Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah Semester SKS PJMK Waktu Pertemuan Pertemuan A. Pokok Bahasan B. Sub Pokok bahasan: : Pendidikan Agama Islam : Satu ( 1 ) :2 : Abdul Hakim, M.E.I. : 2 x 50 menit : VII ( Ketujuh ) : Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam 1. Sumber Hukum Islam 2. Fungsi Hukum Islam 3. Kontribusi Umat Islam dalam Perumusan Sistem Hukum Nasional : Ceramah, diskusi, penugasan.

C. Metode

E. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Kegiatan Pendahulua n ( 10 menit) Kegiatan Mengajar Memberikan pengarahan terhadap pembahasan materi yang akan didiskusikan, dan meminta hasil dari penugasan terdahulu (jika ada) 1. Kelompok diskusi maju presentasi 2. Melaksanakan presentasi 3. Memberikan kesempatan pada peserta diskusi untuk menaggapi dan bertanya jawab 4. Kelompok diskusi menjawab pertanyaan yang muncul 1. Dosen memberikan pencerahan terhadap materi dan pertanyaan yang berkembang dalam diskusi 2. Memberikan rangkuman dan kesimpulan terhadap materi yang telah didiskusikan 3. Memberikan tugas-tugas yang relevan Kegiatan Mahasiswa Mempersiapkan kelompok yang akan maju untuk diskusi Mendengarkan, menanggapi, tanya jawab Media Papan tulis, OHP, atau LCD.

Penyajian ( 60 menit )

Penutup ( 30 menit )

Hukum Islam dan Kontribusi Umat Islam Indonesia


I. Tujuan Intruksional Umum Memahami tentang Hukum Islam & Kontribusi Umat Islam II. Tujuan Intruksional Khusus 1. Menjelaskan tentang sumber hukum Islam 2. Menjelaskan tentang fungsi hukum islam dalam kehidupan masyarakat. 3. Menjelaskan tentang kontribusi umat Islam dalam perumusan Hukum Nasional III. Kompetensi Dapat menjelaskan tentang sumber-sumber hukum Islam dan kontribusi umat Islam dalam perumusan sistem Hukum Nasional.

Sumber Hukum Islam


Menurut Al-Quran Surat An-Nisa ayat 59, Setiap mukmin itu wajib mentaati Allah, Rasulullah, dan Ulil Amri (yang sesuai dengan Allah dan Rasul-Nya). Dengan demikian sumber Hukum Islam itu secara garis besar ada 3 macam, yaitu: 1. Dari Allah Al-Quran 2. Dari Rasulullah Al-Sunnah / Al-Hadits 3. Dari Ulil Amri Al-Ijtihad (termaktub dalam kitab-kitab fiqih)

Al-Quran: Yaitu kalam Allah yang merupakan mujizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril yang selanjutnya ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya adalah ibadah. Al-Quran memiliki nama yang lain yaitu: Al-Kitab (buku catatan), Al-Furqan (pembeda), Al-Dzikru (peringatan). Al-Quran merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama (menjadi rujukan pertama, dan yang lain tidak boleh bertentangan dengannya)

Al-Hadits/Sunnah: Yaitu segala ucapan, perbuatan, ketetapan/persetujuan Nabi Muhammad SAW. (meliputi qauly, fily, dan taqriry nabi). Atau cara hidup/kebiasaan Nabi Muhammad SAW. yang diikuti oleh para sahabatnya. Al-Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua, dan memiliki fungsi untuk: Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Quran (bayan taqrir), Memberikan penafsiran pada ayat-ayat yang masih mujmal (bayan tafsir, tafshil), Menetapkan hukum baru yang tidak termuat dalam Al-Quran.

Al-Ijtihad: Yaitu berusaha dengan keras untuk menetapkan hukum suatu persoalan yang tidak ditegaskan secara langsung oleh Al-Quran dan atau Hadits dengan cara istinbath (menggali kesesuaiannya pada Al-Quran dan ataupun Hadits) oleh ulama-ulama yang ahli setelah wafatnya Rasulullah. Bentuk-bentuk / prosedur ijtihad antara lain: AlIjma (konsensus), Al-Qiyas (komparasi), AlIstishlah (proyeksi). Hasil ijtihad merupakan pelengkap atau pengembangan dari Al-Quran dan Al-Hadits.

Fungsi atau Tujuan Hukum Islam Dalam Kehidupan Masyarakat


Dari segi pembuat hukum (Allah dan rasul-Nya) hukum Islam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan primer, skunder, dan tersier dari manusia, untuk ditaati, serta untuk dijalankan dengan benar oleh manusia. Dari segi manusianya sendiri, hukum Islam adalah berfungsi untuk mencapai kehidupan yang selamat dan bahagia dunia dan akhirat.

Peranan hukum Islam masyarakat antara lain :

dalam

kehidupan

Fungsi ibadah (patuh hukum berarti ibadah) Fungsi Amar maruf Nahi Munkar (sbg sarana) Fungsi Zawajir (sarana pemaksa) Fungsi Tandzim Wa Islah al-Ummah

Abu Ishaq Al Shatibi merumuskan ada lima tujuan dari hukum Islam, yaitu: 1. Untuk memelihara agama (murtad dibunuh) 2. Untuk memelihara jiwa (adanya qishash) 3. Untuk memelihara akal (dilarang mabuk) 4. untuk memelihara keturunan (harus merawat anak) 5. Untuk memelihara harta (dilarang mencuri, merampas, dll. Kelima tujuan tersebut selanjutnya terkenal dengan istilah Al-Maqashid al Khamsah atau Almaqashid al Syariah

Kontribusi Umat Islam Dalam Perumusan Sistem Hukum Nasional


Telah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia yang memang mayoritas sejak awal kemerdekaannya. Antara lain dipelopori oleh: Hazairin, Hasbi Ash-Shiddiqy, Syafruddin Prawiranegra, dll. Akhir-akhir ini kontribusinya semakin signifikan dengan dirativikasinya beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum Islam antara lain: UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No 28 Tahun 1977 Tentang Perwakafan Tanah Milik, UU No 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Inpres No 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam, UU No 10Tahun 1998 Tentang Perbankan, yang menampung Bank Syariah, UU No 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, dll.

Untuk menegakkan hukum Islam dalam praktek berbangsa dan bernegara harus terus dilakukan melalui proses kultural dan formal melalui dakwah yang bijaksana, dan harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM umat Islam itu sendiri. Secara substansial upaya penegakan hukum Islam di Indonesia cukup intensif, terbukti dengan maraknya aktivitas keIslaman dalam berbagai aspeknya (dakwah, pendidikan, budaya, penelitian, lembaga perekonomian), dll.

Anda mungkin juga menyukai