Anda di halaman 1dari 3

Dua Contoh Pengusaha Sukses. 1. Benjamin Franklin Benjamin Franklin.

Franklin menuai kesuksesan dalam bidang bisnis, ilmu, politik, dan tak terkecuali dalam bidang sastra. Lahir di Boston, Massachussets, pada tanggal 17 Januari 1706, dari putra seorang pedagang dan pembuat lilin sederhana yang mempunyai tujuh belas anak. itu membuat kehidupannya tidak mudah. Setelah lulus dari sekolah yang ditempuh hanya dua tahun saja, ia mulai bekerja di bidang percetakan pada usia dua belas tahun. Franklin meninggalkan rumah pada usia 17 tahun dan menjadi seorang montir percetakan di Philadhelpia. Kemudian ia pergi ke Inggris dan bekerja di berbagai toko atau percetakaan, dan tak lupa terus menabung. Berikutnya, ia membuka percetakan miliknya sendiri tahun 1726. Dua tahun setelah itu, ia menerbitkan Pennsylvania Gazette tahun 1731, dan mendirikan perpustakaan pertama di Amerika. Profesinya sebagai wartawan merupakan eksperimen pertamanya dalam dunia tulis-menulis, yang pada tahun 1732 membuatnya menulis dan menerbitkan Poor Richards Almanack. Buku kumpulan cerita dan pengalaman kehidupannya itu berkisah tentang kehidupan, cinta, politik, dan kegiatan-kegiatan manusia pada umumnya. Poor Richards Almanack merupakan karya populer yang banyak berisi ungkapan-ungkapan, yang kemudian dikenang oleh banyak orang. Dalam masa senggangnya, Franklin belajar sendiri tentang beragam ilmu dan empat bahasa asing. Franklin juga menulis autobiografinya, sebuah karya yang paling fenomenal dan disukai banyak orang. Kisah sukses Benyamin Franklin berawal dari tekadnya untuk menjadi yang terbaik. Ketika itu, Franklin mendapatkan reputasi sebagai yang paling terampil dan giat di kota itu. Keberaniannya jugalah yang membuat Perancis memberikan dukungan militer dan keuangan pada saat perang revolusi. Perang ini tercetus karena penolakan petisi yang mengupayakan melonggarnya kendali Inggris terhadap rakyat jajahannya. Franklin pulalah yang menulis proklamasi kemerdekaan, Traktat Paris, Konstitusi Amerika Serikat, dan satu-satunya orang yang menandatangani ketiganya. Franklin meninggal pada tahun 1790, saat ia berusia 84 tahun. Pemakamannya dihadiri oleh banyak orang karena jasa-jasanya yang besar. Tidak saja bagi rakyat Amerika, tetapi juga untuk dunia, karena berbagai penemuan atau karyanya yang masih banyak digunakan hingga saat ini. Salah satunya adalah Tungku Franklin, lensa dengan fokus ganda, dan pistol cahaya. Franklin sudah membukikan bahwa dari usaha percetakaan yang ditekuninya itu, ia berubah dari pemuda miskin menjadi jutawan pada umur empat puluhan. Franklin tidak hanya membangun mimpinya, tetapi juga mewujudkannya menjadi kenyataan. Semua itu dijalaninya dengan penuh

semangat dan keyakinan akan kesuksesan yang akan ia raih. Walaupun ia juga mengalami banyak hambatan, kekecewaan, dan kegagalan, namun ia tak pernah menyerah. Pada masa sekarang, di saat teknologi sudah semakin maju, fasilitas serba canggih serta informasi bisa diakses dengan mudah, harusnya itu semua merupakan modal yang sangat berharga buat siapa saja yang ingin meniru jejak sukses Benyamin Franklin. Buatlah target yang berbeda, dan bahkan melebihi Franklin, untuk memacu motivasi Anda. Franklin sudah membuktikan, bahwa apa pun latar belakang, tingkat pendidikan, dan status sosial seseorang, semuanya tidak bisa menghambat tekad seseorang untuk maju dan meraih kesuksesannya. Bagaimana dengan Anda? Selamat mencoba dan meraih kesuksesan Anda dengan menulis.

=====================================================================

2. Firmansyah Budi Prasetyo dan Tela Krezz Dunia bisnis sedang sepi, tapi pabrik di Jalan Bugisan Yogyakarta itu malah kian meriah. Jika sejumlah perusahaan pusing tujuh keliling merumahkan karyawan, kantor itu malah sibuk menerima tenaga kerja baru. Saban hari orang datang mengadu untung ke situ. Siapa tahu terpilih jadi pekerja. Rumah yang terus meriah itu adalah kantor Tela Krezz, jajanan makanan yang sohor setahun terakhir. Di jaman krisis seperti ini usaha jajanan ini terus merangsek. Menerima tenaga kerja baru, membuka 300 gerai, dan meraup untung bersih Rp 2 miliar sebulan. Usaha sakti itu lahir dari seorang anak muda yang liat, Firmansyah Budi Prasetyo. Lulusan Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada ini, memulai bisnis ini November 2006. Modal tak banyak. Cuma gerobak dan uang Rp 3 juta. Gerobak itu milik ibunya, yang sudah lama menganggur dan diparkir di samping rumah. Firman mengoreng sendiri jajanan itu. Dipasarkan kepada para tetangga. Lama-lama meluas ke sejumlah lokasi di Yogyakarta. Lalu perlahan-lahan merambah ke kota lain. Laku di pasaran, Firman mulai meramu jajanan itu dalam rupa-rupa rasa. Ada rasa Vanilla, Strawbery, Coklat dan Jeruk. Lalu dikembangkan pula Fried Cassava dengan rasa Keju, Pizza, Balado, pedas, Ayam, Jagung Amerika, Jagung Bakar, Jagung Pedas, dan black Pepper. Dan semuanya laris manis. Sukses jadi bakul ketela, Firman lalu membuat franchise alias waralaba. Mereka yang mau membuka gerai Tela Crezz cukup merogoh kocek Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta. Sebagai pemegang merek, Firman mengutip enam persen dari laba. Sejak setahun lalu para pembuka gerai terus mengular.

Kini, Tella Crezz memiliki jaringan 701 gerai di 101 wilayah di Indonesia. Di usianya yang terbilang muda, 27 tahun, Firman mengantongi pendapatan bersih Rp 2 miliar per bulan. Dan ini benar-benar usaha yang liat. Tidak lekang diterpa krisis. Pada saat sejumlah perusahaan tutup buku alias bangkrut, pabrik bakul tela ini terus menyala. Pekerjanya juga terus bertambah. Desember ini dia merekrut sepuluh karyawan baru. Dan rencananya akan terus mencari karyawan tambahan. Para pembuka gerai juga terus bertambah. Saat krisis menghempas sektor keuangan Oktober lalu, Tela Crezz justru membuka 43 gerai baru di sejumlah kota besar. Dan ketika para pengusaha raksasa menutup sejumlah usahanya November lalu, bakul ketela ini menambah 45 gerai baru. Firman haqul yakin hingga akhir tahun ini ada tambahan 300 gerai baru. Para pendaftar sudah antre. Dia optimis karena krisis keuangan membuat perusahaan merumahkan karyawannya. Korban PHK itu pasti ingin punya usaha, kata Firman kepada Vivanews. Usaha bakul ketela ini kebal dari krisis, kata Firman, lantaran dua hal: bahan baku dan pembelinya serba lokal. Sekitar 99,9 persen bahan kami berasal dari dalam negeri, katanya. Bahan baku ketela, misalnya, diperoleh dari Pasar Karangkajen dekat rumahnya. Agar menghemat, ketela juga diambil dari gerai yang menjamur di sejumlah tempat. Para pembeli juga orang lokal. Jika sejumlah eksportir menjerit karena pembelinya di manca negara digulung krisis, Tela Krezz justru terus merangsek. Guncangan krisis global nyaris tidak berpengaruh apa-apa terhadap kami, kata Firman, Pembeli kami semuanya orang lokal.

Anda mungkin juga menyukai