Sinusitis Akut
Muhammad al-Fatih II
Sinusitis akut adalah sinusitis yang berlangsung sampai 4 minggu atau memiliki tanda-tanda peradangan akut. Peradangan ini dapat dimulai dari sumbatan pada daerah kompleks osteomeatal atau dari penyebaran infeksi gigi. Sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh terjadinya infeksi, obstruksi mekanik dan alergi.
Sinusitis akut dapat disebabkan oleh : 1. Rinitis akut. 2. Faringitis. 3. Adenoiditis. 4. Tonsilitis akut. 5. Dentogen. Infeksi yang berasal dari gigi rahang atas seperti M1, M2, M3, P1 & P2. 6. Berenang. 7. Menyelam. 8. Trauma. Menyebabkan perdarahan mukosa sinus paranasal. 9. Barotrauma. Menyebabkan nekrosis mukosa sinus paranasal.
Sinusitis akut memiliki gejala subjektif dan gejala objektif. Gejala subjektif bersifat sistemik dan lokal. Gejala sistemik berupa demam dan rasa lesu. Gejala lokal dapat kita temukan pada hidung, sinus paranasal dan tempat lainnya sebagai nyeri alih (referred pain). Gejala pada hidung dapat terasa adanya ingus yang kental & berbau mengalir ke nasofaring. Selain itu, hidung terasa tersumbat. Gejala pada sinus paranasal berupa rasa nyeri dan nyeri alih (referred pain). Gejala subjektif yang bersifat lokal pada sinusitis maksila berupa rasa nyeri dibawah kelopak mata dan kadang tersebar ke alveolus sehingga terasa nyeri di gigi. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa di dahi dan depan telinga. Gejala sinusitis etmoid berupa rasa nyeri pada pangkal hidung, kantus medius, kadang-kadang pada bola mata atau dibelakang bola mata. Akan terasa makin sakit bila pasien menggerakkan bola matanya. Nyeri alih (referred pain) dapat terasa pada pelipis (parietal). Gejala sinusitis frontal berupa rasa nyeri yang terlokalisir pada dahi atau seluruh kepala.
Pemeriksaan rinoskopi anterior menampakkan mukosa konka nasi hiperemis dan edema. Terdapat mukopus (nanah) di meatus nasi medius pada sinusitis maksila, sinusitis forntal, dan sinusitis etmoid anterior. Nanah tampak keluar dari meatus nasi superior pada sinusitis etmoid posterior dan sinusitis sfenoid. Pemeriksaan rinoskopi posterior menampakkan adanya mukopus (nanah) di nasofaring (post nasal drip).
Pemeriksaan penunjang berupa transiluminasi dan radiologik dapat kita gunakan untuk membantu diagnosa sinusitis akut. Pemeriksaan transiluminasi menampakkan sinus paranasal yang sakit lebih suram / lebih gelap daripada sinus paranasal yang sehat. Pemeriksaan radiologik dapat menggunakan posisi Waters, PA, atau lateral. Akan tampak adanya perselubungan, penebalan mukosa, atau batas cairan-udara (air fluid level). Sebaiknya kita mengambil sekret dari meatus nasi medius atau meatus nasi superior pada pemeriksaan mikrobiologik. Mikrobiologi yang mungkin kita temukan yaitu bakteri, virus atau jamur. Bakteri yang berfungsi sebagai flora normal di hidung maupun bakteri patogen keduanya bisa kita dapatkan. Bakteri patogen seperti Pneumococcus, Streptococcus, Staphyloccus, dan Haemophilus influenzae.
Sinusitis akut dapat kita terapi dengan pengobatan (medikamentosa) dan pembedahan (operasi). Ada 3 jenis obat yang dapat kita berikan pada pasien sinusitis akut, yaitu : 1. Antibiotik. Berikan golongan penisilin selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sinusitis akut telah hilang. 2. Dekongestan lokal. Berupa obat tetes hidung untuk memperlancar drainase hidung. 3. Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit.
Daftar Pustaka Endang Mangunkusumo & Nusjirwan Rifki. Sinusitis dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT & Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.