Anda di halaman 1dari 2

Official Website Bengkel Rohani http://bengkelrohani.

com/ Tipu Daya Setan terhadap Orang Saleh (Alam Gaib) TIPU DAYA SETAN TERHADAP ORANG SALEH oleh : Ust. Abu Aqila

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (QS. an-Nisa` [4]: 120). Bukan setan namanya bila gampang menyerah menyesatkan keturunan Nabi Adam as.. Profil setan sejati, yakni Iblis dan seluruh bala tentara pengikutnya laknatullah alaihim tidak akan pernah melepaskan satu manusia pun bebas dari tipu daya dan seluruh penyesatannya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh dari kalangan kaum muslimin justru mendapatkan godaan dan tipu daya yang lebih dahsyat dari pada orang-orang yang kadar keimanannya masih sedikit dan juga orang-orang kafir. Karena mereka golongan shalihun adalah orang-orang yang benar dengan aqidah, ibadah, dan akhlaknya dalam berislam. Mereka selalu istiqamah di jalan kebenaran dan mengajak (baca: mendakwahi) orang lain agar menjadi golongan shalihun juga. Intinya, setiap orang Islam itu harus saleh dan mensalehkan orang lain. Hal inilah yang sangat dikhawatirkan oleh setan-setan laknatullah bahwa misi utama mereka menyesatkan sebagian besar seluruh umat manusia menjadi gagal total. Beberapa Tipu Daya Setan terhadap Orang-orang Saleh Waspda dan hati-hati terhadap godaan setan, serta selalu memohon perlindungan (istiadzah) kepada Allah Swt. mutlak dilakukan oleh setiap muslim. Berikut ini beberapa cara tipu daya setan terutama kepada orang-orang saleh dan secara umum kepada orang-orang Islam lainnya. Membuat manusia ragu-ragu dalam masalah aqidah. Cara yang pertama ini sangat berbahaya karena berkaitan dengan masalah aqidah dari orang yang ditipu daya tersebut. Isi penyesatannya seperti: setan akan memberikan pertanyaan meragukan kepadanya tentang asalmuasal penciptaan, qadar, dan sebagainya yang berkaitan keyakinan terhadap sendi-sendi aqidah islamiyah. Hal ini mungkin saja berhasil mengenai manusia termasuk kita yang pertama, jika kita sering lalai untuk berlindung kepada Allah Swt., dan kedua, kita terpedaya menggunakan alasan menuntut ilmu. Maksudnya manusia dapat tertipu daya oleh setan, sehingga mulai merasa berilmu agama tinggi dan melakukan penyimpangan dari jalan Allah yang lurus. Ini banyak terjadi pada kelompok-kelompok yang sesat sampai saat ini. Menghiasi perasaan manusia sehingga meninggalkan dunia dan menjauhkan diri dari masyarakat. Cara jahat setan itu tidak kalah berbahaya dengan cara yang pertama. Ada orang-orang yang terjerumus perasaan dan pikirannya sehingga dengan alasan uzlah (menyendiri) guna memperbaiki hati dan mensucikan jiwa kemudian meninggalkan dunia dan menjauhkan diri mereka dari masyarakat. Orang-orang seperti ini biasa mengenakan pakaian pemberi nasihat. Setiap manusia tidak dapat selamat dari tipu daya setan semacam ini kecuali dengan ilmu dan pemahaman agama yang benar terhadap agama. Menghiasi perasaan manusia dengan perbuatan-perbuatan eksklusif dan mencegah keluar dari itu. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,Di antara manusia terdapat orang yang terikat dengan pakaian yang tidak dipakai oleh orang lain, atau duduk pada tempat yang tidak diduduki oleh orang lain, atau berjalan di jalan yang tidak dilalui oleh orang lain, atau dengan pakaian dan keadaan yang tidak terjadi pada kedua kalinya, atau ibadah tertentu dan tidak melakukan selain itu meskipun lebih tinggi dari hal tersebut, atau seorang guru

tertentu yang tidak berpaling dari hal-hal yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, meskipun ia lebih dekat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka semua tertutup dari mendapatkan apa yang dipinta dan terhalang darinya. Kita dapat menyaksikan bagaimana setan laknatullah telah berhasil memperdaya orang-orang seperti itu. Mereka beribadah dengan latihan, pengasingan, dan pengosongan hati. Ilmu-ilmu yang bermanfaat mereka anggap sebagai pemutus jalan. Bila disebutkan kepada mereka persahabatan karena Allah atau permusuhan karena-Nya, memerintahkan berbuat maruf dan mencegah yang munkar, maka itu dianggap sebagai keburukan dan mencampuri urusan orang lain. Jika ada di antara mereka ada yang melakukan hal tersebut, akan langsung dikeluarkan dari kumpulan mereka. Orang-orang seperti ini berada paling jauh dari manusia, meskipun mereka memiliki lebih banyak petunjuk. Allah yang lebih mengetahui tentang hal ini. Menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan bidah dan syubhat. Sudah seharusnya kita meneladani dan ittiba` (mengikuti) kepada Rasulullah Saw., karena Beliau adalah orang yang ma`shum dan sebaik-baik seluruh ciptaan-Nya, namun Beliau tidak meninggalkan menikah, tidak menjauhkan diri dari manusia, dan tidak meninggalkan pengobatan ketika sakit. Kaum muslimin tidak boleh menyalahi Beliau. Syariah adalah argumen, serta perbuatan Rasulullah Saw. dan pengarahannya adalah neraca, sehingga kita dapat mengukur benar-tidaknya perbuatan kita. Pada prinsipnya, bidah berarti mengada-adakan perbuatan di dalam ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw., sedangkan syubhat berarti perkara yang belum jelas halal dan haramnya, namun Rasulullah Saw. menganjurkan agar perkara syubhat segera ditinggalkan jauh-jauh oleh tiap muslim, karena resiko mudharat-nya lebih besar dari pada manfaatnya. Cara licik ini termasuk yang disukai juga oleh setan, karena bila telah terjerumus maka muslim yang bersangkutan menabrak secara serampangan dan tidak peduli antara aturan halal dan haram, antara perbuatan berpahala dan berdosa, antara aktivitas ibadah dan maksiat, dan sebagainya. Sehingga ada ungkapan nyleneh yang haram saja susah, apalagi yang halal. Naudzu billahi min dzalik. Sedikit Nasihat untuk Kaum Muslimin Tanpa ilmu seorang muslim tidak akan dapat berjalan dengan benar dan aman menuju Allah Swt.. Karena jalan menuju Allah penuh dengan rintangan dan berliku-liku. Tidak seorang pun dapat mengatasinya kecuali dengan pertolongan Allah dan melindungi diri dengan benteng ilmu. Ilmu yang dimaksud oleh para ulama tidak terbatas pada satu cabang, namun seluruh cabang ilmu yang dapat membentuk akal seseorang dengan pembentukan yang benar dan sempurna. Bagi setiap muslim hendaklah memulai dengan mempelajari ilmu aqidah lalu memperbaiki aqidahnya, menutup jalan masuk setan, karena setan akan memperbanyak godaannya setiap kali manusia tersesat dalam jalannya dengan menempuh jalan setan. Ia hendaklah mempelajari juga ilmu akhlak yang akan bermanfaat sebagai panduan perilaku teladan di dalam hidupnya. Ia juga harus mengetahui tentang halal dan haram dalam beribadah dan pergaulan yang dilakukan oleh manusia. Ia juga harus mempelajari Al-Qur`an, mengkajinya, menghafalnya, dan meneliti ilmu-ilmu serta tafsirnya. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dalam kehidupannya, keselamatannya, dan kembali kepada-Nya kecuali dengan mempelajari Al-Qur`an dan memahaminya. Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarinya (kepada orang lain). (Muttafaqun alaih). Ia juga harus mengetahui petunjuk Rasulullah Saw. dalam seluruh keadaannya melalui hadits-hadits Beliau Saw. baik dalam keadaan damai dan perang, dalam hal makan dan minum, dalam hal tidur dan bangunnya, dalam perintahnya untuk berbuat yang maruf dan dan larangannya dari yang munkar, dalam pergaulannya dengan keluarganya, serta dalam segala keadaannya.

Anda mungkin juga menyukai