Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONTEKS PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Dr. Subandi Sardjoko DIREKTUR AGAMA DAN PENDIDIKAN
Disampaikan dalam Orientasi Pengembangan Kapasitas dan Kompetensi Tenaga Penyusun Laporan TA 2012, Sesditjen Pendis, Jakarta 11 JULI 2012

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

OUTLINE

1. 2. 3. 4.

Pencapaian Pembangunan Bidang Pendidikan Permasalahan dan Tantangan Arah Kebijakan dan Sasaran RKP 2013 Higlights Kegiatan Prioritas dan Pagu Indikatif Kemenag Tahun 2013 5. Pokok-pokok Pikiran untuk Pelaksanaan RKP 2013

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. PENCAPAIAN BIDANG PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

A. Peningkatan Taraf Pendidikan Penduduk


Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
7
6

8,40
8,20

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 15 Tahun ke Atas


8,25

8,00 7,80
7,60

8,10
7,92

5,44
5,97 5,30 5,02

5,17

7,72 7,52 7,60

7,75

7,85

5 4
3

4,84

4,52 4,18

7,40
7,20

2
1

Sumber data capaian : Kemdikbud


2008 2009 2010 Capaian 2011 2012 2013 2014

7,00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

0 Target RPJMN

Capaian

Target RPJMN
Sumber: Kemdikbud dan RPJMN 2010-2014

Sumber: Susenas dan RPJMN 2010-2014

Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sudah melebihi target tahun 2010 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014. Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas menurun, melampaui target tahun 2010 RPJMN 2010-2014.
4

B. Perkembangan Akses Pendidikan


KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

APK Pendidikan Dasar


APK MI

APK MTs
21.6 21.4 21.2 21.0 20.8 20.6 20.4 20.2 20.0 19.8 19.6 19.4 19.2 19.0 18.8 18.6 18.4 18.2 18.0

14.0

13.5
13.0 12.5 12.0
11.96 11.65 11.62 13.44 13.49 13.55 13.60

21.41 20.78 19.79 19.5 19.3 19.32 18.35 19.75 20.22

13.66

11.5
11.0 10.5

11.36

10.0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

2008

2009

2010 CAPAIAN

2011

2012

2013

2014

CAPAIAN

TARGET RPJMN

TARGET RPJMN

Sumber: Kemenag dan RPJMN 2010-2014

APK MI pada tahun 2011 masih di bawah target RPJMN 2010-2014, sedangkan APK MTs pada tahun 2011 sudah di atas target RPJMN 2010-2014. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan kondisi APM ?
5

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

APK Pendidikan Menengah dan Tinggi


APK MA APK PTA
3.8
8.56
8.26

9.0 8.8 8.6 8.4 8.2 8.0 7.8 7.6 7.4 7.2 7.0 6.8 6.6 6.4 6.2 6.0

3.6
3.4 3.2

3.5

7.96 7.65
7.35 7.61 7.28

3
2.8 2.6

2.89

2.89

2.89

2.89

6.91
6.66

2.4
2.2 2
1.99 2.15

2.25

2.4

1.8

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2008

2009

2010 CAPAIAN

2011

2012

2013

2014

CAPAIAN

TARGET RPJMN

TARGET RPJMN

Sumber: Kemenag dan RPJMN 2010-2014

APK SMA/SMK/MA/Paket C dan PT/PTA masih di bawah target tahun 2011 RPJMN 2010-2014. 6

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Diikuti Oleh Penduduk Berusia 13-15 Tahun, 2007 & 2010
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2010 100
92,8 86,7 79,5 78,6

JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007 100
90 94,2

96,3
94,3

90 80
70 82,7

90,3
84,4

80 70 60 50 40 30 20 10 0
1 2 3 4 5 6 Lulus SD/MI 7
Kelas I SMP/MTs

70,6

61,6

60
Lulus SD/MI

50 40 30
20

Lulus SD/MI

Kelas I SMP/MTs

10 0
1 2
Quintile 1

3
Quintile 2

4
Quintile 3

5
Quintile 4

6
Quintile 5

Lulus SD/MI
Rata-rata

Quintile 1

Quintile 2

Quintile 3

Sumber : Susenas 2007 dan 2010

Disparitas partisipasi pendidikan antarkelompok status ekonomi mengecil Angka putus sekolah menurun dan angka melanjutkan meningkat
7

C. Perkembangan Kualitas Pendidikan


KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

SDM Pendidikan
Kualifikasi dan Sertifikasi Guru
Capaian
Proyeksi
100%
42,0% 57,4% 49,2% 29,0%
19,0%

Capaian
80%

Proyeksi
39,9%

100%

10,0%

27,6%

15,5%

80%
60%

60%
71,0% 81,0% 90,0%

74,7% 66,0%

54,2%

40%
20%

40% 20%
0%

58,0% 42,6% 50,8%

25,3% 34,0%

45,9%

60,1%

72,4%

84,5%

0% 2009 2010 2011 2012 <S1/D4 2013 2014

2009 2010 2011 2012 2013 2014


Tersertifikasi Belum tersertifikasi
8

S1/D4

Sampai dengan tahun 2011, jumlah guru yang berkualifikasi pendidikan S1/D4 telah mencapai 58%, dan yang sudah tersertifikasi sebanyak 45,9%.

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

2. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

Permasalahan Sub Bidang Pendidikan

Kesempatan memperoleh pendidikan belum sepenuhnya dimiliki oleh semua penduduk usia sekolah, terutama pendidikan menengah dan tinggi. Kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan belum optimal.

Kualifikasi guru belum sepenuhnya terpenuhi sesuai UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan distribusinya belum merata. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas masih terbatas.
10

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. Masih Terbatasnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan


JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 13-15 TAHUN MENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2010 96,3
94,3

100 90 80
70

90,3
84,4 82,7

70,6

60 50 40 30
20
Kelas I SMP/MTs

Lulus SD/MI

Angka menamatkan SD dan angka melanjutkan ke SMP pada kelompok miskin masih rendah.

10 0
1 2
Quintile 1

Sumber : Susenas 2010


3
Quintile 2

4
Quintile 3

5
Quintile 4

6
Quintile 5

Lulus SD/MI
Rata-rata

Tantangan : Meningkatkan pemerataan akses terhadap semua jenjang pendidikan, dan menurunkan angka putus sekolah serta meningkatkan angka melanjutkan sekolah khususnya bagi kelompok miskin
11

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. Masih Terbatasnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan (2)


Angka pastisipasi sekolah kelompok termiskin (Q1) relatif rendah dibandingkan dengan kelompok terkaya (Q5). Disparitas partisipasi sekolah antarkelompok ekonomi semakin tinggi seiring meningkatnya jenjang pendidikan.
APS Menurut Kelompok Usia Sekolah dan Status Ekonomi, 2010
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

96,3

99,3
74,8

94,8 71,5

36,2

30,8
3,3

7-12 Tahun

13-15 Tahun Q2 Q3

16-18 Tahun Q4

19-24 Tahun

Q1 (termiskin)

Q5 (terkaya)

Sumber : Susenas

Tantangan : meningkatkan pemerataan akses terhadap semua jenjang pendidikan, termasuk akses terhadap pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
12

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. Masih Terbatasnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan (3)

APK pendidikan menengah relatif masih rendah


Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C Tahun 2004-2010 (persen)
120

100
80 60

49,01

52,2

56,22

60,51

64,28

69,6

70,53

76,50

40
20 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : Kemdikbud

Tantangan : meningkatkan akses pendidikan menengah yang berkualitas dan relevan.

13

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. Masih Terbatasnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan (4)

APK Pendidikan Tinggi relatif masih rendah


Angka Partisipasi Kasar Jenjang PT* Tahun 2004-2010 (persen)
120

100
80 60 40 19,98 20,65 21,26 26,34 27,09

20 0

17,48

17,94

21,57

2004
Sumber : Kemdikbud

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Tantangan : meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang berkualitas, relevan, dan berdaya saing 14

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

1. Masih Terbatasnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan (5)

Angka buta aksara penduduk usia lebih dari 15 tahun mengalami penurunan, namun masih relatif tinggi
Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun keatas (Persen)
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0

10,21

9,55

8,07

7,2

5,97

5,3 5,02

2004
Sumber : Kemdikbud

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Tantangan : meningkatkan tingkat keberaksaraan penduduk, khususnya bagi penduduk perempuan, miskin, dan yang tinggal di perdesaan (to reach the unreached)

15

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan

Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih relatif rendah
Angka Partisipasi Kasar PAUD (persen)
60

50 40 30
20 10 0 39,09

42,34 45,63

48,32 50,62

53,7

2004
Sumber : Kemdikbud

2005

2006

2007

2008

2009

Tantangan : meningkatkan cakupan layanan PAUD yang berkualitas untuk mendukung kesiapan anak bersekolah
16

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (2)
Nilai UN Jenjang SMA/MA Jurusan IPS, 2004-2010
8,50 8,00 7,50 7,00 6,50 6,00 5,50 5,00

