Anda di halaman 1dari 7

DASAR TEORI

Yang polisulfida poli(alkilena

berkaitan polisulfida polisulfida)

dengan ialah yang

dipreparasi dari suatu dihalida dan


Nama IUPAC Natrium Hidroksida Nama lain Soda kaustik

natrium polisulfida. Dihalida-dihalida yang paling umum ialah 1,2 dikloroetana dan bis (2 kloro etil) formal. ( Malcom PS 2001) Secara khas natrium polisulfida dipreparasi dari natrium sulfide dan belerang. untuk Polisulfida suatu kemudian disperse

Identifikasi Nomor CAS [1310-73-2] Sifat Rumus molekul Massa molar Penampilan Densitas Titik leleh Titik didih Kelarutan dalam air Kebasaan (pKb) Titik nyala Alkali hidroksida terkait dibandingkan substitusi. ( Malcom PS 2001) NaOH 39,9971 g/mol zat padat putih 2,1 g/cm, padat 318 C (591 K) 1390 C (1663 K) 111 g/100 ml (20 C) -2,43 Bahaya Tidak mudah terbakar. Senyawa terkait

direaksikan dengan dihalida dalam air mmberikan polimer. Dalam hal ini x biasanya mempunyai nilai rata-rata antara 2-4. ( Malcom PS 2001)

nCH2Cl CH2Cl + nNa2Sx > NaCl -( CH2 CH2 Sx -)n = 2n

Halida-halida

primer

memberikan rendemen polimer yang terbaik, yang sesuai perkiraan karena mekanismenya melibatkan substitusi nukleofilik halide oleh anion polisulfida.

Halide-halida sekunder sekunder dan tersier, teristimewa yang terakhir, cenderung menjalani eliminasi

Poli (alkilena polisulfida) kadang-kadang dinyatakan sebagai karet tiokol merupakan elastomer yang bermanfaat. Sifat-sifatnya bisa diperbaiki dengan memvariasikan jumlah atom karbon dalam unit ulang atau jumlah atom-atom belerang. Naiknya jumlah salah satu atom akan meningkatkan kualitas elastomerik dari polimer tersebut. ( Malcom PS 2001)

Sedang persyaratan khusus bagi suatu polimer untuk berfungsi sebagai elastomer. Elastomer adalah suatu bahan yang dapat kembali dengan cepat kebentuk dan ukuran semula setelah mengalami formasi karena stress bila stress tersebut ditiadakan . Elastor kadang kadang diidentikkan dengan karet dari karet sintetik. Karet adalah bahan alamiah sedangkan karet yang dimaksud elastomer, pada umumnya karet sintetik dan yang banyak dikonsumsi di indonesia adalah stiren buta diene rubber (SBR), butil rubber dan poli buta diene (PBD) dan ethilen propine diene.
Elastometer banyak digunakan untuk pembuatan kendaraan bermotor dan alat industri, misalnya: ban, packing, batery boxes, sels kaca, untuk industri mobil, oil resistancehoses dan belt conveyor. Bahan ini dapat pula dipakai untuk isolasi kabel listrik, mainan anak anak. Dalam industri elastomer memegang peranan yang sangat penting. Polimer-polimer dapat ikat silang (crosslinkable) bias disintesis melalui penambahan sejumlah kecil polihalida seperti trikloropropana atau dengan mengintrodusir ke dalam kerangka polimer tersebut beberapa gugus fungsional lain seperti hidroksil atau alkena. Monomer-monomer yang khas untuk tujuan ini mencakup gliserol dikloro asetat dan 1,4 dikloro 2 butena. ( Malcom PS 2001) Metode terpenting untuk pembuatan elastomer yang bisa dikeraskan pertama melibatkan pembentukan polimer terikatt silang yang memakai suatu monomer polihalida , kemudian menguraikan produk tersebut ke suatu polimer dapat lebur yang terterminasi tiol. Hal ini diselesaikan lewat reduksi dengan natrium hidrosulfida dalam hadirnya natrium sulfit. Berat molekul rata-ratadari polimer yang terurai tersebut bergantung pada jumlah natrium hidrosulfida yang digunakan. ( Malcom PS 2001) Tiokol merupakan karet polisulfida yang dibuat dengan reaksi kondensasi antara polisulfida dengan dikloroetana. Karet polisulfida ini terdapat dalam bentuk R dan X yang berbeda sehingga jumlah belerang akan tahan terhadap semua tipe pelarutorganik tetapi baunya tidak enak dan juga sifat mekaniknya buruk. (Arizal Ridha1990) Keuntungan tiokol sangat tahan terhadap minyak dan pelarut organik, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap ozon, dan cahaya matahari bagus, kedap udara dan uap. Kekurangan tiokol tahanan

kikis sobek , cut growth dan retak lentur buruk, pampatan tetap buruk, dan kepegasan pantul buruk serta baunya tidak enak. ((Arizal Ridha1990) Tiokol kebanyakan digunakan untuk barang yang tahan minyak dan pelarut. Sifat fisika yang buruk dan baunya yang tidak disukai telah telah membatasi penggunaan secara umum. (Arizal Ridha1990

16
O

phosphorus sulfur chlorine

S
Se Tabel periodik
Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom Deret kimia Golongan, Periode, Blok Penampilan

sulfur, S, 16

nonmetals 16, 3, p kuning lemon

Massa atom Konfigurasi elektron Jumlah elektron tiap kulit

32.065(5) g/mol [Ne] 3s2 3p4 2, 8, 6

Ciri-ciri fisik Fase Massa jenis (sekitar suhu kamar) Massa jenis (sekitar suhu kamar) Massa jenis (sekitar suhu kamar) Massa jenis cair pada titik lebur solid

(alpha) 2.07 g/cm

(beta) 1.96 g/cm

(gamma) 1.92 g/cm

1.819 g/cm

Titik lebur

388.36 K (115.21 C, 239.38 F) 717.8 K (444.6 C, 832.3 F) 1314 K, 20.7 MPa (mono) 1.727 kJ/mol

Titik didih

Titik kritis Kalor peleburan

Kalor penguapan Kapasitas kalor

(mono) 45 kJ/mol (25 C) 22.75 J/(molK)

Tekanan uap P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k 717 pada T/K 375 408 449 508 591
Ciri-ciri atom Struktur kristal orthorhombic 1, 2, 4, 6 (strongly acidic oxide) 2.58 (skala Pauling) ke-1: 999.6 kJ/mol ke-2: 2252 kJ/mol ke-3: 3357 kJ/mol Jari-jari atom Jari-jari atom (terhitung) Jari-jari kovalen Jari-jari Van der Waals 100 pm 88 pm 102 pm 180 pm

Bilangan oksidasi

Elektronegativitas Energi ionisasi (detail)

cis-1,2-Dichloroethene (Z) (left) and trans-1,2Dichloroethene (E) (right)

IUPAC name[hide] 1,2-Dichloroethene Other names[hide] 1,2-Dichloroethylene 1,2-DCE

Properties Molecular formula Molar mass Density C2H2Cl2 96.95 g/mol Z: 1.28 g/cm

E: 1.26 g/cm Melting point Z: -81 C E: -81 C Z: 60.3 C E: 47.5 C Z (cis): 1.9 D E (trans): 0 D

Boiling point

Dipole moment

Anda mungkin juga menyukai