Habitat Agenda Gambaran Umum Permasalahan dan kajian Kritis Kesimpulan Rekomendasi
RISKYI MAULANA DIANA AYU SETYORINI ALI DHIKRI FAHRUDIN ISMI FADILAH KUSUMANING DYAH LARASATI AHMAD INDRA PRABOWO
Memberikan gambaran umum eksiting permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kelurahan Genteng Memberikan review perwujudan habitat agenda dan UU perkim (UU No.1 tahun 2011) dalam perkembangan permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kelurahan Genteng Mengidentifkasi permasalahan perwujudan habitat agenda dan UU perkim (UU No.1 tahun 2011) dalam perkembangan permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kelurahan Genteng Menganalisis perwujudan habitat agenda dan UU perkim (UU No.1 tahun 2011) dalam perkembangan permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kelurahan Genteng
Membantu mahasiswa dalam mengaplikasi teori dan konsep dalam proses pembelajaran pada permasalahan perumahan dan permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng Memberikan khasanah pengetahuan mahasiswa tentang kondisi perumahan dan permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng.
Pendahuluan
Undang-Undang yang mengetur tentang perumahan dan permukiman adalah 1. Undang-Undang No. 4 tahun 1992 2. Undang-Undang No. 1 tahun 2011 pasal 1 3. Undang-Undang No.20 tahun 2011 tentang Rumah Susun 4. Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesia tahun 1945 pasal 28H ayat 1 5. Undang-Undang No.16 tahun 1985 tentang rumah susun
Tema yang diangka dalam Habitat Agenda adalah 1. Hunian yang layak bagi semua (Adequate Shelter for All) 2. Permukiman yang berkelanjutan dalam dunia yang semakin mengkota (Sustainable Human settelements in an urbaniszing word). 3. Pembangunan kapasitas serta pengembangan kelembagaan
Ada dua Prinsip dalam Pemabangunan Perumahan dan Permukiman antara lain adalah : 1.Pemenuhan akan kebutuhan rumah yang layak 2.Pemerintah memfasilitasi kegiatan masyarakat khususnya bagi Kelompok Berpenghasilan Rendah (KBR) melalui penciptaan iklim yang memungkinkan bagi masyarakat
Menurut Komarudin (1997:294) ada 2 indikator kualitas lingkungan hunian layak yaitu ditinjau dari : 1. Aspek Kesehatan 2. Keselamatan dan Kenyamanan berdasarkan ketentuan Direktorat Perumahan Ditjen Cipta Karya.
Aspek Kesehatan terdiri dari : a. Penyediaan air bersih b. Pembuangan sampah c. Pembungan air limbah rumah tangga d. Kualitas Udara
Aspek Kenyamanan terdiri dari : a. Aksesbilitas yang didukung oleh ketersediaan jalan lingkungan dan ketersediaan sarana public transit yang mudah dicapai oleh pejalan kaki b. Tata Bangunan c. Ruang Terbuka dan Penghijauan d. Bebas dari Kebisingan
Secara geografis Kelurahan Embong Kaliasin terletak di Kecamatan Genteng, wilayah Surabaya Pusat dengan luas wilayah sebesar 1,1 Km2, dengan batas administrasi Kelurahan Embong Kaliasin adalah sebagai berikut : Sebelah utara Sebelah selatan Sebelah barat Sebelah timur : Kelurahan Ketabang dan Genteng, Kecamatan Genteng : Kelurahan Keputran dan Dr. Soetomo, Kecamatan Tegalsari : Kelurahan Kedungdoro dan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari : Kelurahan Gubeng Kecamatan Gubeng
Peta Rencana Detail Pengembangan dan Penanganan Perumahan dan Penanganan Perkim Kota Surabaya 2008-2018
Dalam memenuhi kriteria hunian yang layak di Kelurahan Embong Kaliasin mempunyai fasilitas kelengkapan yang telah Bagaimanakah Hunian terpenuhi di Kelurahan Embong Kaliasin : yang layak di Kelurahan 1. Tersedianya sarana Air Bersih Embong Kaliasin? 2. Tersedianya tempat pengolahan Limbah dan drainase rumah 3. Fasilitas Listrik
1.Permasalahan
Untuk Pemenuhan Perumahan dan Permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin terdapat 3 jenis yang ada di Kelurahan PERUMAHAN DAN Embong Kaliasin yaitu: PERMUKIMAN YANG TERDAPAT DI KELURAHAN EMBONG KALI ASIN 1. Perkampungan, 2. Rumah Susun Urip Sumoharjo 3. Apartemen Triliun
Apartemen Triliun
1. Permasalahan yang ada pada rumah susun Urip Sumoharjo di Kelurahan Embong Kaliasin adalah permasalahan kriminalitas yang sangat menggagu kenyaman warga rumah susun Urip Sumoharjo di Kelurahan Embong Kaliasin
2. Dalam hal pengelolaan sampah, di rumah susun Urip Sumoharjo tidak memiliki bak sampah komunal selain gerobak sampah dan tidak memanfaatkan TPS yang ada
3. Harga dari sewa rumah susun Urip Sumoharjo di Kelurahan Embong Kaliasin kurang terjangkau oleh masayarakah menengah kebawah.
Penggunaan lahan untuk permukiman di Kelurahan Embong Kaliasin 16 % dari seluruh luas lahan. Ditinjau dari jenisnya, perumahan di Kelurahan Embong Kaliasin terdiri dari perumahan non formal berupa perkampungan dan perumahan formal terdiri dari rusunawa dan apartement. Sehingga jika ditinjau berdasarkan Habitat Agenda dan UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, jika dalam habitat Agenda di jelaskan bahwa Perumahan dan Permuikiman dan mempunyai kritia atau standar yaitu perumahan dan permukiman haruslah layak huni bagi para penghuninya. Dan di Kelurahan Embong Kaliasin telah cukup untuk menerapkan apa yang dijelaskan pada Habitat Agenda dan UU No. 1 tahun 2011 yang menelaskan tentang bagaimana jenis perumahan dan permukiman yang sesuai dengan standar kelayakan.