Anda di halaman 1dari 5

SAHABAT KU CINTA KU Nama ku Anis, aku seorang siswi yang sedang duduk di SMA kelas 2 IPA.

Aku punya sahabat yang sangat baik dengan ku namanya Raka, aku sering memanggilnya Kaka. Kami satu kelas, kami berteman sudah dari dalam perut, karena memang orang tua kami bersahabat dari jaman gak enak. Hehehe sedikit lebay. Aku sangat manja karena memang aku anak perempuan satu- satunya, sedangkan kedua saudara ku laki- laki, mereka bernama, Kak Yuda dan Kak Angga. Kedua kakak ku sangat menyayangi ku. Tapi saking mereka menyayangi ku jadi sedikit lebay, aku gak boleh begini aku gak boleh begitu. Huh. Kaka, ajarin donk ngerjain matematikanya, anis gak bisa. Pinta ku manja. Karena memang aku sangat manja. Dasar manja, belajar sendiri donk, lagi sibuk nie. Kaka kok gitu si ya udah lau gitu Anis ama Udin aja. Eh, mau kemana? Gak boleh dengan Udin, dia itu nakal. Iya sini ntar aku ajarin. Aku langsung mencubit pipinya dan berkata Kaka baik deh, Anis senang punya sahabat kaya Kaka. Kaka sering curhat kepada ku kalau dia suka dengan Ike, kakak kelas kami. Sudah lama Kaka naksir Ike, tapi Kaka malu mau mengungkapkannya. Setiap hari yang diceritakan Kaka adalah Ike, aku sebagai temannya ya.. ikut- ikut seneng aja.. Manja, kamu tau gak, kemaren Kaka liat kak Ike, dia cantik banget, dia tersenyum kepada ku, terus temannya minta no hp ku, kamu tau kak Ike sms aku.

Masa si, kak Ike mau sms kamu, dia kan kakak kelas kita. Kamu pasti bohong ya? Gak percaya coba kamu tanya ma Kak Angga, pasti bener ni no hp Kak Ike. Aku gak percaya tapi akhirnya ku tanyakan juga ke Kak Angga. Kak Angga langsung tanya banyak banget. Kamu dapat no Ike dari mana? Untuk apa? Sejak kapan kamu simpan no hp nya? Mulai sekarang hapus no hp nya! Kakak gak suka kamu simpan no hp nya. Aku yang manja pun menangis karena Kakak ku berbicara sedikit keras kepada ku, Kak Angga teman satu kelas Kak Ike, aku gak tahu kenapa gak Kak Angga marah pada ku. Belum sempat aku menjawab, mama datang dan memeluk ku. Angga, kamu apa in adik kamu sampai nangis kaya gini? Kamu kan tau adik kamu gak bisa di kasarin dia pasti nangis. Ma, Angga gak suka kalo Dede simpan no hp nya Ike, mama kan tau sendiri gemana dia ma? Tapi kan kamu kan bisa ngomong pelan- pelan dengan dia. Ya ma, De Kak Angga minta maaf ya? Sekarang Dede jawab pertanyaan Kakak tadi. Iya Kak, Anis cuma tanya no kak Ike, Kaka dapat no kak Ike, Cuma itu aja kak. Terus kenapa Kaka bisa dapat no hp Kak Ike dari mana? Anis gak tau kak.

Bohong, ayo ngaku? Sudah- sudah, nanti Adik mu nangis lagi, mama gak mau ya kalian berantem hanya gara- gara nomor Hp gitu. Mama memotong pembicaraan kami. Aku gak tahu kenapa Kak Angga gak suka dengan Kak Ike. Ada apa ya? Seminggu sudah aku jarang bersama Kaka, Kaka sibuk dengan Kak Ike. Setiap jam istirahat Kak Ike selalu datang kekelas kami untuk menjemput Kaka. Dan gak kalah dengan Kaka, Kak Angga juga datang dengan teman- temannya kekelas ku untuk menjaga ku, ya sedikit membuat ku risih. Tapi aku bersyukur punya kakak yang sangat menjaga ku. Dek, sini kakak kenalin dengan teman kakak, namanya Bayu. Anis, salam kenal dengan kak Bayu. Kak Bayu orang nya manis, sepertinya dia baik, aku senang punya teman baru. Mulai sekarang, Bayu yang akan datang tuk temanin kamu di kelas, biarin aja si Kaka tu, nanti juga dia tau sendiri gemana Ike. Emanknya Kak Ike kenapa Kak? Kakak cemburu ya? goda ku. Hah buat apa dek cemburu, kakak lebih cemburu kalo adek kakak yang manis ini dengan cowok lain. Ah kakak, Anis sayang sama Kak Angga. Kalo dengan Kak Yuda sayang mana? Sayang dua- duanya donk.

Kak Bayu hanya tertawa melihat kami berdua. Dan sekarang aku senang banget selalu di temani dengan Kak Bayu, karena Kak Angga sibuk dengan tugastugasnya. Kemana pun kami pergi selalu bersama walaupun Kak Bayu gak seperti Kaka. Hari ini hari minggu, biasanya aku selalu olah raga bersama Kaka, tapi sekarang aku tidak pergi lari pagi, karena sudah bosan dirumah aku pergi main tempat Kaka. Setelah pamit dengan mama dan Kak Angga aku pergi di antar mang Ujang. Sesampainya dirumah Kaka gak ada ternyata Kaka pergi dengan Kak Ike kata mamanya, karena aku sudah biasa di rumah Kaka aku main bersama Rizal adik Kaka, kami bermain dengan asyiknya, biasa main PS. Tiba- tiba Kaka datang dengan wajah yang menahan marahnya. Kami berdua kaget dan terdiam. Kaka langsung menutup pintu kamarnya dengan keras. Wah ada apa ya? Kok pulang- pulang langsung ngambek???? izal, Kaka ngapa ya kok kayanya marah gtu? Mana Izal tau kak? Kan dari tadi kita main PS sama-sama? Emm... iya ya? Kak Anis liat Kaka dlu ya? Yah... Kak Anis, kan tanggung mainnya nie? Bentar aja deh Zal. Ku ketuk pintu kamar Kaka, tapi gak ada jawaban. Kaka, buka donk pintunya? Kamu kenapa? Kamu mau apa si? Udah sana pulang, dasar manja. Kenapa Kaka marah ke Anis? Kan Anis Cuma mau tau keadaan Kaka?

Penting ya buat kamu? Udah sana pulang, BT denger suara kamu. Anis pun pulang tanpa pamit kepada Rizal dan orang tuanya. Sesampainya dirumah sudah ada kak Yuda, kak Angga dan kak Bayu sedang ngobrol. Mereka kaget melihat Anis yang sedang menahan tangisnya. sayang, kamu kenapa? Kakak datang kok gak dicium dulu si? Gak kangen ama kakak? tanya Kak Yuda. Ya kak Yuda sudah kuliyah di kedokteran dan dia tinggal bersama oma ku. Kangen kok ama Kak Yuda, kakak bawa oleh-oleh apa? Dek dek, kamu ni yang ditanya malah oleh-oleh? celetuk kak Angga. Emanknya kenapa? Pasti kak Angga gak dibeliin oleh-olehkan makanya kakak iri? Ye kenapa iri ama anak kecil kaya kamu gitu? Gak donk. Enak aja, kakak tu yang masih kecil. eee... kalian kok malah ribut si, gini ya kalo gak ada kakak? tanya kaka Yuda. Enggak kok kak, kan kalo gak ada kakak, Angga ingat pesan kakak untuk selalu jagain dia, iya gak Yu? Ha iya kak, Bayu kaget karena dia sedang asyik melihat Anis yang manja. Mereka pun ngobrol, Anis pun lupa akan masalahnya. Sampai larut malam mereka masih ngobrol sampai-sampai Anis ketiduran. Keesokan harinya semua bangun kesiangan termasuk Anis. Dan yang pasti mereka akhirnya tidak berangkat sekolah alias bolos deh...

Anda mungkin juga menyukai