Anda di halaman 1dari 7

BAYANGAN TITAN

*kelas* Pagi ini di kelas XI-A1 begitu ramai seperti biasanya. Ada beberapa anak yang sedang menyelesaikan tugas-tugas yang belum kelar, dan ada juga yang bercanda-canda dengan anak lain, atau mendendangkan lagu favoritnya. Tepat pukul 06.45 bel masuk pun berbunyi, namun anak-anak masih saja larut dalam kesenangan di pagi itu. Tiba-tiba, ada pengumuman melalui speaker namun tidak begitu jelas inalillahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal saudara kita yang bernama Titan Arya Putra kelas XI-A1 dan telah dimakamkan tadi pagi di dekat kediamannya di Pakis Haji. Ketua : guys diem dulu dong, ada informasi tu, ga kedengeran.. (judes) Sejenak keramaian seluruh kelaspun terhenti. Mereka mencoba untuk diam agar dapat mendengar informasinya dengan jelas. Tita : eh informasinya apaan sih? Gak jelas deh. Ni si Titan juga kemana, dah bel belum juga datang. Awas aja kalau sampai telat lagi, aku omelin abis-abisan. (cemberut) : dah tunggu aja, paling bentar lagi juga datang. Hust kita diam dulu, kita dengerin lagi informasinya. Entar si ketua marah lagi (tersenyum)

Nana

Saya informasikan lagi, inalillahi wa innailaihi rajiun, telah meninggal saudara kita yang bernama Titan Arya Putra kelas XI-A1 dan telah dimakamkan tadi pagi di dekat kediamannya di Pakis Haji. Untuk itu para pengurus OSIS 2010/2011 dimohon untuk berkumpul di ruang radio sekarang juga. Terima kasih. Tita terhentak dan buku di tangannya terjatuh kelantai. Tita langsung duduk di bangku didekatnya, dia tak dapat berkata-kata lagi. Hanya air mata yang menetes dari matanya. Dia tak pernah menduga sebelumnya, jika Titan, pacarnya akan pergi begitu cepat tanpa ada kata perpisahan sebelumnya. Nana Tita : sabar ya, Ta. Kamu harus ikhlasin Titan. (membelai rambut Tita) : lo tu ngomong apaan sih, Titan tu ga kemana-mana. Dia masih ada. Dia ga mungkin ninggalin aku seperti ini. (bangun dari tempat duduk, dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah Nana) : Tita, kamu harus nerima kenyataan ini. Titan udah pergi. (memegang kedua pipi Tita, dan mencoba meyakinkan Tita) : engga. (menyingkirkan tangan Nana dengan kasar).Titan bentar lagi pasti datang, dia pasti datang, iya kan Na, Titan pasti datang kan jawab Na, jawab. (memegang bahu Nana, dan kemudian mengograk-ograk)

Nana

Tita

By khuskhus tiara

Kesedihan Tita semakin tak dapat di bendung lagi. Nana memeluk Tita dengan erat dan mencoba menenangkannya. Semua teman sekelasnya pun mendekati Tita ikut memberikan kekuatan untuk Tita dan menghiburnya. A (ce) : Tita sabar ya. (memegang tangan Tita) B (ce) : Sabar ya, Ta. (membelai rambut Tita) Nana memapah Tita ke bangkunya dan menemaninya. Dan salah satu teman Tita yang lain mengambil buku Tita yang tadi jatuh dan mengembalikannya ke bangku Tita. Sedangkan teman-teman yang lain hanya memandangi Tita dengan rasa iba. Nana bertanya-tanya dalam hati entah apa yang akan terjadi pada Tita. Dia tak pernah terlihat semurung ini. Dia pasti merasa kehilangan penyemangatnya. Dia selalu terlihat ceria setiap berada di dekat Titan. Tapi sekarang Titan,,,(terdiam sejenak). Nana kamu harus kuat, kamu harus bisa membuat Tita ceria lagi. Ayo Nana,kamu bisa. Semangat!!! Nana mencoba menguatkan hatinya agar ia dapat menjadi penyemangat buat Tita. Suasana kelas hari itu begitu hening. Tita hanya terdiam seribu bahasa sampai jam terakhir. Semua guru memaklumi keadaan Tita yang masih shock mendengar kabar meninggalnya Titan. Hari itu sekolah pulang lebih awal, guru-guru ingin berkunjung ke rumah Titan. Siswa XI-A1 juga ingin ikut semua. Namun guru-guru meminta untuk merahasiakan ini semua dari Tita, guru-guru takut Tita semakin histeris jika ikut ke rumah Titan. Bu Z meminta Nana untuk menemani Tita pulang. **bus** Saat di dalam bus, Tita masih saja terdiam, dia terus saja melihat ke luar jendela dengan pandangan kosong. Terkadang ia meneteskan air matanya lagi. ( Tita mengigat kembali saat-saat ia bersama Titan.) Nana berada di samping Tita dan terus memperhatikannya. Nana merasa kasihan kepada Tita, sahabat dekatnya itu. Sesaat setelah itu Tita terhentak karena melihat Titan berselisipan jalan dengannya. Tita terus mengarahkan matanya ke orang itu. Tita berdiri dan hendak turun dari bus. Nana Tita Nana Tita : ta, kamu mau kemana? : aku mau ngejar Titan, Na. aku tadi liat dia, Na. dia masih ada. Dia belum pergi. Dia masih di sini. : sadar, Ta. Titan udah pergi. : engga, itu tadi Titan. Itu Titan. Titan

Tita tambah histeris dan Nana menamparnya. Nana : Ta, liat aku. Titan udah pergi. Dia udah tenang di alam sana.

By khuskhus tiara

Nana kembali memeluk Tita. Tita : Na, Titan. Titan ***ruang BP*** Natan (saudara kembar Titan) mengumpulkan persyaratan-persyaratan untuk mendaftar di SMA 4 sebagai murid pindahan dari Singapura. Sehari setelah itu dia mengikuti tes masuk SMA 4. BP (co) : bagaimana Natan, kamu siap menerjakan soal-soal ini? Natan : siap, Pak. BP (co) : baiklah ini soalnya. Selamat mengerjakan. Lima hari setelah tes, Natan kembali di panggil kesekolah untuk mendapatkan pemberitahuan apakan dia diterima untuk bersekolah di SMA 4 atau tidak. Dan ternyata ia diterima. BP (co) : selamat ya, Natan, kamu diterima di sekolah ini. Dan besok, kamu sudah bisa masuk. Semoga kamu cepat mendapat teman dengan dan bisa menyusul pelajaran yang tertinggal. Kami yakin kamu bisa jadi lebih baik dari kakakmu Titan. Sekali lagi selamat Natan :terima kasih, Pak. ****kelas**** Hari ini tepat 7 hari meningalnya Titan. Dan sejak itu Tita masih belum percaya kalau Titan sudah meninggal. Pagi itu Natan sudah berangkat ke sekolah, dan masuk ke kelas barunya XI-A1. Kemudian datanglah beberapa gerombolan anak yang menghampiri Natan. C (ce) : Titan ? (heran) Natan : sorry, gue Natan, gue saudara kembarnya Titan. C (ce) : oh, maaf. Gue kira lo Titan. Kalian mirip banget. Kenalin gue C, ini D, ini E, dan ini F. D (ce) : kenapa lo baru sekarang sekolah di sini? E (co) : emangnya kalau Natan sekolah di sini dari dulu-dulu kenapa? Ada hubungannya ama lo? D (ce) : ya jelas ada hubungannya dong. Kalau Natan sekolah di sini dari dulu, pasti udah gue gebet. Hahahaha (tertawa) E (co) : dasar! ( menoyor kepala D )

By khuskhus tiara

Natan :hahaha,(tertawa). kalian semua lucu ya dulu aku tinggal bersama pamanku di Singapura, soalnya aku sering menjalani pengobatan disana, daripada aku bolak-balik sini Singapur kan repot, ya udah deh aku tinggal di sana aja. F (co) : emangnya lo sakit apa sampai sering nglakuin pengobatan ke Singapur?

Natan : bukan penyakit apa-apa kok. Aku dah biasa sakit-sakitan dari kecil. Tiba-tiba dari luar terdengar suara orang mengetuk pintu kelas, ternyata Tita dan Nana. Tita berlari memukul Natan dengan manja yang ia kira sebagai Titan. Tita Nana F (co) Tita : Titan! Kamu tu kemana aja sih, ga ada kabar sama sekali. Jahat tau ga! : lo bener Titan? : Tita, dia tu bukan Titan. Dia Natan, saudara kembarnya Titan. : kamu Titan kan? Bilang ke mereka semua kalau kamu itu Titan! Bilang!

Natan : sorry, tapi mereka benar. Gue Natan. Jadi lo Tita? Titan banyak cerita tentang lo. Tita : jadi kamu bukan Titan?

Natan : bukan. Aku Natan. Tita berlari keluar kelas, dan duduk di luar. Sementara di dalam kelas, Natan teringat pesan yang ditulis Titan sebelum ia meninggal. Natan, lo harus jaga Tita dengan baik. Jangan pernah menyakitinya, bahkan sampai membuatnya menangis. Jagalah dia buat gue. Titan. Natan bergegas keluar menyusul Tita dan duduk di sebelah kirinya memandangi Tita. Natan : hai, Tit. Lo baik-baik aja kan? Tita hanya membalasnya dengan senyuman. Natan : gue tahu, lo sayang banget ama Titan, tapi lo ga boleh terus-terusan larut dalam kesedihan ini. Gue yakin, Titan ga seneng liat keadaan lo kaya gini. Tita terus memandangi Natan. Dari arah tangga ada dua orang teman Tita yang datang. G (ce) : wah Tita, PJ ni. Siapa tu? H (ce) : cie, Tita.. Natan berbalik kea rah mereka berdua. Dan mereka berdua terkejut melihat Natan. Mereka mengira itu adalah arwah Titan yang kembali.

