fotosintesis Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merr.

) Pada F3 Unggulan II Persilangan Galur Brawijaya dengan Varietas Argomulyo Authors: Taufiq, Muhamad Keywords: (Glycine max (L.) Merr. Varietas Argomulyo Issue Date: 12-Jun-2011 Abstract: Kedelai merupakan tanaman sumber protein penting di Indonesia. Produksi kedelai di Indonesia menempati tempat ketiga sebagai tanaman palawija setelah jagung dan ubi kayu yang mempunyai kegunaan yang luas baik untuk industri pangan maupun pakan. Produksi kedelai nasional tahun 2006 dari luas areal panen 580.534 ha sekitar 747.611 ton dan tahun 2007 luas areal panen turun menjadi 456.824 ha dengan produksi sekitar 740.092 ton. Data tahun 2007 menunjukkan kebutuhan kedelai nasional sekitar 2 juta ton (Anonymous, 2008). Kekurangan kedelai tersebut harus dipenuhi dengan impor yang dapat mencapai 1,2 juta ton per tahun, sehingga diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri. Pendekatan fisiologi molekuler ialah pendekatan alternatif dalam peningkatan produktivitas kedelai. Di Indonesia, pengembangan varietas kedelai melalui pendekatan fisiologi molekuler belum mendapat perhatian yang cukup. Seleksi individu tanaman berdasarkan parameter pada tingkat organ dan molekuler disebut pendekatan fisiologi molekuler menjadi alternatif untuk merekayasa varietas dengan sifat-sifat unggul yang diinginkan. Pendekatan ini didasarkan atas seleksi individu tanaman dengan parameter pada tingkat organ dan molekuler seperti fotosintesis, transpirasi serta aktivitas Rubisco dan fotosistem melalui kadar N daun dan klorofil daun. Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah 1) Untuk mendapatkan genotip berdaya hasil tinggi yang dicirikan oleh jumlah polong banyak dan bobot biji tinggi. 2) Untuk mempelajari produktivitas sebagai fungsi dari sifat fisiologi yang meliputi laju fotosintesis, jumlah polong, dan bobot biji. Hipotesis yang diajukan ialah 1) Fenotipe

dengan tingkat fotosintesis yang tinggi akan menghasilkan jumlah polong dan bobot biji yang tinggi serta produktivitas yang tinggi. 2) Perbedaan laju fotosintesis antar genotip kedelai berhubungan dengan kadar klorofil dan nitogen daun yang menggambarkan secara berturutturut fotosistem dan reduksi CO2 fotosintesis. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dengan ketinggian 303 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 hingga Maret 2009. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ember air, penggaris, LAM, LI- 6400 Portable Photosynthesis System, timbangan analitik, oven dan kertas semen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap sederhana dengan ulangan tidak sama dengan 9 level perlakuan. Yang terdiri atas 8 perlakuan F2 hasil persilangan galur Brawijaya dengan var. Argomulyo dan 1 perlakuan var. Wilis. Pengamatan meliputi pengamatan nondestruktif, destruktif dan komponen hasil. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan laju fotosintesis. Pengamatan destruktif meliputi kadar klorofil daun, kadar N daun dan untuk komponen hasil meliputi bobot kering total tanaman, jumlah biji per tanaman, jumlah polong hampa, bobot polong total per tanaman, bobot biji per tanaman, jumlah polong per tanaman. URI: http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/2720 7 Appears in Minor Thesis Collections:

Anda mungkin juga menyukai