Anda di halaman 1dari 25

Thermal therapy

TUGAS KAPITA SELEKTA FISIKA


SUDARTI H21109276

Thermal therapy
4.1 Introduction to Thermotherapy 4.2 Heating Principle 4.2.1 Foundation of Dielectric Heating Principle 4.2.2 RF Dielectric Heating Aplicator Theory 4.2.3 Microwave Dielectric Heating 4.2.4 Foundation of Inductive Heating Principle 4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator 4.2.6 Detail Theory of RF Dielectric Heating 4.2.7 Detail Theory of Microwave Dielectric Heating 4.2.8 Detail Theory of Inductive Heating 4.3 Hyperthermia 4.3.1 Biological Background of Hyperthermia 4.4 Method of Thermometry 4.4.1 Invasive Thermometry 4.4.2 Noninvasive Thermometry

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_1


Pemanasan aplikator terbagi menjadi: Pemanasan dielektrik : Proses dimana frekuensi medan listrik/ RF/ microwave memanaskan bahan dielektrik - Pemanasan RF - Pemanasan Microwave Pemanasan Induktif << 300 MHz 300 MHz 3 THz

Proses pemanasan objek listrik (logam) dengan induksi elektromagnetik

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_2

* Daerah putih menunjukkan suhu tinggi

Gambar diatas menampilkan hasil termografik dari hasil percobaan pemanasan kapasitif RF pada phantom agar yang berbentuk persegi (f=3 MHz). Bola logam ditanamkan pada di tengah phantom. Gambar ini juga menunjukkan bahwa lapisan lemak dipanaskan dengan baik dibanding dengan bidang konduktif.

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_3

Gambar 4.17 menunjukkan hasil eksperimen dari sebuah sistem pemanas induktif dengan inti ferit toroida dari dua kutub (1,5 MHz). Bola logam ditempatkan ditengah phantom yang berbentuk silinder.

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_4 Pemanasan induktif efektif terjadi pada tubuh manusia.

??

Tubuh manusia ditutupi dengan biomembran, dengan isolasi tinggi dan impedansi tinggi dari tingkat organisasi sampai ke tingkat sel. Medan magnet dapat menembus bahan-bahan isolasi. Sehingga arus eddy dihasilkan pada bagian dalam bahan isolasi dan bagian luar konduktivitas bahan isolasi

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_5


Kelebihan dan kekurangan Pemanasan induktif: o posisi lesi dipanaskan tanpa dipengaruhi oleh tinggi impedansi jaringan. o pemanasan induktif lebih unggul dibanding pemanasan dielektrik o distribusi arus eddy dalam pemanasan induktif memiliki kecenderungan untuk dihasilkan pada permukaan tubuh manusia

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_6


Metode Pemanasan Induktif Sistem aplikator menggunakan inti ferit (mengontrol arus eddy)

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_7


Metode Pemanasan Induktif

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_8


Metode Pemanasan Induktif

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_9


Metode Pemanasan Induktif_ dengan elektroda pembantu

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_10


Elektroda pembantu: karet silikon yang mengandung bubuk perak

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_11


Contoh lain untuk mengontrol arus eddy Sistem aplikator : Hipertermi payudara

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_12

Implan dilapisi bahan pengisolasi

Sistem aplikator : Hipertermi payudara

4.2.5 Actual Inductive Heating Aplicator_13


Perbedaan suhu antara suhu awal dan suhu tinggi

Konstruksi dasar implan saat beresonansi dan tidak

4.2.6 Detail Theory of RF Dielectric Heating_1


Tubuh manusia terdiri dari medium homogen (media dua lapis yang berbeda: konstanta dielektrik dan konduktivitas). Tegangan bolak-balik sinusoidal yang diterpakan diantara elektroda plat sejajar, memberikan persamaan:

Intensitas medan dalam medium dua lapis E1 dan E2, pergeseran elektrik D1 dan D2, memberikan persamaan:

Dimana 0 adalah permitivitas vakum, dengan variasi waktu D1 dan D2 menjadi:

4.2.6 Detail Theory of RF Dielectric Heating_2


Bila kerapatan arus konduktif pada medium 1 dan 2 adalah

sehingga
Hubungan antara tegangan dengan medan listrik

Sehingga medan listriknya menjadi

Persamaan akhir adalah persamaan permitivitas kompleks ekuivalen

4.2.7 Detail Theory of Microwave Dielectric Heating


dipol permanen molekul air (lih.Bagian 4.2.3)

Polarisasi Pm diperoleh bila menerapkan medan elektrostatik dari luar untuk molekul polar yang memiliki dipol permanen ini dikenal sebagai polarisasi Debye, ditunjukkan oleh

Dengan persamaan akhir

4.2.8 Detail Theory of Inductive Heating


Daya listrik yang hilang dalam pemanasan induktif disebabkan oleh hilangnya produksi ohmik oleh arus eddy yang muncul dalam sebuah konduktor silindris yang dikelilingi oleh kumparan. o Solusi pertama persamaan medan magnet diturunkan dari persamaan Maxwell untuk medan magnet. o Solusi kedua, kerapatan arus eddy konduktor silinder dihitung dengan menggunakan medan listrik yang berasal dari medan magnet. o Solusi akhir daya total listrik yang hilang berdasarkan hilangnya ohmik yang dihasilkan oleh arus eddy diperoleh

4.3 Hypertermia
Suhu tubuh tinggi karena gagalnya termoregulasi

Terjadi karena: Tubuh memproduksi/ menyerap kalor yang berlebih (dewasa: >> 37-38oC)

Terapi tumor: teleterapi , radioterapi, dan kemoterapi Hipertemi berkembang

(akhir abad ke-18) ( tahun 1970-an)

(Washington,1975) Sebuah simposium diselenggarakan oleh pusat kanker US (1977) aplikasi untuk pengobatan kanker di buka melalui sidang Simposium Microwave Internasional , Microwave Theory and Techniques (MTT) dari IEEE. Penelitian tentang multidisiplin terapi dimana hipertermia digunakan bersama-sama dengan radioterapi, kemoterapi, perawatan bedah, imunoterapi, dan sebagainya

S E J A R A H

4.3.1 Biological Background of Hyperthermia


Tingkat kelangsungan hidup dan Sensitivitas Hipertermia dari Sel sel-sel hidup menpunyai efek dengan kenaikan suhu: Ketika suhu meningkat, tingkat kelangsungan hidup sel menjadi lebih rendah. Hasil pengukuran tingkat kelangsungan hidup sebagai fungsi waktu disebut kurva tingkat kelangsungan hidup .

Tingkat kelangsungan hidup sel = populasi sel setelah pemanasan : populasi sel sebelum pemanasan.

Gambar 4.27 adalah kurva tingkat kelangsungan hidup untuk sel ovarium hamster Cina.

4.3.1 Biological Background of Hyperthermia


Tekanan parsial oksigen, pH, dan Sensitivitas hipertermia

Sensitivitas hipertermi tinggi Periode/ waktu Tekanan parsial O2 pH Pertumbuhan sel normal

Sensitivitas hipertermi rendah Pembiakan sel normal berhenti

O2 dari aliran darah O2 dari aliran darah tidak cukup berlebih rendah tinggi

4.3.1 Biological Background of Hyperthermia


Periode dan Sensitivitas Hipertermia Sel Biologi Fase M (peka terhadap radiasi tinggi), fase S (peka terhadap radiasi rendah).

4.3.1 Biological Background of Hyperthermia


Hipertermia dan Efek Gabungan Iradiasi

efek sensitisasi iradiasi diperoleh dengan menggabungkan radiasi dan hipertermia. Hal ini menunjukkan bahwa menurunkan tingkat kelangsungan hidup sel kanker setara dengan radiasi yang hanya dikompensasikan dengan menggunakan hipertermia.

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT

Created by dharty hiiro

Anda mungkin juga menyukai