PENDAHULUAN
Sejarah, pengertian, dan karakteristik Obat Tradisional
Sistem
penilaian : Nilai mutlak : (rata-rata dari dua pengampu) A : 80 B : 70-79 C : 60-70 D : <60
Materia
Medika Indonesia, jilid I-VI, Depkes RI, Jakarta Sediaan galenika, Depkes RI, Jakarta Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,Depkes RI, Jakarta List, P.H., Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, CRC Press. Boston Harborne, Metode Fitokimia,penerbit ITB,Bandung
Pada saat ini trend masyarakat untuk back to nature semakin tinggi, terutama yang menyangkut masalah kesehatan Orang lebih suka menggunakan pengobatan dengan bahan alami daripada dengan obat obatan sintetik, hal ini karena selain harganya lebih ringan juga efek samping relatif lebih kecil Perkembangan OT? Kini OT telah banyak mengalami perkembangan, baik dari segi : Ilmiah : Khasiat dan Keamanan Bentuk sediaan : pil, kapsul, tablet, sirup
Obat
tradisional atau obat bahan alam Indonesia merupakan bagian dari khazanah budaya bangsa Kebiasaan minum jamu dan ramuan tanaman obat telah berlangsung sejak jaman nenek moyang Relief candi-candi abad ke-8 telah menggambarkan kebiasaan penggunaan tanaman obat Naskah-naskah kuno memuat tulisan-tulisan mengenai ramuan tradisional untuk kesehatan dan pengobatan
Kebiasaan
minum jamu untuk kesehatan terus berlangsung bahkan berkembang sebagai usaha komersial Jamu gendong dan tukang jamu keliling, tahun 1920-an Usaha jamu rumahan Industri jamu, saat ini mencapai lebih dari 1000 industri skala kecil, menengah, dan besar (GP Jamu, 2007)
HERBAL
OBAT
Pencegahan Perawatan
KOSMETIKA
Kecantikan
SUPLEMEN
Kesehatan umum
Pengobatan
Penggunaan
obat dari bahan alam menuntut langkah-langkah pengembangan untuk tujuan meningkatkan mutu produk Penggunaan yang semula hanya didasarkan pada pengalaman perlu didukung penelitian ilmiah
Obat
bahan alam kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu : 1. Jamu 2. Ekstrak terstandar, dan 3. Fitofarmaka
Bahan
atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari dari bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (empirical based herbal medicine)
Telah
ada upaya standardisasi terhadap proses pembuatannya (Scientific based herbal medicine) Standardisasi meliputi bahan baku (simplisia), proses, dan kualitas produksi, termasuk uji praklinik, yaitu uji khasiat dan uji toksisitas
Sediaan
obat tradisional yang telah dibuktikan khasiat dan keamanannya, dan bahan bakunya terdiri atas simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku (PerMenKes RI no.760/MemKes/Per/RI/IX/1992) Melalui uji praklinik dan klinik dan terbukti efektif untuk suatu indikasi tertentu sehingga layak disebut obat (Clinical based herbal medicine)
Fitofarmaka :
Dasar pengalaman Parameter pengujian dan indikasi tidak jelas - jamu becak tani - jamu habis bersalin - jamu bersih darah Bahan baku belum terstandardisasi Promotif dan preventif
Dasar ilmiah Parameter pengujian dan indikasi jelas - antidiabetikum - antihipertensi - obat cacing Bahan baku terstandardisasi Kuratif
JAMU
Harus memenuhi kriteria : Aman Klaim khasiat dibuktikan berdasar data empiris Memenuhi persyaratan mutu Klaim penggunaan harus diawali dgn kata-kata : Secara tradisional digunakan untuk
JAMU
Harus memenuhi kriteria : Aman Klaim kasiat harus dibuktikan berdasarkan uji pra-klinik Telah dilakukan standardisasi thdp bahan baku yg digunakan dlm produk jadi Memenuhi persyaratan mutu Contoh produk : ......
FITOFARMAKA
Harus memenuhi kriteria : Aman Klaim kasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi Memenuhi persyaratan mutu Contoh produk :
FITOFARMAKA
Produk Obat tradisional Kode TR untuk produk obat tradisional (jamu) dalam negeri Kode TL untuk produk produk obat tradisional (jamu) impor Kode P-IRT untuk produk industri rumah tangga Produk Makanan/suplemen Kode MD untuk produk makanan/suplemen dalam negeri Kode ML untuk produk makanan/suplemen impor Kode SP untuk produk industri kecil Produk Kosmetika Kode CD diberikan untuk produk kosmetika dalam negeri Kode CL untuk produk kosmetika impor
Tanaman Obat
Temulawak (Curcuma xanthorriza) Kunyit (Curcuma domestica) Bawang putih (Allium sativum) Jati Blanda (Guazuma ulmifolia) Handeuleum/daun unggu (Gratophyllum pictum) Tempuyung (Sonchus arvensis) Kejibeling (Strobilanthes crispus) Labu merah (Cucurbita moschata) Katuk (Sauropus androgynus) Kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
Sumber : Santoso (1993)
Bagian
Umbi Umbi Umbi Daun Daun Daun Daun Biji Daun Daun
Indikasi/Potensi
Hepatitis, Artritis Hepatitis, Artritis, Kandidiasis, Hiperlipidemia Hiperlipidemia Hemoroid Nefrolitiasi, Diuretik Nefrolitiasi, Diuretik Taeniasis Meningkatkan produksi ASI Diuretik
Tanaman Obat
Seledri (Apium graveolens) Pare (Momordica charantia) Jambu biji/klutuk (Pssidium guajava) Sirih (Piper betle) Saga telik (Abrus precatorus) Sembung (Blumea balsmaifera) Benalu teh (Loranthus spec) Bratawali (Tinospora rumphii) Pegagan/kaki kuda (Centella asiatica) Legundi (Legundi trifolia) Inggu (Ruta graveolens) Sidowajah (Woodfordia floribunda) Pala (Myristica fragrans)
Sumber : Santoso (1993)
Bagian
Daun Buah, biji Daun Daun Daun Daun Batang Batang Daun Daun Daun Daun Buah
Indikasi/Potensi
Hipertensi Diabetes Diare Antiseptik Stomatitis aftosa Analgetik, Antipiretik Antikanker Antimalaria, Diabetes Diuretik, Hipertensi Antiseptik Analgetik, Antiseptik Antiseptik, Diuretik Sedatif