Anda di halaman 1dari 23

BAB 1 (Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka)

Oleh : @lintangramadang Semoga bisa membantu

Sejarah Pancasila

Rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1 Juni 1945 Pada sidang pertama, ada beberapa ide pokok tentang dasar negara, yaitu

Prof. Muh. Yamin (29 Mei 1945)


Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat

Prof. Dr. Soepomo


Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin Musyawarah Keadilan Sosial

Ir. Soekarno(1 Juni 1945)


Kebangsaan Indonesia Internasionalisme / perikemanusiaan Mufakat /demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan yang berkebudayaan

Panitia sembilan (22 Juni 1945) lewat Jakarta Charter (Piagam Jakarta)
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusian yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara Etimologis
Menurut lughatnya, Pancasila berasal dari bahasa India, yakni bahasa Sansakerta (bahasa kasta Brahmana, sementara bahasa rakyat jelata ialah Prakerta). Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memilik dua macam arti yaitu Panca artinya lima, Syila dengan (i) biasa (pendek) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan seronoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.

Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), perkataan Pancasila artinya lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin

Hakikat dan Fungsi Ideologi

Ideologi merupakan dasar negara yang berfungsi, baik dalam menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial harus mengarah kepada terwujudnya masyarakat adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang menerminkan watak dan ciri wawasan pancasila.

Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa ideologi mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
Struktur Kognitif Orientasi dasar Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan Bekal dan jalan bagi seseorang Kekuatan yang mampu memberi semangat Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat

Perbandingan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


Perbedaan Ideologi Terbuka 1. 2.

3.

4. 5.

6.

1. Sistem pemikiran yang terbuka. 2. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melankan digali dan diambil 3. dari masyarakat. Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis 4. sekelompok orang melainkan hasil musyawarah. Tidak diciptakan oleh negara, 5. melainkan oleh masyarakat. Tidak hanya dibenarkan melainkan dibutuhkan oleh seluruh anggota masyarakat. 6. Isinya tidak bersifat operasional.

Ideologi Tertutup Sistem pemikiran yang tertutup. Cenderung untuk memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar. Dasar pembentukan berupa cita-cita atau keyakinan ideologis sekelompok orang. Pada hakekatnya ideologi hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk kekuasaannya. Pada dasarnya ideologi diciptakan oleh negara dalam hal penguasaan negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat. Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkrit dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Paradigma Pembangunan

I. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka, luwes, fleksibel dan tidak tertutup. Ciri khas dari ideologi terbuka adalah nilai-nilai atau cita-citanya tidak dipaksakan dari pihak luar melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan nurani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia sendiri yang berdasarkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat.

II. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan


Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan manusia.

Fungsi Pancasila

1.

Pancasila sebagai Sumber Nilai

Di era Orde baru Pancasila sebagai dasar negara banyak dijadikan sebagai simbol negara dan tidak dihayati serta dilaksanakan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Akhirnya, yang masih tersisa sebagai aset nasional dan dapat dijadikan milik bersama adalah Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya yang menjadi satu kesatuan secara terintegratif dengan Pancasila sebagai dasar dan sumber nilai. Meletakkan kembali Pancasila seara terintegratif dengan pembukaan, dapat mendorong bengsa untuk menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan, dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegratif. Dengan demikian, selain sebagai dasar negara, Pancasila mengandung makna sebagai ideologi nasional yang merupakan cita-cita dan tujuan negara.

2.

Pengertian Pancasila sebagai Dasar Falsafah

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah. Hal tersebut dapat dilihat secara etimologi atau secara terminologi.

3.

Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar falsafah negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945 .., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

4.

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan untuk petunjuk hidup atau perilaku dalam sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.

5.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dilakukan. Suatu paradigma mengandung sudut pandang kerangka acuan yang harus dilakukan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain, seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Pradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan manusia.

Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

1. Nilai Positif sebagai Ideologi Terbuka


Nilai-nilai Pancasila termasuk kedalam nilai ke rohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengikuti pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hierarkis. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenai alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni. Dengan demikian, tinjauan metafisika terhadap Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif dan terbuka.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pada masa Reformasi


Refomasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai