Anda di halaman 1dari 1

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan 1.

Pendahuluan Prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi seiring dengan pen ingkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terlebih dalam menghadapi era globa lisasi, khususnya perdagangan bebas di kawasan ASEAN 2003 dan di kawasan Asia-Pa sifik 2020, yang diwarnai dengan persaingan yang ketat dan menentukan jati diri suatu bangsa di antara bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. Dalam mengisi otono mi daerah, peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan. Hal ini terbukti dengan banyaknya dibuka program-program pendidikan lanjutan seperti Pascasarjana (S2/S 3) dalam berbagai bidang studi yang pada tahun 1990-an hanya ada di ibu kota (Ja karta) dan kota-kota besar di pulau Jawa. Era globalisasi membuka mata kita untuk melihat ke masa depan yang penuh tantang an dan persaingan. Era kesejagatan yang tidak dibatasi waktu dan tempat membuat SDM yang ada selalu ingin meningkatkan kualitas dirinya agar tidak tertinggal d ari yang lain. Kebijakan pembangunan nasional dengan berpegang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahu n 1999 tentang Otonomi Daerah membawa perubahan strategik pada kualitas SDM yang diperlukan setiap daerah untuk dapat bersaing secara positif dengan daerah lain di Indonesia. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mewujudkan kualitas SDM. P endidikan merupakan salah satu upaya utama untuk mengimplikasikan keinginan ters ebut, namun juga memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Berbaga i jenis dan jenjang pendidikan ditawarkan oleh pemerintah. Peningkatan kualitas SDM merupakan tanggung jawab semua pihak. Dengan demikian, pembangunan di bida ng pendidikan merupakan salah satu keberhasilan suatu negara/daerah. Pemerintah, khususnya Depdiknas, sejak PJP I telah mengatur strategi dasar dalam pengembangan SDM melalui pemerataan, relevansi, dan kualitas serta manajemen p endidikan. Ditambah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Da erah bagi Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Propinsi Nanggroe Aceh Darussala m (NAD), diatur setiap lini dengan kurikulum yang bernuansa Islami, mulai dari j enjang pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian, d iharapkan kualitas SDM akan meningkat, baik segi intelektual, moral, maupun spir itual. Beberapa argumentasi di atas, dalam menghadapi kesejagatan liberalisasi ekonomi pada awal abad ke-21, khususnya kawasan ASEAN 2003 dan Asia-Pasifik 2020, menyam but Otonomi Daerah 1999 dan Otonomi Khusus 2001, memberi indikasi bahwa sudah sa atnya kualitas pendidikan memperoleh penekanan yang lebih serius dalam rangka pe ningkatan kualitas SDM. Artikel ini mencoba mengungkapkan pemikiran yang menawarkan konsep-konsep pening katan kualitas SDM dalam memasuki era globalisasi dan mengisi era otonomi daerah . Pemikiran konseptual ini akan dapat diimplikasikan secara kontekstual setelah diadakan penelitian yang mendalam dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai