Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan yang dilakukan Kegiatan field lab kelompok XII dengan tema Penyuluhan Kesehatan Penyakit Menular Seksual

(PMS), kali ini dilaksanakan di Puskesmas Jatisrono I Wonogiri. Kegiatan ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, yang diawali dengan survey pada tanggal 8 April 2011. Pada kesempatan kali ini kami bermaksud untuk memperkenalkan diri sekaligus memastikan lokasi Puskesmas Jatisrono I Wonogiri. Pertemuan pertama ini, kami bersama dengan pihak Puskesmas Jatisrono I Wonogiri mengkoordinasikan mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada tangal 14 April. Diskusi yang kami lakukan menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain pada tanggal 14 April 2011 kelompok kami akan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan kami beri penyuluhan. Keputusan yang kedua adalah pada tanggal 21 April 2011 akan diadakan penyuluhan kesehatan mengenai Penyakit Menular Seksual pada pukul sembilan pagi. Untuk sasaran penyuluhannya adalah siswa SMEA kelas satu dan dua,sedangkan untuk siswa SMEA kelas tiga sedang menghadapi UAN,sehingga tidak memungkinkan untuk memberikan penyuluhan terhadap siswa kelas tiga tersebut. Pertemuan kedua diselenggarakan pada hari Kamis, 14 April 2011. Pada pertemuan kali ini kami sudah mempersiapkan kerangka dasar mengenai penyuluhan yang akan kami lakukan. Selain itu, pada pertemuan kali ini, diadakan pengumpulan buku rencana kerja dan juga pengumpulan laporan field lab kelompok kami. Kami juga meminta izin dan berkoordinasi dengan pihak SMEA Pancasila untuk mempersiapkan penyuluhan PMS yang akan kami lakukan pada hari Kamis, 21 April 2011. Pertemuan ketiga diselenggarakan pada hari Kamis, 21 April 2011. Kelompok kami tiba di Puskesmas Jatisrono I Wonogiri pukul 08.00 WIB. Kami langsung menuju SMEA Pancasila. Setelah sampai di SMEA, pertama-tama diawali dengan kata sambutan dari Kepala SMEA Pancasila. Penyuluhan ini dihadiri oleh 90 siswa SMEA Pancasila dengan didampingi beberapa guru. Penyuluhan kesehatan PMS kelompok kami memerlukan beberapa persiapan khusus. Salah satunya menyiapkan alat/media dan materi-materi yang akan disampaikan mengenai PMS. Media penyuluhan (peraga) dapat berupa : 1. LCD 2. Slide presentasi 3. Laptop 4. Sound system

5. Kamera publikasi 6. Hadiah Media yang digunakan tersebut diusahakan menarik, sehingga mampu menjalin komunikasi dan interaksi antara pemberi penyuluhan dengan sasaran. Pada penyuluhan kali ini, kelompok kami membagi tugas masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Pembawa acara

2. Presentator
3. Pengorganisasi games

4. Operator IT 5. Dokumentasi
Dalam penyuluhan, kami memberi penjelasan tentang Penyakit Menular Seksual khususnya HIV (AIDS). Penyuluhan ini kami lakukan dengan menggunakan metode penyampaian pesan secara

langsung dengan penyuluhan serta dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Disela-sela menjelaskan
tiap materi, kami mengadakan games-games kecil dengan tujuan agar para siswa tidak bosan dan jenuh selama penyuluhan, serta dapat memicu antusiasme dari siswa-siswa SMEA Pancasila sehingga materi yang diberikan dapat diterima dan berguna. Games nya berupa pertanyaan-pertanyaan seputar apa yang telah dijelaskan saat penyuluhan, dan kami memberi hadiah penghargaan bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaannya. Kelompok kami juga memberi kesempatan bagi siswa-siswa SMEA Pancasila untuk bertanya tentang materi yang masih menjadi pertanyaan bagi mereka mengenai PMS.

Pembahasan Kegiatan field lab kelompok kami tentang penyuluhan kesehatan PMS khususnya HIV (AIDS),............................................................. dilakukan di SMEA Pancasila dengan metode penyuluhan. Di mana metode ini baik untuk sasaran berpendidikan tinggi maupun rendah. Penyuluhan yang berhasil apabila penpenyuluhan itu sendiri menguasai materi yang akan dipenyuluhankan. Maka penpenyuluhan harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi dengan sistematika yang baik dan menyiapkan alat-alat bantu/peraga seperti slide presentasi, LCD, laptop, sounds system, dan sebagainya. Kunci dari keberhasilan penyuluhan adalah apabila si pemberi penyuluhan tersebut dapat menguasai sasaran penyuluhan. Untuk dapat menguasai sasaran, maka diperlukan hal-hal seperti: sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus tertuju ke

seluruh sasaran penyuluhan, dan memaksimalkan media yang ada. Bahasa yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan sasaran. Misalnya sasaran yang dituju adalah warga desa, maka bahasa yang digunakan harus mudah dimengerti, simpel, dan bahkan dapat menggunakan bahasa tradisional yang sesuai dengan adat warga tersebut. Dengan gaya bahasa seperti itu, maka warga desa akan merasa lebih nyaman dan lebih antusias lagi mengikuti penyuluhan. Lain lagi apabila sasarannya adalah siswa sekolah seperti sasaran pada kelompok kami. Bahasa yang digunakan diusahakan tidak membosankan, santai, dan mungkin diselingi lelucon supaya suasana tidak kaku. Cara penyampaian sebaiknya tidak berbelit-belit, lugas, mudah dipahami dan diterima oleh sasaran. Materi penyuluhan harus bervariasi, dan dapat menjawab masalah yang dihadapi sasaran sehingga sasaran mampu menerapkan informasi yang diterima. Dalam pelaksanaan penyuluhan, kelompok kami juga mengalami beberapa kendala, di antara nya yaitu masih dianggap tabu tentang PMS di kalangan sasaran, yang dibuktikan dengan berubahnya suasana menjadi sedikit ricuh dan heboh ketika presentator menjelaskan materi dengan gambar-gambar organ genitalia (penis dan vagina). Tapi, secara keseluruhan pelaksanaan penyuluhan kesehatan PMS di SMEA Pancasila berjalan dengan baik dan lancar. Dan dapat dikatakan kendala-kendala tersebut dapat tertutupi dengan antusiasme siswa SMEA Jatisrono Wonogiri terhadap penyuluhan PMS ini. Selain itu, kegiatan penyuluhan ini juga mengundang respon dari sasaran berupa umpan balik feed back yang dibuktikan dengan siswa dapat menjawab setiap pertanyaan dari games dan beberapa dari siswa mengajukan pertanyaan kepada kami mengenai hal-hal yang belum diketahui mengenai sekitar sex education dan PMS. Dalam rangka mencapai keberhasilan penyuluhan tersebut, kelompok kami menyelingi dengan games berupa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pada siswa SMEA Pancasila sekilas tentang apa yang telah dijelaskan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai