Anda di halaman 1dari 2

Mahasiswa Depok Rawan Penyalahgunaan Narkotika Penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi yang berlokasi di Kotamadya

Depok, menunjukkan gejala peningkatan. Situasi itu diperkeruh oleh tindakan oknum aparat untuk meraih keuntungan materi tanpa mempedulikan bahaya penyalahgunaan narkotika bagi generasi muda. Kepala Kepolisian Resor (Polres) Depok Ajun Komisaris Besar M. Amhar Zeth mengungkapkan hal itu beberapa waktu lalu. Dari tiga kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum kerjanya, satu diantaranya terkait dengan mahasiswa. Kasus-kasus yang terkait dengam mahasiswa dan sudah ditangani petugas itu masih sebatas pemakai Belum ada kasus yang melibatkan mahasiswa sebagai pengedar,katanya. Pada kasus anggota masyarakat lainnya, selain sebagai pemakai kasus-kasus yang telah ditangani menunjukkan kawasan depok telah menjadi sasaran berbagai jenis narkotika, seperti ganja, shabu, ekstasi, dan putaw. Menurut Amhar, pihaknya prihatin atas peningkatan penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa. Untuk itu, Polres Depok menjadikan penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa sebagai perhatian utama. Akan tetapi, tidak berarti di kalangan masyarakat lainnya dikendurkan. Selain tindakan represif, Polres Depok secara berkala mengunjungi kampus-kampus untuk mengadakan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan psikotropika. Dua kegiatan itu dibungkus dalam nama Operasi Idaman, mengambil moto Depok Idaman (indah, damai, dan aman). Di kawasan Depok terdapat empat perguruan tinggi besar, yaitu Universitas Indonesia (UI) dengan jumlah mahasiswa 45.000 orang, Universitas Gunadharma (30.000), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran (35.000), dan Universitas Jayabaya (1.000). sebagian di antara mahasiswa itu kos di Depok, sebagian lainnya pergi-pulang. Mahasiswa yang kos datang dari hamper seluruh pelosok negeri ini. Ini pula yang membuat kami sangat memperhatikan penyalhguaan narkotika di kalangan mahasiswa. Soalnya, orang tua telah berupaya keras menyekolahkan mereka dan berharap anak-anaknya lebih baik dibandingkan mereka. Betapa kecewanya para orang tua bila anak-anaknya tidak berhasil karena telah menjadi korban narkotika, kata Amhar. Amhar mengatakan Operasi Idaman dibiayai oleh Polres Depok sendiri. Selain soal dana, Polres Depok juga terbentur masalah jumlah anggota polisi yang saat ini berjumlah 800 orang, termasuk Kepala Polres. Mereka bertugas di wilayah seluas 5.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 1,1 juta jiwa. Sarana pembantu yang dimiliki terdiri dari delapan mobil patroli dan sepuluh sepeda motor. Semua kendaraan itu sudah tua, tetapi tetap masih bias dipakai. Saat ini dua jaksa dari Kejaksaaan Negeri Depok, Agus Sudrajat dan iwan mendekam di tahanan Polres Depok. Keduanya disangka memalsukan dokumen Kejaksaan Negeri Depok untuk tujuan membebaskan empat tersangka pengedar narkotika. Para pengedar itu, Prabowo Budi Hartanto, Fery Junaidi, Windu Sukmono, dan Aris Setiadi yang ditangkap polisi awal Oktober. Sumber: Kompas, 30 Oktober 2001

Jawablah pertanyaan berikut tanpa melihat wacana yang sudah Anda baca! 1. Polres Depok menjadikan penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa menjadi perhatian utama. Mengapa demikian? 2. Jelaskan dua tindakan yang dilakukan Polres Depok dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika! 3. Tulislah ide pokok tiap paragraf pada wacana di atas! 4. Apa yang dimaksud dengan Operasi idaman?

Anda mungkin juga menyukai