Menguraikan pengertian surat masuk dan surat keluar Menyebutkan pola kegiatan administrasi Menguraikan pola kegiatan administrasi Membedakan Pola Sentralisasi dan Desentralisasi
Pola Sentralisasi merupakan pola penanganan berkas yang dilakukan secara terpusat, yaitu ada unit tata usaha atau sekretariat dalam kantor yang bertugas menangani surat keluar/masuk. Pola ini banyak dipakai pada lembaga pemerintahan atau BUMN
penanganan berkas yang dilakukan disetiap bagian dari unit yang ada pada kantor. Artinya tidak ada unit tata usaha atau sekretaris di lingkungan kantor ini. Semua kegiatan administrasi dilakukan oleh seorang sekretaris pada unit masing-masing. Pola ini banyak di anut oleh perusahaan swasta
Baki Surat (Tray) Buku Agenda surat masuk dan keluar Kartu kendali, lembar pengantar surat masuk dan rahasia Secretaries Desk File (Odner) Alat tulis Kertas dan amplop Alat pembuka surat Stempel Formulir tanda terima/buku ekspedisi Lembar disposisi
digunakan untuk pengurusan surat jika memakai sistem buku agenda yaitu mencatat data surat yang masuk dan keluar Kartu kendali, lembar pengantar surat masuk dan rahasia digunakan untuk pengurusan surat jika memakai sistem kartu kendali yaitu mencatat data surat yang masuk dan keluar Secretaries Desk File (Odner) berguna untuk pengumpulan map dengan kode dan kalsifikasi pekerjaan sesuai dengan kelompok berkas yang ditangani
kertas catatan, stapler, dan penjepit kertas Kertas dan amplop untuk membuat surat dan sebagai tempat surat sebelum di kirim Alat pembuka surat seperti pisau atau gunting Stempel gunanya untuk mensahkan sebuah surat dan dokumen
digunakan pada pola desentralisasi dan buku ekspedisi digunakan pada pola sentralisasi Lembar disposisi digunakan untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan dengan proses tindak lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Digunakan pada pola sentralisasi. Pada pola desentralisasi, disposisi langsung pada suratnya
Buku Agenda (Sistem Tradisional) Kartu Kendali (Sistem pola Modern) Takah (Tata Naskah) digunakan di lingkungan TNI
Sistem
Sistem
diciptakan untuk mengatasi kekurangan yang ada pada sistem buku agenda, dimana pada sistem buku agenda sistem pencatatan hanya bisa dilakukan oleh satu orang saja. Hal ini tentunya akan memakan waktu yang lama dalam pencatatannya apabila dalam satu hari suatu kantor harus mencatat surat dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai ratusan bahkan ribuan. Jika menggunakan sistem kartu kendali hal ini bisa dilakukan oleh beberapa orang sekaligus, sehingga dapat mempercepat dalam penanganan surat, dan pelayanan kepada masyarakat pun akan semakin cepat.
Surat Penyortiran Surat Pencatatan Surat Pengarahan Surat Penyampaian Surat Penyimpanan Surat
Penerimaan Surat
Mengumpulkan dan menghitung surat masuk Meneliti ketepatan alamat Menandatangani bukti penerimaan bahwa surat telah diterima
Penyortiran Surat
Memisahkan surat kedalam surat dinas (biasa, penting, rahasia) maupun surat pribadi
Pencatatan Surat
Membaca surat (dinas, biasa, penting) Memeriksa lampiran-lampiran Membubuhkan stempel Agenda Mencatat surat dalam Buku Agenda Masuk
No Tanggal Terima Terima Dari Tanggal dan Perihal No. Surat 2 Januari 2009 Pesanan 002/A/I/09 Diteruskan Lampiran Keterangan Kepada -
PT. Sejahtera Direktur 1 5 Januari 2009 Jl. Raya Bogor, 1 lembar Pemasaran KM.29 Jakarta Bank BCA 9 Januari 2009 Kepala 10 Januari Penawaran 2 1 Berkas Bagian Jl. Margonda Raya,12/U/I/09 2009 Layanan Depok Keuangan
Brosur
No Nomor Surat Tanggal Surat Dikirimkan Kepada 1 6 Januari 2009 Kantor Pajak 001/B/I/09 Jl. TMP Kalibata Jakarta 6 Januari 2009 PT. Sejahtera, 002/A/I/09 Jl. Raya Bogor, KM.29, Jakarta Perihal NPWP Lampiran Keterangan -
No 1 Tanggal dan Nomor Surat 2 Januari 2009 5 Januari 2009 002/A/I/09 6 Januari 2009 6 Januari 2009 001/B/I/09 Tanggal Terima/Kirim M/K Dari/Kepada Perihal Lampiran Keterangan Pesanan 1 Lembar PT. Sejahtera M Jl. Raya Bogor, KM. 29 Jakarta Kantor Pajak, K Jl. TMP Kalibata, Jakarta
NPWP
Pengarahan Surat
Pengarahan surat adalah menentukan siapa saja yang selanjutnya akan memproses surat berkaitan dengan permasalahan surat. Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena dia yang bertanggung jawab thd penanganan surat Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi, dan menuliskan siapa yang harus memproses surat tersebut.
: Se : 2 Januari 2009/002/B/I/09 : PT Sejahtera, Jl. Raya Bogor, KM. 29, Jakarta : Pesanan alat-alat elektronik
Instruksi : 1. Ardian, Se Segera proses ! 2. 3. Sesudah digunakan harap segera kembali : Kepada : Bagian Administrasi Tanggal : 15 Januari 2009
Penyampaian Surat
Menyampaikan surat kepada pejabat/karyawan berdasarkan disposisi pimpinan, dan mencatat dalam buku Ekspedisi Intern Ada 2 macam buku Ekspedisi, yaitu : 1. Buku Ekspedisi intern 2. Buku Ekspedisi Ekstern
Penyimpanan Surat
Menyimpan
surat dengan menggunakan sistem tertentu seperti Sistem Abjad, sistem Subjek, Sistem Wilayah, Sistem Tanggal, Sistem Nomor.
Pengurusan Surat Masuk Sistem Kartu Kendali Definisi Kartu kendali adalah
lembar isian untuk pencatatan, penyampaian, dan penyimpanan surat, sehingga bila diperlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah.
Sebagai alat pengendali surat masuk dan surat keluar Sebagai alat pelacak surat Sebagai arsip pengganti bagi surat-surat yang masih dalam proses Sebagai pengganti buku agenda dan ekspedisi
Lebih Efisien Dapat membedakan sifat surat (penting, biasa, dan rahasia) karena lembarannya berbeda Menghilangkan pencatatan yang berulang Mudah melacak lokasi surat yang sedang diproses Memudahkan penyusunan arsip Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip
Jika Surat tersebut hilang atau terlambat akan mengakibatkan kesulitan bagi instansi yang bersangkutan, sebab tidak dapat diganti dengan surat tembusan atau surat lainnya Surat tersebut mempunyai proses lanjutan yang segera harus dilaksanakan Informasi yang terkandung dalam surat tersebut tidak terdapat pada surat lain, sehingga kalau informasi tidak sampai kepada pimpinan atau unit pengolah akan menimbulkan kesulitan
Penerimaan Surat Pencatatan Surat Pengarahan atau pengendali surat Penyampaian surat ke unit
pengolah Penyimpanan atau penataan arsip
Menerima Surat masuk dari instansi lain dan menandatangani surat pengantarnya, serta membubuhi cap tanggal pada sampul surat Menyortir surat masuk tersebut berdasarkan tanda yang terdapat pada sampul antara lain surat kilat, surat segera, surat pribadi, surat salah alamat, surat rahasia Menyerahkan surat tersebut kepada pencatat surat Menerima surat keluar dari instansi sendiri untuk dikirimkan melalui pos atau kurir
Pencatatan Surat
Surat yang diterima oleh pencatat surat dinilai dengan 3 kategori yaitu : surat penting, biasa dan rahasia Untuk surat penting maka dicatat dengan menggunakan kartu kendali Untuk surat biasa menggunakan lembar pengantar surat biasa Untuk surat rahasia menggunakan lembar pengantar surat rahasia
: PT Sejahtera, Jl. Raya Bogor, KM 29 Jakarta : PT Genta Nusa, Jl. Arteri Pondok Indah No.5 Jakarta : Bagian Pemsaran :Paraf : -
Keterangan Tabel
Kolom Indeks Pada umumnya yang menggunakan kartu kendali adalah kantor yang volume suratnya banyak. Untuk kantor yang demikian akan lebih cocok menggunakan sistem subjek yaitu diisi dengan masalah surat Kolom Tgl, No. Urut, M/K Di isi dengan tanggal masuk atau keluarnya surat. M = untuk surat masuk, K = Keluar Kolom Kode Diisi dengan kode yang sesuai berdasarkan indeks yang digunakan
Kolom Isi Ringkas Diisi uraian ringkas tentang isi surat Kolom Lampiran Diisi sesuai dengan jumlah lampiran yang terdapat pada surat tersebut Kolom Dari Diisi dari instansi mana surat itu berasal Kolom Kepada Diisi kepada siapa surat tersebut ditujukan Kolom Tanggal surat Diisi dengan tanggal surat masuk/keluar tersebut Kolom Nomor Surat Diisi dengan nomor surat masuk /keluar tersebut Kolom Pengolah Diisi dengan unit kerja di instansi yang bersangkutan yang akan menangani surat tersebut Kolom Paraf Yang menerima surat harus memberika parafnya sebagai tanda bahwa surat sudah diterima. Jadi dalam sistem kartu kendali tidak perlu lagi menggunakan buku ekspedisi karena kartu kendali dapat berfungsi juga sebagai buku ekspedisi Kolom Catatan diisi apakah ada lampiran atau tidak.