Kemampuan kognitif lulusan SMA/MA dan SMK masih relatif rendah


Nilai UN Jenjang SMA/MA Jurusan IPA, 2004-2010
8,5 8,0 7,5 7,0 6,5 6,0 5,5 5,0

Nilai

Nilai

Nilai SMA
2004 5,55 5,23 2005 6,82 6,71 87,68 2006 7,68 7,35 95,16 2007 7,56 7,12 95,38 2008 7,48 7,11 94,38

Nilai MA
2009 7,65 7,31 96,72 2010 8,04 7,77 95,50

Nilai SMA 2004 2005 2006 2007 2008

Nilai MA 2009 2010

Nilai SMA Nilai MA Kelulusan MA

Nilai SMA Nilai MA Kelulusan MA

5,10
4,92 79,82

6,15
6,07 76,50 77,19

7,10
6,93 91,31 90,73

6,89
6,62 91,07 88,77

7,09
6,90 89,70 88,21

7,05
6,85 92,09 90,71

7,38
7,29 88,81 88,92

Kelulusan SMA 90,33

Kelulusan SMA 86,24

81,45

87,54

92,92

92,31

91,68

94,21

93,09

Nilai UN Jenjang SMA/MA Jurusan Bahasa, 2004-2010


8,5 8,0 7,5
Nilai

7,0 6,5 6,0 5,5


5,0 2004 5,60 5,47 86,80 79,94 2005 6,58 6,65 81,06 79,06 2006 7,23 7,45 91,28 91,39 2007 7,20 7,38 91,79 92,75 2008 7,02 6,96 90,28 89,54 2009 6,86 6,97 88,99 90,86 2010 6,92 7,09 79,84 88,12

Nilai SMA

Nilai MA

o Selama tahun 2004-2010, rata-rata nilai UN jenjang MA masih lebih rendah daripada jenjang SMA terutama pada jurusan IPA dan IPS

Nilai SMA Nilai MA Kelulusan SMA Kelulusan MA

17

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (3)
Nilai UN Jenjang SMK, 2010/2011
9,0
8,5

Nilai UN Jenjang SMK, 2004-2010


8,0 7,0
Nilai

8,4
7,6

6,0

8,0
7,5 7,1

7,6

7,5

5,0
4,0

7,0
2004 4,77 2005 6,13
78,29

2006 6,82
91,35

2007 7,19
92,67

2008 7,10
92,55

2009 7,49
96,51

2010 7,63
92,81

Nilai SMK

6,5

Kelulusan SMK 87,62

6,0
B.Indonesia B.Inggris Matematika Kompetensi Rata-rata Keahlian
Sumber: litbang.kemdiknas.go.id 2010/2011

Walaupun selama kurun waktu 7 tahun nilai UN SMK mengalami peningkatan, namun rata-rata nilai UN pada tahun 2010 masih relatif rendah terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

Tantangan : meningkatkan kemampuan kognitif lulusan

18

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

2. Masih Belum Memadainya Kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan (4)

Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu menumbuhkan jiwa, sikap, serta kemampuan berpikir analitis, berkomunikasi yang efektif, bekerjasama dalam tim, dan kemampuan kewirausahaan.
Tantangan: Meningkatkan karakter dan soft-skills lulusan.

19

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

3. Masih belum memadainya tingkat profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru

Proporsi guru yang memenuhi kualifikasi akademik sudah mencapai 71,31 % di tahun 2011. Sesuai dg UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen pada akhir tahun 2015 semua guru harus memenuhi kualifikasi akademik minimal D4/S1)
% Guru Madrasah Berkualifikasi S1/D4 Nasional, 2011
DKI Jakarta Mal. Ut Jabar Bali NTB DIY Sulbar Sumbar Sulsel Banten Jatim Sultra Sumut Kaltim Jateng Papua Barat Aceh Kep. Riau Jambi Kalsel Bengkulu Papua Sulut Sumsel Sulteng Riau Lampung Maluku Gorontalo Kalteng Kalbar Kep. Babel NTT 0.00 95.68 92.08 85.02 81.48 78.27 75.43 74.99 74.89 73.83 71.97 71.19 70.89 70.13 67.44 67.01 65.15 Rata-Rata Nasional 63.65 71,31 % 63.38 63.13 62.50 61.83 61.30 60.13 58.69 58.25 57.84 57.21 55.90 54.82 53.16 52.93 51.41 50.10 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00

Tantangan : Meningkatkan kualifikasi akademik dan profesionalisme guru.

20

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

3. Masih belum memadainya tingkat profesionalisme guru dan belum meratanya distribusi guru (2)

Distribusi guru yang sangat timpang, sebagian besar masih terkonsentrasi di daerah perkotaan.
80% 60% 40% 17% 20% 0% -20% -21% -40% -60% -80% Urban Perkotaan
Over

68% 52%

Kelebihan

Kekurangan

-37% -66% Rural Perdesaan Remote Daerah terpencil

Under

Sumber: Kemdiknas, 2008

Tantangan : Meningkatkan pemerataan distribusi guru

21

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

Masih Terbatasnya Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Berkualitas


MI MTs 14.787 7.707 (52,12 %) 4.916 (63,78%) MA 6.426 3.492 (54,04 %) 2.736 (78,35%)

Jumlah Sekolah
Jumlah Sekolah Memiliki Perpustakaan Jumlah Sekolah Memiliki Perpustakaan Baik
60.0 50.0 40.0 30.0 20.0

22.527 7.898 (35,06 %) 3.608 (45,68 %)

10.0
0.0 MTs Komputer 24.54 51.62 Bahasa 2.18 10.94 Biologi 3.26 12.45 Fisika 3.73 13.40

MA

Pada jenjang pendidikan dasar, masih banyak sekolah yang belum memiliki perpustakaan. Mutu Pendidikan yang belum baik juga disebabkan oleh ketersediaan laboratorium yang masih terbatas. Sekolah jenjang MTs yang memiliki Lab. Bahasa, Biologi, dan Fisika masih sangat terbatas jumlahnya.
22

Sumber: Statistik Pendidikan Islam, Kemenag 2010/2011

Masih banyak ruang kelas rusak berat dan rusak sedang di SD/MI dan SMP/MTs (2011)
KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

SMP
Rusak Berat; 42.428 ; 14% Rusak Sedang; 82.892 ; 28% Baik; 172.948 ; 58%

MI
Rusak Berat; 5.194 ; 4%

MTs
Rusak Berat; 8.053 ; 11% Rusak Sedang; 15.833 ; 21% Baik; 92.587 ; 70% Baik; 51.344 ; 68%

Rusak Sedang; 35.203 ; 26%

Tantangan : Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas


23

3. Arah Kebijakan dan Sasaran RKP 2013

24

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

ARAH KEBIJAKAN RKP 2013, PRIORITAS 2

1. 2. 3. 4.

Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah, dengan dimulainya kebijakan Pendidikan Menengah Universal; Peningkatan kualitas, referensi dan daya saing pendidikan tinggi; Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan;

5.
6. 7.

Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional;

8.
9.

Peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan;


Penguatan tata kelola pendidikan; dan
25

10. Peningkatan pendidikan karakter.

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN ALOKASI DALAM RKP 2013

SASARAN
1. Meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang, dengan APM SD/MI/ sederajat 95,8%, APM SMP/MTs/sederajat 80,1%, APK SMA/SMK/MA/sederajat 82,0%, dan APK PT/PTA 28,7%. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan proporsi guru yang berkualifikasi S1/D4 menjadi 68,0% untuk jenjang SD/MI, 92,3% untuk jenjang SMP/MTs, 92,3% untuk jenjang SMA/MA, dan 95,4% untuk jenjang SMK.

2.

ARAH KEBIJAKAN ALOKASI


1.

2.

Meningkatkan partisipasi pendidikan di semua jenjang : Melanjutkan pemberian BOS bagi 45,08 juta siswa SD/MI/Salafiyah Ula dan SMP/MTs/Salafiyah Wustha. Memulai pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal, antara lain melalui penyediaan BOS menengah bagi 9,6 juta siswa SMA/SMK/MA, pembangunan 216 USB dan 4.550 RKB SMA/SMK/SMLB, dan rehabilitasi ruang kelas rusak SMA/SMK/MA. Memulai rehabilitasi ruang kelas rusak berat SMA/SMK sebanyak 23.000 ruang dan ruang kelas rusak sedang SD/SMP sebanyak 30.350 ruang (melalui alokasi DAK). Melanjutkan penyediaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi 14,23 juta siswa/mahasiswa dan beasiswa prestasi bagi 220 ribu siswa/mahasiswa. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan melanjutkan sertifikasi guru bagi 325.741 guru 26 di sekolah/madrasah.

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

Sasaran Pendidikan Dalam RKP 2013


Sasaran
Capaian 2010 7,92 5,02 95,41 2011 Target 2012 2013 7,85 8,25 4,8 95,7 4,4 95,8

a. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk berusia 15 tahun ke atas (tahun) b. Angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas c. APM SD/SDLB/MI/Paket A

95,55

d. APM MI 10.59 10,61 e. APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 75,64 77,71 75,4 80,1 f. APM MTs 14.82 15,78 g. APK SD/SDLB/MI/Paket A 115,33 115,43 118,2 118,6 h. APK MI 11,36 11,62 13,44 13,49 i. APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B 98,2 99,47 103,9 106,8 j. APK MTs 19,5 19,79 20,22 20,78 k. APK SMA/SMK/MA/Paket C 70,53 76,5 79 82 l. APK MA 7,28 7,61 7,96 8,54 m. APK PT Usia 19-23 tahun 26,34 27,09 27,4 28,7 n. APK PTA 2,25 2,4 2,89 3,12 o. APS Penduduk Usia 7-12 tahun 98,02 98,7 99 p. APS Penduduk usia 13-15 tahun 86,24 93,6 95 q. Meningkatnya tingkat efisiensi internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
27 r. Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah, gender, dan sosial ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

4. HIGHLIGHT HIGLIGHTS KEGIATAN PRIORITAS DAN PAGU INDIKATIF KEMENAG TAHUN 2013

28

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

HIGHLIGHT KEGIATAN PRIORITAS


TARGET 2013 1. APM MI 10,04% 2. APM MTs 15,78% 3. APK MA 8,54% 4. 3.310.000 Siswa MI penerima BOS 5. 2.726.000 Siswa MTs penerima BOS 6. 1.001.998 Siswa MA penerima BOS Menengah 7. 1.435.425 Siswa MI penerima BSM 8. 939.121 Siswa MTs penerima BSM 9. 400.000 Siswa MA penerima BSM 10. 520.317 Guru Non-PNS penerima tunjangan fungsional 11. 160.553 Guru Non-PNS penerima tunjangan profesi 12. 3.500 Guru Non-PNS penerima tunjangan khusus 13. 100 unit RKB MI 14. 100 unit RKB MTs 15. 100 unit RKB MA 16. 500 Ruang kelas MI rusak ringan yang direhab 17. 500 Ruang kelas MTs rusak ringan yang direhab 18. 400 Ruang kelas MA rusak ringan yang direhab 19. 150 Ruang perpustakaan MI yang dibangun 20. 100 Ruang perpustakaan MTs yang dibangun 21. 200 Ruang perpustakaan MA yang dibangun
29

Sub Bidang Pendidikan


NO 1. KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan Madrasah

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

HIGHLIGHT KEGIATAN PRIORITAS (2)


TARGET 2013 22. 7.500 Guru madrasah yang mendapat bantuan belajar S1 23. 2.500 Guru madrasah yang mendapat bantuan peningkatan kualifikasi S1 24. 1.700 Guru madrasah yang mendapat bantuan belajar S2 25. 100 Ruang Lab IPA MTS yang dibangun 26. 300 Ruang Lab IPA MA yang dibangun 27. 150 Set alat lab IPA MTs 28. 125 Set alat lab IPA MA 29. 100 Set Alat Lab Bahasa MTs 30. 150 Set Alat Lab Bahasa MA 31. 150 Set alat pembelajaran multimedia MTs 32. 100 Set alat lab komputer MA 1. 85.632 Siswa Siswa Ula penerima BOS 2. 210.906 Siswa Siswa Wustha Penerima BOS 1. APK PTA 3,12% 2. 64.000 mahasiswa PTAI penerima BSM 3. 2.220 mahasiswa baru penerima BIDIK MISI 4. 85.000 guru yang tersertifikasi 5. 750 dosen yang tersertifikasi 6. 10.000 Guru madrasah yang mengikuti kualifikasi dual mode system
30

Sub Bidang Pendidikan


NO 1. KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan Madrasah ... (lanjutan)

2.
3.

Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

5. POKOK-POKOK PIKIRAN UNTUK PELAKSANAAN RKP TAHUN 2013

31

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

POKOK-POKOK PIKIRAN

1. Perkuatan database dalam rangka Penyusunan Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan (EMIS sebagai leading sector dalam rangka pengelolaan database pendidikan di seluruh Kemenag) 2. Pengembangan Indikator Kinerja yang Lebih Terukur 3. Pengembangan mekanisme penyusunan perencanaan, penganggaran, dan evaluasi pengukuran kinerja pendis di tingkat pusat dan daerah 4. Pengendalian Program Prioritas Nasional (pelibatan stakeholders terkait) 5. Sistem Evaluasi Pelaksanaaan Program Prioritas Nasional 6. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Islam dalam rangka Perkuatan Lembaga 32

KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai