EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONTEKS PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Dr. Subandi Sardjoko DIREKTUR AGAMA DAN PENDIDIKAN
Disampaikan dalam Orientasi Pengembangan Kapasitas dan Kompetensi Tenaga Penyusun Laporan TA 2012, Sesditjen Pendis, Jakarta 11 JULI 2012
OUTLINE
1. 2. 3. 4.
Pencapaian Pembangunan Bidang Pendidikan Permasalahan dan Tantangan Arah Kebijakan dan Sasaran RKP 2013 Higlights Kegiatan Prioritas dan Pagu Indikatif Kemenag Tahun 2013 5. Pokok-pokok Pikiran untuk Pelaksanaan RKP 2013
8,40
8,20
8,00 7,80
7,60
8,10
7,92
5,44
5,97 5,30 5,02
5,17
7,75
7,85
5 4
3
4,84
4,52 4,18
7,40
7,20
2
1
7,00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
0 Target RPJMN
Capaian
Target RPJMN
Sumber: Kemdikbud dan RPJMN 2010-2014
Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sudah melebihi target tahun 2010 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014. Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas menurun, melampaui target tahun 2010 RPJMN 2010-2014.
4
APK MTs
21.6 21.4 21.2 21.0 20.8 20.6 20.4 20.2 20.0 19.8 19.6 19.4 19.2 19.0 18.8 18.6 18.4 18.2 18.0
14.0
13.5
13.0 12.5 12.0
11.96 11.65 11.62 13.44 13.49 13.55 13.60
13.66
11.5
11.0 10.5
11.36
10.0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
2008
2009
2010 CAPAIAN
2011
2012
2013
2014
CAPAIAN
TARGET RPJMN
TARGET RPJMN
APK MI pada tahun 2011 masih di bawah target RPJMN 2010-2014, sedangkan APK MTs pada tahun 2011 sudah di atas target RPJMN 2010-2014. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan kondisi APM ?
5
9.0 8.8 8.6 8.4 8.2 8.0 7.8 7.6 7.4 7.2 7.0 6.8 6.6 6.4 6.2 6.0
3.6
3.4 3.2
3.5
7.96 7.65
7.35 7.61 7.28
3
2.8 2.6
2.89
2.89
2.89
2.89
6.91
6.66
2.4
2.2 2
1.99 2.15
2.25
2.4
1.8
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2008
2009
2010 CAPAIAN
2011
2012
2013
2014
CAPAIAN
TARGET RPJMN
TARGET RPJMN
APK SMA/SMK/MA/Paket C dan PT/PTA masih di bawah target tahun 2011 RPJMN 2010-2014. 6
Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Diikuti Oleh Penduduk Berusia 13-15 Tahun, 2007 & 2010
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2010 100
92,8 86,7 79,5 78,6
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007 100
90 94,2
96,3
94,3
90 80
70 82,7
90,3
84,4
80 70 60 50 40 30 20 10 0
1 2 3 4 5 6 Lulus SD/MI 7
Kelas I SMP/MTs
70,6
61,6
60
Lulus SD/MI
50 40 30
20
Lulus SD/MI
Kelas I SMP/MTs
10 0
1 2
Quintile 1
3
Quintile 2
4
Quintile 3
5
Quintile 4
6
Quintile 5
Lulus SD/MI
Rata-rata
Quintile 1
Quintile 2
Quintile 3
Disparitas partisipasi pendidikan antarkelompok status ekonomi mengecil Angka putus sekolah menurun dan angka melanjutkan meningkat
7
SDM Pendidikan
Kualifikasi dan Sertifikasi Guru
Capaian
Proyeksi
100%
42,0% 57,4% 49,2% 29,0%
19,0%
Capaian
80%
Proyeksi
39,9%
100%
10,0%
27,6%
15,5%
80%
60%
60%
71,0% 81,0% 90,0%
74,7% 66,0%
54,2%
40%
20%
40% 20%
0%
25,3% 34,0%
45,9%
60,1%
72,4%
84,5%
S1/D4
Sampai dengan tahun 2011, jumlah guru yang berkualifikasi pendidikan S1/D4 telah mencapai 58%, dan yang sudah tersertifikasi sebanyak 45,9%.
Kesempatan memperoleh pendidikan belum sepenuhnya dimiliki oleh semua penduduk usia sekolah, terutama pendidikan menengah dan tinggi. Kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan belum optimal.
Kualifikasi guru belum sepenuhnya terpenuhi sesuai UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan distribusinya belum merata. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas masih terbatas.
10
100 90 80
70
90,3
84,4 82,7
70,6
60 50 40 30
20
Kelas I SMP/MTs
Lulus SD/MI
Angka menamatkan SD dan angka melanjutkan ke SMP pada kelompok miskin masih rendah.