Tugas Pengarahan atau pengendalian surat (pimpinan pada unit kearsipan contoh Kepala Tata Usaha)
Menerima surat yang telah dilampiri tiga lembar kartu kendali Menentukan arah surat, kepada siapa atau ke unit mana surat diteruskan Mengisi kolom indeks, kode, dan pengolah pda kartu kendali Mengambil kartu kendali 1 (putih) dan disimpan di kotak kartu kendali yang berfungsi sebagai alat pengendali surat dan setelah 1 tahun di jilid Meneruskan kartu kendali 2 dan 3 kepada unit pengolah
Unit Pengolah terdiri dari bagianbagian berikut : 1. Tata Usaha Unit Pengolah 2. Pimpinan Unit Pengolah 3. Pelaksana
Menerima surat dan kartu kendali 2 dan 3 serta memarafnya sebagai bukti bahwa surat telah diterima Mengembalikan kartu kendali 2 kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada penata arsip (arsiparis), kartu kendali 3 tetap melekat pada surat Membuat 2 lembar disposisi, kemudian melampirkan surat berikut lembar disposisi 1 dan 2 untuk disampaikan kepada pimpinan unit pengolah Menerima kembali surat, kartu kendali 3 dan lembar disposisi 1 dan 2 yang telah di isi oleh pimpinan unit pengolah Menyimpan kartu kendali 3 dan meneruskan surat berikut dengan lembar disposisi kepada pelaksana sesuai instruksi yang ada di disposisi
Menerima surat dan lembar disposisi 1 kembali dari pelaksana, jika surat tersebut telah selesai diproses, untuk kemudian disimpan berapa lama. Jika surat tersebut sudah menurun nilai gunanya (in-aktif), maka surat berikut kartu kendali 3 diserahkan kepada penata arsip dan ditukar dengan kartu kendali 2, sebagai bukti bahwa surat disimpan di unit kearsipan oleh penata arsip
Menerima kartu kendali 2 yang telah diparaf tata usaha unit pengolah dan disimpan dikotak kartu kendali sebagai bukti bahwa surat sedang diproses di unit pengolah. Menerima surat yang sudah selesai diproses oleh unit pengolah dan menukar kartu kendali 2 dengan kartu kendali 3 Menyimpan surat dengan menggunakan sistem tertentu
4 KK 2 KK 3 LD 1 LD 2 6
5 KK 3 LD 1 LD 2
Kotak KK 1
Kotak KK 2
Kotak
KK 3 dan LD 2
LD 1 7 LD 1
Keterangan Gambar
1.
2.
Petugas Pos/kurir menyerahkan surat kepada penerima surat Penerima surat menyerahkan surat kepada pencatat surat untuk dibaca dan dicatat dalam KK rangkap 3
3.
4.
Pencatat surat menyerahkan surat beserta 3 lembar KK kepada Pengarah Surat untuk diperiksa Pengarah Surat memeriksa pengisian KK, menyimpan KK1 sebagai kartu kontrol, dan menyerahkan surat, beserta KK2 dan KK3 kepada unit pengolah melalui TU unit pengolah/Sekretaris
TU Unit pengolah/Sekretaris memberi paraf pada kolom pengolah kemudoan menyerahkan surat, KK3, dan 2 LD kpd pimpinan.Jika sudah, KK3 dan LD2 disimpan, surat dan LD1 diserahkan kepada Pelaksana sesuai dengan disposisi pimpinan
5.
6.
7.
TU Unit pengolah mengembalikan KK2 kepada Pengarah Surat untuk selanjutnya diteruskan kepada penata arsip.
Jika Pelaksana sudah menyelesaikan surat sesuai dengan disposisi pimpinan, surat dan LD1 diserahkan kepada TU/Sekretaris untuk disimpan. Jika surat sudah selesai diproses atau sudah in-aktif, surat dan KK3 ditukar dengan KK2 pada penata arsip
8.
Pukul : 10.30
Surat-surat masuk biasa dikumpul 1 atau 2 hari, setelah banyak baru dicatat dalam lembar pengantar surat biasa rangkap 2 Setelah dicatat, maka surat-surat tersebut disampaikan ke unit pengolah bersama lembar pengantarnya Unit pengolah membubuhi paraf pada lembar pengantar. Selanjutnya lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pencatat
LP 1 LP 2 LP 1 LP 2
LP 1
LP 2
Hanya pimpinan yang bole membaca surat Penyampaian surat kepada pimpinan dalam keadaan tertutup atau masih bersampul
Pukul : 10.30
Pengarah surat memeriksa pengisian lembar pengantar dan meneruskan kepada pimpinan unit pengolah Pimpinan unit pengolah memberi paraf pada lembar pengatar 1 dan 2
Pimpinan unit pengolah menyimpan surat dan lembar pengantar 2, lembar pengantar 1 dikembalikan kepada pengarah surat untuk diteruskan kepada penata arsip
LP 1 LP 2 LP 2 LP 1 LP 1 LP 2
LP 2 LP 1
2.
3.
Surat Keluar dapat disebabkan tiga faktor antara lain sebagai berikut : Surat keluar merupakan jawaban dari adanya surat masuk yang diterima Surat keluar merupakan kebutuhan, misalnya kantor ingin mengundang rapat, maka dibuat surat undangan rapat Surat keluar memberikan informasi, misalnya surat pemberitahuan, surat edaran
1. Pembuatan Konsep
Dilakukan oleh pimpinan yang menantangani surat pada lembaran konsep surat Dilakukan jika konsep surat dibuat oleh Sekretaris/asisten Pembuatan konsep dapat dilakukan secara : a. Sentralisasi b. Desentralisasi
2. Persetujuan Konsep
Tujuan dari persetujuan konsep surat adalah memeriksa apakah konsep surat tersebut sudah sesuai atau perlu diperbaiki atau dikoreksi Bila konsep surat sudah mendapat persetujuan dari pimpinan maka pimpinan akan memberikan tanda/paraf (acc) pada konsep tsb.
3. Pencatatan Surat
Konsep surat yang sudah di acc oleh pimpinan selanjutnya akan di catat ke dalam buku agenda surat keluar untuk diregistrasi atau didaftarkan Tujuannya untuk mendapatkan nomor surat yang berlaku di kantor tsb.
No Nomor Surat Tanggal Surat Dikirimkan Kepada 1 6 Januari 2009 Kantor Pajak 001/B/I/09 Jl. TMP Kalibata Jakarta 6 Januari 2009 PT. Sejahtera, 002/A/I/09 Jl. Raya Bogor, KM.29, Jakarta Perihal NPWP Lampiran Keterangan -
Konsep surat yang telah di acc dan telah mendapatkan nomor surat untuk selanjutnya akan diketik dengan rapi
Konsep surat yang telah diketik dan diprint, konseptor harus memeriksa juga pengetikan tersebut, sehingga benar-benar sesuai dengan konsepnya dengan memberi paraf menggunakan pensil pertanda sesuai dengan konsep
5. Pemeriksaan pengetikan
6. Penandatanganan Surat
Pejabat yang berwenang atau bertanggung jawab terhadap surat tersebut dan membubuhkan tanda tangan di atas nama terang
Arti stempel pada surat yaitu sebagai tanda syahnya surat. Pemberian stempel dinas dibubuhkan disebelah kiri tanda tangan dengan menyinggung sedikit dari tanda tangan tersebut
8. Melipat Surat
Tata cara melipat surat :
1. Berdasarkan tradisi, ada 2 macam lipatan : * Lipatan Prancis = mulanya dipakai oleh orang Prancis terutama dikalangan rajaraja. Sekarang dipakai dikalangan dunia usaha * Lipatan Baron = banyak dipakai di Inggris, sekarang banyak dipakai untuk surat dinas yang memakai sampul panjang
2. Berdasarkan lipatan teknis * Lipatan Baku = melipat kertas surat menjadi tiga bagian yang sama. Lipatan Akordion = variasi dari lipatan baku bedanya terletak pada ujung atas dan ujung bawah surat yang diletakkan pada bagian luar lipatan(lebih mudah dibuka) Lipatan baku rendah = sama dengan lipatan baku. Bedanya terletak pada kertas bagian atas dilipat lebih kecil dengan tujuan utk menampakkan bagian kepala surat
Lipatan Akordian rendah = sama dengan lipatan akordion, bedanya terletak pada lipatan kertas bagian atas yang hanya dilipat setengahnya dari lipatan yang dibuat pada jenis akordion dengan tujuan untuk memisahkan bagian kepala surat dari tubuh surat
Lipatan ganda sejajar = dengan cara melipat kertas menjadi 2 bagian yang sama panjang Lipatan Tunggal = Lipatan tunggal kertas hanya dilipat satu kali, biasanya pada kertas ukuran folio atau kuarto, tetapi sampul suratnya berukuran besar.
9. Penyampulan Surat
Hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Gunakan kop surat juga untuk sampul surat 2. Cantumkan nomor surat bila diperlukan 3. Jika sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan stempel pada sampul disebelah kiri 4. Perangko secukupnya
1. 2. 3. 4.
Pengiriman surat dapat dilakukan dengan empat cara : 1. Kurir 2. Melalui Pos 3. Melalu perusahaan Jasa (DHL, TIKI, FEDEX) 4. Melalui Internet (Email)
b. Pencatatan Surat
Tugas Pencatatan Surat : Menerima surat berserta tembusannya dan kartu kendali 1 dan 2 dari unit pengolah Membrikan stempel pada surat KK 1 diteruskan ke pengarah surat untuk disimpan dan sebagai kartu kontrol Memberikan paraf pada KK 2, kemudian mengembalikan KK 3 dan tembusan kpd unit pengolah Memberikan surat kepada petugas ekspedisi untuk dikirimkan kepada alamat instansi
c. Pengarahan surat Tugas pengarah surat dalam menangani surat keluar adalah : Menerima KK 1 dari pencatat surat dan menyimpannya kedalam kotak KK sebagai Kartu Kontrol
d. Penataan Arsip Tugas penata arsip adalah menerima KK2 dari unit pengolah dan menyimpannya dalam kotak KK sebagai pengganti arsip yang ada pada unit pengolah. Jika arsip yang berada di unit pengolah sudah in-aktif, KK 2 di penata arsip ditukar dengan KK3 dan tembusan di unit pengolah
akan dikirim kepada pihak lain dan mengirimkannya dengan cara-cara tertentu yang telah menjadi aturan kantor
e. Pengiriman Surat
1 Sistem pola lama 2 Pencatatan menggunakan buku agenda Penyampaian surat menggunakan buku 3 ekspedisi
Pencatatan hanya bisa dilakuak satu orang Pencatatan dapat dilakukan beberapa orang 4 karena hanya menggunakan satu buku dalam waktu yang bersamaan karena yang sama menggunakan lembaran-lembaran terpisah
T KK 1 KK 2 KK 3
T KK 1 KK 2 KK 1
Keterangan gambar
1.TU unit pengolah mengisi 3 KK, kemudian menyerahkan surat, tembusan serta KK 2 dan 3 kepada pencatat surat. KK 3 langsung disimpan dan tembusan yang telah diproses di pencatat surat juga disimpan di unit pengolah 2.Pencatat surat menyerahkan KK1 ke pengarah surat untuk selanjutnya disimpan sebagai kartu kontrol dan surat diserahkan kepada petugas ekspedisi untuk dikirimkan ke alamat instansi 3.Pencatat surat mengembalikan KK2 ke unit pengolah untuk selanjutnya diteruskan kepada penata arsip untuk disimpan
4. Jika surat sudah in-aktif, tembusan dan KK3 di unit pengolah ditukar dengan KK2 di penata arsip
Pencatatan Surat 1. Pencatat surat menerima surat, tembusan dan lembar pengantar surat biasa (lembar 1 dan 2) 2.Memberi stempel tanggal pada tembusan surat dan mengembalikan lagi tembusan dan lembar pengantar 2 kepada unit pengolah. Hal ini sebagai tanda bahwa surat sudah diterima dan dikirimkan
3.Surat asli dikirimkan ke alamat yang dituju melalui ekspeditor
LP 2 LP 1
LP 1 LP 2
LP 2
LP 1
T LP 1 LP 2 LP 1 LP 2 LP 1
T LP 2