Anda di halaman 1dari 4

Ekstraksi pada Logam Alkali Tanah Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa.

Logamalkali tanah dap at di ekstraksi dari senyawanya. Untukmengekstraksinya kita dapat menggunakan du a cara, yaitu metodereduksi dan metode elektrolisis. 1. Ekstraksi Berilium (Be) a. Metode reduksi Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum menda patkan BeF2 kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6hingga 700 oC. Karena beril adalahsumber utama berilium.BeF2+ MgMgF2+ Be b. Metode Elektrolisis kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2yang telah ditambahNaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik,sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah : Katoda : Be2+ + 2e Be Anode : 2Cl Cl2 + 2e 2. Ekstraksi Magnesium (Mg) a. Metode Reduksi Untuk mendapatkan magnesium, kita dapat mengekstraksinya daridolomite [MgCa(CO3) 2]. Karena dolomite merupakan salah satu sumberyang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehinggaterbentuk MgO.CaO lalu MgO.CaO dipanaskan dengan Fe Si sehinggamenhasilkan Mg.2[ MgO.CaO] + FeSi 2Mg + Ca2SiO4+ Fe b. Metode Elektrolisis Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkandengan mereaksika n air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi : CaO + H2O Ca2++ 2OHMg2++ 2OH- Mg(OH)2 Selanjutnya Mg(OH)2direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2Mg(OH)2+ 2HCl MgC l2+ 2H2O Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya Katode : Mg2++2e- Mg Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

3. Ekstraksi Kalsium (Ca) a. Metode Elektrolisis Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk me ndapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyaw a CaCl2 Reaksi yangterjadi : CaCO3+ 2HCl CaCl2+ H2O + CO2 Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agarmendapatkan kalsiu m (Ca). Reaksi yang terjadi : Katode : Ca2++ 2e- Ca Anode : 2Cl- Cl2 + 2eb. Metode Reduksi Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau denga n mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al : 6CaO + 2Al 3 Ca + Ca3Al2O6 Reduksi CaCl2oleh NaCaCl2+ 2 Na Ca + 2NaCl 4. Ekstraksi Strontium (Sr)

a. Metode Elektrolisis Untuk mendapatkan Strontium (Sr), kita bisa mendapatkannya denganelektrolisis le lehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawaselestit [SrSO4]. Karena Senyawa selestit merupakan sumber utamaStrontium (Sr). Reaksi yang terjadi : Katode : Sr2++2e- Sr anode : 2Cl- Cl2 + 2e5. Ekstraksi Barium (Ba) a. Metode Elektrolisis Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).Setelah diproses menjadi BaCl2, barium bisa diperoleh dari elektrolisislelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi : Katode : Ba2++2e- Ba Anode : 2Cl- Cl2+ 2eb. Metode Reduksi Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksiBaO oleh Al . Reaksi yang terjadi :6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6 3. Kalsium (Ca) a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubukpengembang kue dan plastik. b. Senyawa CaS4 digunakan untuk membuat gips yangberfungsi untuk membalut tulang yang patah. c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunanseperti komponen semen dan cat tembok. Selain itudigunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas. d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanolkarena bersifat dehidrator , dapat juga mengeringkan gasdan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap. e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah. f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbitmerupakan bahan untuk pembuata n gas asetilena (C2H2)yang digunakan untuk pengelasan. g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yangberfungsi sebagai pembent uk tulang dan gigi.

Kegunaan 1. Berilium (Be) a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebihkuat, akan tetapi bermassa lebih ringan. Biasanya paduan inidigunakan pada kemudi pesawat Jet.b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi f isi padareaktor nuklir.d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponentelevisi. 2. Magnesium (Mg) a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terangpada kembang api dan pada lampu blitz.b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku,karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.c. Senyawa Mg(OH) 2 digunakan dalam pasta gigi untukmengurangi asam yang terdapat di mulut dan mence gahterjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegahmaag.

4. Stronsium (Sr)

a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO 3 ) 2 memberikanwarna merah apabila digunakan untuk bahan kembangapi.b. Stronsium seba gai senyawa karbonat biasa digunakandalam pembuatan kaca televisi berwarna dan k omputer.c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubahenergi panas menjadi listr ik dalam baterai nuklir RTG(Radiisotop Thermoelectric Generator). 5. Barium (Ba) a. BaSO 4 digunakan untuk memeriksa saluranpencernaan karena mampu menyerap sinar X meskip unberacun.b. BaSO 4 digunakan sebagai pewarna pada plastikkarena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.c. Ba(NO 3 ) 2 digunakan untuk memberikan warna hijaupada kembang api.