10 0
1 2
Quintile 1
4
Quintile 3
5
Quintile 4
6
Quintile 5
Lulus SD/MI
Rata-rata
Tantangan : Meningkatkan pemerataan akses terhadap semua jenjang pendidikan, dan menurunkan angka putus sekolah serta meningkatkan angka melanjutkan sekolah khususnya bagi kelompok miskin
11
96,3
99,3
74,8
94,8 71,5
36,2
30,8
3,3
7-12 Tahun
13-15 Tahun Q2 Q3
16-18 Tahun Q4
19-24 Tahun
Q1 (termiskin)
Q5 (terkaya)
Sumber : Susenas
Tantangan : meningkatkan pemerataan akses terhadap semua jenjang pendidikan, termasuk akses terhadap pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
12
100
80 60
49,01
52,2
56,22
60,51
64,28
69,6
70,53
76,50
40
20 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Sumber : Kemdikbud
13
100
80 60 40 19,98 20,65 21,26 26,34 27,09
20 0
17,48
17,94
21,57
2004
Sumber : Kemdikbud
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Tantangan : meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang berkualitas, relevan, dan berdaya saing 14
Angka buta aksara penduduk usia lebih dari 15 tahun mengalami penurunan, namun masih relatif tinggi
Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun keatas (Persen)
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
10,21
9,55
8,07
7,2
5,97
5,3 5,02
2004
Sumber : Kemdikbud
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tantangan : meningkatkan tingkat keberaksaraan penduduk, khususnya bagi penduduk perempuan, miskin, dan yang tinggal di perdesaan (to reach the unreached)
15
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih relatif rendah
Angka Partisipasi Kasar PAUD (persen)
60
50 40 30
20 10 0 39,09
42,34 45,63
48,32 50,62
53,7
2004
Sumber : Kemdikbud
2005
2006
2007
2008
2009
Tantangan : meningkatkan cakupan layanan PAUD yang berkualitas untuk mendukung kesiapan anak bersekolah
16
2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (2)
Nilai UN Jenjang SMA/MA Jurusan IPS, 2004-2010
8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 6,00 5,50 5,00
Nilai
Nilai
Nilai SMA
2004 5,55 5,23 2005 6,82 6,71 87,68 2006 7,68 7,35 95,16 2007 7,56 7,12 95,38 2008 7,48 7,11 94,38
Nilai MA
2009 7,65 7,31 96,72 2010 8,04 7,77 95,50
5,10
4,92 79,82
6,15
6,07 76,50 77,19
7,10
6,93 91,31 90,73
6,89
6,62 91,07 88,77
7,09
6,90 89,70 88,21
7,05
6,85 92,09 90,71
7,38
7,29 88,81 88,92
81,45
87,54
92,92
92,31
91,68
94,21
93,09
Nilai SMA
Nilai MA
o Selama tahun 2004-2010, rata-rata nilai UN jenjang MA masih lebih rendah daripada jenjang SMA terutama pada jurusan IPA dan IPS
17
2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (3)
Nilai UN Jenjang SMK, 2010/2011
9,0
8,5
8,4
7,6
6,0
8,0
7,5 7,1
7,6
7,5
5,0
4,0
7,0
2004 4,77 2005 6,13
78,29
2006 6,82
91,35
2007 7,19
92,67
2008 7,10
92,55
2009 7,49
96,51
2010 7,63
92,81
Nilai SMK
6,5
6,0
B.Indonesia B.Inggris Matematika Kompetensi Rata-rata Keahlian
Sumber: litbang.kemdiknas.go.id 2010/2011
Walaupun selama kurun waktu 7 tahun nilai UN SMK mengalami peningkatan, namun rata-rata nilai UN pada tahun 2010 masih relatif rendah terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.
18
2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (4)
Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu menumbuhkan jiwa, sikap, serta kemampuan berpikir analitis, berkomunikasi yang efektif, bekerjasama dalam tim, dan kemampuan kewirausahaan.
Tantangan: Meningkatkan karakter dan soft-skills lulusan.
19
3. Masih belum memadainya tingkat profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru
Proporsi guru yang memenuhi kualifikasi akademik sudah mencapai 71,31 % di tahun 2011. Sesuai dg UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen pada akhir tahun 2015 semua guru harus memenuhi kualifikasi akademik minimal D4/S1)
% Guru Madrasah Berkualifikasi S1/D4 Nasional, 2011
DKI Jakarta Mal. Ut Jabar Bali NTB DIY Sulbar Sumbar Sulsel Banten Jatim Sultra Sumut Kaltim Jateng Papua Barat Aceh Kep. Riau Jambi Kalsel Bengkulu Papua Sulut Sumsel Sulteng Riau Lampung Maluku Gorontalo Kalteng Kalbar Kep. Babel NTT 0.00 95.68 92.08 85.02 81.48 78.27 75.43 74.99 74.89 73.83 71.97 71.19 70.89 70.13 67.44 67.01 65.15 Rata-Rata Nasional 63.65 71,31 % 63.38 63.13 62.50 61.83 61.30 60.13 58.69 58.25 57.84 57.21 55.90 54.82 53.16 52.93 51.41 50.10 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
20
3. Masih belum memadainya tingkat profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru (2)
Distribusi guru yang sangat timpang, sebagian besar masih terkonsentrasi di daerah perkotaan.
80% 60% 40% 17% 20% 0% -20% -21% -40% -60% -80% Urban Perkotaan
Over
68% 52%
Kelebihan
Kekurangan
Under
21
Jumlah Sekolah
Jumlah Sekolah Memiliki Perpustakaan Jumlah Sekolah Memiliki Perpustakaan Baik
60.0 50.0 40.0 30.0 20.0
10.0
0.0 MTs Komputer 24.54 51.62 Bahasa 2.18 10.94 Biologi 3.26 12.45 Fisika 3.73 13.40
MA
Pada jenjang pendidikan dasar, masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan. Mutu Pendidikan yang belum baik juga disebabkan oleh ketersediaan laboratorium yang masih terbatas. Sekolah jenjang MTs yang memiliki Lab. Bahasa, Biologi, dan Fisika masih sangat terbatas jumlahnya.
22
Masih banyak ruang kelas rusak berat dan rusak sedang di SD/MI dan SMP/MTs (2011)
KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS
SMP
Rusak Berat; 42.428 ; 14% Rusak Sedang; 82.892 ; 28% Baik; 172.948 ; 58%
MI
Rusak Berat; 5.194 ; 4%
MTs
Rusak Berat; 8.053 ; 11% Rusak Sedang; 15.833 ; 21% Baik; 92.587 ; 70% Baik; 51.344 ; 68%
24
1. 2. 3. 4.
Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah, dengan dimulainya kebijakan Pendidikan Menengah Universal; Peningkatan kualitas, referensi dan daya saing pendidikan tinggi; Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan;
5.
6. 7.
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional;
8.
9.
SASARAN
1. Meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang, dengan APM SD/MI/ sederajat 95,8%, APM SMP/MTs/sederajat 80,1%, APK SMA/SMK/MA/sederajat 82,0%, dan APK PT/PTA 28,7%. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan proporsi guru yang berkualifikasi S1/D4 menjadi 68,0% untuk jenjang SD/MI, 92,3% untuk jenjang SMP/MTs, 92,3% untuk jenjang SMA/MA, dan 95,4% untuk jenjang SMK.
2.
2.
Meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang : Melanjutkan pemberian BOS bagi 45,08 juta siswa SD/MI/Salafiyah Ula dan SMP/MTs/Salafiyah Wustha. Memulai pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal, antara lain melalui penyediaan BOS menengah bagi 9,6 juta siswa SMA/SMK/MA, pembangunan 216 USB dan 4.550 RKB SMA/SMK/SMLB, dan rehabilitasi ruang kelas rusak SMA/SMK/MA. Memulai rehabilitasi ruang kelas rusak berat SMA/SMK sebanyak 23.000 ruang dan ruang kelas rusak sedang SD/SMP sebanyak 30.350 ruang (melalui alokasi DAK). Melanjutkan penyediaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi 14,23 juta siswa/mahasiswa dan beasiswa prestasi bagi 220 ribu siswa/mahasiswa. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melanjutkan sertifikasi guru bagi 325.741 guru 26 di sekolah/madrasah.
a. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk berusia 15 tahun ke atas (tahun) b. Angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas c. APM SD/SDLB/MI/Paket A
95,55
d. APM MI 10.59 10,61 e. APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 75,64 77,71 75,4 80,1 f. APM MTs 14.82 15,78 g. APK SD/SDLB/MI/Paket A 115,33 115,43 118,2 118,6 h. APK MI 11,36 11,62 13,44 13,49 i. APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B 98,2 99,47 103,9 106,8 j. APK MTs 19,5 19,79 20,22 20,78 k. APK SMA/SMK/MA/Paket C 70,53 76,5 79 82 l. APK MA 7,28 7,61 7,96 8,54 m. APK PT Usia 19-23 tahun 26,34 27,09 27,4 28,7 n. APK PTA 2,25 2,4 2,89 3,12 o. APS Penduduk Usia 7-12 tahun 98,02 98,7 99 p. APS Penduduk usia 13-15 tahun 86,24 93,6 95 q. Meningkatnya tingkat efisiensi internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
27 r. Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah, gender, dan sosial ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat
4. HIGHLIGHT HIGLIGHTS KEGIATAN PRIORITAS DAN PAGU INDIKATIF KEMENAG TAHUN 2013
28
2.
3.
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam
31
POKOK-POKOK PIKIRAN
1. Perkuatan database dalam rangka Penyusunan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan (EMIS sebagai leading sector dalam rangka pengelolaan database pendidikan di seluruh Kemenag) 2. Pengembangan Indikator Kinerja yang Lebih Terukur 3. Pengembangan mekanisme penyusunan perencanaan, penganggaran, dan evaluasi pengukuran kinerja pendis di tingkat pusat dan daerah 4. Pengendalian Program Prioritas Nasional (pelibatan stakeholders terkait) 5. Sistem Evaluasi Pelaksanaaan Program Prioritas Nasional 6. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Islam dalam rangka Perkuatan Lembaga 32
TERIMA KASIH
33