Anda di halaman 1dari 11

Minggu, 7 Agustus 2005

Mengoperasikan Warung Internet


Konsultasi Bisnis oleh Wahyu Saidi MSc dan Aqua Dwipayana

Saya seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Depok. Mengingat sudah semakin canggihnya teknologi informasi saat ini, kebutuhan internet bagi masyarakat kota khususnya para akademisi mulai bergeser pada kebutuhan primer. Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik untuk usaha warung internet (warnet). Apa yang harus saya persiapkan untuk semua hal ini? Mungkinkah saya memulainya dengan budget dana hanya Rp 10.000.000. Sedangkan komputer dan pendukungnya saya peroleh dengan cara kredit)? Mohon bantuan saran dan pemikirannya.

Adhitya Respati respati_86formk@yahoo.com

Mas Adhitya, kami bersyukur dan senang, karena meskipun Mas masih kuliah, namun telah berpikir untuk menjalankan bisnis. Salah satu obsesi kami adalah mengajak banyak orang - termasuk para mahasiswa - untuk berbisnis. Berkaitan dengan itu, mulai tahun ini kami memiliki program untuk mendatangi berbagai kampus di Indonesia guna berbagi pengalaman tentang entrepreneurship terutama dengan para mahasiswanya.

Alhamdulillah keinginan kami tersebut mendapat respon positif. Ada beberapa teman kami yang bekerja di perguruan tinggi, yang mengundang kami untuk berbagi pengalaman dengan seluruh jajaran di kampusnya. Di samping itu, ada salah satu organisasi Islam besar di Indonesia yang juga merencanakan untuk mengajak kami kerjasama dengan mendatangi kampus-kampus mereka guna berdiskusi tentang bisnis.

Bagi mahasiswa, termasuk yang mau diwisuda, menjadi pebisnis merupakan tantangan sekaligus peluang. Banyak bisnis yang bisa dilaksanakan termasuk warnet seperti yang Mas Adhitya rencanakan.

Kami sependapat dengan Mas Adhitya bahwa bisnis warnet memiliki prospek yang cerah di berbagai kota di Indonesia, terutama di dekat sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Beberapa tahun terakhir ini, warnet sudah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi banyak orang.

Berkaitan dengan itu, pilihan Mas untuk bisnis warnet sangatlah tepat. Kami yakin bahwa dari waktu ke waktu, semakin banyak orang yang menggunakan internet dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi warnet merupakan salah satu alternatif untuk menyalurkan kebutuhannya tersebut.

Meskipun internet sudah merupakan suatu kebutuhan, namun belum semua kota di Indonesia yang memiliki jumlah warnet yang memadai. Pengalaman kami ketika ceramah seminar "Berani Memulai Bisnis" di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, kami merasakan bahwa susah sekali mencari warnet.

Ada beberapa tempat yang semula warnet, belakangan oleh pemiliknya diubah menjadi persewaan play station. Akibatnya, sulit mencari warnet di kota tersebut. Alhamdulillah setelah keliling kota sekitar setengah jam, kami menemukannya. Itupun harus antri karena hanya tersedia enam unit komputer. Sedangkan orang yang mau memakainya banyak.

Pengalaman tersebut merupakan gambaran nyata banyak internet - termasuk di kota kecil - sudah menjadi kebutuhan termasuk. Umumnya penggunanya adalah para remaja dan mahasiswa.

Untuk usaha warnet ini modal utama yang perlu dipersiapkan adalah dana. Jumlahnya relatif sekali, tergantung pada bisnis yang akan dilakukan. Dengan uang sebesar Rp 10 juta yang Mas miliki, Mas sudah bisa mewujudkan rencana tersebut. Asal komputer dan pendukungnya dana pembeliannya tidak berasal dari uang itu.

Jadi uang sebesar itu dapat digunakan untuk menyewa tempat dan alat-alat yang dibutuhkan seperti kursi dan meja komputer. Mulailah dari yang kecil dulu. Mungkin cukup dengan sekitar tiga unit. Jika usahanya berkembang, baru komputernya ditambah.

Sebelum Mas memutuskan untuk kredit guna membeli komputer dan perangkat pendukungnya, kami menyarankan agar lebih dulu dihitung kebutuhan dana dan proyeksi

pendapatannya. Jika memang yakin bahwa setiap bulannya keuntungan yang diperoleh dapat menyicil kreditnya, putuskan untuk ambil kredit. Namun kalau tidak yakin, janganlah hal itu dilakukan. Ini akan menambah beban Mas.

Alternatif pengganti adalah dengan mengajak orang lain, teman atau saudara, sebagai mitra bisnis. Pilihlah mereka yang memiliki uang sesuai dengan kebutuhan pembelian komputer dan pendukungnya. Tidak kalah pentingnya yang perlu diperhatikan adalah mitra tersebut harus memiliki visi dan misi yang sama terhadap Mas dalam memajukan usaha tersebut. Ini perlu agar tidak muncul masalah di belakang hari.

Langkah berikutnya adalah memilih lokasi. Usahakan untuk menyewa lokasi di dekat sekolah, kampus atau pusat keramaian. Pilihlah lokasi yang strategis. Ini penting, sebab pemakai internet pada umumnya adalah pelajar dan mahasiswa.

Tempatnya tidak perlu luas. Sesuaikanlah dengan kebutuhannya. Kemudian ditata agar seluruh orang yang datang ke tempat Mas merasa nyaman dan betah. Sebaiknya di ruangannya disediakan pendingin ruangan (ac). Ini berguna tidak hanya buat pengunjung tetapi juga untuk perangkan seluruh komputer yang ada.

Disiplinlah dalam melayani pelanggan. Salah satu yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan adalah jadwal bukanya setiap hari. Mas harus konsisten melaksanakannya. Misal bukanya mula pukul 07.00 hingga pukul 24.00. Usahakan bukanya selalu tepat. Sedangkan tutupnya dapat menyesuaikan dengan konsumen terakhir.

Sebagai pengelola, Mas atau karyawan - mudah-mudahan usahanya berkembang sehingga bisa mempekerjakan orang lain - harus tahu secara mendalam tentang internet dan cara mengoperasikan komputer. Ini perlu, sebab konsumen yang menemukan masalah, biasanya menanyakan pada pengelola warnet untuk mengatasi masalah di komputer yang disewanya tersebut.

Karena usaha ini menarik dan prospek, sehingga sekarang ini, terutama di kota-kota besar, sudah banyak orang yang bisnis warnet. Agar Mas memenangkan persaingan dengan kompetitor, berilah nilai tambah pada warnet yang Mas miliki.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan nilai tambah tersebut. Di antaranya adalah menerapkan agar sewa lebih murah dibandingkan kompetitor. Bagi kalangan mahasiswa dan remaja, tarif yang ditetapkan warnet sangat sentitif. Jika ada yang lebih murah sewanya, mereka akan memilih warnet tersebut.

Selain itu, pelayanan juga merupakan faktor penentu. Jika pelayannya ramah, setiap orang yang datang selalu disapa secara baik, kami yakin warnetnya ramai. Orang yang pernah datang ke warnet tersebut akan kembali lagi, bahkan mungkin mengajak temantemannya.

Warnet biasanya tidak selalu ramai sepanjang hari. Untuk meramaikannya, maka pada jam-jam sepi, berilah penawaran menarik, misalnya diskon hingga 30 persen. Bisa juga konsumen yang memakai warnet pada jam tersebut mendapat gratis minuman. Alternatif lain setelah menggunakan selama 10 jam, dapat gratis satu jam.

Karena usaha ini milik sendiri, sehingga dengan mudah menerapkan berbagai bentuk promosi untuk menarik perhatian para pengunjung. Tapi jangan sampai seluruh promosi tersebut membuat perusahaab rugi.

Salah satu upaya menarik pengunjung, terutama yang belum pernah memakai internet di tempat Mas, adalah dengan membuat tulisan yang mencolok di bagian depan tempat Mas. Isi tulisan tersebut selain merek tempat tersebut, juga berbagai penawaran yang diberikan ke konsumen. Hal itu jika dikemas secara baik, dapat memberikan daya tarik kepada calon konsumen.

Mas Adhitya, karena telah punya niat untuk bisnis warnet, maka segeralah wujudkan. Kami yakin usaha tersebut maju, asal Mas mau mengikuti semua saran kami. Semoga berhasil. Amin.

Warung Internet Diprediksi Tumbuh 10 Persen


Selasa, 13 Pebruari 2007 | 01:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Prospek bisnis warung internet (warnet) pada 2007 masih sangat menjanjikan. Pembangunan warnet baru pada 2007 diperkirakan mencapai 500 warnet atau tumbuh sebesar 10 persen dari jumlah warnet di Indonesia yang mencapai 5.000 warnet. Ketua Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika (APWKomitel) Rudi Rusdiah mengatakan, penetrasi komputer dan jumlah pelanggan internet di Indonesia saat ini masih sangat rendah. Penetrasi komputer baru mencapai 3 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang mencapai 210 juta jiwa. Sementara pelanggan internet hanya sebesar 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia, kata Rudi kepada Tempo di Jakarta kemarin. Sedangkan pasar warnet adalah masyarakat yang tidak mempunyai komputer dan tidak berlangganan internet . Pemikiran Pendanaan Untuk Usaha Warung Internet
Oleh : Onno W. Purbo

Tulisan ini merupakan sebagian kecil sari dari buku saya "Teknologi Warung Internet" yang pada saat ini dapat Anda dapatkan di toko buku terdekat. Dalam buku teknologi warung internet tersebut dijelaskan dengan lebih detail sisi teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah warung Internet dengan basis sistem operasi Windows dan sebuah saluran telepon Dial-Up. Cukup banyak capture screen yang dilampirkan sehingga akan sangat memudahkan bagi para pemula untuk mengikuti teknik-teknik yang di usulkan untuk membangun sebuah warung Internet. Saya amat sangat menyarankan bagi pembaca yang ingin secara serius mengelola warung Internet untuk membaca buku tersebut agar tidak salah dalam mensetup teknologi yang digunakan. Di masa mendatang (mulai tahun 2000) jika dinginkan dapat digunakan teknologi DirecPC atau MediaCast yang menggunakan satelit VSAT yang kemungkinan besar price / performance yang akan diperoleh akan lebih baik dibandingkan teknologi dial-up, akan tetapi teknologi warung Internet yang digunakan tetap tidak berbeda terlalu jauh dengan teknologi yang diterangkan dalam buku teknologi warung Internet tersebut. Pada kesempatan ini akan saya coba ketengahkan sisi pendanaan sebuah warung Internet agar dapat menguntungkan bagi pengelolanya dan tidak terlalu merugikan bagi penggunanya. Mudah-mudahan dengan cara ini kita akan melihat semakin marak-nya usaha / bisnis warung Internet di Indonesia. Secara umum komponen utama yang akan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sebuah warung Internet, adalah : Adanya pangsa pasar yang cukup besar diwilayah / lokasi warung, biasanya pasar yang besar dari warung Internet adalah lokasi-lokasi turis asing, anakanak muda / tempat-tempat pendidikan yang mempunyai konsentrasi pengguna yang cukup besar. Kemudian akan disusul oleh perumahan dekat kampus / kost siswa dan dunia usaha kecil / menengah. Investasi komputer yang jeli. Operator yang handal, sebaiknya dipilih dari orang-orang yang memang suka akan komputer.

Semua proses pendanaan warung Internet sebetulnya dapat diperhitungkan secara sederhana mengunakan pola rencana bisnis (bisnis plan) yang dapat dibantu perhitungannya menggunakan perangkat lunak Excel. Beberapa komponen mendasar yang harus diperhitungkan adalah : Investasi yang terdiri dari beberapa komponen utama seperti komputer, peralatan LAN, printer, perangkat lunak, meja kursi dan biaya marketing. Biaya operasi bulanan yang meliputi gaji operator, office boy, satpam, akses internet, biaya telepon, listrik air, ATK. Pemasukan yang berupa iuran bulanan bagi akses e-mail dan / atau akses Web.

Tinggal kita pandai-pandai menyiasati komponen di atas agar dapat menekan investasi & biaya operasi dan memaksimalkan pemasukan maka kemungkinan balik modal akan menjadi tinggi. Rata-rata jika diusahakan dengan baik dan benar, maka usaha warung Internet akan mengembalikan modalnya sekitar 12-20 bulan. Rule of Tumb kecepatan pengembalian investasi sebetulnya cukup sederhana, yaitu : Semakin banyak pengguna maka semakin cepat balik modal. Semakin banyak komputer yang digunakan maka semakin cepat balik modal jika tingkat pendudukan komputer tersebut tinggi. Akses Internet melalui telepon pada kecepatan 33.6-56Kbps secara bersama akan membatasi jumlah komputer maksimal sekitar 10 buah sekaligus.

Komponen utama dalam investasi ada beberapa buah, yaitu komputer, peralatan LAN, printer, perangkat lunak, meja kursi dan biaya marketing. Di antara sekian banyak komponen utama maka komponen investasi yang paling besar adalah komputer. Untuk akses Web dibutuhkan komputer yang cukup cepat kelas Pentium 133. Untuk akses e-mail kita dapat menggunakan komputer dengan kelas yang lebih rendah. Salah satu cara yang paling jitu dalam melakukan investasi komputer adalah membeli pada saat dilakukan pameran komputer atau membeli dalam partai besar di toko komputer yang besar seperti di Glodok atau Mangga Dua kalau dilakukan di Jakarta. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mencari komputer-komputer bekas dari Bank-bank yang mungkin sedang mengupgrade sistem komputer-nya atau yang terlanda musibah menjadi bangkrut dan menjual komputer-nya dengan harga murah. Printer barangkali merupakan salah satu investasi yang juga akan menguntungkan terutama jika jasa mencetak surat / halaman Web dilakukan dengan biaya beberapa ratus s/d ribu rupiah per halaman, tergantung jenis printer yang digunakan apakah printer laser atau dot matriks. Agar usaha warung Internet ini menjadi lancar, ada baiknya setiap bulan mengalokasikan sedikit dana untuk marketing misalnya Rp. 100.000 / bulan misalnya untuk mencetak brosur, gambar tempel dll. Secara umum ada dua macam jasa utama yang dapat diberikan oleh sebuah warung Internet, yaitu akses Web dan akses E-mail. Selama ini sebagian besar warung

Internet di Indonesia hanya memberikan akses Web saja. Sangat sedikit sekali warung Internet yang memberikan akses e-mail dengan domain sendiri. Kebanyakan klaim akses e-mail diberikan untuk FreeWeb e-mail yang sebetulnya mahal dan tidak menguntungkan untuk usaha Warung Internet. Kita mulai dari pendanaan jasa akses e-mail. Terus terang menurut pengamatan & pengalaman penulis, pendanaan jasa e-mail barangkali merupakan jasa yang paling menguntungkan dari semua jasa-jasa Internet yang ada. Artinya dengan mengambil iuran per bulan yang relatif sedikit dari pengguna, keuntungan finansial yang diperoleh dari jasa ini sangatlah besar. Pengalaman kami di lapangan pada saat mengkaitkan beberapa SMU, SMP ke Internet menunjukan bahwa akses E-mail menggunakan teknik perangkat lunak MDAEMON (http://www.mdaemon.com) hanya membutuhkan waktu 5-10 menit / hari dan sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar SMU / SMP jika tidak mensubscribe ke berbagai mailing list yang macam-macam. Akses Internet 5-10 menit / hari berarti hanya sekitar 5 jam / bulan akses Internet dan akan membutuhkan biaya hanya sekitar Rp. 50-100.000 / bulan biaya telepon & Internet dengan perkiraan biaya per menit akses Internet adalah sekitar Rp. 150 / menit. Tinggal kita tambahkan biaya forwarding e-mail dalam satu domain menggunakan DomainPOP atau ETRN, umumnya biaya yang dibutuhkan untuk ini adalah sekitar Rp. 50.000 / bulan untuk sebuah SMU atau sekitar Rp. 200.000 untuk sebuah warung Internet komersial / perguruan tinggi. Teknik DomainPOP atau ETRN perlu dipelajari secara baik menggunakan software MDAEMON di Windows atau menggunakan procmail di Linux. Dalam buku teknologi warung Internet akan digunakan MDAEMON karena kebetulan saya membatasi untuk sistem operasi Windows saja yang lebih sederhana bagi operator. Dengan perhitungan sederhana sebuah warung Internet yang hanya memberikan jasa e-mail pada penggunanya. Tentunya asumsi ini agak sedikit salah karena tidak mungkin sebuah warung Internet hanya akan memberikan jasa e-mail saja. Sebuah warung dengan lima (5) buah komputer Pentium dan printer yang masih baru dengan dilengkapi furnitur yang baru pula akan membutuhkan investasi sekitar Rp. 13-17 juta. Perkiraan biaya bulanan akan sedikit lebih dari satu (1) juta per bulan dengan komponen utama honor operator Internet yang harus standby selama sekitar 12 jam / hari. Biaya akses Internet untuk jasa e-mail sangat minimal karena hanya beberapa ratus ribu rupiah per bulan. Dengan target pemasukan hanya dari e-mail saja, misalnya setiap pelanggan warung yang menyewa jasa e-mail ini dibebani biaya langganan sebesar Rp. 10.000 per bulan maka jika ada sekitar 200 pelanggan warung akan menghasilkan sekitar Rp. 2 juta / bulan. Perhitungan sederhana akan menunjukan bahwa dalam waktu sekitar 20-21 bulan akan mengembalikan seluruh modal yang ada dengan biaya operasi yang tertutupi. Perhatikan disini bahwa biaya berlangganan jasa e-mail dilakukan per bulan bukan per jam seperti akses Web. Tentunya skenario pengembalian modal ini akan menjadi lebih cepat lagi jika jumlah pelanggan warung lebih besar lagi misalnya 300 orang maka modal akan kembali dalam waktu sekitar 13 bulan. Lama alokasi waktu pemakaian komputer setiap pengguna dalam satu bulan akan lebih rendah bagi 300 pengguna menjadi sekitar 6 jam per bulan jatah waktu pemakaian komputer, sedang untuk 200 orang pengguna

jatah waktu pemakaian akan 9 jam / bulan. Dengan asumsi warung Internet buka dari jam 8 pagi s/d 11 malam setiap harinya. Dapat kita bayangkan bahwa dengan memberikan servis e-mail saja sudah menguntungkan bagaimana kalau di tambah dengan akses Web tentunya akan lebih cepat lagi kembali modalnya? Memang benar modal akan kembali lebih cepat lagi. Mari kita lihat pola usaha bagi warnet dengan komputer yang lebih besar yaitu sepuluh (10) buah komputer. Investasi yang dilakukan akan berkisar sekitar Rp. 4250 juta termasuk sekitar Rp. 7 juta cadangan dana untuk operasional warnet dalam dua bulan pertama. Tentunya kita dapat saja memilih untuk menggunakan jumlah komputer yang lebih sedikit misalnya 5 buah atau lebih kecil lagi. Tapi dari perhitungan sederhana tampaknya minimal yang masih menguntungkan jika kita menggunakan sekitar tiga (3) buah komputer lebih kecil dari itu akan sulit untuk mengembalikan modal. Berbeda dengan jasa e-mail maka pada jasa akses Web maka biaya operasi bulanan yang cukup besar adalah biaya akses Internet dan telepon dan sangat tergantung dari lamanya pendudukan telepon / Internet oleh warung Internet. Teknik Proxy menggunakan perangkat lunak Wingate mungkin dapat dijadikan standar dalam pengelolaan akses Web di sebuah warung Internet. Jika warung Internet dibuka dari pukul 8 pagi s/d 11 malam dengan tingkat pendudukan komputer sebesar 25% (cukup wajar untuk asumsi awal, kecuali kalau kita dapat memperoleh tempat di lingkungan kampus). Maka lama waktu pendudukan saluran Internet rata-rata empat (4) jam per hari, maka rata-rata biaya akses Internet yang harus dikeluarkan per bulan akan sekitar satu (1) juta rupiah per bulan, belum termasuk biaya honor operator, listrik dll yang akan memakan tambahan sekitar satu (1) juta per bulan tambahan sehingga total biaya sekitar Rp. 2-2.5 juta per bulan. Dengan adanya sepuluh (10) buah PC, maka pemasukan uang yang diperoleh akan cukup lumayan. Sebagai contoh dengan perhitungan sederhana saja jika tingkat pendudukan komputer warnet sebesar 25% waktu maka per bulan akan menghasilkan sekitar Rp. 5 juta / bulan dengan tarif akses Web Rp. 5000 / jam. Padahal biaya operasi per bulan hanya sekitar Rp. 2.5 juta / bulan dengan komponen utama biaya telkom & Internet yang sekitar Rp. 1 juta dan honor operator sisanya. Modal akan kembali sekitar 18 bulan. Saya pribadi terus terang tidak akan menyarankan untuk melakukan dumping harga dalam usaha warung Internet ini, walaupun dengan kekuatan sepuluh komputer usaha kita masih bisa survive dengan harga sekitar Rp. 3500 / jam. Karena proses dumping harga akan menyulitkan banyak pihak dan resiko juga menjadi cukup besar bagi kita semua yang mengusahakan warung Internet. Kalau saya boleh menyarankan harga sebaiknya di tahan di sekitar minimal Rp. 5000 / jam sebaiknya agak di atas lagi sekitar Rp. 7500 s/d Rp. 10.000 / jam barangkali lebih baik. Inti dari semua penjelasan ini sebetulnya sederhana, yaitu bahwa usaha warung Internet bukanlah sebuah usaha yang merugikan bahkan merupakan sebuah usaha yang dapat sangat menguntungkan tergantung cara kita mengelola dan melakukan marketing dari warung / usaha tersebut. Pemberian jasa akses e-mail akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemberian jasa akses Web. Akan tetapi pada proses pemberian jasa akses e-mail dibutuhkan pengetahuan yang lebih kompleks dibandingkan akses Web.

Di samping usaha standar akses Web dan e-mail dalam bentuk warung Internet, nilai tambah sebuah warung Internet dapat di tingkatkan dengan drastis jika kita memberikan jasa-jasa tambahan di atas usaha warung Internet seperti pelatihan Internet, pelatihan pembuatan Web, pelatihan / jasa membuatkan Web, jasa iklan di Internet dan banyak lagi yang kadang-kadang bahkan lebih menguntungkan dari usaha warung Internet itu sendiri - tapi sangat tergantung pada keberadaan warung Internet.

STUDI KELAYAKAN BISNIS INTERNET


Pendahuluan : Prospek bisnis warung internet (warnet) pada 2007 masih sangat menjanjikan. Pembangunan warnet baru pada 2007 diperkirakan mencapai 500 warnet atau tumbuh sebesar 10 persen dari jumlah warnet di Indonesia yang mencapai 5.000 warnet. Ketua Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika (APWKomitel) Rudi Rusdiah mengatakan, penetrasi komputer dan jumlah pelanggan internet di Indonesia saat ini masih sangat rendah. Penetrasi komputer baru mencapai 3 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang mencapai 210 juta jiwa. Sementara pelanggan internet hanya sebesar 1 persen dari jumlah penduduk Indonesia, kata Rudi kepada Tempo di Jakarta kemarin. Sedangkan pasar warnet adalah masyarakat yang tidak mempunyai komputer dan tidak berlangganan internet . TEMPO Interaktif, Jakarta Selasa, 13 Pebruari 2007 Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan jaringan telepon. Selain itu, Internet banyak digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintahan, lembaga militer di seluruh dunia untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Aspek Pemasaran : Adanya pangsa pasar yang cukup besar di wilayah Tegallega : Dekat kampus Pakuan Dekat perumahan Bogor Baru, Bogor Lestari, IPB Baranang Siang Banyak kost Internet sudah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi banyak orang. Aspek Keuangan : Modal Awal Rp. 10.000.000 untuk : Tower Radio Antena Wireless Printer Komputer Pendapatan : 10 pelanggan dengan iuran Rp. 100.000/bln = Rp. 1.000.000/bln Potensi pendapatan :
pelatihan Internet, pelatihan pembuatan Web, pelatihan / jasa membuatkan Web, jasa iklan di Internet

Biaya : Langganan internet Pemeliharaan Transport Total

Rp. 250.000/bln Rp. 200.000/bln Rp. 100.000/bln Rp. 500.000/bln

Keuntungan : Rp. 1.000.000-Rp. 500.000 = Rp. 500.000 Pengembalian Modal : Rp. 10.000.000/500.000 = 20 bulan

Anda mungkin juga menyukai