Anda di halaman 1dari 6

Kekentalan kinematik air = 0,658x10-6 m2/d.

Angka Reynolds,

Atau V = 0,70 m/d Kehilangan tenaga pada pengaliran = 0,0256 x x = 2,56 m

Untuk pipa halus,dan karena 4.000< Re < 100.000, maka digunakan rumus Blasius = 0,0188 Kehilangan tenaga dihitung dengan perbandingan terhadap perhitungan diatas :

Contoh 7 Air mengalir melalui pipa berdiameter 30 cm. Kehilangan tenaga tiap 1000 m adalah 5 m. Tinggi kekasaran pipa k = 0,15 mm. Kekentalan kinematik air v = 0,98x10-6 m2/d. Hitung debit aliran. Penyelesaian Rumus kehilangan tenaga Darcy-Weishach :

Dengan memasukkan karakteristik pipa dan aliran yang diketahui,

atau 0,02943 = f V2 Persamaan (1) terdiri dari nilai f dan V yang belum diketahui. Karena hanya ada satu persamaan yang mengandung dua bilangan tak diketahui, maka penyelesaian dari persamaan tersebut dilakukan dengan cara coba banding. Langkah pertama dicoba nilai f, yang dalam hal ini dilakukan dengan menganggap bahwa aliran adalah turbulen sempurna (Re besar). Dengan anggapan tersebut berarti

bahwa nilai f hanya tergantung pada kekasaran relatif. Dengan menggunakan grafik Moody kemudian dihitung nilai f. Dari nilai f yang diperoleh tersebut kemudian dihitung kecepatan aliran V dengan menggunakan persamaan (1). Kemudian dihitung nilai Re dengan menggunakan nilai V yang telah diperoleh. Berdasarkan nilai Re tersebut dan kekasaran relatif kemudian dihitung nilai f. Nilai f tersebut dibandingkan dengan nilai f sebelumnya. Apabila nilai ff berarti telah diperoleh koefisien gesekan yang benar. Apabila ff maka hitungan diulangi lagi dengan prosedur seperti di atas sampai didapat nilai ff. Kekasaran relatif,

Dengan menggunakan mgrafik Moody untuk nilai Re = 108 (dengan anggapan aliran turbulen sempurna, nilai Re adalah maksimum pada grafik Moody) dan k/D akan diperoleh nilai f= 0,017. Substitusi nilai f = 0,017 kedalam persamaan (1) akan didapat kecepatan aliran : V = 1,316 m/d

Dari nilai V yang telah didapat tersebut kemudian dicari nilai f (nilai f untuk iterasi kedua).

Dengan menggunakan grafik Moody untuk nilai Re dan k/D didapat : f= 0,018 kecepatan dihitung dengan rumus (1) V = 1,279 m/d Iterasi dilakukan lagi untuk mendapatkan f

Didapat f = 0,018

Terlihat bahwa nilai f=f, yang berarti telah didapat nilai f yang benar. Dengan niali f tersebut diperoleh V = 1,279 m/d yang kemudian digunakan untuk menghitung debit aliran.

Jadi debit aliran adalah Q = 0,09 m3/d 2.6. Rumus Rumus Empiris

Di dalam praktek, faktor penting dalam studi hidraulika adalah kecepatan V atau debit aliran Q. Dalam hitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan kontinuitas, Q = AV, dengan A adalah tampang aliran. Apabila kecepatan dan tampang aliran diketahui. Demikian pula jika kecepatan debit aliran diketahui maka dapat dihitung luas tampang aliran yang diperlukan untuk melewatkan debit tersebut. Dengan kata lain dimensi pipa atau saluran dapat ditetapkan. Biasanya debit aliran ditentukan oleh kebutuhan air yang diperlukan oleh suatu proyek (kebutuhan air minum suatu kota atau untuk irigaasi, debit pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) atau debit yang terjadi pada proyek tersebut (debit aliran melalui sungai). Dengan demikian besarnya debit aliran adalah sudah tertentu. Berarti untuk bisa menghitung tampang aliran A, terlebih dahulu harus dihitung kecepatan V. Seperti yang telah dijelaskan dalam hitungan pada contoh 7, untuk mencari kecepatan aliran diperlukan iterasi hitungan yang cukup panjang dan membosankan. Perhitungan kecepatan dan angka Reynolds serta penggunaan grafik Moody menjadi membosan apabila harus selalu diulang untuk keadaan yang sama. Untuk memudahkan apabila harus selalu diulang untuk keadaan yang sama. Untuk memudahkan hitungan maka dikembangkan rumus rumus empiris kecepatan aliran V, yang meskipun hanya berlaku untuk zat cair tertentu dan dalam keadaan tertentu tetapi cukup memudahkan pemakainanya. Untuk pipa yang mengalirkan air, rumus kecepatan mempunyai bentuk umum berikut : (2.25) Dengan l adalah kemiringan garis tenaga hf/L, dan koefisien a dan pangkat x dan y adalah empiris. Kemiringan garis tenaga dapat dihitung dari persamaan Darcy-Weisbach, yang mempunyai bentuk berikut : (2.2.6) Substitusi persamaa tersebut ke persamaan (2.25) didapat :
y

(2.27)

Dengan a adalah koefisien yang tergantung pada kekasaran bidang batas dan kekentalan zat cair. Persamaan tersebut dapat dicari beberapa rumus empiris.

2.6.1 pipa halus Untuk pipa halus, rumus Blasius dapat digunakan untuk nilai Angka Reynolds 4000 < Re < 105, yang dapat ditunjukkan dalam bentuk :
0,25

Untuk nilai v = 0,984x10-6 m/d2 yaitu untuk air pada 21,1 oC didapat : (2.2.8)

2.6.2 Pipa di daerah tansisi Di daerah transisi berlaku rumus Hazen-William yang berbentuk : (2.29) Nilai tergantung pada kekasaran, dan diberikan oleh tabel 2.1

Tabel 2.1 Koefisien hazen-William

Nilai 140 130 120 110 100 95 60-80 pipa sangat halus

Jenis Pipa pipa halus, semen, besi tuang baru pipa baja dilas baru pipa baja dikeling baru pipa besi tuang tua pipa baja dikeling tua pipa tua

2.6.3. Pipa di daerah turbulen Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran di saluran terbuka, juga berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus tersebut mempunyai bentuk : (2.30) Dengan R adalah jari jari hidraulis (R = D/4 untuk pipa lingkaran) dan n adalah koefisien kekasaran Manning. Untuk aliran di dalam pipa persamaan tersebut menjadi : (2.31) Tabel 2.2. menunjukkan nilai koefisien Manning n untuk berbagi bahan pipa.

Tabel 2.2. Koefisien Manning n untuk aliran melalui pipa

Tipe Pipa Kaca, kuningan atau tembaga Permukaan Semen halus Kayu Besi tuang Beton precast Permukaan mortar semen Pipa tanah dibakar Besi tuang Batu dengan mortar semen Baja dikeling Permukaan batu dengan semen

Koefisien Manning n

Minimal 0,009 0,01 0,01 0,011 0,011 0,011 0,011 0,012 0,012 0,017 0,02

Maximal 0,013 0,013 0,013 0,015 0,015 0,015 0,017 0,017 0,017 0,02 0,024

Anda mungkin juga menyukai