Bab I
Bab I
1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada berbagai perubahan dalam berbagi aspek kehidupan dimasyarakat, hal ini diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, serta globalisasi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Tuntutan tersebut terarah kepada apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan yaitu untuk menghadapi ilmu globalisasi yang semakin membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Setelah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya dalam peningkatan pemahaman pembelajaran. Dalam pemahaman, anak kurang bersemangat dikarenakan anak meras bosan dengan proses pembelajaran tersebut. Peningkatan pemahaman merupakan suatu kegiatan utama dalam pembelajaran seluruh pendidikan di sekolah. Keberhasilan dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh guru sebagai seorang pengajar dan karakteristik siswa itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, SuharsimiArikunto (2003) menyebutkan beberapa karakteristik siswa dalam proses belajar sebagai berikut: 1) semangat belajar rendah, 2) mencari jalan pintas, 3) tidak tahu belajar untuk apa, 4) pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi karakteristik siswa yang demikian disarankan pula strategi pembelajaran yang bervariasi, memberikan kesibukan yang menarik menggunakan model reward dan punishment, bersifat terbuka, dan memberikan layanan simpatik. Persoalan-persoalan yang sering kita temui di dalam pelaksanaan belajar mengajar adalah : kebanyakan guru cenderung menggunakan metode ceramah yang didukung dengan buku paket yang ada.seringmengaitkanpembelajarandengandunianyatatapisiswahanyabiasamembayangkansajatan
pamelihatlangsung,
jadisiswajarangbelajarsepenuhnya,
dan
guru
hanyamengejar
target
untukmengabiskanmateri. Ssebagiansiswabelajarhanyauntukmenghadapiulanganhariandanujiantanpamemahamikonsep yang adadantidakadakaitanyadenganmasalahkehidupansehari-hari. Berdasarkanhasilwawancaradengan guru matapelajaranbiologi di SMP N I Penebel, kelas yang bermasalahdalamaktivitasdanprestasibelajaradalahkelas guru VII VII VII B.
Berdasarkanhasilwawancaradengan makapenelitimengadakanobservasidikelas
didapatkankesimpulanbahwaaktivitasdanprestasibelajarsiswakelas
Rendahnyaaktivitasdanprestasibelajarsiswadisebabkanolehbeberapafactor
Metodepembelajaran yang dilakukan guru cenderungsamapadasetiappembelajaran. Guru lebihmendominasidalam proses belajarmengajar, dimana guru menerangkandengan media gambardansiswahanyamendengardanmencatatsajaapa cenderunglebihmengejar target yang dikatakan guru, Guru
menyelesaikanmaterikarenaterbatasnyawaktu,
sehinggamenggunakanmetode yang termudahpadasetiap proses belajarmengajar. (2) Guru cenderungmenggunakan media gambar, media tiruan,
1.2 Identifikasi Masalah Pada kelas VII B yang diteliti memiliki permasalahan yaitu rendahnya aktivitas siswa yang mengakibatkan prestasi belajar siswa juga rendah. Padasaat proses belajarmengajarcenderung
siswamengantuksebanyak 14,63 %, seringijinke WC sebanyak 9,76 %, mengobroldalam proses belajarmengajarsebanyak 26,83 %, mengerjakanhal lain yaitumenulisdanmenggambarsebanyak 9,76 %, bengongsebanyak, 19,51 %, siswa yang maumendengarkanpenjelasan guru tetapimasihbelumberaniuntukbertanyamaupunmenjawabpertanyaan guru sebanyak 17,07 %, sedangkansiswa yang aktifmendengarkanpenjelasan guru
danmaubertanyamaupunmenjawabpertanyaan guru hanyasebanyak 2, 44 %. Aktivitassiswa yang rendahinitentusaja mempengaruhi mutu pendidikan di kelas VII F yang semakin menurun. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap permasalahan yang akan ditanggulangi, cara pemecahan masalahnya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran Group Investigation (GI) berbasismodul. Peningkatan aktivitas akan diukur dengan menggunakan lembaran observasi pada setiap tindakan, sedangkan untuk mengetahui peningkatan prestasinya dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus.Belajardalampenelitianinidiartikansegalausaha yang diberikanoleh guru agar dapatdanmampumenguasaiapa yang
telahditerimanyadalamhaliniadalahpelajaranbiologi.
1. Apakahpenerapan
model
pembelajarankooperatiftipeGroup
investigation
(GI)
pembelajarankooperatiftipeGroup Investigation (GI) yang berbasismodulpadasaat proses belajarmengajar. Alasandigunakannya model pembelajaranGroup Investigation (GI)
berkaitandenganmateripembelajaran,sedangkan guru hanyasebagaifasilitatorsaja. Model pembelajarankooperatiftipeGroup Investigation (GI) berdiskusi, menggunakanmodul, yang
sehinggatidakadasiswa merasabosandanmembuatsuasanapembelajaranmenjadiaktifdanmenyenangkan 1.5 TUJUAN PENELITIAN 1.5.1 Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui (GI) siswakelas VII B
pembelajarankooperatiftipeGroup meningkatkanaktivitasdan
Investigation
prestasibelajarbiologi
PenebelTahunPelajaran 2012/2013
1.5.2 Tujuan khusus Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tindakan ini adalah sebagai berikut. 1.Untuk mengetahui penerapan model pembelajarankooperatiftipeGroup Investigation (GI) berbasismoduldapat meningkatkan aktivitas belajarbiologisiswakelas VII B SMP
Negeri 1 Penebeltahunpelajaran 2011/2012. 2.Untuk mengetahui penerapan model pembelajarankooperatiftipeGroup Investigation (GI) berbasismoduldapat meningkatkan prestasi belajarbiologisiswakelas VIII F SMP Negeri 1 Penebeltahunpelajaran 2011/2012 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat teoritis Penelitian ini akan mengungkapkan peranan model pembelajarankooperatiftipeGroup
Investigation (GI) berbasismoduldapat meningkatkan mutu pendidikan di kelas tersebut yang diawali dengan meningkatnya aktivitas dan prestasi belajar siswa. 1.6.2 Manfaat praktis 1.Bagi siswa, memberi pengalaman pada siswa tentang belajar aktif denganmengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. 2. Bagi guru, mempunyai metode yang sesuai dengan materi pembelajaran untuk
3. Bagi sekolah sebagai acuan dan rekomendasi bagi guru-guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang tepat unutuk meningkatkan prestasi belajar. 4.Bagi peneliti dapat memberikan pengalaman langsung sebagai guru biologi dalam merancang pembelajaran dengan metodepembelajarankooperatiftipe group investigation berbasismodul