Pembuatan Logam Magnesium Magnesium adalah salah satu unsur yang paling luas penyebarannya, dan merupakan penyusun 1,9% dari kerak bumi. Biasanya magnesium terdapat dalam bentuk klorida, silikat, hidrat oksida, sulfat, atau karbonat, baik sebagai garam kompleks maup un garam sederhana. Magnesium adalah suatu logam yang sangat ringan, berwarna pu tih perak dan sangat banyak digunakan dalam industri. Magnesium adalah logam yan g berada di urutan kedelapan terbanyak di dunia. Bahan bakunya tersebar di selur uh dunia, terlebih lagi karena air laut merupakan sumber senyawa magnesium yang paling praktis dan paling utama. Sumber magnesium lainnya adalah dolomit (CaCO3. MgCO3), magnesit (MgCO3), dan karnalit (MgCl2.KCl.6H2O). Satu kilometer kubik ai r laut mengandung 1,3 x 10^6 ton magnesium. Walaupun logam magnesium pertama kali dipisahkan oleh Bussy pada tahun 1829, nam un adanya logam itu pertama kali ditemukan oleh Davy pada tahun 1808. Sampai tah un 1918, hampir keseluruhan magnesium yang diproduksi digunakan untuk lampu kila t dalam fotografi dan dalam piroteknik. Pada tahun 1930, magnesium sudah dapat d ibuat untuk produk cor yang rumit, lembaran, tempaan, dan sudah dapat pula dilas dengan baik. Paduan (alloy) magnesium yang sangat kuat tetapi ringan dikembangk an untuk industri pesawat terbang dalam Perang Dunia II dan sesudahnya. Penggunaan magnesium yang terbesar adalah untuk membuat paduan dengan aluminium untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pesawat antariksa dan bagian-ba gian kendaraan bermotor. Penggunaan lainnya adalah sebagi zat pereaksi Grignard, piroteknik dan bahan peledak, anode korban untuk pencegahan korosi, dan sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan titanium, zirkonium, uranium dan berilium. Cara yang paling murah untuk membuat magnesium adalah dengan proses elektrolitik . Pada masa Perang Dunia II, magnesium dibuat juga dengan dua proses lain, yaitu proses silikotermik atau proses ferosilikon dan proses reduksi karbon. Proses r eduksi karbon ternyata tidak pernah dapat beroperasi secara memuaskan, sehingga sejak lama tidak lagi dipakai. Proses silikotermik masih banyak digunakan saat i ni. Magnesium klorida yang diperlukan diperoleh dari air garam dan reaksi magnesium

hidroksida (dari air laut atau dolomit) dengan asam klorida. Produsen perintis m agnesium, yaitu Dow Chemical Co. di Freeport dan Velasco, Texas, membuat magnesi um dengan mengelektrolisis magnesium klorida dari air laut, dimana gamping yang diperlukan diperoleh dari kulit kerang. Kulit kerang yang seluruhnya terdiri dar i kalsium karbonat yang hampir murni, dibakar sehingga menjadi gamping, dijadika n slake, dan dicampur dengan air laut sehingga magnesium hidroksida mengendap. M agnesium hidroksida ini dipisahkan dengan menyaringnya dan direaksikan dengan as am klorida yang dibuat dengan klor yang keluar dari sel. Dari sini terbentuk lar utan magnesium klorida yang lalu diuapkan menjadi magnesium klorida padat di dal am evaporator dengan pemanasan langsung dan diikuti dengan pengeringan di atas r ak. Klorida ini cenderung terdekomposisi pada waktu pengeringan. Setelah dehidra si (proses penghilangan air), magnesium klorida tersebut diumpankan ke sel elekt rolisis, dimana bahan ini terdekomposisi menjadi logam dan gas klor. Langkah-langkah proses silikotermik terdiri dari pencampuran dolomit gilingan ya ng dijadikan slake dengan ferosilikon sebanyak 70-80% dan fluorspar 1% dan kemud ian dijadikan pelet. Pelet itu diumpankan ke dalam tanur. Tanur kemudian divakum kan dan dipanaskan sampai 1170 derajat celsius. Kalsium oksida (CaO) yang terdap at di dalam dolomit bakaran itu membentuk dikalsium silikat yang tak melebur dan dikeluarkan dari reaktor pada akhir proses. Reaksi pokok proses silikotermik in i adalah sebagai berikut. 2(MgO.CaO) + 1/6FeSi6 --> 2Mg + (CaO)2SiO2 + 1/6Fe Pada akhir proses, tanur didinginkan sedikit dan magnesium dikeluarkan dari kond ensor dengan suatu prosedur yang berdasarkan atas perbedaan kontraksi antara mag nesium dan baja. http://diniharsanti.blogspot.com/2008/12/pembuatan-logam-magnesium.html

Anda mungkin juga menyukai