By khuskhus tiara

G & H (ce)

: Titan? (sambil mendekati Natan dan Tita)

G (ce) : H, cubit gue. Gue pasti lagi mimpi kan? H mencubit tangan G. G (ce) : au, sakit tau.. H (ce) : tadi lo minta sendiri buat gue cubit Natan : hai, gue Natan. (melambaikan tangan) G & H : (bengong) Mereka semua masuk kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Natan duduk di samping Tita. Selama seharian itu banyak siswa dan guru yang memandangi Natan. Mereka begitu keheranan melihatnya. *****________***** Semenjak hari itu, Tita dan Natan semakin dekat. Natan sering mengantar-jemput Tita sekolah. Mereka sering jalan berdua dan ngobrol saat jam kosong. Ketika Tita sedang sendirian, Nana menghampiri Tita. Nana Tita Nana Tita Nana : kalian jadian ya? : siapa? Aku ama Natan? : ya iya lah, siapa lagi. : engga tu. Kenapa? Hayo, ngaku, lo suka ya ama Natan ya? : ih engga. Ngaco kamu tu. Eh tapi diliat-liat, Natan cakep juga ya, baik lagi, kalau pinter mah ga usah di tanya lagi. Beruntung banget cewe yang dapetin dia. Hmm andai aja gue yang jadi cewenya.. : apa tadi kamu bilang? : ah engga. Ga ngomong apa-apa. : Natan!

Tita Nana

Tita (memanggil Natan yang berdiri di depan pintu) Natan ( menghampiri Tita dan Nana) Tita : ada apa, Ta?

: masa tadi Nana bilang kalau kamu tu cakep, baik, pinter lagi.

Natan : oh ya (cengar-cengir) Tita : wah ada yang ga beres ni diantara kalian berdua.

By khuskhus tiara

Nana

: ih apaan. Engga kok, Nat. Tita boong.

Natan : bener juga gapapa kok. Kamu juga imut, baik lagi. Tita :tambah ga beres ni. ******__________******* Keesokan harinya, ketika Natan dan Nana belum berangkat, Tita merencanakan sesuatu dengan temanteman lainnya buat Natan dan Nana. Tita : guys, minta perhatiannya bentar dong.

G, H, I, J, K, L,M : ada apaan? Tita : santai dong aku ada rencana ni mau nyomblangin Nana ama Natan. Aku menangkap sinyalsinyal kalau mereka saling suka gitu.

N (co) : kaya HP aja pake sinyal segala A (ce) : bukannya selama ini yang deket ama Natan tu elo ya, Ta. Tita L (ce) Tita : aku Cuma menganggap dia kaya saudara aku aja kok. : emangnya kamu punya rencana apa? : gini *******caf********* Natan : lho Na, temen-temen yang lain mana? Nana : ga tahu ni. Cafenya bener di sini bukan sih?

Natan : setahu gue sih bener, tadi Tita kok yang nagasih tau gue. Nana : Tita?

Natan : iya Nana : Titaaaaaaaaa!!!!

Natan : bagus juga idenya Tita. Nana : maksud kamu?

Natan : ga kok, ya udah kita pesan aja yuk, dah terlanjur sampai sini juga Dari tempat lain Tita dan teman-teman lainnya mengintai mereka.

By khuskhus tiara

********kelas******** Ketika Nana memasuki kelas, semua anak-anak udah duduk rapi di bangkunya masing-masing. Setiap Nana melangkahkan kakinya anak-anak menyerukan PJ ni. Nana Tita Nana Tita Nana : Tit, ada apaan sih? : tau deh. Sepertinya sih kemarin baru ada yang jadian. : siapa? :dah, ga usah belagak pilon neng. Kita semua dah tahu lagi : kok bisa : ya bisa dong.

Seisi kelas Tita Nana

: kan kita yang ngrencanain itu semua. Makanya kamu harus bayar pajak ke kita-kita : hehe, bangkrut dong gue. Permen cepekan aja ya guys : huuuu

Seisi kelas

Tita keluar dari kelas dan berkaca di toilet. Dari kaca itu, Tita melihat Titan. Dan disana Titan berkata makasih ya Ta, kamu udah membuat Natan bahagia. Aku salah, udah membebankan kamu ke dia. Sekarang kamu udah dewasa. Maaf aku ga bisa terus jagain kamu. Maaf aku juga belum sempat bilang selamat tinggal buat kamu. I love you, Ta. Tita : Titan, aku udah sadar kalau Natan itu bukan kamu, dan selamanya ga akan bisa gantiin kamu, karena kalian berdua itu beda, dan ga seharusnya kamu bilang selamat tinggal, karena kamu akan tetap ada di sini (menaruh tangan di dada), di hati aku, untuk selamanya. I love you too, Titan. (menyentuh bayangan Titan di kaca)

Setelah Tita menyentuh bayangan Titan melalui kaca, bayangan Titan menghilang

*********selesai*********

By khuskhus tiara

Anda mungkin juga menyukai