Anda di halaman 1dari 10

BAB 1 PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah

Pemahaman tentang permasalahan pada anak SD sangat penting di pahami dan diperhatikan oleh orang tua dan guru, setiap peserta didik usia anak SD akan mengalami berbagai permasalahan yang sifat nya fisik atau psikologis ,contoh permasalahan yang di hadapi oleh usia anak SD yaitu anak yang sulit memahami ,anak yang kurang ,anak yang nakal, anak yang pemalu ,anak yang malas . Sebagai seorang guru yang professional dan berdedikasi tinggi harus bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah peserta didiknya terutama dalam hal belajar di lingkungan untuk memberikan kemajuan bersikap dan berfikir dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian intervensi ? 2. Apa saja masalah yang di hadapi siswa SD ? 3. Bagaimana cara seorang guru dalam mengatasi masalah tersebut?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Intervensi guru Intevensi guru adalah campur tangan guru dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anak SD.

B. Masalah yang dihadapi siswa SD Pada usia 6 - 12 tahun/usia SD, meskipun dunia mereka masih dunia bermain dan bersenang-senang, mereka juga memiliki kendala/masalah yang diri mereka hadapi, misalnya: 1. Anak yang sulit memahami

Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan:

Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anak harus kuat dan mendasar mulai dari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga, apabila anak itu sudah disiplin tempat lingkungan mereka hidup terutama tatanan kehidupan dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri sudah tertata maka anak itu akan terbawa pada lingkungan yang formal, tempat mereka menimba ilmu pengetahuan.

Yang kedua penyebabnya adalah : anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif salah satu contoh kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini menggangu anak di dalam memperhatikan pelajaran.

Intervensi guru untuk menghadapi masalah ini : Anak seperti ini harus di berikan pengulangan kepada materi yang belum dia pahami / anak itu diberi penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham terhadap apa yang belum di pahaminya. 2. Anak yang kurang pintar Penyebabnya adalah :

Kurang belajar,

kurang disiplin,

kurang memanfaatkan

waktu,

kurangnya

memperhatikan, kurangnya mengulang pelajaran, tidak ada rasa percaya diri, banyak bermain/menyampingkan pelajaran, malas. Intervensi guru dalam hal ini : Selalu memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang kurang, memberikan saran, motivasi dan selalu memberikan cara yang mudah di dalam belajar agar mudah dipahami, dan memberikan cara yang terbaik sesuai denga kemampuan anak itu sendiri. 3. Anak yang nakal Penyebabnya adalah :

Pengaruh lingkungan yang kurang baik, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak, pergaulan, kurang terkontrol. Intervensi guru dalam hal ini : Pada dasarnya anak semacam ini kurang terkontrol, baik dari lingkungan mereka atau dari tempat mereka belajar. Anak yang nakal itu pada dasarnya dia itu gampang diatur asalkan kita bisa mendekatinya. Dengan cara, anak itu bisa diajak baik-baik karena anak yang nakal ini lunak juga ,ini berarti anak yang nakal itu bisa diakibatkan dari kurangnya seorang guru melihat dan mengamati character anak dan sifat anak itu sendiri. Pada dasarnya apabila anak itu sudah di dekati maka anak itu akan manut dan patuh. bukannya dia bodoh, banyak juga anak yang nakal ini mempunyai batas

kemampuan di atas normal malah mengalahkan anak yang rajin berkompetisi di dalam proses belajar mengajar, jadi intinya kita harus memiliki empaty kepada anak semacam ini harus kita dekati perlahan-lahan karena mereka juga akan sadar. 4. Anak yang pemalu Penyebabnya adalah:

Yang pertama ini biasanya dari faktor anak itu sendiri, dan apabila tidak dirubah maka akan selamanya anak itu jadi pemalu terus, tetapi anak yang pemalu bukannya tidak bisa, mungkin ada faktor lain contohnya di dalam memberikan pertanyaan anak itu biasanya malu karena bisa-bisa nanti apa yang ditanyakan salah atau tidak rasional dan biasanya anak itu malu bertanya takut di tertawakan temannya. Intervensi guru dalam hal ini : Tidak segampang itu seorang guru merubahnya. Ini perlu perlahan-lahan. Anak semacam ini kita ajak belajar di ruangan terbuka dan kemudian dia bisa bertanya dengan leluasa karena bebas. Bisa saja apa yang ditanyakan itu biasa-biasa saja, tetapi lewat itu kita bisa melatih anak itu untuk bertanya supaya tidak malu dan hal tersebut perlu dilakukan berulang-ulang sampai anak itu percaya diri.

5. Anak yang malas. Gejala dan penyebabnya adalah: Kurangnya daya semangat dan motivasi serta kurang terkontrol di dalam lingkungannya sendiri. Kadangkala anak semacam ini manja dan malas belajar dan berfikir dan kurang kreatif, adanya minat belajar kurang dari pergaulan terlalu bebas tak bisa di kendalikan karena pengaruh lingkungan terlalu bebas. Intervensi seorang guru adalah : Anak seperti ini jangan di biarkan terlalu bebas dan jangan di biarkan bermalasmalasan. Biasanya anak yang malas tidak tau apa yang harus dikerjakan sehingga apa yang harus dikerjakan dia lalai dan lupa akan kewajibannya. Seorang guru bisa

merubahnya dengan sebuah tindakan dengan memberikan sebuah stimulus yaitu: rangsangan sehingga anak itu bisa terpacu,dan nasehat yang bersifat mendidik. 6. Kurang motivasi dalam belajar. Penyebabnya: kurangnya kemampuan yang dimiliki, kuranganya prasarana, seperti contoh buku yang masih minim. Intervensi seorang guru : Anak yang kurang termotivasi selama belajar pada awalnya kita harus memberikan perlakuan yang khusus dulu seperti memberikan tangggung jawab dulu kepada guru BP/ yang mana guru BP itu sendiri memberikan sebuah perlakuan khusus dulu kepada anak tersebut. Nah di sinilah peran guru BP membangkitkan semangat anak ini, bagaimana supaya dia termotivasi kembali di dalam belajar sehingga guru BP tersebut bisa melihat apa kendala yang di hadapi anak selama ini yang lebih dominan dengan sebuah pertanyaan kenapa anak itu kurang termotivasi di dalam belajar sehingga guru BP tersebut bisa mengetahui penomena yang dihadapi anak tersebut. 7. Sulit memperhatikan. Penyebabnya anak yang sulit memperhatikan yang sering kali dari faktor materi yang tidak menyenangkan/ anak itu tidak suka terhadap materi yang diajarkan dan tidak suka terhadap guru yang mengajar karena biasanya kalau murid tidak suka memperhatikan sampai-sampai guru yang mengajar tidak di sukai. Sebaliknya kalau materinya menarik dan anak suka otomatis gurunya pun di senangi. Intervensi guru dalam hal ini : Anak harus di berikan semacam rangsangan terlebih dahulu supaya bagaimana anak itu senang dulu dan membangkitkan rasa keingintahuannya sehingga anak pada akhirnya memperhatikan, karena guru memberikan metode belajar dengan cara menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu anak. Hal semacam ini melalui sebuah pengalaman kadangkala kalau sudah guru melakukan yang menarik di dalam belajar anak pun sulit untuk terlupakan entah bagaimana guru itu menyajikan pelajaran

sampai sampai anak selalu ingat gerak gerik kita di dalam mengajar dengan cara itu anak senang dan mau memperhatikan. 8. Kurangnya daya serap. Penyebabnya adalah:

faktor penyampaian materi, kelas tidak kondusif, manajemen guru di dalam kelas kurang terorganisir, murid malas mengulang dan yang paling mendukung di sini factor psychology dan cognitive. Kalau di lihat dari factor psikologis, berkat kemampuan kemampuan psikologis yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia menjadi lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan dan keterampilan di bandingkan dengan makhluk lain.

Kalau di tinjau dari faktor psikology kondisi psikologis merupakan karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu,yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungan. Perilaku-perilaku tersebut merupakan manifestasi dari ciri ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak,prilaku kognitif,afektif,dan psikomotor.

Kondisi

psikologis

setiap

individu

berbeda,

karena

perbedaan

tahap

perkembangannya,latar belakang social budaya, juga karena perbedaan faktor faktor yang di bawa dari kelahirannya. Intervensi Guru : Guru harus bisa menyampaikan materi sekreatif mungkin agar siswa lebih mudah menyerap pelajaeran yang di sampaikan,dan guru juga harus dapat mengkondisikan kelas atau mengelola kelas sedemikian rupa, supaya kondisi kelas dalam keadaan kondusif.

9. Daya ingat yang lemah


Penyebabnya ialah: dari faktor keturunan dan lingkungan /Biologis. Ingatan yang lemah sering kali di tinjau dari faktor keturunan dan ingatan yang lemah biasanya kurangnya mengulang apa yang di pelajari dan biasanya tidak membiasakan diri.

Intervensi guru : Guru memberikan perhatian khusus pada anak tersebut agar anak bisa merasa nyaman, dan diberi pelatihan khusus seperti dengan cara anak di deketin dengan siswa yang pinter, diberikan materi yang diulang-ulang agar materi di ingat terus sama anak.

10. Berfikir lambat

Tidak pernah mencoba untuk berfikir secara cepat ini juga di sebabkan perbedaan character manusia ada yang daya pikirnya cepat ada yang daya pikirnya lambat( split personality), lambat dalam berfikir,dan mengacu kepada lambat dalam berprilaku,dan berusaha sesungguhnya merupakan penyakit fisik akibat dari adanya disfungsi sel-sel otak, sekalipun gejala- gejalanya tampak dalam pikiran, perasaan dan prilaku. Intervensi guru : Melatih otak untuk terus menerus untuk berfikir cepat dan menghapal cepat kalau sudah terbiasa maka kebiasaan perfikir lambat Akan hilang belahan lahan intinya kita harus bayak menggali potensi otak selama ini yang kita miliki yaitu meninggalkan hal hal yang lambat kita lakukan maka kita lakukan dengan cepat dan tertata.

11. Anak yang suka membolos. Penyebabnya adalah

Salah satu penyebabnya adalah tidak suka terhadap materi yang di sampaikan terutama pelajaran yang banyak di takuti siswa seperti pelajaran berhitung , matimatika, fisika, dan kimia terutama bahasa inggris bagi anak yang tidak sekali minat belajar bahasa. Intervensi guru dalam hal ini : salah satu jalan keluarnya adalah bagiamana seorang guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik atau mengorganisir siswa supaya siswa itu tertarik di dalam belajar dan tidak membolos memang ini suatu hal yang sulit tetapi kita harus terus mencoba. Salah satu contoh dulu di sekolah kami ada anak yang malas, suka membolos. Tetapi kiat kiat seorang guru dengan Cara melalui

pendekataan baik sekali guru itu mampu meluluhkan anak yang tadi nya suka bolos tidak bolos lagi bagaimana caranya: caranya adalah: guru itu di setiap pelajaranya selalu di berikan perhatian kepada anak ini dengan cara di panggil namanya. Seperti akhmad tolong ambilkan saya absensi hadir di Kantor nah kemudian si akhamd di suruh mengkoordidnir kelas tersebut, dengan Cara tolong di absen teman temannya dan bagi yang tidak masuk atau bolos di centang ternyata tidak ada yang bolos terus menerus setiap jam pelajaran itu si akhmad berkewajiban mengabsen temannya dan lambat laun dia tidak bolos lagi. Karena dia atau kewajibanya setiap masuk kelas siswa di absen oleh dia. 12. Anak yang minder Penyebabnya anak ini minder karena

Kurangnya percaya diri Sering nya malu terhadap teman teman yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Salah satu hal keterbatasan kemampuan yang di miliki. Anak ini minder biasanya yang sering kita temukan adalah anak yang tidak normal, dari segi bentuk pisik

Intervensi seorang guru adalah:


Di berikan perhatian yang khusus atas keterbatasanya. Harus di perhatikan dengan lebih, dan di berikan support yang penuh Di berikan semacam tugas yang agag bisa di kerjakan sesuai dengan kemampuan yang di miliki.

Bentuk pendekatan yang di lakukan kepada anak ini harus di bedakan dengan anak lebih.

13. Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran.

Penyebabnya adalah: anak yang suka tidur biasa biasanya di sebabkan oleh pactor kebiasaan apalagi kalau jam terakhir, dan suka begadang di malam hari sehingga anak itu tida konsentrasi di dalam belajar. Dan biasanya guru jengkel melihat anak yang

suka tidur dan seorang guru memberikan semacam sangsi yaitu berupa berdiri di depan kelas ada solusi yang lebih tepat dari itu. Intervensi seorang guru adalah : Bagi seorang guru apabila ada anak yang tidur terutama pada saat jam jam terakhir maka seorang guru harus bisa membangunkan anak dengan cara yang jitu yaitu pintar membuat suasana jadi ceria yaitu dengan cara guru harus pandai membuat gurauan yang bisa membikin anak itu jadi tertawa.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Intevensi guru adalah campur tangan guru dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh anak SD. Pada usia 6 - 12 tahun/usia SD, meskipun dunia mereka masih dunia bermain dan bersenang-senang, mereka juga memiliki kendala/masalah yang diri mereka hadapi, misalnya: anak yang sulit memahami, anak yang kurang pintar,anak yang sulit memahami ,anak yang kurang ,anak yang nakal ,anak yang pemalu ,anak yang malas ,kurang motivasi dalam belajar,Sulit memperhatikan,kurangnya daya serap,Daya ingat yang lemah ,berfikir lambat,anak yang suka membolos,Anak yang minder ,Anak yang suka tidur di setiap jam pelajaran. Semuanya butuh intervernsi atau campur tangan dari guru demi berlangsungnya proses pembelajaran, agar berbagai permasalahan yang dihadapi anak SD seperti diatas dapat diatasi oleh guru dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai