Anda di halaman 1dari 12

PELATIHAN INTENSIF

AUTODESK INVENTOR 10
ESSENTIAL to ADVANCED LEVEL

MODUL 7

ASSEMBLY MODELLING ADVANCED


Modul 7 mempelajari : Mengkonstrain Komponen dengan Advanced Constraints Mengontrol Gerakan dengan Motion Constraint Transitional Constraint Design View Representation iMates Assembly Analysis Assembly Centric Bill of Materials

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2006

PELAJARAN 1 : Advance Assembly Constraint


Dalam pengasmeblian kompoenen yang brgerak, anda mungkin ingin mensimulasikan pergerakan tsb. Anda dapat mensimulasikan gerakan tersebut menggunakan Motion & Transitional Constraint.

Motion Cosntraint
Motion Constraint digunakan untuk mensimulasikan secara realisitis gerakan pada assmebli Inventor yang anda desain untuk bisa bergerak.

Tipe Motion Constraint


Rotation : menerapkan hubungan gerakan rotasioanl antara dua komponen. Constraint ini biasa digunakan dalam perngasemblian pasangan roda gigi. Belt drive dsb. Rotation-Translation : menerapkan hubungan gerakan rotasional dan transisional antara dua komponen. Contoh pemakaian constraint ini adalah pada mekanisme RackPinion.

Motion Constraint Tool Dialog Box


Rotation Type:
Rotation : menerapkan Constraint rotasional antara dua komponen Ratio : masukkan nilai perbandingan antara dua komponen yang dikonstrain. Tip : jika anda memilih ua buah permukaan silindris, Inventor yang dapat tepat menghitung sesuai nilai perbandingan perbandingan

radius antara dua komponen yang anda pilih. Selection : Pilih sebuah edge atau axis sebagai sumbu putaran dari tiap komponen Tip : anda dapat memilih permukaan silindris untuk mendapatkan sumbu rotasi tsb Solution : Pilih solusi rotasional constraint. Forward Solution memutar dua komponen pada arah putaran yang sama; contoh pada dua buah roda yang dihubungkan dengan belt, Reverse Solution memutar dua kompoenn pada arah yang berlawanan.

Rotation-Translation Type :
Rotation-Translation : menerapkan hubungan gerakan Rotasional-Trasnslasional antara dua komponen Distance : Masukkan nilai yang mewakili jarak perpindahan untuk komponen yang ditranslasikan. Contoh : distance = 1 mm; menyebabkan satu komponen akan bergerak sejauh 1 mm untuk 1 putaran (360 deg) kompoenn yang lain. Tip : Jika pilihanpertama anda adalah sebuah permukaan silinder, Inventor akan menghitung dan menampilkan jarak default yang sama dengan keliling lingkaran silinder tsb. Selections : Pilih sebuah edge atau axis sebagai sumbu putaran dari satu komponen, kemudian pilih permukaan atau edge yang merupakan sumbu translasi komponen yang lain. Tip : Anda dapat memilih permukaan dalam dari lubang silindris untuk emmilih sumbu putarnya. Solutions : Pilih solusi rotasional-translational constraint. Forward Solution membuat komponen yang bertranslasi mempunyai arah gerkan translasi yang searah dengan arah putaran benda kedua; Reverse Solution membuat komponen yang bertranslasi mempunyai arah gerkan translasi yang berlawanan dengan arah putaran benda kedua.

Transitional Constraint
Anda menggunakan Transsitional Constraint untuk membuat hubungan transitioanal antara sebuah permukaan silindris dari satu part dengan sebuah permukaan dengan bentuk yang sembarang dari part kedua. Constraint ini bisa diterapkan untuk membuat sebuah mekanisme roller yang berada pada slot roller tsb.

Motion Constraint Tool Dialog Box


Transitional : Menentukan constraint yang akan diterapkan mejadi transitional. Selection1 : Pilih permukaanyang bergerak dari komponen pertama yang akan di konstrain. Selection2 : Pilih permukaan translasi dari komponen kedua yang ingin di konstrain.

PELAJARAN 2 : Drive Constraint


Ketika anda membuat sebuah assembly yang di dalamnya terdapat gerakan, anda dapat mensimulasikannya dan akhir gerakan. Untuk membuka Drive Constraint Dialog Box, klik kanan pada Mate/flush atau Angle Constraint, dan pilih Drive Constraint pada shortcut menu. dalam proses perancangan anda. Anda dapat menggunakan Driving Assmebly Constraint untuk mensimulasikan gerakan dengan mengatur nilai offset/sudut awal

Drive Constraint Dialog Box


Start : masukkan nilai offset/sudut untuk posisi awal gerakan. End : masukkan nilai offset/sudut untuk posisi akhir gerakan. Pause delay : Masukkan berapa detik anda ingin mempause gerakan tiap step gerakan. Drive Adaptivity : Membolehkan part adaptive untuk diupdate ketika constraint sedang digerakkan/driven. Colission Detection : Jika pilihan ini dipilih, gerakan akan berhenti jika Inventor mendeteksi adanya bagian dari assembli yang bertumbukkan/collide. Increment Amount of Value : Mengatur agar nilai dalam edit box merupakan nilai kenaikkan dari offset/sudut tiap step nya. Misal dalam edit box dimasukkan 1 mm, maka tiap stepnya akan mempunyai kenaikan 1 mm. Total # Steps : Mengatur agar nilai dalam edit box merupakan nilai total step. Sehingga niali kenaikannya bisa dihitung dengan membagi jarak antara offset/sudut awal dan akhirnya dibagi dengan jumlah step total nya. Edit Box : Masukkan nilai total step atau nilai increment, tergantung tombol radio yang anda pilih, apakah Amount of value atau Total # Steps. Repetition Start/End : Menggerakkan urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End yang ditetnukan. Start/End/Start : Menggerakkan urutan gerakan dari posisi Start ke posisi End dan kembali lagi ke posisi Start yang ditetnukan.

Edit Box : Masukkan jumlah pengulangan gerakan. Avi rate : Tentukan nilai increment dimana snapshot dari urutan gerakan di rekam ke file AVI. Semakin besar jumlah akan semakin memperhalus hasil rekaman gerakan.

PELAJARAN 3 : Design View Representation


Anda menggunakan design view representations untuk menyimpan dan menampilkan keadaan visual yang berbeda pada assembly. Anda dapat menyimpan beberapa properti seperti visibility dari sebuah komponen, color style dari komponen dan arah pandangan dari assembly. Sebagai contoh ketika anda bekerja pada suatu assembly anda mungkin ingin untuk membuat sebuah komponen tidak tampak agar bisa melihat bagian dalamnya lebih jelas. Jika anda menyimpan konfigurasi penampakan tersebut anda dapat secara mudah kembali ke keadaan awalnya dengan mengaktifkan design view representations daripada secara manual mengatur kembali penampakan komponen yang dihilangkan tersebut.

Alasan menggunakan design view representations


Visualisasi : anda dapat menyimpan dan menampilkan berbagai konfigurasi warna yang berbeda untuk komponen anda. Kejelasan visual : anda dapat secara cepat menghilangkan visibility dari beberapa komponen untuk tujuan seperti melihat bagian dalam assembly, dan menyimpan konfigurasi tersebut dalam design view representations. Meningkatkan performa : pada assembly yang kompleks anda dapat mengontrol dan menyimpan visibility dari komponen-komponen dalam assembly. Anda hanya menggunakan daya prosesor yang dibutuhkan untuk menampilkan komponenkomponen yang nampak. Dasar untuk presentasi : jika anda menyimpan propenti visual dari komponen dalam view design representations, adalah hal yang mudah untuk menduplikasi konfigurasi ini dalam lingkungan presentasi. Dasar untuk drawing view : anda dapat menyimpan dan menggunakan konfigurai pada drawing presentation untuk digunakan pada gambar teknik.

Tipe Design View Representations


Anda dapat membuat dua tipe design view representations : Public Design View Representations : Design View Representations disimpan dalam file assembly (*.iam). Private Design View Representations : Design View Representations disimpan dalam file Design View Representations (*.idv) terpisah yang berbeda.

Design View Representations Dialog Box


Storage location Public : semua Design View disimpan dalam file assembly. Private file : Design View Representations disimpan pada file design view yang terpisah. Design View Representations Pilih Design View Representations yang ingin anda aktifkan atau hapus. Name : masukkan nama untuk Design View Representations yang baru. Delete : klik untuk menghapus Design View Representations yang dipilih. Activate : klik untuk mengaktifkan Design View Representations yang dipilih. New : klik setelah memasukkan nama untuk membuat Design View Representations yang baru Informasi yang disimpan dalam Design View Representations Current viewing angle Zoom magnifications Component status (enabled or disabled) Component Visibility (visible or not visible) Color of components applied in the assembly Sketch and work features visibility Expanded or collapsed in display of components in the browser Representations

Menu Opsi Design View Representations


Klik kanan pada Design View Representations yang aktif untuk menampilkan shortcut menu. Delete : menghapus Design View dipilih. Activate : mengaktifkan Design View Representations yang dipilih. Anda juga dapat mengaktifkan Design View Representations dengan mendouble kliknya. Lock : mengunci Design View dipilih. Copy : membuat duplikasi Design View Representations yang dipilih. All visible : Membuat semua komponen pada assembly mempunyai visibility on. All hidden : Membuat semua komponen pada assembly mempunyai visibility off Remove color overrides : menghilangkan semua warna yang me overrides yang diterapkan pada level assembly. Representations yang Representations yang

Menggunakan Design View Representations pada sebuah sub assembly


Pada sub assembly anda dapat mengaktifkan representations dialog box untuk Design View Representations dengan mengekspand sub assembly pada browser panel dan mengklik kanan pada folder representation Design View Representations Public : pilihan untuk memilih dari daftar View Representations Private : pilihan untuk memilih dari daftar pirvate Design View Representations. Associative : pilih untuk membuat Design View Representations pada sub assembly assosiatif terhadap level assembly diatasnya. Ketika opsi ini diaktifkan semua Design View Representations pada sub assembly akan ditampakkan pada browser panel dan bisa diaktifkan dengan mendouble klik pada Design View Representations yang ingin ditampilkan. Positional Representation : pilih positional representation Public Design

PELAJARAN 4 : iMates
Ketika Anda menempatkan sebuah komponen di dalam sebuah assembly, anda harus meng-constrain komponen tersebut ke kotak lain dalam sebuah assembly. Anda dapat menggunakan standar assembly constrain atau menggunakan iMates. Anda selalu menerapkan assembly constrain terhadap kedua kompinen dimana masingmasing komponen memiliki pasangan constrain yang lain. Anda menggunakan iMates untuk mendefinisikan pasangan assembly constrain itu dan menyimpannya dalam file part. Anda memliki opsi untuk menggunakan iMates ketika anda menempatkan komponen ke dalam sebuah assembly. Jika kompoenn yang anda tempatkan memakai iMates, part ini akan dicocokkan dengan komponen lain kedalam assembly itu dengan nama iMates yang sama.

Mendefinisikan Komponen dengan iMates


Atribut iMates
iMates mempunyai beberapa kunci atribut sebagai berikut : Setiap iMates merefresentasikan sebagian dari sebuah constrain assembly secara keseluruhan. Ketika anda menempatkan iMates dalam sebuah assembly, nama-nama mereka dicocokkan dan assembly constrain dibangun. iMates mempercepat proses assembly constrain. Komponen yan g menggunakn iMates mempertahankan assembly constrainnya ketika ditempatkan dalam sebuah assembly. iMates sangat cocok ketika digunakan dengan komponen yang seringkali digunakan dan selalu di constrainkan pada cara yang sama. Anda dapat mendefinisikan penyusun iMates untuk menyimpan banyak iMates. Masing-masing iMates merefresentasikan satu constrain, penyusun iMates dapat menyelesaikan multiple constrain dalam satu kali pengerjaannya. Masing-masing iMates diidentifikasikan pada suatu part dengan simbol yang menggambarkan tipe dan status iMates-nya.

Tools iMates
Menggunakan iMates pada Part Constrain Anda dapat menggunakan iMates untuk meng-constrain part atau komponen lain yang menjadi bagian dari sebuah assembly constrain. Untuk membuka Create iMates Dialog Box, klik tool Create iMates pada assembly atau pada panel bar part feature.

Pilih tipe assembly constrain untuk menggunakan fungsi iMates dan pilih geometri sebagai constrain. Dialog box ini identik dengan standar assembly constrain dialog box kecuali anda membuat hanya sebagian constrain saja.

Gunakan

Infer

iMates

Dialog

Box

untuk

mengkonversikan assembly constrain yang ada kedalam iMates atau penyusun iMates. Untuk membuka dialog box ini klik kanan komponen yang memiliki constrain dan pilih Infer iMates. Selected Occurrent iMates : membuat iMates untuk constrain yang anda terapkan ke komponen-komponen terpilih yang paling sering muncul saja (Selected Occurent Only). Hilangkan tanda ini jika ingin membuat iMates constrain pada seluruh komponen terpilih. Create Composite iMates : mengumpulkan iMates yang anda ciptakan dan

mengkombinasikannya kedalam single Composite iMates. Jika tanda ini dihilangkan maka iMates diciptakan dalam bentuk Multiple Single iMates. iMates Properties : Name : masukkan nama dari iMates. Nama default akan diciptakan secara otomatis, anda dapat merubah nama tersebut di pan browser. Suppress : menekan iMates constrain ini. Type : menampilkan tipe dari constrain (read only) Solution : menampilkan solusion constrain (read only). Offset : masukkan sebuah nilai untuk offset constrain atau sudut atau terima saja nilai default-nya. Index : prioritas Index iMates ditampilkan dalam sebuah browser.

PELAJARAN 5 : Assembly Analysis-Analyze Interference


Assembly analysis digunakan untuk menganalisa interferensi antara dua buah set komponen dalam asembly.

Tool Analyze Interference


Define Set #1 : Klik tombol ini untuk memilih komponenkomponen yang akan dimasukkan ke set pertama. Anda dapat memilih komponen tersebut pada browser atau pada jendela utama. Komponen-komponen pada set pertama ini nantinya akan dianalisa hubungan permukaannya dengan komponen set kedua. Define Set #2 : Klik tombol ini untuk untuk memilih komponen-komponen yang akan dimasukkan ke set kedua. Ketika analsis interferensi dilakukan, komponen pada set#1 di cek interferensinya dengan komponen set#2. Anda tidak bisa menganalisa interferensi dua buah komponen yang berbeda yang anda pilih dalam satu set yang sama. Namun anda bisa melakukan analisis interferensi untuk masing-masing komponen dalam satu set jika anda hanya memilih komponen-komponen untuk set#1 saja, sementara set#2 dibiarkan kosong. Jika interferensi terdeteksi, Interference detected Dialog Box akan muncul, dan memberikan informasi kompoenen-komponenyang terjadi interferensi, lokasinya dan besar interferensi tersebut. Anda dapat mengkopi informasi tsb pada clipboard atau diprint untuk analisa lebih lanjut.

PELAJARAN 6 : Analyze Face Tool


Tool Analyze Face mempunyai dua pilihan, untuk menganalisa kekontinyuan dan konsistensi satu set permukaan yang dipilih anda dapat menggunakan Zebra Analysis; dan untuk menganalisa suatu set permukaan yang dipilih apakah cocok atatu tidak untuk dibuat dalam proses casting anda menggunakan Draft Analysis.

Zebra Analysis

Zebra analysis digunakan untuk menganalisa kekontinyuan dan konsistensi suatu set permukaan yang dipilih. New : Klik untuk menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa. Delete : Klik untuk menghapus satu set pilihan permukaan. Definition : Gunakan pilihan ini untuk mengontrol orientasi dari pola Zebra, ketebalan strip, dan transparansi pola. Selection : Pada daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu permukaan atau seluruh permukaan dari part. Part : Memilih seluruh permukaan dari suatu part untuk dianalisa. Faces : Memilih permukaan tertentu dari suatu part unutk dianalisa. Klik OK atau Apply untuk meilhat hasil analisa menggunakan Zebra Analysis. Jika terdapat ketidak kontinyuan dari set permukaan yang anda pilih, gambar pola strip zebra akan menjadi tidak seragam dari satu permukaan ke permukaan selanjutnya.

Draft Analysis
Anda menggunakan Draft Analysis untuk mengecek suatu part apakah cocok untuk dicasting atau tidak. Ketika anda merancang sebuah part untuk dicasting, sudut 90 dari suatu permukaan part ke arah tarikan part dari cetakan akan menyebabkan masalah ketika part tersebut ditarik dari cetakannya. Draft Analysis akan menganalisa part yang dipilih dan memberikan hasil analisanya dalam bentuk jangkauan warna pada part atau permukaan yang dianalisa. Warna tersebut akan menunjukkan jangkauan draft angle antara sudut yang ditentukan. Area yang berwarna hijau dan biru akan menunjukkan draft angle yang aman, merah merupakan daft angle 90 yang merupakan masalah. Area warna hijau menunjukkan bahwa draft anglenya adalah positif, dan biru adalah negatif. Klik tombol draft Analysis untuk menganalisa kecocokan suatu part untuk dicasting

New : Klik untuk menentukan set permukaan baru yang ingin anda analisa. Delete : Klik untuk menghapus satu set pilihan permukaan. Definition : Masukkan jangkauan draft angle untuk digunakan dalam analisis. Selection : Pada daerah selection, pilih apakah anda ingin memilih satu demi satu permukaan atau seluruh permukaan dari part. Part : Memilih seluruh permukaan dari suatu part untuk dianalisa. Faces : Memilih permukaan tertentu dari suatu part unutk dianalisa. Pada area Slection, pilih panah untuk menentukan dan jika perlu membalik arah tarikan part dari cetakannya. Klik OK atau Apply untuk melihat hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai